Prolog adalah salah satu bagian penting dalam sebuah naskah ceritayang dibuat seseorang. Dalam penerapannya, prologo bis berupa dialog atau kilas balik dari sebuah cerita yang hendak disampaikan. Meskipun penting, penggunaan prolog bersifat tidak wajib bagi para sastrawan maupun seniman.
Begi Sedulur yang menyukai karya sastra seperti drama, monolog, atau cerita bebas biasanya cukup familiar dengan prolog. Hal ini tak lepas dari fungsi prolog yang bisa memancing rasa penasaran penonton sehingga bisa menyimak karya sastra yang kita sajikan dengan seksama.
Supaya Sedulur bisa semakin memahami tentang prolog adalah dan contohnya. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
BACA JUGA: 80 Pantun Anak-Anak Lucu, Jenaka, Suka Cita & Penuh Nasihat
Apa itu prolog?
Seperti yang sudah dibahas secara singkat di awal artikel ini, Sedulur sudah mengetahui bahwa prolog adalah bagian penting dalam sebuah naskah drama maupun cerita bebas. Bentuk prolog bisa berupa kalimat pembuka atau pendahuluan yang ada pada awal cerita.
Namun bila kita melihat dari segi bahasa, kata prolog diambil dari bahasa Yunani ‘prologos’. Kata ini bermakna sebagai pengantar atau memperkenalkan isi suatu karya sastra.
Melihat asal usul dari kata prolog, bisa disimpulkan bahwa prolog adalah sebuah istilah yang digunakan untuk membuka sebuah karya sastra. Pembukaan ini bisa membuat para penonton atau pembaca bisa mendapatkan informasi awal sehingga ada rasa ketertarikan untuk menyimak lebih dalam karya tersebut.
Prolog sendiri juga banyak ditampilkan secara sengaja oleh seorang sastrawan. Biasanya prolog ini bisa terlihat dalam banyak karya sastra seperti novel, drama, film komik, dan lain sebagainya.
Fungsi prolog
Dalam sebuah karya sastra, prolog sebenarnya memiliki peranan yang cukup krusial. Dengan keberadaan prolog dalam sebuah naskah cerita, maka bisa semakin menarik perhatian pembaca ataupun penonton karya tersebut.
Melihat pentingnya keberadaan prolog, maka setidaknya ada 3 fungsi prolog dalam sebuah cerita seperti berikut ini.
- Menarik perhatian pembaca serta membuat mereka semakin penasaran dengan isi cerita.
- Sebagai kata pembuka atau pendahuluan suatu karya sastra.
- Memperkenalkan para tokoh, pemeran, konflik, dan sinopsis lakon suatu cerita.
Mengetahui fungsi di atas, biasanya Sedulur juga perlu memahami tentang epilog. Hal ini tak lepas dari hubungan prolog epilog yang cukup erat dalam sebuah karya sastra.
Prolog epilog adalah sebuah amanat dalam cerita atau naskah drama yang ditampilkan sejak awal. Dimana, epilog biasanya berisi tentang penyelesaian konflik dari drama tersebut.
Penggunaan prolog epilog sendiri bisa membuat seorang sastrawan lebih leluasa memainkan alur dan plot cerita yang dibuatnya. Hal ini juga bisa memberikan pengelaman yang berbeda bagi para penonton dan pembacanya.
BACA JUGA: Ciri-ciri Syair Beserta Pengertian, Fungsi & Jenisnya
Jenis prolog
Di dalam pembagian jenis prolog, biasanya digunakan ada tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian lakon, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah. Setiap pembagian ini akan membuat prolog berbeda dan memiliki fungsinya masing-masing.
Berikut beberapa jenis prolog dalam macam jenis drama yang bisa Sedulur ketahui.
- Opera: Opera adalah drama yang dialognya diiringi dengan musik. Adapun lagu yang dinyanyikan pemain satu biasanya berbeda dengan pemain lain. Bentuk dari drama ini lebih mementingkan musik dan nyanyian, sementara para tokoh yang terlibat hanya sebagai sarana untuk menggambarkan suasana dalam cerita.
- Tragedi: Tragedi merupakan salah satu jenis drama yang berisi cerita penuh kesedihan. Sepanjang jalannya cerita, kita akan menyaksikan tokoh atau pelaku utama akan mengalami kegagalan yang biasanya berujung dengan duka atau kematian. Sehingga jenis drama ini akan membuat penonton seolah-olah ikut merasakan kesedihan yang dialami tokoh utama.
- Komedi: Komedi merupakan jenis drama yang menggambarkan suasana suka cita yang biasanya berisi lelucon. Jenis drama ini menjadi salah satu yang cukup digemari semua kalangan karena akan menimbulkan tawa penonton. Meskipun demikian, drama komedi tidak sama seperti acara lawak, sehingga masih sesuai dengan kaidah atau unsur drama.
- Trage komedi: Perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
- Farce: Prolog yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
- Tablo: Jenis prolog yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
- Melodrama: Melodrama merupakan jenis drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodi atau musik. Jenis drama ini berasal dari drama opera yang kemudian dikembangkan menjadi aliran tersendiri dengan iringan peralatan musik. Sehingga tak jarang saat pementasan ini para tokoh ikut bernyanyi. prolog dalam drama adalah hal yang penting karena ini bisa memberikan penguatan cerita agar penonton lebih mudah masuk dan mengikuti drama tersebut.
- Sendratari: Gabungan antara seni prolog dan seni tari.
Cara membuat prolog
Prolog bisa dibuat dengan kreatifitas sendiri agar lebih menarik perhatian pembaca. Berikut tata cara yang bisa dilakukan untuk membuat prolog:
- Identifikasi Penggunaan Prolog Berbeda Gunakan prolog untuk memaparkan kisah latar belakang dengan alur yang yang memikat hingga pembaca mau menghabiskan seluruh. Prolog dapat digunakan sebagai alat untuk membingkai novel secara keseluruhan. Berfokuslah pada perspektif karakter yang berbeda di dalam prolog.
- Membuat Draf Prolog Jenis prolog harus dibuat yang memiliki kaitan dengan cerita Anda. Kemudian buat adegan dengan detail yang hidup. Buatlah prolog berisi satu atau dua adegan. Gunakan ujaran tokoh tertentu. Kemudian kisah latar ke dalam prolog.
- Membuat Edit Prolog Dalam penulisan prolog yang singkat dan tepat sasaran. Kemudian alurnya cepat dan menarik. Lalu periksa apakah prolog tersebut sudah sesuai dengan seluruh isi novel.
BACA JUGA: Novel: Pengertian, Jenis-jenis, Unsur, Struktur & Ciri-cirinya
Contoh prolog
Bila Sedulur penasaran seperti apa contoh prolog dalam sebuah karya sastra. Sebenarnya hal ini cukup mudah untuk dipelajari, dimana prolog biasanya ada pada awal cerita dan dijelaskan dengan cukup gamblang oleh sastrawan.
Namun, dalam beberapa jenis karya sastra khususnya teatrikal seperti drama dan tulisan. Maka penggunaan prolog biasanya cukup berbeda baik dari bahasa maupun emosi yang digunakan. Berikut ini beberapa contoh prolog dalam karya sastra.
Prolog drama
Contoh prolog drama biasanya bisa dilihat dari sudut pandang bercerita pada situasi orang atau lakon. Biasanya drama banyak dibumbui dengan kisah tragedi maupun romansa agar penonton bisa langsung memahami alur ceritanya.
Berikut ini contoh prolog drama berjenis tragedi.
Dunia ini terasa berhenti, ketika aku harus siap menerima kenyataan pahit, memiliki seorang ayah dengan keadaan cacat. Ku ingin ayah lebih sempurna, seseorang yang tak cacat, seperti ayahnya semua orang.
Seorang ayah yang dapat mendengar harapanku dan kekhawatiranku. Di sini, di rumah petakku, aku hanya tinggal berdua dengan ayah, sesudah kematian ibuku beberapa tahun yang lalu.
Hanya ayah satu-satunya keluarga yang aku miliki. Andalan yang mungkin tidak bisa aku harapkan.
Prolog novel
Contoh prolog novel biasanya banyak menggunakan bahasa kiasan. Hal ini tak lepas dari karya sastra novel yang membawa seseorang agar bisa berimajinasi tentang yang dibacanya. Berikut ini contoh prolog novel.
Di antara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi merupakan waktu yang paling indah. Ketika janji-janji baru timbul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan.
Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan sampai nun jauh di kaki pegunungan. Pagi berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi.
Pagi berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi, malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan, dan helaan napas tertahan.
Demikian tadi pembahasan lengkap tentang prolog beserta contohnya. Melihat dari fungsinya, bisa disimpulkan bahwa prolog adalah komponen yang sangat penting dalam sebuah karya sastra. Hal ini tak lepas dari keberadaan prolog yang bisa memancing pembaca dan penonton agar bisa lebih lama menikmati sebuah karya sastra.