Salah satu rukun iman yang harus dijalankan oleh umat Islam yakni mengimani kitab-kitab Allah. Salah satu kitab Allah yang pernah diturunkan adalah Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa AS.
Diturunkannya kitab-kitab Allah SWT ini memang menjadi anugerah bagi seluruh umat manusia. Selain itu, kitab-kitab Allah SWT tersebut juga bisa memberi jalan keluar atas segala masalah dan kesulitan yang dihadapi oleh umat manusia.
Dengan kitab-kitab Allah SWT, manusia bisa membedakan mana yang benar (haq) dan yang salah (batil). Berkaitan dengan hal tersebut, kali ini kita akan membahas mengenai Kitab Taurat Nabi Musa AS. Langsung saja, simak informasi yang ada di bawah ini.
BACA JUGA: Kisah Nabi Zakaria, dan Penantiannya Mengharap Anak
Mengenal Kitab Taurat
Kitab Taurat merupakan kitab suci yang diwahyukan atau diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai petunjuk serta pedoman bagi Bani Israil.
Taurat atau Torah diambil dari bahasa Ibrani, yaitu yarah. Jika digunakan sebagai kata kerja, yarah bisa diartikan sebagai “mengajarkan”, “memberi pengajaran”, ataupun “menunjukkan”. Dalam konteks keagamaan, maka Torah memiliki makna sebagai “Perintah atau ajaran dari Tuhan”.
Kata Torah kemudian digunakan dalam artian yang lebih luas lagi, yaitu aturan secara lisan maupun tertulis. Pada akhirnya, kata ini mencakup untuk seluruh ajaran Yahudi. Selain itu, Taurat juga bisa dimaknai sebagai “kebiasaan”, “pengajaran/petunjuk/perintah”, bahkan “sistem”.
Bagi Sedulur yang memiliki pertanyaan Kitab Taurat agama apa, maka jawabannya adalah kitab suci umat Yahudi. Di dalam agama Islam, Taurat termasuk dalam salah satu kitab Allah yang wajib untuk diimani karena menjadi salah satu rukun iman, yaitu Iman kepada kitab-kitab Allah.
Dalam laman Sumber Belajar Kemdikbud, Agus Salim Chaniago melalui tulisan “Beriman Kepada Kitab Allah” memaparkan, kitab-kitab Allah diturunkan pada zaman dan masa yang berbeda-beda.
Lanjutnya, semua kitab tersebut sebenarnya berisi ajaran pokok yang sama, yakni ajaran tauhid. Perbedaannya, hanya ada pada syariat yang disesuaikan dengan zaman dan juga keadaan umat pada waktu kitab tersebut diturunkan.
Nabi penerima
Berbeda dengan Kitab Suci Al Qur’an yang diturunkan melalui perantara Malaikat Jibril AS tidak dalam bentuk kitab, Kitab Taurat ini diturunkan Allah kepada Nabi Musa melalui wahyu yang suhuf atau tertulis di atas batu yang disebut sebagai ‘luh’.
Hal itu juga telah tertuang di dalam Al-Quran surat A-Araf ayat 145, yang berbunyi:
وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الْأَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلًا لِكُلِّ شَيْءٍ
Wa katabnā lahụ fil-alwāḥi ming kulli syai`im mau’iẓataw wa tafṣīlal likulli syaī`, fa khuż-hā biquwwatiw wa`mur qaumaka ya`khużụ bi`aḥsanihā, sa`urīkum dāral-fāsiqīn
Artinya: “Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu.” (QS. Al-Araf : 145).
Saat itu, Nabi Musa AS diutus Allah SWT untuk berdakwah bagi bangsa Bani Israil. Kitab Taurat ini diwahyukan sebagai petunjuk serta pedoman hidup bagi kaum Bani Israil.
Keyakinan tersebut diperkuat oleh keterangan-keterangan yang ada di Al Qur’an. Salah satunya, yakni yang tertuang di dalam firman Allah melalui Q.S. al-Mu’minun ayat 49.
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ – ٤٩
Walaqad Aatainaa muusa al kitaaba la’allahum yahtaduun.
Artinya: Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa Kitab (Taurat), agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk. (QS. Al Mu’minun ayat 49)
BACA JUGA : Kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom yang Suka Berbuat Maksiat
Sejarah Kitab Taurat
Mengutip dari Pengantar Ilmu Tauhid (2019) karya A. Muzammil Alfan Nasrullah, Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa di Bukit Tursina atau Sinai (Mesir) pada abad ke-12 sebelum Masehi. Kitab suci yang satu ini, diturunkan selama 40 hari.
Bahasa Kitab Taurat menggunakan bahasa Ibrani, yakni bahasa yang digunakan oleh kaum Yahudi atau Bani Israil untuk berkomunikasi sehari-hari. Seperti yang sebelumnya sudah dikatakan, percaya akan kitab suci Allah termasuk salah satu rukun iman di dalam ajaran agama Islam.
Maka dari itu, setiap orang yang beriman pastinya harus meyakini kitab-kitab Allah, termasuk juga dengan Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa AS. Melalui QS Al-Mu’minun ayat 49, Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ – ٤٩
Walaqad Aatainaa muusa al kitaaba la’allahum yahtaduun.
Artinya: “Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa Kitab (Taurat), agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.” (QS. Al Mu’minun ayat 49)
Berdasarkan pada tulisan KH A Nuril Huda yang berjudul “Iman kepada Para Rasul dan Kitab Suci” dari laman NU Online (2017), Kitab Suci Taurat berisikan hukum-hukum syariat dan juga kepercayaan yang benar. Allah SWT melalui QS Ali Imran ayat 3:
نَزَّلَ عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ ٱلتَّوْرَىٰةَ وَٱلْإِنجِيلَ
Nazzala ‘alaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi wa anzalat-taurāta wal-injīl
Artinya: “Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil”. (QS. Ali Imran ayat 3).
BACA JUGA: Kisah Nabi Adam, Manusia Pertama yang Diciptakan Allah SWT
5 Kitab Taurat
Di dalam perjanjian lama, Taurat terdiri atas 5 kitab. Berikut ini penjelasan dari kelima kitab tersebut.
1. Kitab kejadian. Kitab yang satu ini berisikan tentang kisah terjadinya alam semesta, penciptaan Nabi Adam AS dan Siti Hawa ke bumi, dan juga kisah Nabi Yusuf AS.
2. Kitab keluaran berisikan kisah keluarnya Bani Israil dari penindasan yang dilakukan oleh Fir’aun di Mesir di bawah pimpinan Nabi Musa AS. Kitab ini juga menceritakan keberadaan dari Nabi Musa AS di Padang Tiah (Semenanjung Sinai) selama 40 tahun. Saat itu, Nabi Musa berdoa kepada Yahwe (Allah SWT).
3. Kitab imamat berisikan tentang himpunan syariat di dalam Agama Yahudi.
4. Kitab bilangan berisikan jiwa turunan 12 suku bangsa Bani Israil selama masa Nabi Musa AS.
5. Kitab ulangan berisikan kisah dikeluarkannya Bani Israil dari tanah Mesir serta himpunan syariatnya.
10 Isi Kitab Taurat
Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2014) karya Muhammad Ahsan dan Sumiyati, ada 10 pokok-pokok ajaran Kitab Taurat atau yang sering disebut sebagai 10 Perintah Tuhan di dalam Kitab Taurat. Berikut ini kesepuluh perintah tersebut.
- Perintah untuk meyakini keesaan Tuhan yakni Allah
- Perintah untuk tidak menyembah berhala (patung)
- Perintah untuk tidak menyebutkan Nama Allah dengan sia-sia
- Perintah untuk menyucikan Sabtu dari kegiatan duniawi dan mengisinya dengan aktivitas amal dan ibadah
- Perintah untuk berbakti pada kedua orang tua
- Perintah berupa larangan untuk membunuh sesama manusia
- Perintah berupa larangan untuk berbuat zina
- Perintah berupa larangan untuk mencuri
- Perintah berupa larangan untuk menjadi saksi palsu
- Perintah berupa larangan untuk mengambil hak orang lain
Demikianlah pembahasan mengenai salah satu kitab yang pernah Allah turunkan, yakni Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa AS. Ya, sesuai dengan rukun iman, kita juga harus mengimani kitab-kitab Allah SWT, seperti Al-Quran, Zabur, Injil, dan juga Taurat. Namun mengimani dalam hal ini bukan berarti ikut mengikuti ajarannya, lho. Kita hanya percaya bahwa kitab tersebut Allah SWT yang menurunkan. Dan sekarang, semua kitab-kitab tersebut telah disempurnakan oleh Alquran.