Perlu Sedulur ketahui bahwa ternyata logika matematika tidak hanya digunakan untuk menilai kebenaran dalam pernyataan saja. Akan tetapi juga digunakan untuk menarik kesimpulan atau interferensi. Dalam penarikan kesimpulan tersebut, umumnya ada tiga metode yang biasa digunakan oleh peneliti. Misalnya adalah modus tollens, modus ponens dan juga silogisme.
Materi tentang modus tollens juga sering dimunculkan dalam soal penalaran umum atau TPS dan UTBK. Jadi penggunaan modus tollens sudah cukup familiar untuk banyak orang. Namun, bagi Sedulur yang ingin belajar tentang materi modus tollens, modus ponens dan juga silogisme lebih dalam lagi, mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
BACA JUGA : Pengertian Hukum Kirchoff I dan II Beserta Bunyinya
Pengertian modus ponens
Modus ponens adalah salah satu klasifikasi dari jenis silogisme yang menekankan pada satu mekanisme. Mekanisme yang digunakan dapat mengkalkulasi suatu kemungkinan dan mengambil satu kesimpulan secara tepat.
Modus ponens memiliki rumus teoritisnya sendiri, berikut ini rumusannya.
- Premis ke-1 adalah P → Q (Dibaca, jika P maka Q)
- Premis ke-2 adalah P (Terjadi P)
- Maka, rumusnya adalah [(P → Q) ^ P] → Q
Substansi terpenting dalam modus ponens yaitu kesimpulan yang lahir berdasarkan premis pertama. Premis ini nantinya akan memiliki hubungan dengan premis kedua yang memiliki nilai benar. Jika premis pertama dan kedua memiliki nilai benar maka premis kedua juga bisa dianggap sebagai hipotesis atau sebuah kesimpulan.
Agar Sedulur tidak bingung dengan konsep rumus dari modus di atas, sebaiknya simak tentang contohnya berikut ini.
Contoh Modus Ponens
- Premis ke-1: Jika saya cuci mobil, maka Ayah akan senang.
- Premis ke-2: Saya cuci mobil.
- Kesimpulannya adalah “Ayah senang”.
BACA JUGA : Mengenal dan Memahami Karakter Generasi Z
Pengertian modus tollens
Inferensi logika selanjutnya yaitu modus tollens. Dilansir dari Dedman College of Humanities & Sciences, modus tollens menggunakan dua kontruksi premis yang salah satunya menyangkal. Artinya, modus tollens menggunakan dua premis sama seperti modus ponens.
Akan tetapi, premis keduanya merupakan bentuk negasinya. Sehingga, kesimpulannya juga berada dalam bentuk negasi. Negasi adalah sangkalan, biasanya menggunakan kata “tidak” dan bukan”.
Premis 1: p→q
Premis 2: ∼q
Maka, menurut modus ponens kesimpulannya adalah ∼p. Sehingga, modus tolens dapat dituliskan dengan rumus: [(p→q) ^ ∼q] → ∼p
Contoh Modus Tollens
- Premis ke-1: Jika jam 12 siang, maka Siti akan sholat dhuhur
- Premis ke-2: Siti sedang tidak sholat dhuhur
- Kesimpulannya adalah “Bukan jam 12 siang”
BACA JUGA : Tahapan-Tahapan Survei & Persiapannya yang Perlu Diketahui!
Pengertian silogisme
Seperti yang dilansir oleh ThoughtCo, kata “silogisme” itu berasal dari Bahasa Yunani, yang artinya “untuk menyimpulkan, menghitung, memperhitungkan”. Nah, dalam berpikir logis, silogisme digunakan dalam penarikan kesimpulan dari premis atau asumsi-asumsi tertentu.
Silogisme dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu silogisme hipotesis murni dan tidak murni. Dalam silogisme hipotesis murni, premis yang digunakan biasanya berbentuk proposisi kondisional. Apa itu proposisi kondisional?
Proposisi kondisional adalah bentuk kalimat asumsi yang mengikuti bentuk sebab-akibat, seperti “jika … maka …”, “kalau … maka …”, atau “bila … maka …” (Budi & Mormin, 2014).
Contoh silogisme
- Premis 1: Jika tanggal merah, maka sekolah tidak masuk.
- Premis 2: Jika sekolah tidak masuk, maka kami pergi liburan.
- Kesimpulan: Jika tanggal merah, maka kami pergi liburan.
Contoh soal modus tollens
Demikianlah penjelasan tentang modus tollens, modus ponens dan silogisme serta contoh soalnya yang dapat Sedulur pelajari. Materi tentang silogisme ini biasa sering muncul ketika UTBK maupun penalaran umum.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.