Dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah, diperlukan kerangka berpikir sebagai landasannya. Kerangka berpikir sendiri merupakan dasar pemikiran yang disusun berdasarkan teori, fakta, observasi, dan kajian kepustakaan. Kerangka ini dibuat ketika akan memaparkan konsep-konsep dari sebuah penelitian yang dilakukan.
Untuk memudahkan penulis dalam menyusun karya ilmiah, kerangka berpikir biasanya disajikan dalam bentuk visual berupa bagan yang menunjukkan alur pikir. Di sisi lain, dapat pula disajikan dalam bentuk cek poin ataupun daftar skema yang digunakan dalam penelitian.
Nah, apakah Sedulur ingin mengetahui lebih jauh tentang kerangka berpikir? Berikut informasi selengkapnya yang telah Super rangkum dari berbagai sumber, mulai dari pengertian, ciri, manfaat, jenis-jenis, hingga contoh dan cara membuatnya. Yuk, langsung disimak!
BACA JUGA: Wajib Tahu! Ini Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Apa itu kerangka berpikir?
Sebelum mencari tahu lebih dalam tentang kerangka berpikir, ada baiknya Sedulur memahami pengertiannya terlebih dahulu.
Seperti yang telah disinggung pada bagian pembuka, kerangka berpikir adalah suatu dasar pemikiran yang meliputi teori, fakta, observasi, serta kajian pustaka. Kerangka tersebut disusun ketika akan memaparkan konsep-konsep dari penelitian sebagai landasan dalam menulis karya tulis ilmiah.
Selain dibuat sebagai landasan dalam penulisan karya ilmiah, kerangka berpikir atau kerap disebut kerangka pemikiran juga digunakan dalam membuat karya tulis non ilmiah. Hal itu dimaksudkan agar penulis dapat menghasilkan tulisan yang baik sehingga pembaca juga dapat memahami maksud dari tulisan tersebut.
Adapun kerangka pemikiran dapat dibuat dalam bentuk bagan lengkap dengan anak panah yang menunjukkan alur pikir. Bagan tersebut sekaligus menjadi visualisasi dari alur kerja sehingga penulis memiliki acuan terkait bagian penting yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Di sisi yang lain, kerangka juga bisa dibuat berupa cek poin ataupun daftar skema sesuai dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
Pengertian menurut para ahli
Untuk lebih memahami pengertian kerangka berpikir, berikut ini Super juga telah merangkum pengertian menurut beberapa ahli yang dapat Sedulur simak.
- Dominikus Dolet Unaradjan
Dominikus Dolet Unaradjan dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif (2019) menjelaskan kerangka berpikir adalah dasar pemikiran yang memuat perpaduan antara teori dengan fakta, observasi, dan kajian kepustakaan. Kerangka ini disusun untuk kemudian digunakan sebagai dasar dalam melakukan penelitian.
- Eecho
Menurut Eecho, kerangka berpikir adalah suatu dasar pemahaman yang akan memengaruhi dasar dari pemahaman orang lain sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran yang akan dituangkan ke dalam bentuk penelitian atau dalam bentuk karya tulis.
- Sapto Haryoko
Menurut Haryoko, kerangka berpikir adalah sebuah penelitian yang akan meneliti dua variabel atau lebih.
- Sugiyono
Sugiyono menjelaskan pengertian kerangka pemikiran merupakan sebuah model konseptual yang kemudian digunakan sebagai teori yang berkaitan dengan beberapa faktor dalam penelitian atau yang sudah diidentifikasi sebagai suatu masalah penting.
- Suriasoemantri
Menurut Surisoemantri, kerangka berpikir adalah penjelasan berfungsi untuk memaparkan serta menyusun semua gejala yang ada di dalam suatu penelitian untuk diselesaikan sesuai kriteria yang telah dibuat.
BACA JUGA: Contoh Rumusan Masalah Penelitian Beserta Cara Membuatnya
Ciri-ciri
Berikut beberapa ciri kerangka berpikir yang perlu Sedulur perhatikan.
- Disusun untuk memperjelas variabel data yang lagi diteliti.
- Disusun untuk menjelaskan instruksi dari aliran logika itu dengan secara sistematis.
- Dibuat sesuai dengan rumusan hipotesis penelitian dan mengarah pada rumusan masalah.
- Dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Manfaat
Sementara, manfaat penyusunan kerangka berpikir adalah sebagai berikut.
- Memudahkan penulis dalam menyusun suatu karya ilmiah.
- Membantu peneliti untuk menjelaskan setiap masalah yang dikaji dalam sebuah penelitian.
- Memberikan kemudahan bagi pembaca dalam memahami sebuah karya tulis.
- Membantu peneliti menjawab rumusan masalah yang sudah ditentukan.
BACA JUGA: Variabel Penelitian: Pengertian, Jenis dan Contohnya
Jenis-jenis
Secara umum, terdapat tiga jenis kerangka berpikir, yaitu kerangka konseptual, kerangka teoritis, dan kerangka operasional. Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis kerangka.
1. Kerangka konseptual
Kerangka konseptual adalah jenis kerangka pemikiran di mana terdapat asumsi teoritis yang digunakan untuk mengistilahkan objek yang diteliti. Kerangka jenis ini ditujukan untuk menjelaskan alur pemikiran yang terhubung antara konsep yang satu dengan konsep lainnya. Selain itu juga berguna untuk memberikan suatu ilustrasi atau gambaran berupa asumsi yang terkait dengan variabel-variabel yang akan diteliti nantinya.
2. Kerangka teoritis
Jenis kerangka pemikiran yang kedua adalah kerangka teoritis. Kerangka ini digunakan untuk memberikan penegasan terhadap suatu teori yang akan digunakan sebagai landasan teori serta memberikan penjelasan terhadap fenomena yang diteliti.
3. Kerangka operasional
Terakhir adalah kerangka operasional, yaitu jenis kerangka yang berfungsi untuk menjelaskan suatu variabel yang sudah ditentukan sesuai dengan topik penelitian. Di sisi lain, janis kerangka ini juga dapat menjelaskan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Cara membuat kerangka berpikir
Setelah mengetahui pengertian, ciri, manfaat, dan jenis-jenis kerangka pemikiran, Sedulur tentu ingin mengetahui bagaimana cara membuat kerangka tersebut. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Sedulur ikuti untuk membuat sebuah kerangka pemikiran atau kerangka berpikir.
- Pertama, menentukan variabel dan melakukan identifikasi terhadap variabel tersebut. Dalam hal ini, variabel yang dimaksud adalah variabel yang digunakan dalam penelitian.
- Kemudian, menguraikan keterkaitan atau hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Dengan demikian, dapat diketahui hubungan antar variabel yang digunakan dalam penelitian.
- Mencari referensi atau sumber literatur untuk mendapatkan ide dan gagasan sekaligus membuka perspektif terhadap permasalahan yang diangkat.
- Melakukan pembahasan teori dengan memberikan argumen teoritis mengenai hubungan antar variabel yang telah dikaji sebelumnya. Pembahasan teori ini tentunya harus dilakukan secara logis dan jelas sehingga dapat memperkuat topik penelitian dengan adanya landasan teori.
- Menyusun kerangka berpikir dalam bentuk diagram skematis atau bagan sehingga dapat ditunjukkan alur atau proses penelitian yang akan dilakukan. Kerangka yang dibuat sebaiknya juga dapat menjelaskan kepada pembaca mengenai penelitian maupun karya tulis yang disusun.
BACA JUGA: Contoh Hipotesis Penelitian Beserta Pengertian dan Jenisnya
Contoh kerangka berpikir
Berikut telah dirangkum beberapa contoh kerangka berpikir yang dapat Sedulur simak dan pelajari untuk lebih memahami materi ini.
Contoh 1: kerangka berbentuk skema
Sedulur dapat membuat kerangka dalam bentuk skema. Umumnya terdapat lebih dari satu skema yang digunakan dalam suatu penelitian, sehingga kerangka berpikirnya dapat disusun seperti contoh berikut.
Di masa pandemi covid-19, terjadi krisis ekonomi dimana-mana, seperti adanya PHK atau pemotongan gaji di beberapa perusahaan. Oleh sebab itu, pada penelitian kali ini, kami ingin mengetahui variabel yang dapat digunakan untuk mencari pendapatan tambahan di masa pandemi.
Skema 1
Permasalahan mengenai krisis ekonomi di masa pandemi covid-19 adalah adanya penurunan pendapatan perusahaan, sehingga mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Skema 2
Mencari pendapatan tambahan melalui kerja sampingan dan berjualan terus ditingkatkan agar kondisi ekonomi keluarga tetap bisa berjalan.
Skema 3
Sebelum itu, perlu diketahui bahwa kerja sampingan dan berjualan dapat menambah penghasilan harian. Selain itu, perlu diketahui juga bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap menambah pendapatan.
Skema 4
Variabel kerja sampingan dan berjualan dapat memberikan pengaruh terhadap pendapatan tambahan serta bisa juga dilakukan terus-menerus.
(Sumber: Gramedia)
Contoh 2: kerangka dalam bentuk bagan
Selain berbentuk skema, Sedulur juga bisa menyusun kerangka pemikiran dalam bentuk bagan atau diagram sistematis. Dalam hal ini, Sedulur bisa membuat kerangka lengkap dengan anak panah yang menunjukkan alur pikir atau alur kerja terkait dengan penelitian yang dilakukan. Misalnya seperti contoh berikut ini.
(Sumber: Kumparan)
Contoh 3: kerangka untuk skripsi
Pembelajaran sejarah dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran sejarah tersebut bersifat membosankan, tidak menarik, dan menyebabkan siswa mengantuk atau tidak berminat untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa malas bertanya, malas mengerjakan tugas, dan malas mendengarkan penjelasan guru. Penugasan untuk dikerjakan di rumah juga banyak yang tidak diselesaikan sendiri. Selama proses pembelajaran siswa lebih banyak pasif. Kondisi tersebut menunjukkan siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran sejarah.
Oleh karena itu diperlukan perubahan proses pembelajaran untuk lebih meningkatkan minat siswa dan mengurangi keengganan siswa dalam belajar sejarah. Pembelajaran sejarah dapat dilakukan dengan menerapkan model 25 pembelajaran kooperatif Think Pair Share. Proses ini lebih menyenangkan dan lebih menarik minat siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran, saling mengajari pasangan kelompok menentukan nilai kelompok. Siswa lebih
aktif dalam proses pembelajaran, siswa lebih banyak berpartisipasi dalam proses pembelajaran, mendiskusikan materi dengan pasangan, berlatih mengerjakan soal, dan membuat laporan. Pada akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan minat belajar sejarah. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:
(Sumber: Eprints UNY)
Demikian tadi penjelasan mengenai kerangka berpikir. Dapat disimpulkan bahwa kerangka berpikir merupakan unsur penting yang harus disiapkan ketika melakukan penelitian maupun menyusun sebuah karya tulis. Sebab, kerangka ini dapat menjadi petunjuk terkait alur atau proses penelitian yang akan dilakukan.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.