Apakah Sedulur pernah mendengar kisah mengenai Raja Nebukadnezar? Ia dikenal sebagai raja dengan masa pemerintahan paling lama dalam sejarah Kekaisaran Babilonia Baru. Di samping kesuksesannya membangun Babilonia, Nebukadnezar memiliki catatan soal penyakit aneh yang dideritanya selama beberapa tahun.
Tak berhenti sampai di situ, ia juga disebut sebagai salah satu penguasa yang paling ditakuti. Ingin tahu lebih jauh kisah tentang Raja Nebukadnezar? Yuk, simak informasi selengkapnya yang sudah Super rangkum berikut ini.
BACA JUGA: Kisah Ashabul Kahfi Singkat Beserta Pelajaran Pentingnya
1. Sosok Raja Nebukadnezar
Raja Nebukadnezar atau juga dikenal sebagai Nebukadnezar II adalah penguasa Kekaisaran Babilonia Baru. Menurut sejumlah sumber, ia diperkirakan lahir pada 630-640 sebelum Masehi (SM) dan meninggal pada usia 80 tahun atau sekitar tahun 562 SM.
Nebukadnezar adalah raja kedua yang memerintah Kekaisaran Babilonia Baru. Ia menggantikan sang ayah, Raja Nabopolassar yang disebut merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kekaisaran Babilonia Baru.
2. Arti nama
Nama Nebukadnezar berasal dari bahasa Akkadia, Nabû-kudurri-uṣur. Kata Nabu merujuk pada Dewa Nabu, yaitu dewa Babel untuk kebijaksanaan dan merupakan putra dewa utama Marduk. Sementara, Kudurru bermakna putra sulung atau putra tertua. Nama Nabû-kudurri-uṣur sendiri dimaknai sebagai “Dewa Nabu, memelihara atau membela putra sulungku.”
Di sisi lain, Raja Babilonia ini juga memiliki variasi nama dalam bahasa Ibrani, yaitu Nəḇuḵaḏreṣṣar. Ia juga dikenal sebagai Bakhat Nasar yang artinya pemegang nasib.
3. Kekaisaran Babilonia Baru
Telah diketahui bersama, Nebukadnezar adalah raja Kerajaan Babilonia Baru. Ia memerintah pada 605 SM hingga 562 SM sebelum akhirnya digantikan oleh sang putra, Ewil Merodakh. Raja Nebukadnezar sendiri naik takhta untuk menggantikan ayahnya, Raja Nabopolassar yang meninggal pada tahun 605 SM.
Kekaisaran Babilonia Baru disebut merupakan peradaban baru dari Dinasti Kasdim atau Khaldaea yang didirikan oleh Nabopolassar. Kekaisaran ini berdiri pada 626 SM menyusul kematian Raja Ashurbanipal dan runtuhnya Kerajaan Asyur di Mesopotamia.
Sementara itu, daftar raja-raja yang memimpin Kekaisaran Babilonia Baru adalah sebagai berikut.
- Nabopolassar atau Nabu-apla-usur 626 SM – 605 SM
- Nebukadnezar atau Nabu-kudurri-usur II 605 SM – 562 SM
- Ewil Merodakh atau Amel Marduk 562 SM – 560 SM
- Nergal-sarezer atau Neriglissar 560 SM – 556 SM
- Labashi Marduk atau Labaši Marduk 556 SM
- Nabonidus atau Nabû-naʾid 556 SM – 539 SM
- Belsyazar atau Bêl-šar-usur 549 SM – 539 SM
BACA JUGA: Kisah Nabi Adam, Manusia Pertama yang Diciptakan Allah SWT
4. Memerintah selama 43 tahun
Nebukadnezar merupakan penguasa Babilonia Baru yang paling terkenal. Sebab, pada masa pemerintahannya, Kekaisaran Babilonia Baru disebut mencapai masa kejayaannya. Adapun ia diketahui memegang takhta mulai 605 SM hingga 562 SM atau sekitar 43 tahun.
Artinya, masa pemerintahan Nebukadnezar merupakan yang paling lama dibandingkan dengan raja-raja Babilonia Baru lainnya. Dirangkum dari berbagai sumber, Babilonia mengalami perkembangan besar di bawah kepemimpinan Nebukadnezar. Salah satunya ialah dengan berkembangnya Babilonia sebagai pusat seni dan kekayaan intelektual.
Keberhasilan Nebukadnezar dalam memerintah Babilonia hingga mencapai masa kejayaannya disebut tidak bisa diikuti oleh raja-raja penerusnya. Bahkan, sejarah mencatat bahwa Kerajaan Babilonia berhasil ditaklukan oleh Persia hanya berselang 25 tahun setelah kematian Nebukadnezar.
5. Gerbang Ishtar
Gerbang Ishtar merupakan salah satu bukti perkembangan arsitektur Babilonia pada masa pemerintahan Nebukadnezar. Gerbang yang menjadi pintu masuk utama ke Kota Babilonia itu dibagun berdasarkan struktur gerbang yang sebelumnya dibangun pada masa pemerintahan Raja Nabopolassar.
Selain menjadi pintu masuk utama, Gerbang Ishtar berdiri megah dengan warna biru dan hiasan berupa simbol singa ini juga sekligus menunjukkan kekuatan dan keagungan restorasi Nebukadnezar. Adapun nama “Ishtar” disebut berasal dari nama seorang dewi cinta, kesuburan, dan perang dalam kepercayaan masyarakat Babilonia.
6. Taman Gantung Babilonia
Selain Gerbang Ishtar, bangunan masa Kekaisaran Babilonia terutama di masa pemerintahan Raja Nebukadnezar yang terkenal lainnya adalah Taman Gantung Babilonia. Taman gantung ini diperkirakan terletak sekitar 250 mil di sebelah utara Baghdad modern, di Niniwe kuno.
Taman Gantung Babilonia dibangun atas permintaan Raja Nebukadnezar II pada tahun 600 SM untuk menyenangkan sang istri, Amytis Media. Kala itu istrinya merindukan tumbuh-tumbuhan dari kampung halamannya.
Meski bernama taman gantung, menurut seorang arkeolog asal Inggris, Sir Leonard Woolley, taman tersebut tidak dibangung secara menggantung. Melainkan dibangun dengan desain vertikal menjulang ke atas.
Lantas, kenapa disebut Taman Gantung Babilonia? Penyebutan “taman gantung” ini disebut berasal dari bahasa Yunani, yakni “kresmastos” atau kata Latin “pensilis” yang artinya anjung seperti bergantung, terletak di atas beranda atau teras.
Sementara itu, tidak banyak peninggalan yang dapat membuktikan keberadaan Taman Gantung Babilonia. Dikatakan bahwa kisah mengenai Taman Gantung ini hanya termuat dalam manuskrip kuno. Sementara bukti fisik tentang taman ini tidak pernah ditemukan. Di sisi lain, para arkeolog dan sejarawan meyakini Taman Gantung Babilonia telah hancur karena terjadinya perang, erosi, hingga gempa bumi.
BACA JUGA: Kerajaan Malaka: Sejarah, Pendiri, Letak & Masa Kejayaan
7. Patung Raja Nebukadnezar
Selain memerintahkan pembangunan gerbang dan taman yang megah, Raja Nebukadnezar juga membuat patung emas berwujud menyerupai dirinya. Tak berhenti sampai di situ, ia kemudian memerintahkan rakyatnya untuk menghormati patung Nebukadnezar disamping membuat aturan dalam sistem pemerintahannya.
Namun perintah tersebut ditentang oleh tiga orang pemuda, yakni Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Raja yang tidak senang dengan pemberontakan tersebut lantas memerintahkan pemuda Israel untuk memburu ketiga pemuda itu.
8. Mimpi Raja Nebukadnezar
Kisah Raja Nebukadnezar yang cukup terkenal selanjutnya adalah soal mimpi yang ia alami pada tahun kedua pemerintahannya. Rangkaian mimpi tersebut membuat Raja merasa gelisah sehingga memerintahkan para cendekiawan di kerajaan untuk menafsirkan artinya, termasuk di antara kaum cendekiawan itu ialah Nabi Daniel yang juga merupakan orang kepercayaan Raja.
Tidak sekadar meminta mereka untuk menafsirkan mimpinya, Raja Nebukadnezar juga memerintahkan agar mereka menjelaskan secara detail kronologi dari mimpi tersebut. Ia beranggapan bahwa para cendekiawan itu seharusnya memiliki kemampuan untuk menjelaskan arti mimpinya tanpa harus diberi tahu apa yang sebenarnya ia saksikan di dalam mimpi tersebut.
Selang beberapa hari kemudian, Daniel kemudian menceritakan arti mimpi Nebukadnezar. Ia menjelaskan bahwa dalam mimpinya, Raja melihat sebuah patung raksasa berbentuk manusia dengan kepala emas, dada dan lengan dari perak, perut dan paha perunggu, dan kaki yang dibuat dari besi dan tanah liat.
Menurutnya, mimpi tersebut memiliki arti tentang lima kerajaan dunia, yakni Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, dan kerajaan yang tidak dikenal. Selain itu dijelaskan bahwa ada batu yang bukan dipahat oleh tangan manusia menabrak patung raksasa itu.
Sementara dalam sumber lain dijelaskan bahwa kepala emas pada patung dalam mimpi Raja itu melambangkan kekuasaan Nebukadnezar. Dikatakan bahwa nantinya akan muncul kerajaan lain yang tidak sebesar kerajaan yang dipimpin oleh Raja Nebukadnezar. Selanjutnya akan muncul kerajaan ketiga yang dilambangkan oleh tembaga pada patung yang akan menguasai seluruh dunia.
Daniel juga menceritakan berikutnya akan muncul kerajaan keempat yang akan menghancurkan kerajaan lainnya. Namun nantinya kerajaan tersebut juga akan terbagi-bagi namun tetap memiliki kekuatan.
9. Kisah Nebukadnezar dalam sejarah Islam
Sosok Raja Babilonia ini juga banyak dibahas dalam perspektif sejarah dan perkembangan Islam. Kisah Nebukadnezar dalam Islam yang cukup terkenal adalah berkaitan dengan peristiwa pembantaian puluhan ribu orang dan merusak Masjid Al Aqsa. Dikutip dari Kalam Sindonews, Ibnu Khaldun menyebut bahwa Masjid Al Aqsa dirusak oleh Nebukadnezar setelah 800 tahun berdiri.
Tak hanya itu, raja kedua Kekaisaran Babilonia Baru itu juga membakar Taurat dan tongkat milik Nabi Musa. Anak dari Raja Nabopolassar itu kemudian melakukan penyerangan ke Damaskus dan membunuh puluhan ribu orang.
BACA JUGA: Sejarah & Isi Perjanjian Hudaibiyah, Diplomasi Rasulullah SAW
10. Kisah Raja Nebukadnezar dalam Alkitab
Pemimpin Kerajaan Babel yang berkuasa pada tahun 605 hingga 562 SM itu juga disebut di dalam Alkitab. Mengutip dari IDN Times, ia diceritakan sebagai sosok yang menaklukan Yerusalem dan menghancurkan kuil Yahudi yang dibangun oleh Salomo.
Peristiwa itu bermula ketika ia naik takhta menggantikan sang ayah pada tahun 605 SM. Mulanya, Raja Yoyakim dari Yehuda tunduk kepada pemerintahan Raja Nebukadnezar. Namun selang tiga tahun kemudian, Yoyakim melakukan pemberontakan yang memicu terjadinya serangkaian peristiwa termasuk pengepungan hingga runtuhnya Kota Yehuda.
11. Raja Nebukadnezar disebut sebagai “raja gila”
Selain dikenal sebagai raja yang berhasil membawa Babilonia pada puncak kejayaan, Nebukadnezar juga terkenal dengan kisah tentang kondisi aneh yang dideritanya selama beberapa tahun. Ia disebut mengalami kegilaan dan hidup seperti hewan selama 7 tahun.
Beberapa sumber menyebut, selama itu ia hidup mengembara dan hanya makan rumput selayaknya seekor sapi. Meski kisah soal “raja gila” ini cukup terkenal, tidak banyak sumber yang menceritakan riwayat tersebut kecuali Kitab Daniel dalam Perjanjian Lama.
12. Kematian Raja Nebukadnezar
Nebukadnezar meninggal dunia di Babilonia pada tahun 562 SM atau tepat pada tahun ke-43 pemerintahannya. Nebukadnezar yang kala itu diperkirakan berusia 80 tahun disebut meninggal dunia setelah terserang wabah nyamuk.
Selepas kematiannya, takhta Kekaisaran Babilonia dilanjutkan oleh sang putra, Ewil Merodakh. Namun masa pemerintahan Ewil Merodakh tidaklah bertahan lama. Sebab, selang dua tahun kemudian ia dibunuh oleh iparnya, Nergal-sarezer.
Demikian tadi pembahasan tentang kisah Nebukadnezar, raja dari Kekaisaran Babilonia Baru yang paling terkenal. Selama 43 tahun masa pemerintahannya, ia membawa Babilonia pada puncak kejayaan termasuk menjadi pusat kesenian dan kekayaan intelektual. Di sisi lain, Nebukadnezar juga dikenal sebagai pemimpin kejam yang membantai puluhan ribu orang. Sementara itu, penyakit aneh yang sempat ia alami juga membuatnya mendapat julukan sebagai “raja gila.”
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.