Ada beragam aliran yang dikenal dalam seni lukis. Aliran seni lukis banyak bermunculan di Eropa dan Amerika, yang merupakan tempat berkembangnya sejarah seni modern.
Secara sederhana, aliran seni lukis merupakan paham yang ditunjukkan dengan gaya atau ciri khas karya dari seorang seniman yang menganutnya. Oleh karenanya, setiap seniman terutama dalam hal ini pelukis biasanya memiliki ciri dalam setiap karya yang dihasilkannya.
Ingin tahu apa saja aliran seni lukis yang ada di dunia? Berikut ini Super telah merangkum informasi selengkapnya.
BACA JUGA: Pengertian Kritik Seni Beserta Jenis dan Bentuk-Bentuknya
Pengertian aliran seni lukis
Dihimpun dari berbagai sumber, ada banyak aliran dalam seni rupa khususnya seni lukis. Bahkan dikatakan setidaknya ada lebih dari 20 aliran seni lukis yang berkembang di dunia. Namun sebelum menilik apa saja macam aliran seni lukis, ada baiknya Sedulur menyimak terlebih dahulu pengertian dari aliran seni lukis.
Telah disinggung sebelumnya, aliran seni lukis adalah paham yang dianut oleh seorang seniman yang dalam hal ini adalah pelukis. Aliran ini biasanya akan ditunjukkan melalui gaya atau ciri khas dari karya yang dihasilkan oleh seniman yang mengikuti aliran tersebut. Hal ini menyebabkan sejumlah tokoh seni lukis diidentikkan dengan aliran tertentu maupun sebaliknya, suatu aliran seni dikaitkan dengan tokoh tertentu.
Macam-macam aliran seni lukis
Dikutip dari Gramedia Blog, setiap aliran seni umumnya memiliki ciri masing-masing. Meski demikian, beberapa aliran juga dapat berkaitan satu sama lain. Hal ini dikarenakan terdapat aliran yang kemunculannya dipengaruhi oleh aliran lainnya. Contohnya, aliran B hadir karena aliran A dianggap sudah tidak relevan dengan kondisi zaman. Selain itu ada pula aliran yang muncul sebagai bentuk penyempurnaan dari aliran-aliran yang sudah ada sebelumnya.
Sementara itu, berikut ini adalah beberapa macam aliran seni lukis terbesar di dunia yang perlu Sedulur ketahui.
1. Aliran seni lukis representatif
Aliran yang pertama adalah representatif. Aliran ini memiliki ciri gaya lukisan yang dibuat dengan mengacu pada kondisi atau kenyataan dalam masyarakat dan alam. Dengan kata lain, aliran seni ini menggunakan keadaan nyata yang ada di kehidupan sehari-hari masyarakat maupun di alam dalam pembuatan lukisan.
Adapun aliran atau gaya representatif dibagi kembali menjadi tiga, yaitu naturalisme, realisme, dan romantisme. Pembahasan mengenai ketiga aliran tersebut akan dipaparkan pada poin selanjutnya.
2. Naturalisme
Aliran selanjutnya adalah naturalisme. Aliran seni lukis naturalisme merupakan paham dalam seni lukis yang memiliki gaya khas berupa penggambaran alam secara akurat berdasarkan referensi yang digunakan. Oleh karenanya, lukisan naturalisme biasanya menggambarkan kehidupan nyata atau alam secara apa adanya.
Gaya lukisan yang cenderung apa adanya ini membuat lukisan naturalisme dianggap sebagai ajang bagi para pelukis untuk menunjukkan apresiasinya kepada alam. Hal ini jugalah yang membuat lukisan naturalisme memiliki karakter yang sentimental.
Sementara itu, beberapa tokoh aliran naturalisme yang terkenal adalah Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, John Constable, Jean-Baptiste-Camille Corot, Thomas Cole, dan William Bliss Baker.
BACA JUGA: 8 Unsur-unsur Seni Rupa Beserta Pengertian dan Contohnya
3. Realisme
Berikutnya adalah aliran seni lukis realisme yang dianggap sebagai seni modern pertama di Prancis. Aliran realisme sendiri dapat dipahami sebagai aliran kesenian yang berusaha melukiskan sesuatu sebagaimana kenyataannya. Oleh sebab itu, aliran ini memiliki ciri khas berupa penggambaran yang sesuai dengan kenyataan tanpa adanya penambahan maupun pengurangan objek.
Karakteristik tersebut membuat realisme juga dianggap sebagai aliran atau paham yang menolak subjek seni yang dibesar-besarkan atau didramatisasi seperti halnya pada aliran romantisme. Sebab, aliran ini mengutamakan penggambaran peristiwa secara apa adanya.
Adapun tokoh yang terkenal sebagai pelukis realisme adalah Gustave Courbet, Andrew Wyeth, Adolphe Bouguereau, Adolph Menzel, Edward Hopper, dan Jean-François Millet.
4. Romantisme
Aliran ketiga yang juga masih termasuk dalam kelompok aliran representatif adalah romantisme. Telah disinggung sebelumnya, aliran romantisme memiliki gaya penggambaran yang dramatis dan imajiner. Hal ini dikarenakan romantisme menggambarkan keindahan suatu objek atau tema dengan gaya teatrikal.
Meski begitu, lukisan romantisme tetap memegang prinsip lukisan realistis atau tidak mengandung fantasi. Hanya saja, adegan atau peristiwa yang menjadi referensi digambarkan lebih dramatis dari kenyataannya.
Beberapa tokoh penganut aliran romantisme yang terkenal adalah Raden Saleh, Francisco Goya, Caspar David Friedrich, JMW Turner, dan Jean Auguste Dominique Ingres.
5. Aliran seni lukis nonrepresentatif
Melihat dari namanya, dapat diketahui bahwa nonrepresentatif merupakan kebalikan dari aliran representatif. Aliran ini memiliki ciri berupa gaya lukisan yang tidak menggambarkan sesuatu atau tidak meniru alam. Oleh karenanya bentuk dasar gaya ini meninggalkan bentuk asli subjek atau objek yang dilukis.
Lantaran tidak bertujuan untuk meniru sesuatu yang ada di kenyataan, lukisan nonrepresentatif memiliki ciri bentuk geometris sederhana dengan banyak garis. Beberapa tokoh aliran nonrepresentatif yang terkenal adalah Amri Yahya, Sadali, Fajar Sidik, dan But Mochtar.
6. Aliran seni deformatif
Deformatif merupakan aliran seni yang mengubah bentuk asli dari subjek atau objek yang dilukis untuk menghasilkan bentuk baru. Namun, berbeda dengan aliran representatif, lukisan aliran deformatif tidak benar-benar meninggalkan bentuk dasar dari objek aslinya.
Aliran deformatif sendiri terbagi menjadi empat kategori, yaitu ekspresionisme, impresionisme, surealisme, dan kubisme. Penjelasan tentang keempat aliran deformatif tersebut akan dipaparkan pada poin di bawah ini.
7. Ekspresionisme
Jenis aliran deformatif yang pertama adalah ekspresionisme. Aliran ini memiliki ciri khas berupa lukisan yang mengutamakan ekspresi dari dalam jiwa seniman atau pelukisnya. Sehingga penggambaran dalam lukisan ekspresionisme didasarkan pada keadaan jiwa pelukis ketika melihat objek yang menjadi referensinya dalam membuat lukisan.
Ciri lain dari aliran ini adalah teknik melukis terutama sapuan kuas yang ekspresif di mana bekas kuas dapat terlihat dengan jelas dalam hasil lukisannya. Sebab, aliran ini mengesampingkan masalah ketelitian apalagi kemiripan dengan objek referensi dalam membuat sebuah karya. Di samping itu, ekspresionisme juga menggunakan warna sebagai simbol untuk mengekspresikan jiwa pelukis.
Adapun beberapa tokoh aliran seni ekspresionisme yang terkenal, di antaranya adalah Vincent van Gogh, Edvard Munch, Affandi, dan Ernst Ludwig Kirchner.
BACA JUGA: Karikatur: Pengertian, Sejarah, Ciri, Jenis & Cara Membuatnya
8. Impresionisme
Salah satu ciri utama dari aliran seni lukis impresionisme adalah aliran ini lebih mengutamakan pemberian kesan atau pengaruh pada perasaan daripada kenyataan atau keadaan sebenarnya. Dengan kata lain, lukisan aliran impresionisme dibuat dengan penggambaran yang mengikuti kesan atau perasaan ketika objek dilukis.
Di sisi yang lain, aliran impresionisme hanya melukis sebuah impresi sekilas dari suatu subjek yang dilukis. Sebab lukisan dibuat dengan menangkap cahaya melalui gerakan dan ilusi, bukan secara detail layaknya aliran realisme.
Sementara, tokoh-tokoh penting dari aliran impresionisme adalah Claude Monet, Camille Pissarro, Pierre-Auguste Renoir, S. Sudjono, dan Georges Seurat.
9. Surealisme
Aliran seni lukis berikutnya adalah surealisme. Sederhananya, aliran seni lukis surealisme adalah kebalikan dari aliran seni realisme. Aliran ini memiliki prinsip untuk menggambarkan suatu hal baru yang imajinatif dan tidak dibatasi oleh pemikiran rasional. Sebab surealisme hadir sebagai suatu gagasan yang bersifat spontan dan berasal dari alam bawah sadar.
Oleh karenanya, lukisan-lukisan bergaya surealisme umumnya berupa bentuk-bentuk yang sering dijumpai dalam mimpi, yaitu sesuatu yang tidak nyata atau bahkan hasil dari pemikiran liar manusia. Salah satu tokoh aliran surealisme yang terkenal adalah Salvador Dali. Selain itu ada pula Andre Breton, Alberto Giacometti, dan Joan Miro.
10. Kubisme
Kubisme merupakan aliran seni yang identik dengan penggambaran berupa bidang segi empat, bidang bersiku, maupun objek geometris lainnya. Aliran kubisme sendiri dianggap sebagai bentuk permulaan dari seni abstrak.
Aliran ini memiliki ciri berupa penggunaan beberapa perspektif atau sudut pandang sekaligus dalam satu lukisan. Hal ini menyebabkan hadirnya kejanggalan yang estetik pada lukisan kubisme.
Adapun tokoh pelukis kubisme yang terkenal di antaranya ialah Pablo Picasso, Sonia Delaunay, Georges Braque, dan Juan Gris.
11. Fauvisme
Fauvisme merupakan aliran seni lukis yang berkembang di Prancis pada akhir abad ke 19. Aliran ini disebut memiliki kemiripan dengan gaya impresionisme namun tidak mengikuti prinsip peniruan alam. Selain itu, lukisan aliran fauvisme memiliki ciri berupa penggunaan warna-warna yang cerah sekaligus mencolok dan tidak mewakili representasi fisik tertentu. Sebab, warna pada aliran fauvisme dianggap sebagai alat untuk mengekspresikan ide dari pelukis.
Beberapa tokoh aliran fauvisme yang terkenal adalah Henri Matisse, Maurice de Vlaminck, Andre Derain, Kees Van Dongen, dan Raoul Dufy.
12. Dadaisme
Aliran seni lukis berikutnya yang perlu Sedulur ketahui adalah dadaisme. Aliran dadaisme dijelaskan sebagai aliran seni lukis yang yang menolak segala aliran seni yang telah ada dan memperjuangkan dikembalikannya seni kepada bentuknya yang paling primitif. Sebab, aliran ini memegang gagasan berupa kritik, pesan sosial, ataupun sindiran secara tidak langsung.
Aliran yang muncul di Swiss ini juga disebut memiliki kepentingan untuk menyampaikan seruan anti perang hingga sindiran mengenai kekejaman perang. Adapun tokoh aliran dadaisme di antaranya adalah Hannah Hoch, Francis Picabia, Marcel Duchamp, dan Sophie Taeuber-Arp.
BACA JUGA: Naturalisme: Pengertian, Ciri-Ciri, Tokoh Beserta Contohnya
Teknik dalam seni lukis
Selain jenis-jenis aliran seni lukis, Sedulur juga perlu mengetahui ragam teknik lukis. Dikutip dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, terdapat empat teknik yang umum digunakan dalam melukis. Keempat teknik tersebut meliputi teknik aquarel, teknik plakat, teknik goresan ekspresif, dan teknik mozaik. Berikut penjelasannya.
- Teknik aquarel, adalah teknik melukis yang memiliki ciri sapuan dan paduan warna yang tipis dan transparan.
- Teknik plakat, yaitu teknik melukis yang memiliki karakter sapuan dan paduan warna yang tebal. Sehingga suatu objek dalam lukisan akan menutup latar di belakangnya.
- Teknik goresan ekspresif, adalah teknik yang mengunggulkan unsur kebebasan. Sebab, pelukis dapat menggunakan jari, tangan, kuas, maupun objek lain untuk membuat lukisannya.
- Teknik mozaik, yakni teknik melukis dengan menggunakan material atau bahan dari kepingan yang sengaja dipotong untuk kemudian disusun menjadi lukisan.
Demikian tadi pembahasan tentang berbagai aliran seni lukis yang ada di dunia. Telah dipaparkan pula mengenai ciri dan tokoh-tokoh penting dari setiap aliran hingga teknik-teknik dalam melukis. Nah, kini Sedulur sudah paham apa yang dimaksud dengan aliran seni lukis dan jenis-jenisnya, bukan?
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.