Masuknya ajaran Islam ke Indonesia memiliki proses yang cukup panjang. Salah satu faktor yang membuat penyebarannya cukup pesat adalah dengan adanya kerajaan Islam yang tersebar di Indonesia dan sekitarnya. Salah satu kerajaan yang memiliki irisan sejarah dengan penyebaran Islam di Indonesia adalah Kerajaan Malaka.
Sebagai salah satu kerajaan yang cukup besar pengaruhnya di sekitar Indonesia di bagian paling barat, berikut ini adalah seluk-beluk tentang kerajaan tersebut. Mulai dari Kerajaan Malaka dimana, sejarah awal, raja yang memerintah, puncak kejayaan, hingga keruntuhannya. Simak baik-baik ya, Sedulur.
BACA JUGA: Kerajaan Banten: Sejarah, Kejayaan, Keruntuhan & Peninggalan
1. Sejarah awal berdirinya
Pada akhir abad ke-14, Kerajaan Majapahit saat itu tengah melakukan ekspansi wilayah besar-besaran hingga ke dataran Melayu. Serangan demi serangan diluncurkan kepada banyak kerajaan kecil yang ada di Tumasik atau kini dikenal sebagai Singapore.
Sebagai raja yang memerintah wilayah Tumasik, bagi Parameswara serangan ini tentu membuatnya kocar-kacir hingga akhirnya dirinya memutuskan untuk pergi dan memindahkan ibu kota beserta pusat pemerintahannya ke Selat Malaka. Secara resmi, kerajaan Malaka berdiri pada abad ke-15 lebih tepatnya pada 1405 Masehi menurut Sulalatus Salatin (1979).
Di waktu tersebut, Kerajaan Malaka didirikan oleh Parameswara. Tercatat di A Short History of Malaysia (2003), dan Parameswara mengunjungi Kaisar Yongle di Nanjing, China untuk meminta pengakuan kedaulatan dan disetujui oleh sang kaisar. Momen tersebut juga dimaksimalkan untuk menjalin hubungan diplomasi antara dua kerajaan tersebut.
BACA JUGA: 10 Kerajaan Islam Pertama di Indonesia Beserta Peninggalannya
2. Raja Kerajaan Malaka yang memerintah
Setelah mengetahui letak Kerajaan Malaka dimana, Sedulur juga wajib tahu tentang raja yang memangku kekuasan selama kerajaan tersebut berdiri. Berikut daftarnya:
- Parameswara atau Raja Iskandar Syah (1405-1414 M)
- Megat Iskandar Syah (1414-1424 M)
- Sultan Muhammad Syah (1424-1444 M)
- Sri Parameswara Dewa Syah (1444-1445 M)
- Sultan Mudzaffar Syah (1446-1459 M)
- Sultan Mansur Syah (1459-1477 M)
- Sultan Alauddin Riayat Syah (1477-1488)
- Sultan Mahmud Syah (1488-1511)
BACA JUGA: 10 Kerajaan Islam Pertama di Indonesia Beserta Peninggalannya
3. Puncak & masa kejayaan Kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka bercorak Islam setelah sang raja pertama Parameswara menikahi seorang putri Muslim pada 1414 Masehi. Di saat itu juga, dia memiliki nama lain yakni Raja Iskandar Syah serta konsep kerajaan berubah menjadi kesultanan.
Berkat usahanya yang jatuh bangun untuk memindahkan kekuasaan dari Tumasik ke Selat Malaka, dirinya berhasil membuat kerajaannya jadi stabil di tahun-tahun pertama. Faktor yang membuat Kerajaan Malaka bisa stabil adalah kontribusi Parameswara, letak kerajaan, hingga inisiasinya di bidang politik. Perkembangannya mengalami peningkatan juga setelah dipimpin oleh Sultan Mansyur Syah.
BACA JUGA: Kerajaan Mataram Kuno: Sejarah, Raja, Kejayaan & Peninggalan
4. Kehidupan politik Kerajaan Malaka
Berkat inisatif Raja Iskandar Syah untuk mengunjungi Kaisar Yongle di Nanjing, China, Kerajaan Malaka berhasil menjalin hubungan diplomasi dengan kekaisaran tersebut. Kekuasaan yang didapatkan tersebut secara tidak langsung isa membuat Malaka mampu mengekspansi wilayahnya dengan menguasai Pahang, Kedah, Trengganu, dan beberapa tempay yang ada di Sumatera.
5. Kehidupan ekonomi
Dengan transisi pergantian raja, peningkatan kehidupan ekonomi kerajaan ini juga ikut meningkat. Karena lokasi Kerajaan Malaka yang strategis menjadi pusat jalur perdagangan internasional di Asia Tenggara dan menjadi salah satu pangkalan Armada Ming. Perkembangan ini juga menarik perhatian banyak pedagang Muslim dari India, Arab, dan negara sekitarnya untuk memperluas bisnis di sana.
Selain itu, komoditas utama terdiri dari rimah, emas, kapur, dan lada. Seiring berjalannya waktu, Kerajaan Malaka juga berkembang menjadi pusat perdagangan dan penyebaran ajaran Islam dan semakin maju sejak abad ke-15.
BACA JUGA: Kerajaan Kediri: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Masa Keruntuhan
6. Keruntuhan Kerajaan Malaka
Memiliki lokasi strategis dan menjadi pusat perdagangan dunia di Asia Tenggara membuat banyak pihak tertarik untuk menguasai dan menginvasi pelabuhan Kerajaan Malaka. Prtugis di bawah kepemimpinan Alfonso d’Albuquerque menyerang Malaka saat tahta dikuasai oleh Sultan Mahmud Syah.
Di masa pemerintahn Sultan Mahmud Syah, kondisi pemerintahan Malaka tengah dalam titik lemah. Setelah berhasil dikuasai Portugis pada 1151 Masehi, pusat perdagangan di Asia Tenggara diambil alih oleh Kerajaan Aceh.
Serba-serbi tentang Kerajaan Malaka cukup menarik untuk ditelisik sejarahnya. Perjalanannya mulaoi dari kerajaan yang kekuasaannya dipindah, berubah menjadi kesultanan, menjadi kerajaan Islam, masa kejayaan, hingga keruntuhannya terjadi dalam periode 1 abad. Yakni mulai 1405-1511.
Selain Kerajaan Malaka, masih ada banyak kerajaan yang ada di sekitar Nusantara yang memiliki perjalanan sejarah yang luar biasa panjang. Mulai dari yang ada di Indonesia bagian paling barat hingga ujung timur.
Semoga penjelasan di atas mampu menambah wawasan Sedulur tentang pengetahuan umum. Terlebih lagi tentang secuil sejarah kerajaan Islam dan proses penyebarannya yang ada di tanah air. Bila tertarik untuk mengikuti ulasan dan rangkuman sejarah tentang kejadian di periode tertentu di masa lalu, simak terus artikel lainnya di sini.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!