Mengenal Sejarah Liberalisme, Ideologi Tanpa Kelas di Masyarakat

Liberalisme merupakan istilah yang mungkin tidak asing lagi di telinga Sedulur. Jika dilihat dari definisi bahasa, liberalisme adalah pandangan yang berakar dari ilmu filsafat, dimana ia menghendaki adanya kebebasan. 

Dalam hal ini, kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan untuk menentukan tempat tinggal, kebebasan atas hak-hak pribadi, menentang penindasan, serta hak untuk mendapatkan perlindungan pribadi dan hak milik. Tetapi, tahukah Sedulur bahwa liberalisme adalah ternyata lebih dari sebuah pandangan yang mendambakan kebebasan saja?

Nah, kalau belum tahu, ada baiknya Sedulur untuk mengikut penjelasan singkat berikut ini mengenai apa itu liberalisme dan contohnya.

BACA JUGA: Penting! ini Nutrisi dan Manfaat Chestnut untuk Kesehatan

Pengertian

liberalisme adalah
Depositphotos

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), liberalisme adalah aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur). Lebih lanjut lagi, KBBI juga mendefinisikan liberalisme sebagai usaha perjuangan menuju kebebasan.

Dari pengertian tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa liberalisme merupakan pandangan filsafat, politik, serta moral yang berdasarkan atas kebebasan atau ideologi kebebasan. Biasanya, orang-orang yang menganut pandangan ini akan berorientasi pada dukungan untuk hak-hak individu, demokrasi, sekularisme, kebebasan berbicara, kebebasan beragama, serta ekonomi pasar.

BACA JUGA: 60 Quote Tentang Rumah yang Bikin Kangen dan Nostalgia!

Sejarah dan latar belakang

Liberal Currents

Istilah liberalisme sejatinya mengakar pada bahasa Latin, liber (bebas). Jika dilihat dari sudut pandang sejarah, aslinya liberalisme adalah sebuah respon terhadap hak istimewa turun-temurun, agama negara, monarki absolut, hak-hak raja, konservatisme, dan supremasi hukum. Hal ini sejalan dengan dominasi gerakan intelektual dan filosofis yang mulai marak pada Zaman Pencerahan (Age of Enlightenment). Jadi, ideologi satu ini adalah paham yang mengutamakan kebebasan.

Salah satu filsuf kenamaan yang memberikan sumbangsih banyak terhadap ideologi liberalisme ini adalah John Locke yang berkebangsaan Inggris. Dirinya menekankan pemikiran bahwa setiap individu memiliki hak-hak untuk hidup atas kebebasan dimana tidak seorangpun berhak mencampurinya, termasuk pihak pemerintah. Dari yang awalnya diajarkan oleh John Locke di wilayah Inggris, paham kebebasan kemudian merambah ke wilayah Eropa yang menjadi contoh negara liberalisme.

BACA JUGA: Tari Manuk Dadali: Sejarah, Makna, Fungsi dan Pola Lantainya

Perkembangan liberalisme

liberal adalah
Depositphotos

Dari waktu ke waktu, paham kebebasan semakin berkembang mengikuti kondisi masyarakat di sekitarnya. Maka dari itu, tidak heran bahwa Sedulur akan menjumpai pemikiran liberalisme dalam aspek ekonomi, sosial, etika, demokrasi, institusional, dan lain-lain.

Seperti teori ekonomi liberal yang muncul pada akhir abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19. Atau teori feminis liberal yang menitik beratkan kepada kesetaraan gender dan penghapusan diskriminasi terhadap kaum perempuan. Maka dari itu, tidak dapat dipungkiri bahwa kebebasan telah mempengaruhi kehidupan kita sebagai makhluk sosial.

BACA JUGA: Sejarah Rasuna Said yang Jadi Google Doodle September

Ciri-ciri liberalisme adalah

Depositphotos

Apabila Sedulur masih belum paham dengan apa yang dimaksud liberalisme, Sedulur dapat mencermati beberapa ciri atau karakteristik pemikiran tersebut pada poin pembahasan ini.

Mengutip dari sebuah sumber kredibel, terdapat setidaknya lima ciri liberalisme.

  • Beranggapan bahwa bentuk pemerintahan demokrasi adalah yang terbaik.
  • Kebebasan intelektual adalah milik masyarakat secara penuh.
  • Hal-hal yang dapat pemerintah atur terhadap rakyatnya terbatas.
  • Kekuasaan seseorang diartikan sebagai hal buruk dalam kehidupan.
  • Mengutamakan kebahagiaan individu.

Jika dilihat dari sudut pandang aspek-aspek kehidupan manusia, maka ciri-ciri liberalisme menjadi sedikit berbeda.

  • Aspek politik – Munculnya demokrasi.
  • Aspek sosial – Kebebasan berpendapat, kesempatan yang setara dalam usaha, reformasi sosial, persamaan derajat manusia (egaliter).
  • Aspek seni dan budaya – Kebebasan dalam berekspresi, baik itu melalui lukisan, drama, musik, dan lain sebagainya.
  • Aspek ekonomi – Ekonomi pasar yang demokratis.

BACA JUGA: Ciri-Ciri Mata Silinder Beserta Penyebab & Cara Mengobatinya

Contoh liberalisme adalah

Depositphotos

Berikut ini merupakan beberapa contoh dari liberalisme yang dibagi berdasarkan tiga aspek tertentu, ekonomi, politik, serta sosial dan budaya.

Contoh liberalisme pada ekonomi

Pengaruh liberalisme pada bidang ekonomi salah satunya adalah munculnya sistem ekonomi liberal. Secara garis besar, yang dimaksud dengan sistem ekonomi liberal adalah kebebasan untuk setiap individu terlibat dalam kegiatan ekonomi. Tujuan utamanya sangat jelas, untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya.

Beberapa dampak positif dari sistem ekonomi liberal ini adalah produksi barang yang didasarkan pada kebutuhan konsumen atau pasar, memicu produsen untuk menghadirkan produk yang berkualitas, serta menumbuhkan kreativitas dan inovasi dari para pelaku usaha yang terlibat dalam sistem ekonomi liberal tersebut.

Contoh liberalisme pada politik

Pengaruh liberalisme pada politik ekonomi salah satunya adalah munculnya sistem politik liberal. Yang disoroti dari sistem politik liberal ini adalah kebebasan atau keleluasaan rakyat. Rakyat memiliki hak individu yang harus diakui oleh pemerintah. Pun pemerintah tidak dapat membuat kebijakan yang bertentangan dengan hak individu tersebut. 

Contoh dalam sosial dan budaya

Pengaruh liberalisme pada bidang sosial dan budaya salah satunya adalah kebebasan yang dimiliki tiap-tiap individu dalam masyarakat, sesuai dengan esensi utama dari pemikiran ini. 

Masyarakat berhak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, bebas dari segala bentuk otoritarianisme pihak-pihak tertentu. Dengan adanya kebebasan untuk mendapatkan hak individu, maka kesetaraan hak pun harus terjadi di dalamnya. Seperti yang dicita-citakan oleh para feminis liberal.

Demikian informasi singkat mengenai liberalisme adalah dan contohnya, sejarah, dan ciri-cirinya. Pembahasan di atas juga meliputi beberapa aspek seperti bagaimana perkembangan ideologi tersebut serta pengaruhnya pada bidang ekonomi, politik, hingga sosial dan budaya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur dan menambah pengetahuan serta wawasan umum, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.