Cara Mengolah Sampah Makanan di Rumah, Agar Berguna!

Apakah Sedulur sudah tahu cara tepat untuk mengolah sampah makanan di rumah? Seperti halnya sampah plastik, sampah makanan ternyata juga bisa memberikan dampak buruk bagi lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik.

Sampah makanan yang juga termasuk dalam kategori sampah organik disebut berkontribusi secara tidak langsung terhadap pemborosan energi. Selain itu, sampah makanan juga bisa menghasilkan gas metana yang merupakan salah satu penyebab pemanasan global.

Lantas bagaimana cara tepat mengolah sampah makanan di rumah? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

BACA JUGA: Jenis-jenis Sampah yang Ada di Sekitar & Cara Mengelolanya

Dampak Sampah Makanan untuk Lingkungan

cara mengolah sampah makanan di rumah
Norwegian SciTech

Belum banyak orang yang tahu bahwa sampah makanan juga bisa memberikan dampak buruk bagi lingkungan, seperti halnya sampah plastik yang belakangan telah menyita perhatian banyak pihak. Sampah makanan sendiri berasal dari sisa makanan yang tidak dihabiskan maupun sisa bahan makanan.

Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia menghasilkan sekitar 23-48 juta ton sampah makanan per tahun pada periode tahun 2000-2019. Sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaporkan bahwa sampah makanan merupakan sampah yang paling banyak diproduksi selama 2021, yakni mencapai 28,3 persen.

Meski dikenal sebagai jenis sampah organik yang cenderung mudah terurai, sampah makanan yang menumpuk dalam jumlah besar ternyata akan menghasilkan gas metana yang merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Gas metana pada kadar tinggi akan mengurangi kadar oksigen di atmosfer bumi hingga 19,5 persen. Akibatnya gas tersebut akan membentuk gas rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global dalam jangka panjang.

Tidak hanya menghasilkan gas metana, sampah makanan juga bisa menyebabkan limbah air lindi yang mencemari tanah dan air. Sekadar informasi, air lindi adalah limbah cair yang disebabkan oleh masuknya air ke dalam timbunan sampah. Air lindi mengandung unsur-unsur terlarut yang dapat dapat mencemari lingkungan.

BACA JUGA: Pengertian Sampah Organik dan Cara Mengelolanya di Rumah!

Cara Mengolah Sampah Makanan di Rumah

Telah diketahui bersama bahwa seperti halnya sampah plastik, sampah sisa makanan juga perlu menjadi perhatian untuk meminimalisasi dampak buruknya terhadap lingkungan. Salah satu cara untuk mencegah dampak tersebut adalah dengan mengolahnya secara tepat menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dengan begitu sampah makanan tidak langsung dibuang begitu saja.

Nah, sebagai referensi, berikut ada beberapa cara mengolah sampah makanan yang bisa Sedulur coba sendiri di rumah.

1. Dibuat menjadi kompos

cara mengolah sampah makanan di rumah
Campingplatz

Cara mengolah sampah makanan di rumah yang pertama adalah dengan memanfaatkannya menjadi kompos. Menurut studi, kompos dari sampah makanan dapat memberikan sejumlah manfaat, di antaranya adalah menyuburkan tanaman, memperbaiki tanah, dan meningkatkan kualitas air.

Berikut langkah-langkah membuat kompos dari sampah sisa makanan.

  • Kumpulkan sampah makanan dalam satu wadah. Sedulur bisa memasukkan sampah sayuran dan buah-buahan kemudian campur dengan tanah sampah wadah penuh.
  • Diamkan campuran sisa makanan dan tanah tadi selama dua sampai tiga bulan. Kompos yang sudah siap digunakan biasanya memiliki ciri berwarna hitam atau gelap dan tidak memiliki bau.

Selain sampah sayuran dan buah-buahan, Sedulur juga bisa memanfaatkan ampas kopi untuk membantu menyuburkan tanaman. Caranya adalah dengan memasukkan ampas kopi ke dalam tanah di sekitar tanaman. Ampas kopi bisa berperan sebagai pupuk yang bermanfaat untuk meningkatkan retensi dan aerasi air di dalam tanah.

2. Dijadikan pengharum ruangan

Moody Sisters

Sampah makanan juga bisa diolah menjadi pengharum ruangan. Namun untuk mengikuti tips satu ini, Sedulur perlu memilah sampah, karena tidak semua jenis sampah dapat memberikan manfaat tersebut. Salah satu sampah yang bisa digunakan sebagai pengharum ruangan adalah kulit jeruk. Jika biasanya Sedulur langsung membuang kulit jeruk setelah memakan buahnya, kini coba untuk menyimpan kulitnya.

Seperti diketahui, kulit jeruk memiliki aroma segar yang cocok untuk menggantikan peran pengharum ruangan. Hal ini sekaligus bisa menjadi trik untuk menghemat pengeluaran karena Sedulur tidak perlu membeli pengharum ruangan.

Adapun cara membuat pengharum ruangan dari kulit jeruk juga cukup sederhana.

  • Pertama, pastikan kulit jeruk bersih dari kotoran. Kemudian rebus selama beberapa menit menggunakan api kecil.
  • Matikan api setelah aroma jeruk mulai menguap, lalu biarkan sampai dingin.
  • Selanjutnya, pindahkan air rebusan kulit jeruk tadi ke dalam botol semprot. Tambahkan air dan alkohol, lalu kocok hingga tercampur rata.
  • Sedulur bisa menyemprotkan campuran tersebut untuk mengharumkan ruangan.

BACA JUGA: 10 Kerajinan yang Unik dari Bahan Limbah Bekas dan Caranya

3. Diolah kembali jadi makanan

Messy Vegan

Sisa makanan tidak selalu berakhir menjadi sampah. Sebab, Sedulur bisa mengolahnya menjadi makanan baru yang bisa dimakan. Tips satu ini tentunya hanya bisa dilakukan pada sisa makanan yang masih layak atau belum basi.

Berikut beberapa sisa makanan yang bisa diolah menjadi makanan baru.

  • Sisa nasi menjadi intip. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar orang Indonesia. Meski bisa dipadukan dengan berbagai macam lauk, ternyata tidak jarang ditemukan sisa nasi yang tidak termakan. Sebelum nasi menjadi basi, Sedulur bisa mengolahnya menjadi intip atau rice crust, Caranya adalah mengeringkan sisa nasi dan kemudian menggorengnya. Sedulur juga bisa menambahkan kelapa parut untuk menambah cita rasa.
  • Ampas sisa pembuatan minyak kelapa menjadi blondo. Dalam proses pembuatan minyak kelapa, biasanya akan dihasilkan ampas yang merupakan campuran protein dan serat dari santan kelapa yang terpisah dari minyaknya. Blondo bisa diolah menjadi lauk pendamping nasi dengan cara menambahkan bumbu bawang putih, cabai, dan garam.
  • Sisa roti tawar menjadi crouton. Crouton atau remahan bisa dibuat dari sisa roti tawar yang dipotong dadu, kemudian dibumbui dengan minyak zaitun, bawang putih, rosemary, dan lada. Selanjutnya panggang hingga keemasan dan teksturnya menjadi renyah. Crouton cocok dijadikan sebagai topping salad dan sup.
  • Sisa tulang menjadi kaldu. Tulang merupakan bagian yang biasanya akan disingkirkan saat menyantap daging. Nah, daripada buru-buru membuangnya, Sedulur bisa memanfaatkan tulang untuk membuat kaldu. Caranya cukup mudah, yakni rebus tulang hingga mendidih dan diamkan selama 24-48 jam atau sampai air rebusan mengeluarkan minyak. Selanjutnya saring air kaldu dan simpan di kulkas. Sedulur bisa menggunakannya saat membuat kuah sup.

4. Ditanam kembali

cara mengolah sampah makanan di rumah
The Conversation

Saat memasak sayuran, biasanya bagian bawah sayuran akan dipotong dan dibuang karena dianggap kurang sedap untuk dimakan. Bagian tersebut bisa dimanfaatkan dengan cara ditanam kembali. Beberapa jenis sayuran yang ditanam kembali adalah kubis, wortel, daun mint, dan daun bawang.

Langkah-langkah menanam sisa sayuran:

  • Pertama, potong bagian bawah batang sayuran.
  • Letakkan di dalam mangkuk lalu isi dengan air.
  • Tunggu selama beberapa hari, nantinya akar akan mulai muncul dan tanaman siap dipindahkan ke tanah.

Cara ini tidak hanya mengurangi sisa makanan namun juga bisa menghemat pengeluaran, lho. Sebab Sedulur bisa menanam sendiri sayuran yang akan digunakan untuk memasak.

5. Dimanfaatkan sebagai ekoenzim

cara mengolah sampah rumah
Tabloid Nova

Cara mengolah sampah makanan di rumah yang berikutnya adalah dengan memanfaatkannya menjadi ekoenzim. Untuk diketahui, ekoenzim adalah cairan hasil fermentasi limbah dapur organik, misalnya ampas buah dan sayur. Cairan ini dapat digunakan sebagai pembersih dapur dan cairan pel. Selain itu, ekoenzim juga bisa digunakan untuk membasmi hama, membersihkan buah dan sayur, serta menjadi pupuk tanaman.

Bagaimana cara membuatnya?

Sedulur cukup siapkan 300 gram sampah dapur yang berasal dari kulit buah atau sisa sayuran, 100 gram gula, dan 1 liter air. Campurkan semua bahan tersebut ke dalam wadah tertutup dan simpan di tempat yang sejuk. Umumnya, cairan ekoenzim bisa digunakan setelah disimpan selama tiga bulan.

Itu dia beberapa cara mengolah sampah makanan yang bisa Sedulur coba di rumah. Selain mendatangkan banyak manfaat untuk lingkungan, mengolah sampah juga bisa menjadi alternatif kegiatan untuk mengisi akhir pekan bersama keluarga. Sedulur juga bisa mengenalkan aneka manfaat buah dan sayur selain untuk dikonsumsi kepada si kecil lewat kegiatan tersebut, lho!