Kemerdekaan Indonesia tidak langsung kita dapatkan begitu saja. Melainkan melalui perjalanan dan perjuangan yang sangat panjang. Hal ini dibuktikan dengan ada banyak kelompok yang dibentuk dengan tujuan untuk meraih kemerdekaan, seperti panitia kecil dan Panitia Sembilan.

Panitia Sembilan adalah kelompok yang diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakil ketua Drs. Moh. Hatta. Panitia Sembilan bertugas untuk membahas dan juga merumuskan dasar negara Indonesia. Nah, dalam sidang yang dilakukan, Panitia Sembilan menghasilkan Piagam Jakarta.

Seperti yang kita tahu, bahwa isi dari Piagam Jakarta sendiri yang menjadi dasar dari terbentuk dasar negara Pancasila. Ingin tahu secara lebih lanjut mengenai kelompok perjuangan kemerdekaan tersebut, berikut ini penjelasannya.

BACA JUGA: Sikap Positif Terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Panitia Sembilan

panitia sembilan
Tribunnewswiki

Panitia Sembilan dibentuk pada tanggal 22 Juni 1945 oleh BPUPKI, dan ditugaskan untuk menampung suara, usul dari anggota BPUPKI, serta usul tentang rumusan dasar negara. Ketua Panitia Sembilan adalah Ir. Soekarno, dengan Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya.

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato mengenai dasar negara yang disebut sebagai Pancasila. Selain Ir. Soekarno, ada dua tokoh yang juga menyampaikan dasar negara, yakni Mr. Soepomo dan Mr. Muhammad Yamin.

Usai sidang pertama, Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, membentuk sebuah kelompok yang berjumlah 8 orang. Panitia kecil ini juga disebut sebagai Panitia Delapan, dan bertugas untuk menerima dan mengumpulkan usulan dari para anggota yang akan menghadiri sidang kedua.

Tugas dari panitia 8, yakni mengidentifikasi usul anggota BPUPKI, dan juga mengadakan pertemuan serta membahas usul yang berkaitan dengan persiapan kemerdekaan. Panitia kecil ini, diketuai oleh Ir. Soekarno dengan tujuh anggota yang lain.

Dari pertemuan dengan panitia kecil, muncul usulan dan perbedaan pendapat tentang dasar negara. Golongan Islam menghendaki negara berdasarkan pada syariat Islam. Sedangkan golongan nasionalis menginginkan negara tidak menjalankan hukum agama tertentu.

Daftar Anggota Panitia Kecil

panitia sembilan
radarcirebon
  • Ir Soekarno
  • Moh. Hatta
  • A Wachid Hasyim
  • Ki Bagus Hadikoesoemo
  • Moh Yamin
  • A.A.Maramis
  • Oto Iskandardinata
  • Sutardjo

Nah, panitia kecil atau yang merupakan nama lain Panitia Sembilan, mengumpulkan usul yang masuk seperti berikut:

  • Usul mengenai bentuk dan kepala negara.
  • Usul mengenai daerah.
  • Usul mengenai dasar negara.
  • Usul mengenai kenegaraan.
  • Usul mengenai soal agama dan negara.
  • Usul mengenai unifikasi dan federasi.
  • Usul mengenai warga negara.
  • Usul minta Indonesia merdeka selekas-lekasnya.

Usai sidang, Panitia Kecil pun mengadakan rapat bersama dengan 38 anggota BPUPKI. Setelah itu, dibentuklah satu kelompok yang disebut sebagai Panitia 9. Nah, Kelompok ini untuk menyelidiki usul mengenai rumusan dasar negara.

Dalam sidang yang berlangsung pada 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk sebuah Panitia Kecil yang beranggotakan 9 orang. Ketua dari kelompok tersebut adalah Ir. Soekarno dan wakil ketuanya yakni Drs. Mohammad Hatta.

Panitia Sembilan anggota

tribunnews.com

Tokoh atau anggota dari panitia sembilan ini terdiri dari peserta dalam sidang BPUPKI. Terdapat anggota yang berasal dari golongan Islam dan juga golongan nasionalis. Nah, berikut anggota dari kelompok tersebut:

  1. Soekarno (ketua)
  2. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)
  3. Abikusno Tjokrosujoso (golongan Islam)
  4. Agus Salim
  5. H.A. Wahid Hasyim
  6. Kyai Haji Kahar Muzakir
  7. A.A. Maramis
  8. Achmad Soebardjo (golongan kebangsaan)
  9. Muhammad. Yamin

BACA JUGA: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia – Makna & Kronologi Peristiwa

Tugas Panitia Sembilan

Kompaspedia

Tugas dari Panitia Sembilan adalah membahas dan merumuskan dasar negara Indonesia. Kelompok tersebut juga mengumpulkan usul dan suara hadirin yang ikut sidang. Dari rapat yang dihadiri oleh anggota BPUPKI, akhirnya berhasil dirumuskan Piagam Jakarta.

Rapat diadakan di gedung Jawa Hokokai, dan membahas tentang rumusan dasar negara. Panitia kecil ini kemudian memberi usul kepada badan penyelidik terkait:

  • Badan penyelidik menentukan bentuk negara serta menyusun hukum dasar.
  • Soal kebangsaan serta keuangan.
  • Memintah pemerintah Tokyo dan BPUPKI agar segera menyelenggarakan negara Indonesia merdeka, sesuai dengan hukum dasar yang ditentukan badan penyelidik dan melantik pemerintah nasional.

Setelah itu, tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan mengadakan rapat di kediaman Ir. Soekarno. Rapat tersebut membahas mengenai rancangan pembukaan UUD.  

Nah, dari hasil sidang, berhasil dirumuskan Piagam Jakarta (Jakarta Charter), yang diusulkan oleh Moh. Yamin. Kemudian Naskah Piagam Jakarta ini ditandatangani oleh seluruh anggota panitia sembilan.

Isi Piagam Jakarta

SejarahOne
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Persatuan Indonesia.
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Piagam Jakarta ini lalu disampaikan ke sidang kedua BPUPKI pada tanggal 10 Juli 1945. Ya, Panitia Sembilan yakin jika Piagam Jakarta mampu mempersatukan paham pada saat sidang BPUPKI.

Perubahan eks Piagam Jakarta

Tirto

Setelah BPUPKI dibubarkan dan dibentuk PPKI, panitia persiapan kemerdekaan tersebut melakukan perubahan untuk teks Pancasila. Sidang yang berlangsung di gedung Kesenian Jakarta tanggal 18 Agustus 1945 ini, menyepakati perubahan pada kalimat pembukaan UUD.

Alinea keempat mengenai dasar negara Pancasila, sila pertama berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya” dirubah jadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal ini dilakukan untuk menjaga kepentingan bangsa dan negara, serta menjunjung toleransi.

BACA JUGA: Hasil Sidang BPUPKI I dan II untuk Kemerdekaan Indonesia

Setelah Sedulur membaca sedikit informasi di atas, tentu sudah tahu jika jasa pahlawan itu sangatlah besar. Melalui perjuangan yang dilakukan, kita bisa menikmati kemerdekaan seperti saat ini. Oleh karena itu, untuk mengenang dan menghargai jasa para pahlawan, kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal baik.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!