Cacing kepala martil adalah spesies cacing yang menakutkan serta beracun. Hewan ini merupakan planarian besar yang hidup di darat. Ia juga merupakan kanibal dan seorang predator. Walaupun bukan menjadi ancaman yang berat bagi manusia, namun spesies ini berpotensi untuk membasmi cacing tanah yang bermanfaat untuk menggemburkan tanah.
Selain menjadi predator, ia juga memiliki sifat yang kanibal, bahkan kepada sesamanya. Ukuran badan dari spesies ini adalah sekitar 5 sampai 20 cm, bahkan bisa lebih. Ketahui secara lengkap mengenai cacing kepala martil mulai dari habitat sampai reproduksinya melalui artikel berikut ini.
BACA JUGA: Mengenal Hewan Ovivivipar, Contoh & Penjelasannya, Lengkap!
1. Distribusi dan habitat cacing kepala martil
Cacing kepala lebar ini berasal dari daerah subtropis dan tropis. Namun, ia sudah bisa menjadi invasif di seluruh dunia karena secara tidak sengaja didistribusikan dan diangkut di dalam sebuah tanaman hortikultura yang sudah memiliki akar. Namun, planarian ini membutuhkan kelembaban yang cukup tinggi. Sehingga, mereka jarang ditemui di dalam pegunungan atau bioma gurun.
Termasuk hewan karnivora
Cacing bipalium adalah salah satu hewan karnivora karena makanannya adalah cacing tanah, larva serangga, siput, serta yang lainnya dan berjenis sama. Untuk mendeteksi mangsanya, planarian ini menggunakan kemoreseptor yang letaknya pada alur ventral atau di bagian bawah kepala.
Cara melacak dan menelan mangsanya
Dilihat dari cara melacak dan menelan mangsanya, maka jawaban dari pertanyaan apakah cacing kepala martil berbahaya atau tidak, maka jawabannya adalah iya. Planarian ini bisa melacak mangsanya dengan cara mendorongnya hingga permukaan, serta menjerat mangsa dalam sebuah sekresi yang berlendir. Setelah itu, mangsa tidak akan bisa bergerak dengan mudah.
Kemudian, bipalium akan menyebar ke faring dari tubuhnya serta mengeluarkan enzim pencernaan. Jaringan cair ke usus ke usus akan terhisap ke usus bercabang dengan menggunakan silia. Apabila pencernaan sudah selesai, mulut cacing juga berfungsi sebagai anusnya. Dikutip dari situs thoughtco, seekor cacing martil bisa menyimpan makanan melalui vakuola yang terletak pada epitel pencernaannya. Mereka akan bertahan hidup dengan mudah selama beberapa pekan dengan cadangannya, dan akan mengkanibalkan jaringannya sendiri untuk kemudian dimakan.
2. Racun cacing martil
Jenis planarian ini memiliki kandungan racun saraf yang cukup kuat, yaitu tetrodotoxin. Tetrodotoxin merupakan sebuah racun yang dipakai olehnya dalam melumpuhkan mangsa yang kemudian akan dimakan. Racun tersebut juga bisa digunakan untuk mencegah predator memangsanya. Untuk itu, pertanyaan mengenai cacing kepala martil bahayakah, jawabannya adalah iya karena mengandung racun.
Racun yang sama juga bisa ditemui pada ikan buntal, gurita cincin biru, serta kadal yang berkulit hitam. Meskipun begitu, belum ditemukan adanya fakta bahwa ia memiliki toksin dengan jenis yang sama dengan jenis darat. Namun, racun tersebut baru ada padanya sebagai hewan invertebrata baru.
Tetrodotoxin merupakan jenis racun yang sangat kuat dan cocok untuk memangsa. Mereka akan menggunakan silia pada sol yang berguna untuk meluncur di atas selembar lendir dan memangsa siput dengan mudah.
3. Termasuk hewan yang tidak bisa mati
Alasan dari cacing berkepala martil apakah berbahaya adalah karena termasuk hewan yang tidak bisa mati. Mereka bereproduksi dengan cara aseksual yang lebih umum dibandingkan dengan seksual yang bereproduksi dengan cara fragmentasi. Tubuhnya akan tumbuh dengan sendirinya. Itulah sebabnya mereka disebut sebagai immortal atau abadi.
Mereka tidak akan terbunuh dengan mudah walaupun sudah dipotong menjadi beberapa bagian. Bahkan, mereka akan berlipat ganda. Mereka akan bisa beregenerasi dengan mudah menjadi organisme baru dan akan berkembang secara sempurna dalam kurun waktu yang singkat. Bahkan, ia bisa beregenerasi apabila ada jaringan yang terluka ataupun rusak.
BACA JUGA: Contoh dan Ciri-Ciri Hewan Vertebrata Serta Klasifikasi Kelasnya
4. Bentuk dan tingkah laku cacing hammerhead
Dikutip dari wikipedia, ciri-ciri cacing berkepala martil adalah bentuk kepalanya yang khas dan memiliki panjang sekitar lima sampai delapan sentimeter. Mereka biasa disebut planarian berkepala lebar karena bentuknya yang khas. Untuk hammerhead yang dewasa, maka panjangnya adalah lebih dari dua sentimeter.
Selain memiliki kepala yang berbentuk seperti kipas, mereka juga memiliki tubuh yang panjang dan rata. Bagian bawah dari planaria ini memiliki “sol merambat” yang besar dan bisa digunakan untuk menggerakkan tubuh. Adapun spesiesnya dibedakan berdasarkan ukuran, warna, pola garis, dan kepala.
Sebagian dari mereka akan hidup secara invasif menuju kawasan Eropa serta Amerika. Planarian ini juga merupakan foto negatif atau peka terhadap cahaya. Sehingga, mereka memerlukan kelembaban yang cukup tinggi.
Biasanya, planarian ini akan bergerak dan serta memangsa pada waktu malam tiba. Tak hanya itu saja, mereka lebih menyukai tempat yang sejuk dan lembab seperti di balik semak, batang kayu, serta bagian bawah batu.
5. Reproduksi cacing martil
Setelah mengetahui jawaban tentang pertanyaan apakah cacing hitam berbahaya, maka selanjutnya adalah mengetahui reproduksinya. Seperti yang telah diketahui bahwa mereka merupakan kelompok hewan hermaprodit yaitu hewan yang memiliki testis serta ovarium secara bersamaan. Maka dari itu, mereka bisa dengan mudah melakukan pertukaran sel gamet dengan spesies sama melalui sistem sekresi yang dimilikinya. Apabila sudah terjadi pembuahan, telur akan berkembang dari dalam tubuh, dan akan keluar berbentuk seperti kapsul.
Proses tersebut akan berlangsung selama kurang lebih tiga minggu. Kemudian, telur akan menetas dan menjadi seekor cacing yang “matang”. Daripada reproduksi seksual, cara reproduksi aseksual lebih umum untuk terjadi. Pada dasarnya, spesies ini merupakan hewan yang immortal atau abadi.
Perkembangbiakan yang dilakukan oleh hewan ini adalah dengan cara fragmentasi. Kemudian, mereka akan meninggalkan ujung ekor yang melekat di bagian daun atau yang lainnya. Setelah melekat dan berproses, mereka kemudian akan tumbuh dan berkembang menjadi spesies dewasa.
Demikian beberapa fakta mengenai spesies yang dikenal dengan nama hammerhead ini dan cukup mengerikan. Dengan memiliki daya tahan yang cukup kuat tersebut, dapat dipastikan bahwa mereka tidak masuk dalam daftar hewan yang terancam. Spesies ini juga bisa tersebar secara luas dari seluruh penjuru dunia mulai dari iklim tropis sampai subtropis. Planarian ini menjadi salah satu hewan yang cukup mengerikan. Juga, cara membasmi cacing kepala martil masih belum diketahui secara pasti. Jadi, Sedulur bisa menjauhi mereka ketika bertemu, ya.