NGO adalah: Pengertian, Ciri, Jenis, Manfaat & Contohnya

Apakah Sedulur tahu apa yang dimaksud dengan NGO? NGO adalah singkatan dari non-governmental organization atau dapat diterjemahkan sebagai organisasi non pemerintah (ONP). Namun di Indonesia, istilah NGO lebih populer disebut sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Secara sederhana, NGO atau LSM didefinisikan sebagai lembaga independen dan tidak bertujuan untuk mencari keuntungan (nirlaba). Sehingga keberadaan maupun kegiatan yang dilakukan tidak dipengaruhi oleh pemerintah.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang NGO, berikut sudah Super rangkum berbagai informasi terkait NGO, termasuk pengertian, ciri-ciri, jenis, serta manfaat dan contohnya.

BACA JUGA: Sejarah Induk Organisasi Senam Indonesia atau PERSANI

Mengenal apa itu NGO

 
ngo adalah
Unsplash

Dihimpun dari berbagai sumber, non-governmental organization atau biasa disingkat NGO adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak secara independen tanpa adanya pengaruh dari pemerintah maupun kepentingan politik. Kegiatan NGO sendiri umumnya berada di lingkup kemanusiaan. Sehingga NGO juga kerap diidentikkan dengan organisasi berbasis sukarelawan.

Sementara itu, berikut adalah beberapa definisi NGO menurut para ahli sebagaimana dikutip dari Ekrut.

  • Praja (2009) mengemukakan definisi NGO sebagai organisasi yang didirikan oleh perorangan atau sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.
  • Menurut Nugroho (2001), NGO merupakan lembaga, kelompok, atau organisasi yang secara aktif mengupayakan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan terutama pada lapisan masyarakat bawah.

Istilah NGO sendiri pertama kali dikenal dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1945, tepatnya pada pasal 71.  Di sisi lain, NGO juga kerap disebut dengan istilah lain.

Misalnya adalah Ornop atau ONP yang berasal dari terjemahan non-governmental organization, yakni organisasi non pemerintah. Kemudian ada pula istilah private voluntary organization atau disingkat PVO dan civil society organization atau CSO. Sedangkan di Indonesia, istilah NGO lebih akrab disebut dengan LSM yang merupakan singkatan dari Lembaga Swadaya Masyarakat.

Ciri-ciri NGO adalah

ngo adalah
Freepik

Berdasarkan uraian pengertian NGO di atas, dapat dipaparkan ciri-ciri NGO sebagai berikut.

  • NGO bukan merupakan bagian dari pemerintah, birokrasi, atau pun negara
  • Dalam melakukan kegiatan, NGO tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan alias nirlaba
  • Kegiatan NGO dilakukan untuk kepentingan masyarakat umum, sehingga tidak terbatas hanya untuk kepentingan para anggotanya

Peringatan Hari NGO Sedunia

ngo adalah
iStock

Keberadaan NGO atau LSM telah diakui oleh masyarakat luas di berbagai belahan dunia. Bahkan sejumlah negara secara resmi mengakui peringatan Hari NGO Sedunia atau World NGO Day.

Dikutip dari World NGO Day, Hari NGO Sedunia diperingati pada 27 Februari di setiap tahunnya. Peringatan tersebut pertama kali ditetapkan pada 27 Februari 2014 silam yang sekaligus menjadi hari bersejarah untuk komunitas NGO di seluruh dunia.

BACA JUGA: Organisasi Budi Utomo: Sejarah, Tokoh, dan Tujuan Organisasi

Kategori NGO menurut World Bank

ngo adalah
Unsplash

Dikutip dari Glints, World Bank atau Bank Dunia membagi NGO menjadi menjadi dua kategori. Pertama adalah operational NGO. Kedua yaitu advocacy NGO. Berikut penjelasannya.

1. Operational NGO

Operational NGO atau juga dapat diterjemahkan sebagai NGO operasional adalah organisasi yang memiliki prioritas untuk membantu proyek di daerah rural. Sekadar informasi, rural dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) termasuk dalam kata adjektiva dan memiliki arti “berkaitan dengan masyarakat desa atau pertanian.” Sementara itu, NGO operasional dapat dipahami sebagai NGO yang kegiatannya bertujuan untuk kepentingan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

2. Advocacy NGO

Kategori berikutnya adalah advocacy NGO atau NGO advokasi. Organisasi ini memiliki tujuan untuk mempromosikan kepentingan masyarakat dan lingkungan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, NGO advokasi biasanya melakukan negosiasi, kegiatan pers, kampanye, dan kegiatan serupa lainnya sehingga dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah terkait.

Jenis-jenis NGO

Freepik

Selain kedua kategori yang telah dipaparkan di atas, NGO juga dibagi menjadi delapan jenis berdasarkan sejumlah kriteria. Misalnya, berdasarkan tingkat operasionalnya, NGO dibagi menjadi empat kelompok, yaitu NGO nasional, NGO internasional, community based organization (CBO), dan citywide organization.

Sementara, berdasarkan tingkat orientasinya, NGO terbagi ke dalam empat jenis, yaitu charitable orientation, service orientation, participatory orientation, dan empowering orientation. Berikut penjelasan selengkapnya untuk masing-masing jenis NGO.

1. NGO nasional

NGO nasional adalah organisasi yang mempunyai cakupan luas di sebuah negara. Selain itu, NGO nasional juga biasanya memiliki cabang di berbagai negara bagian atau wilayah di suatu negara dan bertanggung jawab untuk membantu NGO lokal atau daerah. Di Indonesia, contoh NGO nasional adalah Palang Merah Indonesia (PMI).

2. NGO internasional

Jika NGO nasional kegiatannya satu negara, NGO internasional memiliki cakupan yang lebih luas, yakni di hampir seluruh negara. Oleh karenanya NGO internasional biasanya memiliki cabang di berbagai negara.

Umumnya NGO internasional hadir dengan tujuan untuk membantu komunitas-komunitas di dunia maupun NGO yang lebih kecil skalanya. Contoh NGO internasional adalah Greenpeace, WWF, dan Rockefeller Foundations.

3. Community based organization (CBO)

Jenis NGO selanjutnya adalah community based organization atau umum disingkat CBO. Bentuk NGO ini berkembang dari inisiatif masyarakat yang tergabung di berbagai komunitas. Mulai dari komunitas olahraga, lingkungan, pendidikan, hingga budaya.

Di samping itu, kegiatan dari CBO umumnya mendapat dukungan dari NGO nasional dan internasional, maupun lembaga bilateral atau internasional. Sementara beberapa lainnya bergerak secara independen tanpa bantuan dari pihak manapun.

4. Citywide organization

Citywide organization merupakan NGO yang kegiatannya bergerak dalam bidang penyediaan bantuan untuk komunitas-komunitas di sebuah kota. Sasaran utama dari kegiatan NGO citywide organization ini biasanya adalah komunitas miskin di kota tertentu.

5. Charitable orientation

Berdasarkan tingkat orientasi kegiatannya, NGO dapat dibagi menjadi empat jenis. Salah satunya adalah charitable orientation atau NGO yang orientasinya adalah untuk beramal. 

Sesuai namanya, NGO charitable orientation berpusat pada kegiatan amal dalam rangka membantu masyarakat kurang mampu. Misalnya dengan memberikan bantuan berupa distribusi makanan, pakaian, obat-obatan, hingga tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin.

6. Service orientation

Jenis NGO berikutnya adalah NGO dengan service orientation, atau NGO yang berorientasi pada pemberian layanan. Umumnya, NGO ini bergerak di bidang kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya yang berbasis pada layanan masyarakat.

7. Participatory orientation

NGO participatory orientation adalah organisasi yang bergerak dengan menyelenggarakan proyek swadaya dengan melibatkan masyarakat setempat. Dalam hal ini, masyarakat diajak berpartisipasi dalam pelaksanaan proyek dengan memberikan bantuan uang tunai, peralatan, tanah, bahan, atau pun tenaga kerja. 

8. Empowering orientation

Terakhir adalah NGO dalam bentuk empowering orientation. Organisasi ini memiliki kegiatan utama yakni pemberdayaan masyarakat dalam rangka memberikan pemahaman tentang faktor-faktor sosial yang mempengaruhi kehidupan mereka. Dengan demikian, diharapkan kesadaran masyarakat tentang potensi mereka dapat meningkat untuk memperoleh hidup yang lebih baik. Sehingga bisa disimpulkan NGO empowering orientation memiliki peran sebagai fasilitator yang mengarahkan masyarakat.

BACA JUGA: CSR adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, Manfaat & Contohnya

Sumber pendanaan NGO

Unsplash

Telah diketahui bersama bahwa NGO merupakan sebuah organisasi nirlaba atau nonprofit. Dengan kata lain, organisasi ini didirikan dan dijalankan bukan dalam rangka mencari keuntungan selayaknya badan usaha. Lantas, dari manakah sumber dana NGO sehingga dapat menjalankan berbagai kegiatan bahkan memberi bantuan kepada masyarakat?

Menurut Investopedia, NGO mengandalkan beragam sumber untuk memenuhi kebutuhan dana, baik untuk melaksanakan proyek, operasional organisasi, hingga memberikan gaji kepada anggotanya. Pendanaan ini dapat berasal dari penggalangan dana, iuran anggota, penjualan barang dan jasa, hingga bantuan dari pihak luar seperti perusahaan swasta, yayasan filantropi, dan lembaga masyarakat lainnya.

Di samping itu, beberapa NGO mendapatkan pendanaan dari pemerintah. Pendanaan di sini diberikan dalam bentuk bantuan atau sumbangan, sehingga tidak ada tuntutan untuk mendapatkan kendali atas kegiatan NGO.

Manfaat NGO

iStock

Sebagian besar kegiatan NGO bertujuan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat umum, khususnya golongan bawah. Selain itu NGO juga berperan untuk mengedukasi komunitas-komunitas lokal yang berada di dalam cakupan orientasi kegiatannya. Dengan demikian, bisa diuraikan manfaat NGO secara umum adalah sebagai berikut.

  • meningkatkan wawasan dan cara berpikir masyarakat melalui edukasi
  • membantu masyarakat meningkatkan kualitas hidupnya melalui edukasi dan secara ekonomi
  • mendorong masyarakat untuk berinovasi
  • menjadi  perantara yang menyampaikan pesan antara masyarakat dengan pemerintah
  • NGO menjadi wakil dari kelompok masyarakat yang bergerak untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah, terutama yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat

BACA JUGA: Pengertian HAM Beserta Jenis, Ciri & Macam Pelanggarannya

Keuntungan bekerja di NGO

iStock

Meski merupakan organisasi nonprofit atau tidak berorientasi pada mencari keuntungan, NGO ternyata banyak dilirik sebagai wadah untuk mengembangkan karier. Tidak sedikit orang yang tertarik untuk bekerja di NGO ketimbang perusahaan swasta yang tentunya memiliki visi untuk berkembang dan meningkatkan keuntungan dari waktu ke waktu.

Lantas, apa saja ya keuntungan bekerja di NGO? Berikut ulasan lengkapnya.

Bebas dari campur tangan politik

Sebagai organisasi yang independen, NGO tidak dipengaruhi oleh pemerintah maupun politik. Pergesekan dengan masalah politik atau pemerintahan di dalam kegiatan NGO pun terbilang sangat minim. Hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi Sedulur yang kurang tertarik dengan bidang pekerjaan yang berhubungan langsung dengan masalah politik.

Pekerjaan yang tidak monoton

NGO menawarkan bidang pekerjaan yang tidak monoton karena kegiatannya berpusat pada masyarakat. Sehingga pekerjaan ini cocok bagi Sedulur yang kurang tertarik dengan pekerjaan kantoran dengan jam kantor yang sama setiap harinya. Tak berhenti sampai di situ, ada kemungkinan pula Sedulur akan mendapat tugas ke luar daerah bahkan luar negeri ke wilayah yang juga menjadi cakupan dari kegiatan NGO tempat Sedulur bekerja.

Teman dari berbagai latar belakang

Bekerja di NGO juga membuka kesempatan bagi Sedulur untuk bertemu dengan rekan kerja dari berbagai latar belakang. Dengan begitu, akan semakin banyak wawasan yang diperoleh termasuk dengan saling bertukar pendapat maupun pengalaman masing-masing.

Gaji

Keuntungan selanjutnya adalah gaji. Menurut sejumlah sumber, gaji NGO disebut cukup tinggi atau setidaknya dapat menyamai perusahaan swasta dengan skala besar. Namun benefit dalam bentuk gaji ini tentu akan dipengaruhi oleh skala NGO di mana Sedulur bekerja.

Contoh NGO di Indonesia

Freepik

Berikut ini adalah beberapa contoh non-governmental organization di Indonesia.

1. Greenpeace

Greenpeace merupakan NGO yang bergerak di bidang lingkungan. Organisasi ini berdiri pada tahun 1971 dengan tujuan untuk membuat dunia menjadi hijau dan damai. Greenpeace yang saat ini berkantor pusat di Amsterdam, Belanda juga telah hadir di Indonesia dengan nama Greenpeace Indonesia.

2. World Wide Fund for Nature (WWF)

Sama halnya dengan Greenpeace, WWF yang merupakan singkatan dari World Wide Fund for Nature juga merupakan organisasi nirlaba yang kegiatannya berpusat pada bidang lingkungan, khususnya alam liar. WWF saat ini telah menjelma menjadi organisasi global yang telah menjangkau lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.

3. PMI

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi kemanusiaan yang berawal dari pendirian Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Perjuangan pendirian PMI kemudian dimulai pada 1932 sebelum akhirnya secara resmi diakui keberadaannya pada 1950.

4. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) adalah sebuah organisasi yang bergerak di masalah lingkungan hidup terbesar di Indonesia. Menurut informasi pada situs resminya, WALHI menaungi 487 organisasi non pemerintah dan pecinta alam.

Demikian tadi pembahasan mengenai NGO termasuk keuntungan bekerja di NGO. Nah, apakah Sedulur juga tertarik untuk bergabung di NGO?

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.