Masuk salah satu materi dalam pelajaran agama Islam di sekolah, qada dan qadar adalah dua istilah yang berkaitan dengan takdir dan jalan hidup manusia di dunia. Meski arti harfiah dan definisinya berbeda, keduanya saling berkaitan satu sama lain. Kamu dituntut untuk jelaskan pengertian qada dan qadar supaya bisa lebih paham dengan konsep ini.
Penting bagi Sedulur untuk tahu apa makna dua istilah ini sebagai pedoman menjalani kehidupan. Tak perlu basa-basi, langsung saja kita ulas pengertian dan contoh qada dan qadar. Semoga bisa jadi manfaat untuk Sedulur semua agar menjalani hidup dengan lebih amanah.
BACA JUGA: 10+ Hadist Ciri-Ciri Orang Munafik Menurut Islam, Harus Diwaspadai
1. Pengertian qada dan qadar
Saat diminta jelaskan pengertian beriman kepada qada dan qadar, alangkah lebih baik kita mulai dengan arti harfiahnya dulu. Merujuk pada Kemenag, qada merupakan Bahasa Arab yang bila diterjemahkan berarti ketentuan atau takaran. Sementara, qadar dalam Bahasa Indonesia berarti ketetapan yang telah diputuskan atau terealisasi.
Jika dihubungkan, qada adalah ketetapan Allah yang sudah dibuat bahkan sebelum manusia dilahirkan ke dunia, tetapi beberapa masih bersifat rencana. Kemudian, ketika sudah lahir ke dunia, akan ada yang disebut qadar, yaitu ketetapan Allah yang wujudnya sesuai dengan usaha dan jalan yang dipilih manusia selama hidup di dunia. Meski ada campur tangan manusia, hasil akhirnya tetap ada di tangan Allah sebagai yang Maha Kuasa. Qada dan qadar sering disebut dengan sebutan takdir dalam bahasa sehari-hari.
2. Tipe-tipe takdir dalam Islam
Takdir sebagai perwujudan qada dan qadar dibagi jadi dua tipe dalam Islam, yaitu:
Takdir mubram
Karakter utama takdir ini adalah tidak dapat diubah sama sekali. Contohnya kematian bagi semua makhluk hidup; dari siapa, di mana, dan kapan makhluk hidup lahir; hingga hari akhir. Hukum-hukum dalam alam seperti gravitasi, tata surya, datangnya siang dan malam, pasang surut air laut, dan iklim misalnya merupakan sesuatu yang tidak dapat diubah atau dimanipulasi oleh manusia. Hal ini termaktub dalam Al-Quran surat Al Imran ayat 185 yang menyebutkan “siapapun yang bernyawa akan merasakan kematian sesungguhnya pada hari kiamat.”
BACA JUGA: 4 Macam Najis Dalam Islam, Contoh & Cara Mensucikannya
Takdir muallaq
Sebaliknya, takdir muallaq bisa diubah melalui usaha manusia dan pilihan yang mereka buat. Sedulur pasti akan dihadapkan pada pilihan, peluang, dan cobaan ketika menjalani hidup. Itulah celah bagi manusia untuk mengubah takdir muallaq agar kehidupan kita lebih baik. Hal ini disebut dalam surat Ar Ra’d ayat 11 yang intinya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Di sini Allah menyampaikan pesan bahwa meski sudah ada ketetapan yang dibuat oleh-Nya, bukan berarti manusia bisa berpangku tangan dan tidak melakukan apapun.
Beberapa contoh takdir muallaq adalah rezeki, akses pada pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik, kebebasan dari penindasan, dan lain sebagainya. Namun, dalam prosesnya manusia hanya punya kuasa untuk berusaha melakukan yang terbaik. Pada akhirnya memang ketetapan tetap di tangan Allah. Seperti yang diungkap dalam dalil Naqli yang mengutip beberapa surat dan hadist. Berikut beberapa ayat dalam Al Quran yang menjelaskan hal tersebut.
“Maka apabila telah tiba waktu (yang sudah ditentukan) pada mereka, tidaklah ada yang bisa menundanya barang sesaat, pun tidak ada yang bisa mendahuluinya.” (Surat An Nahl ayat 61)
“Katakanlah, sesuatu tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Allah pelindung kami dan hanya pada-Nya orang beriman harus bertawakal.” (Surat At Taubah ayat 51)
BACA JUGA: 10 Nama & Tugas Malaikat Dalam Islam yang Wajib Kamu Tahu
3. Cara beriman pada qada dan qadar
Setelah memahami dan jelaskan pengertian iman kepada qada dan qadar, sebagai umat Islam kita diwajibkan beriman pada kedua hal tersebut. Ini disebut dalam rukun iman. Iman pada qada dan qadar bisa kita lakukan dengan dua cara berikut.
Ikhtiar
Ikhtiar diserap dari Bahasa Arab yang artinya memilih. Kemudian dikembangkan menjadi usaha dan upaya manusia dalam meraih sesuatu yang diinginkan. Allah memberikan kebebasan bagi manusia untuk memilih jalan hidupnya sendiri, setiap hari kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang nantinya akan membentuk garis hidup Sedulur.
Allah tidak akan memberikan kita rezeki jika kita tidak mencari nafkah, kebutuhan hidup kita tidak akan jatuh dari langit tetapi harus didapatkan dengan cara bekerja. Manusia dibebaskan untuk memilih caranya, bisa dengan bekerja sebagai pegawai, petani, pedagang, arsitek, dokter, desainer dan lain sebagainya.
Selain dalam hal rezeki, ajal dan kesehatan juga bisa dimasukkan dalam takdir muallaq. Kita dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan saat beraktivitas agar usia kita bisa lebih panjang dan menikmati hidup. Meski semua akan merasakan kematian pada akhirnya, setidaknya kita tetap berusaha untuk merawat tubuh kita sebaik mungkin.
Tawakal
Manusia sudah berupaya semaksimal yang ia mampu, tetapi memang pada akhirnya Allah pula yang akan menentukan hasil akhirnya. Namun, Allah melihat upaya kita dan tahu apa yang terbaik. Untuk itu, manusia dianjurkan untuk bertawakal atau berserah diri pada ketetapan Allah. Dengan tawakal, manusia tidak akan terlalu tenggelam dalam kekecewaan saat usahanya gagal. Pun bila apa yang Sedulur upayakan berhasil, tawakal membuat kita tidak congkak. Melainkan mengingat Allah sebagai satu-satunya zat yang memungkinkan semuanya terjadi.
BACA JUGA: 9 Tanda-tanda Kiamat Kubra Menurut Ajaran Islam, Harus Tau!
4. Hikmah beriman kepada qada dan qadar
Ketika kita beriman dan paham konsepnya serta mempu menjelaskan pengertian qada dan qadar menurut istilah, akan ada banyak manfaat yang kita rasakan. Berikut beberapa di antaranya:
- Rajin bekerja dan hidup berkecukupan karena kita senantiasa berusaha, tetapi diimbangi pula dengan rasa syukur karena tawakal tadi
- Menghindari sifat congkak karena sadar bahwa ada campur tangan Allah di setiap rezeki yang kita dapatkan
- Memupuk kesabaran dan baik sangka karena dengan iman tersebut Sedulur jadi lebih tabah, tenang, dan tidak merasa terbebani
- Berani mengambil keputusan dan risiko mengingat Sedulur yakin Allah senang dengan umat yang mau dan gigih berusaha. Keberanian ini tidak hanya modal nekat, tetapi diimbangi pula dengan upaya belajar agar tiap keputusan yang Sedulur ambil merupakan sesuatu yang logis dan sudah dipikirkan pula jalan keluar jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
Itu tadi beberapa hal dari pertanyaan jelaskan pengertian qada dan qadar beserta contohnya. Sungguh besar hikmah yang bisa kita petik dari mengimani takdir Allah. Sedulur bisa coba mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.