Kukang Jawa, Terlihat Menggemaska Namun Beracun

Kukang Jawa yang bernama latin Nycticebus javanicus merupakan hewan endemik Pulau Jawa yang berdiam di sebelah barat dan seletan Indonesia. Hewan ini bisa kita temui di hutan primer, hutan bambu, hutan bakau hingga perkebunan cokelat.

Semakin hari, habitat kukang semakin berkurang. Perhitungan saat ini, hanya tersisa sekitar 20 persen habitat hewan ini. Apa saja fakta seputar hewan ini yang mungkin belum Sedulur ketahui? Yuk, mari langsung saja kita simak ulasannya di bawah ini.

BACA JUGA: Metamorfosis Tidak Sempurna, Ciri Ciri & Contoh Hewannya

1. Ukuran, ciri fisik dan jenis makanan

kukang
kompas

Kukang Jawaba merupakan jenis kukang terbesar di Indonesia, yang memiliki berat rata-rata mencapai 570-690 gram, dengan panjang tubuh rata-rata mencapai 29 cm. Hal yang menjadi identik dengan hewan ini adalah umurnya yang panjang.

Kukang api dan kukang jenis lainnya, jika hidup di penangkaran dapat bertahan hidup hingga usia 25 tahun. Jika dilepas di alam bebas di habitat aslinya, hewan ini mampu hidup selama 20 tahun saja. Sebagai bagian dari primata, fisik hewan ini sangat unik. Mata cokelat, wajah cokelat muda, yang terlihat seperti topeng rakun.

Tubuh kukang sendiri memiliki warna krem dengan garis punggung cokelat yang terlihat mengalir di tulang belakang mereka. Tangan dan kaki hewan ini sangat panjang, hal tersebut untuk memudahkan mereka mencengkram dahan pohon sebagai tempat tinggalnya.

Hewan ini biasanya mengkonsumsi eksudat pohon seperti getah. Getah sendiri merupakan sumber makanan yang sangat penting bagi mereka. Jenis makanan lain yang dikonsumsi hewan ini yaitu buah, serangga, kadal hingga telur. Hal tersebut melengkapi asupan yang dibutuhkan oleh hewan ini, agar dapat bertahan hidup.

2. Termasuk satwa yang dilindungi

medianekita

Hewan ini merupakan salah satu satwa yang dilindungi oleh negara. Hal tersebut tertuan dalam UU No.5/1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistem. Dari hal tersebut, pemerintah melarang masyarakat untuk mengeksploitasi hewan ini.

Larangan tersebut juga mencakup larangan untuk memburu, memelihara, memperjual-belikan, hingga memanfaatkan bagian tubuh hewan ini. Jika semua hal di atas dilarang, dan kita terbukti melakukan salah satu kegiatan yang dilarang tersebut, kita akan mendapatkan hukuman penjara selama 5 tahun dengan denda sebesar Rp 100 juta.

3. Gigitannya sangat berbahaya

kukang
greeners

Apakah kukang berbahaya? Jelas, sangat berbahaya. Meskipun dikenal sebagai hewan yang lucu, menggemaskan dan memiliki pergerakan yang lambat, namun gigi dan lidah kukang mengandung racun yang cukup berbahaya. Hal ini merupakan bagian dari pertahanan diri mereka.

Bukan hanya itu, racun yang terdapat pada mulut kukang juga bisa membahayakan manusia. Akibat dari gigitan hewan ini yaitu alergi serius dengan gejala kulit merah, gatal-gatal, kejang otot, hingga mengalami pingsan. Oleh karena itu, larangan pemerintah untuk memelihara hewan ini sangat ketat.

4. Kandang bukan habitatnya

mediaindonesia

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, hewan kukang memiliki habitat di hutan bambu, hutan primer, hutan bakau hingga perkebunan cokelat. Maka dari itu, memberikan hewan ini sebuah kandang bukan merupakan hal bijak. Karena kandang bukan habitat utamanya.

Oleh karena itu, sebaiknya Sedulur tidak mencoba untuk memelihara hewan ini. Selain juga berbahaya karena kandungan racun dalam mulut dan giginya. Menyimpan hewan ini di dalam kandang merupakan hal yang tidak bijak dan bisa membuat hewan ini menderita.

BACA JUGA: Mengenal Hewan Ovivivipar, Contoh & Penjelasannya, Lengkap!

5. Jangan memotong giginya

kukang
cnnindonesia

Kukang Jawa merupakan hewan langka, selain habitatnya tinggal 20 persen lagi, ditambah peraturan pemerintah yang menjadikan hewan ini sebagai hewan yang dilindungi. Hal tersebut biasanya turut melambungkan harga kukang itu sendiri, dan mendorong para pemburu liar untuk menangkapnya.

Karena mengetahui bahwa gigitan kukang begitu berbahaya, banyak pemburu yang kemudian memotong giginya agar terhindar dari gigitan. Namun hal ini tentu saja tidak baik, akan bisa menyebabkan kematian bagi kukang itu sendiri. Karena hewan ini akan mudah terinfeksi dan kesulitan mengunyah makanannya.

6. Menyimpan potensi Zoonosis

kompas

Selain itu, hewan satu ini juga menyimpan potensi zoonosis. Zoonosis merupakan penyakit menular dari hewan ke manusia, ataupun sebaliknya. Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah, hewan ini bisa berpotensi zoonosis cacingan kepada manusia.

Cacing gilik dan pipih merupakan dua jenis cacing yang terdapat pada feses atau kotoran kukang. Penularan penyakit ini bisa terjadi akibat kontak langsung ataupun melalui udara yang terhirup oleh manusia. Tidak heran mengama pemerintah begitu ketat memberikan peraturan bagi hewan ini.

7. Kebiasaan dan pola hidup

kukang
kompas

Hewan kukang memiliki gerakan yang sangat lambat dan sifat yang malu-malu. Oleh karena itu, hewan ini juga dikenal dengan nama malu-malu, yang menunjukan sifat dan tingkah lakunya. Selain itu, hewan ini juga merupakan satwa penyendiri, yang bisa menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon sendirian.

Hewan ini mulai beraktivitas pada jam 6 sore hingga 5 pagi. Setelah itu, mereka akan mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat dan bersendiri. Lokasi pohon yang disukainya untuk berisitirahat adalah pohon yang berdaun rimbun yang dapat memberikan keteduhan dan cahaya yang gelap.

Kendati memiliki bentuk yang lucu dan menggemaskan, kukang merupakan hewan yang memiliki pertahanan diri yang kuat. Gigi tajam yang mengandung racun dapat membahayakan lawannya. Racun dalam mulut hewan ini berasal dari bagian ketiaknya, yang masuk dan berkumpul dalam mulut ketika mereka membersihkan diri. Hingga akhirnya terkumpul di mulut dan gigi-giginya.

BACA JUGA: Contoh dan Ciri-Ciri Hewan Vertebrata Serta Klasifikasi Kelasnya

Mitos Seputar Kukang

wanaswara

Selain beberapa fakta di atas, muncul juga beberapa mitos kukang. Mitos ini berbeda-beda di setiap daerah, salah satu yang paling dikenal adalah sebagai hewan yang menyimpan media sihir hingga hewan pembawa sial. Misalnya di wilayah Jawa barat, kukang dipercaya sebagai hewan yang membawa petaka datang.

Hewan ini juga sering kali dikaitkan dengan penyebab kecelakan hingga menghilangkan rezeki bagi siapapun yang memeliharanya. Selain itu, apabila darah hewan ini jatuh ke tanah, hal tersebut dapat menyebakan kerusuhan dan huru-hara di tempat tersebut.

Tidak selesai sampai situ, hewan ini juga dapat menyebabkan rusaknya mahligai rumah tangga hingga menjadi penyebab terjadi perceraian. Berbeda dengan di Jawa Barat, di wilayah Sumatra hewan ini dapat melanggengkan kehidupan pernikahan suami istri.

Dijadikan Sebagai Tumbal

kukang
nationalgeographic

Selain itu, hewan ini juga seringkali dijadikan sebagai sesajen atau tumbal untuk pembagunan jalan dan jembatan. Hal ini yang menjadi sebab kenapa hewan ini masih banyak diburu, kendati pemerintah telah memberikan aturan yang jelas dengan denda dan hukuman yang berat. Namun tetap saja banyak yang tidak menggubrisnya.

Selain sering dijadikan sebagai sesajen dan tumbal, bagian tubuh dari hewan ini juga seringkali dijadikan sebagai media sihir. Salah satunya tulang tangan kukang yang dipercaya dapat menyebabkan bisnis orang lain jatuh. Minyak dari hewan ini yang terbuat dari empedu dan darah, dapat dijadikan sebagai alat untuk pelet. Kegiatan-kegiatan mistis ini yang menyebabkan hewan ini terus diburu.

Taksonomi kukang Jawa

pikiran-rakyat

Taksonomi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari identifikasi suatu objek, termasuk juga hewan. Merupakan jenis ilmu yang sudah dipelajari manusia sejak lama, sebagai usaha untuk mengelompokan jenis flora dan fauna yang ada di dunia ini. Hewan ini memiliki taksonomi sebagai berikut:

  • Nama latin: Nycticebus javanicus
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mamalia
  • Ordo: Primata
  • Famili: Lorisidae
  • Genus: Nycticebus

Sekian pembahasan seputar hewan kukang Jawa, yang merupakan hewan endemik yang dilindungi. Salah satu cara menjaga kelestarian alam adalah dengan menjaga keberlangsungan hewan yang dilindungi. Karena ketika salah satu hewan punah, hal tersebut bisa menyebabkan keseimbangan alam menjadi kacau dan memberikan dampak buruk bagi lingkungan hidup kita.

Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.

Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.