Amin merupakan kata yang sangat dekat dengan umat muslim. Dalam setiap bacaan shalat dan dalam setiap doa yang dipanjatkan, kata amin merupakan kalimat penutup yang selalu dibacakan dan dipanjatkan.
Namun apakah benar tulisan amin dan pelafalannya sebagaimana yang Sedulur lakukan seperti biasanya? Nah, agar Sedulur mengetahuinya dengan lengkap, yuk mari langsung kita simak penjelasannya di bawah ini!
BACA JUGA: 10 Doa Penenang Hati dan Pikiran, Hapus Gelisah & Galaumu
Penulisan amin dalam bahasa Indonesia
Dari pengucapannya, kata amin sangat mudah diucapkan. Namun, perlu diketahui bahwa pengucapan maupun penulisan yang berbeda ternyata memiliki makna yang berbeda pula tak terkecuali pada lafal amin.
Menurut kaidah tata bahasa, ‘amin’ adalah kata serapan dari bahasa Arab yang sudah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata amin memiliki arti terimalah dan kabulkanlah.
Jika ditilik menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia, maka cara penulisan kata amin yang benar adalah amin. Namun, zaman sekarang banyak orang menulis kata amin dengan penulisan ‘amiin’, ‘aamin’, ‘aammiin’, bahkan ‘aamiin’.
Penulisan lafal amin yang benar
Dalam bahasa Arab, ketika bentuk suatu kata berubah, perubahan tersebut juga mengalami perubahan makna. Aturan tersebut dikenal dengan sebutan ziyādah al-mabna tadullu‘alā ziyādah al-ma‘nā yang artinya penambahan pada bangunan kata yang menunjukkan perubahan makna.
Kaidah ini merupakan salah satu aturan yang berkaitan dengan masalah hubungan antara lafal dan makna. Jadi, apabila kata amin ditulis dengan lafal yang berbeda tentunya memiliki arti yang berbeda pula. Berikut ini adalah penulisan amin yang benar, yaitu:
- آمِيْن (Amin)
- أَمِيْنٌ (Amiin)
- أٰمِنْ (aamin)
- أٰمِيْنَ (aamiin)
Arti keempat lafal amin
Dari keempat lafal amin yang dituliskan di atas, terdapat arti dan makna yang berbeda. Adapun arti dari keempat lafal tersebut adalah sebagai berikut:
- Lafal pertama yaitu amin dengan alif dan mim yang memiliki arti berimanlah.
- Lafal kedua yaitu ‘amiin’ dengan alif pendek dan min panjang memiliki arti orang yang amanah.
- Lafal ketiga yakni yaitu ‘aamin’ dengan alif panjang dan min pendek memiliki arti berimanlah atau beri jaminan keimanan.
- Lafal keempat yakni aammiin dengan alif panjang, mim tasydid, dan min panjang memiliki makna orang yang hendak menuju suatu tempat atau kabulkanlah.
Beberapa ahli dan ulama menyampaikan bahwa ada sebagian ulama yang membolehkan kata amin dibaca dengan empat lafal di atas. Namun Imam Syafi’I menyatakan bahwa orang yang melafalkan amin dalam ketiga bentuk di atas dalam shalatnya, maka shalatnya batal.
Sementara lafal amin yang benar, yakni lafal ‘aamiin’ yang keempat yang memiliki makna kabulkanlah. Selain empat lafal di atas, umat Islam dianjurkan untuk tidak menggunakan kata amien. Sebab, kata tersebut memiliki makna sebagai penyembah paganisme, yang konon diriwayatkan sebagai nama dari Dewa Matahari Mesir Kuno.
Pendapat Imam Nawawi
Imam Nawawi sebagai salah satu ulama menyampaikan pendapat terkait penulisan lafal amin. Dalam bukunya yaitu berjudul Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzzab. Daftar pendapat dari Imam Nawawi itu sendiri adalah sebagai berikut:
- Aamiin diucapkan dengan memanjangkan hamzah dan meringankan bacaan mim. Cara membaca ini merupakan yang paling fasih, paling masyhur, dan paling bagus menurut para ulama.
- Amiin dilafalkan dengan memendekkan hamzah dan meringankan bacaan mim. Cara membaca ini diriwayatkan oleh Tsa’lab dan lainnya.
- Eemiin diucapkan dengan memanjangkan hamzah serta mengucapkannya dengan imalah (antara fathah dan kasrah) dan dengan meringankan bacaan mim. Cara membaca ini diriwayatkan dari Hamdzah dan al-Kisai.
- Aammiin dilafalkan dengan memanjangkan hamzah dan mentasydidkan huruf mim.
BACA JUGA: Bacaan Doa Setelah Wudhu Beserta Keutamaan & Artinya
Pendapat para ahli lainnya
Selain Imam Nawawi terdapat para ulama lain yang memberikan pendapatnya. Dari poin terakhir yang disampaikan oleh Imam Nawawi misalnya, diriwayatkan oleh Al-Wahidi dari al-Hasan al-Bashri dan al-Husain bin al-Fadl, bahwa cara membaca poin keempat sebagai cara membaca amin yang syadz (jarang dan menyelisihi yang lebih sahih), munkar, dan ditolak.
Cara membaca aammiin merupakan salah satu cara membaca yang salah, tetapi banyak diucapkan oleh orang awam. Adapun pendapat lain dari Imam Syafi’i menyatakan bahwa orang yang melafalkan amin yang benar yakni lafal aamiin yang mempunyai makna kabulkanlah.
Nah itulah tadi cara pelafalan amin yang perlu Sedulur ketahui. Dari penjelasan di atas, Sedulur kini tahu bahwa baca pelafalan dan tulisan aamiin yang benar berdasarkan pada pendapat para ulama dan ahli bahasa Arab dan agama Islam.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.