Tidak hanya digunakan untuk menyatakan simbol atau tanda konvensional dalam sebuah peta, istilah legenda juga digunakan untuk menceritakan sebuah kisah. Dalam arti ini, legenda adalah cerita rakyat yang berkembang dan populer di kehidupan sehari-hari masyarakat. Tidak hanya sekadar cerita, legenda biasanya juga mengandung pesan moral dan nilai kehidupan.
Legenda biasa diceritakan secara turun temurun, baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, hampir setiap daerah memiliki legenda masing-masing yang diyakini oleh masyarakatnya. Dengan begitu, legenda menjadi salah satu bentuk kekayaan budaya yang dimiliki oleh suatu daerah.
Berikut adalah artikel yang akan membahas mengenai pengertian legenda adalah dan contohnya beserta ciri-ciri, dan jenisnya. Simak dengan baik, ya, Sedulur!
BACA JUGA: Dongeng Anak: Cerita Timun Mas Mengalahkan Raksasa
Pengertian legenda adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang berhubungan dengan peristiwa sejarah. Legenda merupakan salah satu jenis prosa naratif yang dianggap pernah terjadi oleh si pencerita dan pendengarnya. Biasanya, legenda berhubungan dengan asal mula terjadinya suatu benda atau tempat.
Legenda juga dapat diartikan sebagai cerita yang digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa, menyampaikan pelajaran, atau sekadar menghibur penonton. Istilah legenda berasal dari bahasa Inggris “legend.” yang berarti kumpulan cerita dari zaman kuno, cerita yang sangat tua atau cerita yang tidak selalu benar yang diceritakan orang mengenai peristiwa atau orang terkenal. Legenda adalah narasi yang secara umum diturunkan dari masa lalu.
Menurut Hasanuddin WS, legenda adalah contoh cerita rakyat yang berisikan tentang tokoh, peristiwa, atau tempat tertentu yang mencampurkan fakta historis dengan mitos. Sementara menurut Emeis, legenda adalah bagian dari cerita rakyat yang dianggap pernah terjadi dengan cerita yang masih kuno, yang mana setengahnya berdasarkan sejarah dan setengahnya lagi berdasarkan angan-angan.
Karena legenda biasa menceritakan suatu tempat atau seseorang dengan mencampurkan fakta historis dengan mitos, maka legenda sering kali dianggap sebagai “Sejarah” kolektif (folk history). Legenda juga biasa berkembang dari mulut ke mulut atau tidak tertulis, sehingga kisah dalam legenda telah mengalami distorsi dan sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
BACA JUGA: Perbedaan Tokoh Cerita: Protagonis, Antagonis & Tritagonis
Ciri-ciri legenda
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri-ciri legenda yang dapat Sedulur ketahui.
- Diyakini sebagai kejadian yang benar-benar pernah terjadi oleh pembuat cerita dan pendengar atau pembaca.
- Bersifat semi historis.
- Bersifat duniawi atau sekuler, yakni terjadinya pada masa yang belum begitu lampau dan bertempat di dunia yang dikenal saat ini.
- Bersifat migrasi, yakni dapat berpindah-pindah sehingga dikenal luas di daerah-daerah yang berbeda atau beda daerah memiliki legenda yang berbeda.
- Tokoh utama dalam cerita legenda biasanya manusia.
- Sejarah kolektif, yakni sejarah yang mengalami distorsi karena seringkali jauh berbeda dari kisah aslinya.
- Bersifat siklus, yakni sekelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian tertentu.
Legenda dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut adalah pembagian beserta penjelasannya.
1. Legenda perseorangan
Merupakan legenda yang berkaitan atau mengisahkan tokoh tertentu yang dianggap pernah ada atau yang dianggap oleh pencerita sebagai sebuah cerita yang benar-benar terjadi.
Sebagai contoh legenda perseorangan yang cukup terkenal adalah Sabai nan Aluih dan Si Pahit Lidah dari Sumatera, Malin Kundang, Si Pitung dan Nyai Dasima dari Jakarta, Roro Mendut dan Jaka Tingkir dari Jawa Tengah, Lutung Kasarung dari Jawa Barat, Suramenggolo dari Jawa Timur, serta Jayaprana dan Layonsari dari Bali.
BACA JUGA: Sudut Pandang Dalam Cerita: Pengertian, Jenis dan Contohnya
2. Legenda setempat
Merupakan legenda yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat, atau bentuk topografi suatu tempat. Legenda ini biasanya menceritakan tentang bagaimana terbentuknya suatu daerah atau permukaan tertentu, seperti gunung, bukit, atau danau.
Sebagai contoh legenda setempat adalah Legenda Danau Toba di Sumatera Utara, Legenda Desa Trunyan di Bali, Legenda Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat, dan Legenda Candi Roro Jonggrang di Yogyakarta.
3. Legenda alam gaib
Merupakan kisah masa lampau yang dianggap benar-benar terjadi dan dialami oleh seseorang. Legenda ini berfungsi untuk meneguhkan kebenaran takhayul atau kepercayaan rakyat terhadap alam ghaib.
Sebagai contoh adalah legenda Kerajaan Gaib Orang Bunian di rimba raya Sumatera, Kerajaan Gaib Laut Kidul di Yogyakarta, Kerajaan Gaib Pajajaran di Jawa Barat, dan Si Manis Jembatan Ancol dari Jakarta.
BACA JUGA: Cerita Jenaka: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan Contohnya
4. Legenda keagamaan
Merupakan legenda yang menceritakan tentang orang-orang suci yang terjadi pada masa lampau dan kental dengan nilai religius. Legenda ini menceritakan suri tauladan yang baik dalam mempengaruhi pola kehidupan masyarakat zaman dahulu yang belum mengetahui nilai agama.
Sebagai contoh adalah kisah para Walisongo, Legenda Ratu Calon Arang di Bali dan Syekh Siti Jenar di Jawa.
Perbedaan legenda dengan dongeng dan mitos
Istilah legenda, mitos, dan dongeng sering kali dianggap sebagai istilah yang sama. Namun, ketiganya merupakan jenis cerita yang berbeda.
a. Perbedaan legenda dengan mitos
Mitos adalah cerita tradisional yang biasanya digunakan untuk menjelaskan misteri, peristiwa supernatural, dan tradisi budaya yang biasanya bersifat suci atau sakral dan sering melibatkan dewa atau makhluk lain. Jika mitos merupakan kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap sakral, maka legenda merupakan kisah yang dianggap benar terjadi namun tidak dianggap sakral.
b. Perbedaan legenda dengan dongeng
Dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang pencerita. Dongeng biasanya melibatkan peri, naga, goblin, raksasa, maupun kurcaci dan hal magis lainnya. Dongeng juga biasa diceritakan untuk hiburan. Dengan demikian, perbedaan dongeng dengan legenda dinilai dari kebenaran ceritanya, yang mana legenda benar-benar terjadi namun dongen sebaliknya.
BACA JUGA: Cerita Fiksi: Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, Struktur dan Contohnya
Contoh legenda singkat
Berikut adalah contoh legenda Indonesia dari kisah Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.
Pada zaman dahulu, ada seorang puteri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia diasingkan ke dalam hutan karena hamil di luar pernikahan. Dayang Sumbi kemudian melahirkan anak yang bernama Sangkuriang. Dayang Sumbi memiliki kesaktian sehingga tetap tampak awet muda seperti gadis remaja.
Saat dewasa, Sangkuriang pergi merantau untuk menuntut ilmu. Ia terus berpindah dari satu pertapaan ke pertapaan lainnya hingga ia menjadi sakti. Tanpa sadar, Sangkuriang kembali ke hutan tempat ia dilahirkan dan bertemu Dayang Sumbi. Ia terpesona dan jatuh hati dan tidak tahu bahwa orang itu adalah ibu kandungnya.
Setelah menyatakan perasaannya, Dayang Sumbi menjelaskan bahwa ia adalah ibu kandungnya. Namun karena tidak percaya, Sangkuriang tetap bersikeras untuk menikahinya. Oleh karena itu, Dayang Sumbi meminta mas kawin berupa sebuah danau dan perahu dalam satu malam.
Karena saking cintanya, Sangkuriang meminta bantuan Guriang Tujuh, yakni makhluk yang tinggal di pegunungan untuk menbang semua pohon di hutan dan menggunakan potongan kayu untuk membendung sungai sehingga terciptalah sebuah danau. Sementara itu, satu batang pohon yang paling besar dibuat menjadi sebuah perahu.
Belum ada satu hari, pekerjaan Sangkuriang hampir selesai. Hal itu membuat Dayang Sumbi khawatir. Ia segera membunyikan lesung untuk membangunkan ayam jantan sehingga berkokok sebelum waktunya. Sangkuriang pun terkejut oleh bunyi kokok ayam jantan padahal hari masih gelap. Para Guriang Tujuh juga kabur tanpa menyelesaikan pekerjaan karena pantangan terkena sinar matahari.
Sangkuriang pun marah dan mengejar Dayang Sumbi yang berlari ketakutan. Dayang Sumbi meminta pertolongan Dewata Agung dan dalam sekejap tubuhnya menghilang bersama cahaya pagi. Sangkuriang marah dan kecewa karena tidak berhasil menemukan Dayang Sumbi sehingga menendang perahu yang belum selesai dibuat hingga perahu terbalik. Bentuk perahu yang terbalik itu berubah menjadi sebuah gunung yang kini dikenal dengan Gunung Tangkuban Perahu.
Sekian informasi mengenai legenda beserta jenis, ciri-ciri, dan contohnya. Semoga informasi ini dapat membantu Sedulur dalam membedakan legenda dengan jenis cerita yang lainnya dan semakin bangga dengan kekayaan budaya di Indonesia.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.