Seperti yang kita tahu, sebelum Indonesia berdiri, dulunya wilayah Nusantara diisi oleh beberapa kerajaan, termasuk kerajaan-kerjaan Hindu-Budha. Nah, kerajaan tersebut ternyata juga masih memiliki peninggalan yang masih eksis hingga saat ini, salah satunya adalah Candi Borobudur.
Candi Borobudur agama Budha merupakan salah satu candi yang sangat terkenal tidak hanya di Indonesia saja, tetapi sudah sampai mancanegara. Bahkan peninggalan sejarah yang satu ini juga pernah masuk ke dalam daftar 7 keajaiban dunia, lho.
Candi ini dikelilingi oleh taman yang luas dan berada di tengah gunung-gunung yang menjulang tinggi. Bagi Sedulur yang pernah berkunjung, tentu saja setuju kan? Nah, bagi yang belum sempat, simak dulu beberapa hal menarik tentang Candi Borobudur di bawah ini.
BACA JUGA: Kerajaan Pajajaran: Sejarah, Raja, Kejayaan & Peninggalan
Wisata Candi Borobudur
Candi Borobudur dimana? Candi yang satu ini, tepatnya terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, candi tersebut juga masuk ke dalam daftar tujuh keajaiban dunia.
Candi borobudur kerajaan apa? Nah, menurut para peneliti, candi umat Buddha yang dikelilingi oleh taman luas dan berada di tengah gunung-gunung menjulang tinggi ini, mulai dibangun sejak jaman kerajaan Mataram Kuno.
Dikutip dari jurnal “Pengaruh Taman Wisata Candi Borobudur Terhadap Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Magelang 1980-1997”, bangunan candi ini dibangun pada abad ke-8 Masehi, saat Mataram Kuno masih eksis.
Candi yang satu ini mulai diresmikan menjadi tempat wisata pada tanggal 15 Juli 1980. Kemudian pada tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai Pusaka Budaya Dunia oleh UNESCO dan masuk ke dalam daftar keajaiban dunia.
Sejarah Candi Borobudur
Dikutip dari jurnal “Pesona Candi Borobudur Sebagai Wisata Budaya Di Jawa Tengah” karya Reza Ayu Dewanti, Candi Borobudur adalah peninggalan dari dinasti Syailendra. Candi tersebut didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana.
Pembentukan dari bangunan ini dilakukan sekitar abad ke-8 dalam masa pemerintahan wangsa Syailendra. Candi ini termasuk sebagai kuil Buddha yang terbesar di dunia.
Tujuan dari dibangunnya candi, yakni untuk memuliakan raja-raja Syailendra (775-850 M) yang sudah bersatu kembali dengan para dewa yang menjadi asal beliau. Candi dibangun sebagai ungkapan nyata serta rasa hormat yang mendalam pada leluhur.
Selain itu, bangunan candi tersebut juga digunakan sebagai kesadaran akan kebesaran agama. Dari yang skripsi berjudul “Relasi Makna Simbol Candi Borobudur Dengan Ajaran Buddha”, pembuat dari candi Borobudur bernama Gunadarma, dan dibangun dalam 5 tahapan.
Fungsi Candi Borobudur
Untuk saat ini, candi yang ada di wilayah Magelang, Jawa Tengah tersebut memiliki beberapa fungsi, seperti yang ada di bawah ini.
- Sebagai tempat yang bersejarah.
- Sebagai tempat untuk wisata keagamaan.
- Sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan juga sejarah.
- Dapat digunakan tempat penelitian matematika, seperti menghitung stupa.
- Sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha.
Deskripsi Candi Borobudur
Bisa dikatakan jika Candi Borobudur itu melambangkan alam semesta. Di dalam ajaran agama Buddha, semesta terbagi menjadi tiga tingkat, yakni Kamadhatu (dunia keinginan), Rupadhatu (dunia berbentuk) serta Arupadhatu (dunia tak terbentuk).
Ketiga tingkatan tersebut, dibedakan berdasarkan pada relief-relief candi, yang terbentang sepanjang 3 meter. Seperti gambar Candi Borobudur di atas, ada 1.460 pigura yang diselingi dengan bidang-bidang pemisah berjumlah kurang lebih 1.212 buah.
Kemudian bentuk Candi Borobudur bagian atas deretan pigura terdapat seperti pelipit yang membujur, dan memanjang sejauh satu setengah kilometer. Pelipit tersebut dihias, sehingga membentuk rangkaian bunga teratai.
Pada bagian tas, ada hiasan simbar yang berbentuk segitiga berjumlah 1.476 buah. Sedangkan tingkat Kamadhatu dan Rupadhatu, ada 1.472 stupa dan juga 432 arca Buddha yang mengelilingi seluruh penjuru mata angin.
Lalu pada tingkat yang terakhir, ada 72 buah stupa yang melingkari stupa induk di bagian puncak. Ya, dibutuhkan paling tidak sekitar dua juta potongan batu untuk membangun monumen yang megah nan indah satu ini.
Secara keseluruhan, Candi Borobudur memang terdiri dari stupa. Stupa sendiri merupakan salah satu bangunan sebagai tanda peringatan dari agama Buddha. Nah, dalam bahasa Sansekerta, stupa bisa diartikan sebagai timbunan atau gundukan tanah.
Candi yang satu ini berada di kawasan Borobudur, yang ada di daerah dataran Kedu. Candi ini juga dikelilingi oleh Gunung Sindoro dan Sumbing di bagian utara, gunung Merapi dan Merbabu di bagian Timur, serta pegunungan Menoreh di bagian Selatan.
BACA JUGA: Kerajaan Kalingga: Sejarah, Raja, Kejayaan & Peninggalannya
Candi Borobudur Ditelantarkan
Walaupun menjadi bangunan yang penting, namun ternyata Candi Borobudur sempat ditelantarkan sekitar tahun 928 dan 1006. Pada saat itu, Raja Mpu Sindok memutuskan untuk memindahkan ibu kota kerajaan Medang ke wilayah Jawa Timur.
Nah, perpindahan ibu kota tersebut terjadi karena letusan gunung berapi, dan akhirnya mau tidak mau candi harus ditinggalkan. Kemudian sekitar tahun 1.365, Mpu Prapanca menuliskan “Wihara di Budur” dalam naskah Nagarakretagama ketika jaman kerajaan Majapahit.
Penemuan kembali
Candi Borobudur ditemukan kembali pada 1814, pada saat Indonesia tengah dijajah oleh Inggris. Penemu dari candi ini bernama Sir Thomas Stanford Raffles, pada saat mengunjungi Semarang. Dia mendapat laporan temuan akan batu-batu yang berukir di bukit sekitar desa Bumisegoro, Karesidenan Magelang.
Bukit tersebut diyakini sebagai sisa-sisa dari bangunan candi yang disebut sebagai “Budur”. Kemudian Raffles kemudian mengutus, Cornelius untuk mengadakan penelitian. Pada 1814, Cornelius mulai melakukan pembersihan besar-besaran selama beberapa tahun hingga 1835.
Pemugaran Candi
Bisa dibilang jika Candi Borobudur telah mengalami pemugaran selama beberapa kali. Pemugaran yang pertama, dilakukan oleh Th. Van Erp pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, tepatnya dari tahun 1907 hingga 1911.
Kemudian untuk pemugaran yang kedua, dilakukan ketika Indonesia sudah merdeka. Dalam pemugaran ini, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan UNESCO, untuk mengerjakan pemugaran yang berlangsung dari tahun 1973 hingga tahun 1983.
Fakta Unik
Tidak hanya sejarah dan juga momen-momen di hari raya Waisak yang menarik perhatian dari wisatawan mancanegara, candi ini ternyata menyimpan sejumlah fakta unik, seperti berikut:
- Pernah di bom. Jadi dua tahun setelah pemugaran kedua, 21 Januari 1985 terdapat 13 bom yang diletakkan oleh pelaku di sejumlah stupa kecil. 9 dari 13 bom itu meledak dan menghancurkan ratusan balok batu stupa. Aksi pemboman ini berkaitan erat dengan pemahaman radikal.
- Pemerintah Hindia Belanda sempat mendirikan warung kopi kawasan di puncak stupa pada saat candi ini pertama kali ditemukan.
- Pemerintah Hindia Belanda menyerahkan arca berharga ke pihak Thailand dan juga Inggris. Kala itu, pemerintah Hindia Belanda memberikan secara cuma-cuma artefak candi dalam jumlah yang banyak sebagai buah tangan dari kedatangan Raja Thailand Chulalongkorn II.
- Pencurian arca banyak terjadi. Bahkan, arca kepala Budha asli pun marak dicuri untuk kemudian dijual di pasar antik, kolektor, dan juga pasar ilegal. Dari 504 arca Buddha, ada banyak arca ditemukan dalam kondisi tidak memiliki kepala.
BACA JUGA: Kerajaan Kediri: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Masa Keruntuhan
Nah, itulah beberapa hal tentang Candi Borobudur yang bisa kita bahas untuk saat ini. Peninggalan bersejarah di Indonesia memanglah sangat banyak.
Namun jika kita tidak bisa menjaganya dengan baik, tentu saja lama-lama akan rusak dan menghilang. Maka dari itu, sudah sepantasnya kita terus menjaga peninggalan-peninggalan yang berharga tersebut.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!