bisnis ritel adalah

Sedulur tentu tidak asing dengan istilah bisnis ritel. Pada dasarnya, bisnis ritel adalah bisnis yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah satuan atau eceran. Konsumen yang membeli produk atau jasa secara eceran ini bertujuan untuk mengonsumsinya atau menggunakannya secara pribadi dan tidak menjualnya kembali atau yang sering disebut sebagai konsumen terkahir. 

Jadi secara sederhana dapat diartikan bisnis ritel adalah kegiatan usaha yang yang menjual produk maupun jasa untuk dikonsumsi oleh konsumen sendiri. Agar lebih memahami tentang pengertian bisnis ritel dan apa saja karakteristiknya, yuk simak penjelasannya berikut ini!

BACA JUGA : Marketing Plan: Pengertian, Unsur, Contoh & Cara Membuatnya

Pengertian bisnis ritel

bisnis ritel adalah
Freepik

Secara umum, bisnis ritel adalah aktivitas penjualan produk maupun jasa dari sebuah entitas usaha kepada konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi sendiri. Dalam hak bisnis, usaha ritel merupakan sebuah usaha pemasaran barang atau jasa yang dilakukan secara eceran atau satuan langsung kepada konsumen untuk keperluan pribadi maupun rumah tangga. Jadi pembelian yang mereka lakukan bukan untuk dijual, akan tetapi dikonsumsi sendiri.

Bisnis ini juga sering disebut juga sebagia pengecer atau penjual eceran. Yang mana jumlah barang yang dijual biasanya dalam jumlah kecil atau satuan. Sehingga jika suatu pabrik yang menjual produk barangnya dalam jumlah besar kepada pemilik bisnis lainnya, maka kondisi tersebut tidak termasuk dalam kegiatan penjualan ritel.

Dalam proses pelaksanaannya, setiap pemilik usaha ritel nantinya akan membeli produk atau jasa dalam jumlah yang banyak dari produsen yang kemudian bisa dijual kembali kepada para konsumen secara langsung dalam bentuk satuan yang lebih sedikit. Proses transaksi tersebut nanti akan dibahas setelah Sedulur mengetahui pengertian bisnis ritel dari beberapa ahli berikut.

Pengertian ritel menurut para ahli

bisnis ritel adalah
Freepik

Agar lebih memahami tentang apa itu bisnis ritel, berikut pengertiannya menurut para ahli.

1. Barry R. Berman dan Joel R. Evans

Baary dan Joel mendefinisikan bahwa arti dari bisnis ritel adalah suatu aktivitas bisnis yang berusaha untuk memasarkan produk barang maupun jasa kepada konsumen tingkat akhir untuk dipakai secara pribadi maupun untuk kebutuhan rumah tangga.

2. Philip Kotler

Kotler menjelaskan mengenai arti bisnis ritel adalah proses penjualan eceran yang mencakup semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang dan jasa kepada para konsumen tingkat akhir untuk digunakan sebagai keperluan pribadi mereka masing-masing.

3. David Gilbert

Gilbert berpendapat bahwa bisnis ritel adalah  semua usaha bisnis yang mengerahkan seluruh keahlian pemasaran produk atau jasa secara langsung supaya bisa memuaskan konsumen di tingkat akhir dengan berdasar pada organisasi penjualan produk barang maupun jasa sebagai pusat distribusinya.

4. Michael Levy dan Barton A. Weitz

Michael Lavy dan Barton sepakat bahwa arti dari bisnis ritel adalah serangkaian aktivitas bisnis yang dilakukan guna meningkatkan nilai guna dari sebuah produk barang maupun jasa yang kemudian dijual kembali kepada para konsumen. Supaya dapat dipakai atau dikonsumsi secara pribadi maupun untuk kebutuhan rumah tangga

BACA JUGA: Social Media Marketing: Pengertian, Manfaat dan Contohnya

Sejarah perkembangan ritel di Indonesia

bisnis ritel adalah
Freepik

Diketahui, bisnis ritel mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1960-an. Meski sebenarnya, bisnis ritel sudah mulai berkembang di kota-kota besar Amerika Serikat sejak tahun 1860-an. Di Indonesia sendiri, toko ritel yang pertama kali muncul beradai di Gedung Sarinah Jalan M.H Thamrin, Jakarta pada tahun 1963. Ide pembangunan toko ritel tersebut digagas langsung oleh Presiden Soekarno yang kala itu mengadopsi konsep penjualan dari negara Jepang dan juga negara Barat.

Memasuki tahun 1990-an, perkembangan toko ritel di Indonesia mulai mengalami peningkatan. Sejak saat itu, banyak orang yang membuka usaha ritel dengan menyediakan berbagai produk unggulan dari berbagai negara yang ada di dunia. Usaha ritel pun menjadi salah satu kebutuhan baru bagi masyarakat umum untuk dapat memenuhi keperluan sehari-hari dan gaya hidup mereka. Seiring berkembangnya zaman dan juga teknologi, toko ritel terus mengalami perkembangan dan juga inovasi.

Sekarang ini, sudah banyak muncul toko retail dengan skala kecil hingga skala besar. Sehingga masyarakat semakin mudah untuk dapat memperoleh barang atau produk yang mereka butuhkan. Keberadaan toko retail juga turut mengambil bagian dalam perkembangan perekonomian negara Indonesia.

Perbedaan ritel dan grosir

Freepik

Perlu Sedulur pahami bahwa ternyata ritel dan grosir adalah dua hal yang berbeda. Toko grosir menjual barang dalam jumlah yang besar tanpa perlu khawatir berbagai aspek retail yang diharapkan oleh konsumen tingkat akhir, seperti merchandise dan juga yang lainnya. Pedagang grosir tidak perlu lagi berurusan secara langsung dengan para konsumen tingkat akhir. Mereka justru akan menjual semua barang yang disediakan pada toko ritel  saja. Hal ini dikarenakan pedagang grosir biasanya hanya menjual ke toko ritel agar toko retail nantinya dapat menjual kembali barangnya ke konsumen tingkat akhir.

Biasanya para pedagang grosir juga akan menjual produk atau barang yang disediakan dalam jumlah yang lumayan besar. Yang mana hal tersebut dapat memungkinkan mereka untuk menjualnya kepada toko retail dengan harga yang lebih rendah. Dibandingkan dengan toko retail menjual produk tersebut kembali dengan jumlah kecil dan harga yang lebih tinggi.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara penjual grosir dan ritel adalah terletak pada harga produk yang dijual. Yang mana harga ritel akan selalu lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga grosir. Hal ini terjadi karena adanya biaya tambahan dari penjualan barang dagangan kepada konsumen tingkat akhir. Misalnya seperti biaya sewa tempat, biaya tenaga kerja dan biaya lain yang dibebankan kepada harga dagangan. Sedangkan untuk para pedagang grosir, mereka tidak perlu memikirkan hal tersebut. Hal inilah yang menjadikan pedangang grosir memiliki harga produk yang relatif lebih rendah.

BACA JUGA : Database adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contohnya

Fungsi ritel

Freepik

Berikut beberapa fungsi bisnis ritel dalam siklus distribusi pemasaran barang yang perlu Sedulur pahami.

1. Memudahkan konsumen untuk memperoleh produk yang dibutuhkan

Dengan adanya bisnis retail yang semakin berkembang, para konsumen tingkat akhir menjadi semakin lebih mudah untuk memperoleh produk yang sedang mereka butuhkan. Tanpa adanya bisnis ini, maka konsumen tingkat akhir akan sangat kesulitan untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Hal ini karena mereka harus membelinya ke produsen atau grosir secara langsung dan otomatis harus dalam jumlah yang banyak.

2. Mendatangkan keuntungan untuk produsen dan grosir

Tak hanya memudahkan konsumen tingkat akhir untuk bisa memperoleh kebutuhannya, bisnis retail ternyata juga sangat bermanfaat bagi para produsen dan grosir. Hal ini dikarenakan usaha retail nantinya akan mendatangkan keuntungan secara finansial untuk para produsen sekaligus pedagang grosir. Pihak ritel biasanya akan berbelanja atau stok barang dalam jumlah yang banyak dari pihak grosir. Setelah itu, pihak grosir akan mengambil semua barang-barang yang mereka sediakan dari pihak produsen. Dana yang mereka dapatkan nantinya bisa dimanfaatkan untuk modal dan digunakan kembali untuk memproduksi barang.

3. Mempunyai peran penting dalam memproduksi secara langsung

Retailer yang sudah membeli produk dari produsen atau grosir biasanya akan mempromosikan langsung produk tersebut kepada para konsumen dengan menggunakan cara yang bervariasi. Kegiatan tersebut tentunya akan sangat bermanfaat dan dapat meningkatkan tren produk yang diproduksi oleh pihak produsen.

4. Dapat menawarkan berbagai jenis barang

Umumnya,  pihak retailer akan membeli berbagai jenis barang dari berbagai macam produsen yang berbeda-beda. Harga yang mereka tawarkan tentunya juga akan lebih bervariasi. Hal tersebut nanti akan memberikan variasi pasar yang sejalan dengan meningkatnya kepuasan dari para konsumen.

Karakteristik bisnis ritel

Freepik

Berikut karakteristik bisnis ritel yang perlu Sedulur ketahui.

1. Menjual barang dalam jumlah satuan

Karakteristik bisnis ritel yang pertama adalah menjual produk atau barang dalam jumlah satuan. Salah satu strategi yang harus diperhitungkan oleh pengecer atau peritel yaitu memasang harga yang bersaing. Dan tidak lupa untuk melakukan berbagai teknik promosi agar bisnis ritelnya menjadi langganan banyak orang serta memastikan stok tersedia.

2. Berhadapan langsung dengan konsumen

Karakteristik bisnis ritel yang selanjutnya yaitu pelaku bisnis ini akan berhadapan langsung dengan konsumen. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya kamu adalah ujung tombak penjualan dan menjual produk ke konsumen akhir. Maka dari itu, diperlukan untuk memikirkan strategi marketing mutakhir untuk bisa menarik konsumen. Dalam bisnis ritel, Sedulur juga membutuhkan sistem pembayaran produk yang cepat dan mudah. Sedulur juga harus menentukan harga yang bersaing dengan peritel atau pengecer lainnya. Banyak ritel lain pula yang memberikan layanan ekstra seperti membuka toko online dan yang lainnya. 

3. Menyediakan berbagai produk

Sebab ritel menjual barang dengan sistem ecer atau satuan, maka barang yang disediakan pun beragam. Hal itu ditujukan agar konsumen dapat belanja segala kebutuhannya dalam satu waktu dan satu tempat. Kamu dapat memilih jenis bisnis ritel apa dan pilihan produk yang ingin kamu kembangkan.

BACA JUGA : Faktur adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contohnya

Jenis-jenis ritel

bisnis ritel adalah
Freepik

1. Berdasarkan produk yang dijual

Jika dilihat dari produk yang mereka jual, maka bisnis ritel akan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu produk retail yang menyediakan produk atau barang, retail yang menyediakan layanan atau jasa, dan juga jenis non-store retail yang memanfaatkan suatu media untuk memasarkan produk yang mereka jual. Misalnya seperti bisnis retail berupa toko mainan dan juga toko elektronik yang memasarkan produk lebih sedikit dibandingkan pusatnya.

Sedangkan untuk contoh bisnis retail yang menyediakan layanan atau jasa yaitu layanan perawatan taman, perbaikan kendaraan, pengasuh anak, serta jasa layanan supir. Sementara untuk non retail adalah vending machine dan berbagai macam toko online yang tergabung ke dalam sistem e-commerce.

2. Berdasarkan Kepemilikan

Ada tiga jenis retail berdasarkan kepemilikannya. Pertama yaitu retail mandiri, kelompok usaha, dan waralaba. Untuk retail mandiri biasanya berjalan secara independen tanpa bergantung pada pihak lain. Contoh retail mandiri yaitu toko kelontong, ruko, warung, dan lainnya.

Sementara itu,  untuk retail waralaba atau biasa dikenal dengan istilah franchise merupakan jenis retail yang memasarkan produk yang serupa dan biasanya terdiri dari dari perusahaan pusat dan perusahaan turunan. Kemudian yang terakhir yaitu retail kelompok usaha, ini adalah sebuah kelompok perusahaan retail yang saling berkaitan dalam satu manajemen. Misalnya saja swalayan dan department store dan yang lainnya. 

3. Berdasarkan Lokasi Penjualan

Jika berdasarkan pada lokasi penjualan, jenis retail yang satu ini mempunyai akses langsung untuk dapat turun langsung ke jalan umum. Contoh dari retail jenis ini yaitu retail strip mal atau lahan komersial lainnya. Tak hanya itu, ada juga perbelanjaan atau pusat bisnis yang terbentuk dari kelompok pengusaha retail yang menyediakan produk serta layanan di dalam satu bangunan serta kawasan yang sama.

Contoh jenis toko ritel

Freepik

1. Departement store

Jenis retail departemen store ini umum menyediakan barang dagangan yang telah diatur berdasarkan jenisnya. Kemudian dibagikan ke berbagai ruang retail fisik yang ada di dalam department store. Beberapa kategorinya antara lain, pakaian, sepatu, perhiasan, kecantikan, peralatan rumah tangga, kebutuhan sehari-hari, dan lain sebaginya. Contoh dari department store yang biasa kita kunjungi adalah Hypermart, Carefour, Matahari, dan masih banyak lagi.

2. Toko kelontong

Toko kelontong merupakan warung-warung sembako kecil yang biasanya hadir di dekat rumah. Jenis retail yang satu ini umumnya menjual semua produk minuman dan makanan, kebutuhan rumah tangga, dan lainnya.

3. Warehouse retailer

Jenis retail yang satu ini merupakan sebuah fasilitas gudang dengan tipe yang besar tanpa adanya embel-embel yang dipenuhi dengan berbagai produk yang dikemas dalam jumlah besar. Setelah itu, barang-barang yang disediakan akan dijual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga eceran.

4. Specialty retailer

Retail ini adalah spesialis yang menyediakan kategori produk tertentu. Misalnya saja, Victoria’s Secret, Nike, dan Toys R yang masuk ke dalam contoh pengecer khusus

5. Convenience retailer

Biasanya , jenis retail ini adalah bagian dari lokasi retail yang ada di tempat pengisian bahan bakar. Akan tetapi juga menjual berbagai macam barang dagangan dengan harga serta kenyamanan premium.

6. Mobile retailer

Jenis retail ini umumnya menggunakan platform smartphone untuk memproses transaksi retail dan nantinya mereka akan mengirimkan produk pesanan langsung ke pelanggan.

7. Internet retailer

Retail jenis ini umumnya menjual situs belanja online dan mengirimkan pesanannya langsung kepada rumah atau tempat kerja konsumen. Jenis retail ini biasanya juga akan menjual produk dagangan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga eceran.

BACA JUGA :  Advertising: Pengertian, Jenis, Fungsi, Manfaat dan Tipsnya

Tips membuka bisnis ritel

Freepik

Jika Sedulur ingin membuka usaha ritel, berikut tips yang dapat Sedulur lakukan. 

  1. Pilih Jenis Bisnis Ritel

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih jenis bisnis ritel yang akan dibuka. Apakah offline atau online, apakah mandiri atau kemitraan, dalam skala kecil atau besar? Akan tetapi, jika Sedulur  telah memiliki toko ritel yang sudah ada dari warisan maka hanya tinggal melanjutkan saja dan berinovasi.

  1. Tentukan Produk

Langkah selanjutnya sangat berhubungan dengan pilihan jenis bisnis ritel yang akan dibuka. Jika Sedulur akan membuka toko serba ada maka harus menyusun daftar barang apa saja yang akan dikulak.Sedangkan jika toko dibangun adalah toko ritel khusus maka dapat mengeksplorasi produk unggulan yang sesuai target market.

  1. Strategi Marketing

Strategi marketing zaman sekarang cukup murah bahkan presisi menyasar target pasar. Sedulur hanya cukup memanfaatkan internet dan media sosial untuk mempromosikan bisnis ritel yang sedang dirintis. Apalagi, jika Sedulur memilih ritel online makatinggal mengunggah produk di e-commerce dan algoritma akan bekerja. Tak hanya itu, Sedulur juga bisa mengoptimalkan penjualan produk dengan menggunakan layanan iklan berbayar.

  1. Hitung Modal

Langkah terakhir ini sangat penting dan puncak dari persiapan dalam membuka sebuah bisnis. Menghitung modal juga bergantung pada jenis modal dan produk apa yang akan dijual. Tidak lupa hitung budget marketing untuk menaikkan barang agar dapay menjangkau banyak orang.

Demikian penjelasan tentang bisnis ritel, jenis, karakteristik dan juga tips membuka bisnis ritel. Apakah Sedulur berminat membuka bisnis ritel yang cukup menguntungkan ini? 

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.