Sedulur perlu mengetahui contoh konotasi, karena dalam obrolan sehari-hari, ada banyak kata yang memiliki makna konotasi. Atau makna yang bukan sebenarnya. Maka dari itu, penting untuk mengetahui ini disebabkan tidak jarang ada yang berkomunikasi menggunakan makna konotasi.
Selain mengetahui contoh konotasi, alangkah lebih baiknya dengan membahas pengertian, maknanya sertai ciri-cirinya terlebih dahulu. Tanpa berlama-lama, yuk mari kita mulai pembahasannya di bawah ini.
BACA JUGA: Intervensi adalah: Pengertian, Macam-Macam dan Contohnya
Pengertian konotasi
Sebelum masuk ke pembahasan terkait contoh kalimat konotasi, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu konotasi. Konotasi adalah sebuah istilah yang merujuk pada sebuah kata yang memiliki makna kiasan atau makna yang bukan sebenarnya. Pada umumnya, konotasi sering ditemui di karya sastra.
Namun tidak jarang juga percakapan sehari-hari banyak yang menggunakan makna konotasi itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan khusus agar dapat mengetahui makna konotasi itu sendiri.
Makna konotasi
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam penjelasan di atas, bahwa konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya. Biasanya, makna konotasi berkaitan dengan nilai rasa atau norma tertentu.
Seperti contoh, dalam sebuah kalimat terdapat kata ‘jalan’. Dalam maknanya, kalimat konotasi jalan bisa memiliki makna yang berbeda tidak sama dengan makna sebenarnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna konotasi adalah tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata. Makna konotasi juga diartikan sebagai makna yang ditambahkan pada makna denotasi.
Makna denotasi
Sementara itu, makna denotasi merupakan makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang jelas atas sesuatu di luar bahasa atau didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif. Keberadaan denotasi berkaitan dengan kebutuhan pemakaian bahasa.
Para ahli berpendapat bahwa denotasi adalah makna dengan pengertian objektif dan apa adanya. Maksud dari apa adanya adalah tidak disertai dengan perasaan dan pemikiran tanpa menimbulkan nilai rasa tertentu. Secara sederhana, denotasi adalah makna yang bersifat umum.
Ciri-ciri konotasi
Sebelum membahas ke bagian contoh denotasi dan konotasi, berikut ini adalah penjelasan terkait ciri-ciri konotasi itu sendiri. Adapun ciri-ciri dari konotasi itu sendiri adalah sebagai berikut:
- Makna konotasi terjadi apabila kata itu mempunyai nilai rasa, baik positif atau negatif. Jika tidak bernilai rasa dapat juga disebut berkonotasi netral.
- Makna konotasi sebuah kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma yang ada pada masyarakat tersebut.
- Makna konotasi juga dapat berubah dari waktu ke waktu.
Ciri-ciri denotasi
Sebelum mengetahui contoh makna denotatif dan juga dapat Sedulur lihat dari ciri-ciri konotasi di atas. Pada dasarnya, ciri-ciri dari denotasi merupakan kebalikannya. Adapun ciri-ciri dari denotasi adalah sebagai berikut:
- Makna denotasi memiliki nama lain yaitu makna lugas, karena sifatnya yang lugas atau literal.
- Makna denotasi biasanya merupakan hasil observasi dari panca indra yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman fisik lainnya.
Perbedaan konotasi dan denotasi
Konotasi dan denotasi merupakan dua hal mirip dan sulit dibedakan. Tidak cukup mengetahui pengertian, makna konotatif dan contohnya. Pada dasarnya, perbedaan makna denotasi dan konotasi didasarkan pada ada atau tidak adanya “nilai rasa” pada sebuah kata.
Sederhananya dapat diambil kesimpulan bahwa denotasi bersifat umum, sementara konotasi bersifat khusus dan pribadi serta juga spesifik. Seperti contoh dalam kalimat konotasi pulang, dalam hal ini pulang bisa berarti banyak hal. Sementara dalam kalimat denotasi, pulang bisa berarti sebagaimana mestinya.
Makna konotasi sendiri tidak murni dan berasosiasi dengan pemikiran serta perasaan yagn sifatnya bisa saja pribadi. Berbanding terbalik dengan denotasi yang bermakna objektif tanpa beruhubungan dengan perasaan tertentu dan memiliki sifat yang murni.
Contoh kalimat bermakna konotasi
Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri dan penjelasannya di atas. Agar lebih mudah memahaminya, Sedulur bisa menyimak contoh kalimat konotasi di bawah ini. Berikut 10 contoh kalimat dengan makna konotatif:
- Ahmad angkat kaki dari kosnya. ‘Angkat kaki’ bermakna pindah/keluar.
- Karena besar kepala, Reno dijauhi teman-temannya. ‘Besar kepala’ bermakna sombong.
- Kenaikan BBM bukan hanya kabar angin. ‘Kabar angin’ bermakna isu/tidak pasti kebenarannya.
- Para buruh merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja hanya menjadikan mereka sebagai sapi perah belaka. ‘Sapi perah’ bermakna orang yang dimanfaatkan oleh orang lain demi sebuah keuntungan.
- Ternyata dia adalah maling kelas kakap yang sudah insyaf. ‘Kelas kakap’ bermakna hebat/berkuasa.
- Didin sudah tahu akal bulus Bejo. ‘Akal bulus’ bermakna licik/penipu.
- Dian bisa kerja di kantor tersebut karena ada orang dalam. ‘Orang dalam’ bermakna kerabat atau kenalan yang berwenang.
- Rossi sangat lihai menunggangi kuda besinya. ‘Kuda besi’ bermakna motor balap.
- Fadlan tak ingin sombong, meski berada di kursi empuk di kantornya. ‘Kursi empuk’ bermakna jabatan yang bagus.
- Mukhlis hidup sebatang kara. ‘Sebatang kara’ bermakna sendirian/tanpa keluarga.
Selain contoh konotasi di atas, untuk mengimbangi pembahasan berikut ini adalah contoh dari kata atau kalimat denotasi yang bisa Sedulur pahami dan pelajari, yaitu:
- Usaha peternakan sapi perah miliknya berkembang pesat. (‘Sapi perah’ bermakna sapi yang menghasilkan susu).
- Kambing hitam milik Pak Ahmad sudah terjual dengan harga yang pantas di pasar hewan. (‘Kambing hitam’ bermakna kambing yang berwarna hitam).
- Saat menggoreng ikan, tangan kanan Roni terkena minyak panas tanpa sengaja. (‘Tangan kanan’ bermakna tangan sebelah kanan).
- Bapak mendapat meja hijau gratis saat membeli beberapa barang elektronik. (‘Meja hijau’ bermakna sebenarnya, meja berwarna hijau).
- Marina mengangkat tangannya ketika dipanggil ibu guru. (‘Mengangkat tangan; bermakna sebenarnya, yaitu melakukan angkat tangan).
- Saya membantu ibu menggulung tikar usai pertemuan keluarga selesai. (‘Menggulung tikar’ bermakna sebenarnya, yaitu melakukan gulungan pada tikar).
- Adik kecilku sangat suka menggigit jari. (‘Menggigit jari’ bermakna memasukkan jari ke mulut dan digigit).
- Panci ibu memanas setelah tiga menit diletakkan di atas kompor. (‘Memanas’ bermakna sebenarnya, yaitu mulai menjadi panas).
BACA JUGA: Pengertian Frasa Beserta Jenis-Jenisnya & Contohnya
Makna konotasi dalam semiotika
Dalam semiotika, konotasi memiliki makna yang berberbeda. Konotasi dalam semiotika menawarkan banyak sisi. Mulai dari proses pembacaan, dalam tema suatu teks. Konotasi tertentu dalam teks dapat dikelompokan dengan konotasi kata yang mirip. Jika menemukan konotasi dalam sebuah cerita, bisa dirangkaikan menjadi sebuah tema tertentu.
Dalam semiotika, konotasi juga berkaitan dengan tanda yang membutuhkan keaktifan pembaca atau kepekaan tersendiri agar maknanya dapat sampai dan dimengerti.
Nah, itulah tadi contoh konotasi beserta dengan pengertian, ciri-ciri dan perbedaannya dengan denotasi. Semoga Sedulur bisa menjadi lebih paham lagi terkait makna kontasi dan menjadi lebih
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.