Perlu untuk diketahui, kaldu kokot bukan hanya sekadar kuliner biasa. Hidangan ini termasuk salah satu dari 16 karya budaya yang telah dinobatkan sebagai WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) pada tahun 2021 lalu. Kuliner yang satu ini masuk dalam kategori Kemahiran, Keterampilan, dan Kerajinan.
Kaldu kokot sendiri merupakan makanan khas Sumenep dan banyak ditemukan di daerah tersebut. Bagi Sedulur yang sedang berkunjung ke Sumenep, akan sangat rugi jika melewatkan untuk mencicipi makanan khas yang tidak ditemukan di tempat lain ini.
Atau jika tidak, Sedulur bisa juga coba membuat sendiri makanan khas ini di rumah dengan resep yang nantinya akan dibagikan. Namun sebelum itu, langsung saja simak dulu informasi penting yang ada di bawah ini selengkapnya!
BACA JUGA: Topak Ladeh, Kuliner Lezat Khas Madura di Hari Raya
Kaldu Kokot
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, kaldu kokot adalah hidangan tradisional khas dari Sumenep, Madura. Nama dari makanan khas ini diambil dari dua kata yang berbeda, yakni kaldu yang berarti kuah serta kokot atau yang dalam bahasa Indonesianya kikil.
Dengan begitu, maka kaldu kokot merupakan jenis makanan berat yang dibuat dari bahan baku kikil alias kokot. Lebih tepatnya, kokot adalah kikil yang berada di bagian paling bawah daging sapi yang kaku. Hidangan ini terkenal dengan rasa gurih dan kaya yang berasal dari bahan-bahan utamanya.
Kikil atau kokot direbus dalam waktu lama, hingga menghasilkan kaldu yang kental dan beraroma kuat. Biasanya, kaldu kokot disajikan dengan kacang hijau yang telah dimasak hingga lunak, menambah tekstur dan kelezatan pada hidangan ini.
Selain itu, kuliner yang satu ini juga berisikan beberapa komponen lain. Di antaranya seperti jeroan sapi (babat, iso, dan paru), lontong, serta ketela pohon yang telah dibentuk menyerupai kroket ketela.
Sejarah Kaldu Kokot
Dari beberapa sumber menyebutkan jika kaldu kokot pertama kali diciptakan pada tahun 1962 silam oleh Ibu Nakiya. Kemudian pada tahun 1979, usaha warung kaldu kokot Ibu Nakiyah tersebut dilanjutkan oleh cucunya, yakni Ibu Rahmaniyah dengan nama ‘Warung Bu Adnan’.
Untuk saat ini Ibu Rahmaniyah sudah berusia 69 tahun, sehingga usaha kaldu kokot Warung Bu Adnan dijalankan oleh sang putri yang bernama Sri Suhartini. Menariknya, hidangan yang satu ini ternyata mempunyai filosofi dibaliknya.
Secara simbolis, kaldu kokot sendiri menyiratkan pesan akan kerendahan hati. Adapun pesan tersebut disimbolkan melalui bahan yang digunakan untuk membuat kaldu kokot, terutama bahan utama pembuatannya yang merupakan kikil sapi.
Kikil sapi biasa ditemukan di bagian tulang dan juga otot di ujung kaki sapi. Letaknya yang ada di bagian terbawah dari sapi ini, menyiratkan pesan akan kerendahan hati.
Citarasa Kaldu Kokot
Bisa dibilang jika kaldu kokot memiliki citarasa yang lezat, unik, dan juga menggugah selera. Hidangan ini terkenal dengan kuah kaldunya yang kental dan gurih, hasil dari perebusan kikil atau tulang sapi yang dilakukan dalam waktu cukup lama.
Proses perebusan yang lama ini tidak hanya menghasilkan kuah yang kaya akan rasa, tetapi juga membuat kikil atau daging menjadi sangat empuk dan mudah digigit. Kaldu yang pekat ini diinfus dengan berbagai rempah khas, sehingga memberikan lapisan rasa yang kompleks dan aromatik.
Citarasa dari makanan ini semakin diperkaya dengan tambahan kacang hijau yang telah dimasak hingga lunak. Kacang hijau memberikan sentuhan manis alami dan tekstur lembut yang kontras dengan kikil yang kenyal. Kombinasi ini menciptakan harmoni rasa yang menarik.
Gurihnya kaldu dan manisnya kacang hijau benar-benar terasa saling melengkapi. Setiap suapan membawa kelezatan yang berbeda, dengan tekstur yang bervariasi dan rasa yang mendalam, membuat kaldu kokot menjadi hidangan yang memanjakan lidah.
BACA JUGA: Resep Lontong Mie Surabaya yang Lezat dan Melegenda
Bahan yang Dibutuhkan
Bagi Sedulur yang sedang berwisata ke Sumenep, pastikan untuk mencoba makanan khas yang satu ini. Namun bagi yang tidak punya waktu untuk berkunjung, tidak usah khawatir. Sedulur bisa coba membuat sendiri di rumah, dimulai dengan menyiapkan beberapa bahan seperti di bawah ini.
- 1 kg kikil atau tulang sapi
- 200 gram kacang hijau, rendam semalaman
- 3 liter air
- 5 siung bawang putih, haluskan
- 7 siung bawang merah, haluskan
- 2 batang serai, memarkan
- 3 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- 1 ruas lengkuas, memarkan
- 1 ruas jahe, memarkan
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- Garam secukupnya
- Gula pasir secukupnya
- Merica bubuk secukupnya
- Kaldu sapi bubuk (optional)
- Bawang goreng untuk taburan
- Jeruk nipis untuk penyajian
- Sambal untuk penyajian
Cara Membuat
Jika beberapa bahan yang ada pada daftar di atas sudah disiapkan, maka kini saatnya untuk mengolahnya. Agar tidak ada kesalahan yang mengakibatkan kegagalan, Sedulur perlu menyimak dan mengikuti dengan betul cara pembuatan berikut ini.
- Cuci bersih kikil atau tulang sapi.
- Rebus sebentar untuk menghilangkan kotoran, lalu tiriskan dan bilas dengan air bersih.
- Rendam kacang hijau semalaman agar lebih cepat empuk saat dimasak.
- Rebus kikil atau tulang sapi dengan 3 liter air hingga mendidih. Buang busa yang muncul di permukaan air.
- Tambahkan serai, daun salam, daun jeruk, lengkuas, dan jahe ke dalam rebusan. Masak hingga kikil empuk, sekitar 1-2 jam dengan api kecil.
- Panaskan minyak di wajan.
- Tumis bawang putih dan bawang merah yang telah dihaluskan hingga harum dan kecokelatan.
- Masukkan tumisan bumbu ke dalam panci berisi rebusan kikil. Aduk rata.
- Tiriskan kacang hijau yang telah direndam.
- Masukkan kacang hijau ke dalam panci rebusan kikil.
- Masak hingga kacang hijau lunak dan tercampur rata dengan kaldu kikil.
- Tambahkan garam, gula pasir, merica bubuk, dan kaldu sapi bubuk (jika menggunakan) ke dalam panci.
- Aduk rata dan masak hingga semua bahan tercampur sempurna dan kaldu mengental.
- Sajikan kaldu kokot dalam mangkuk.
- Tambahkan bawang goreng di atasnya sebagai taburan.
- Berikan irisan jeruk nipis dan sambal sebagai pelengkap di sampingnya.
- Nikmati kaldu kokot dengan nasi putih atau lontong sesuai selera.
Sedulur tidak perlu khawatir karena bahan-bahan resep kali ini bisa ditemukan dengan mudah di toko kelontong dan di SuperApp. Jadi dijamin tidak akan kerepotan saat membuatnya.
SuperApp sendiri adalah aplikasi yang membantu kulakan sembako dan barang kebutuhan pokok untuk toko atau kebutuhan sehari-hari di rumah jadi mudah. Kalau kamu tertarik menggunakan SuperApp, bisa cari tahu lebih banyak informasinya lewat media sosial Instagram SuperApp.
Tips Membuat
Untuk bisa menghasilkan hidangan kaldu kokot yang maksimal, Sedulur bisa mengikuti beberapa tips penting di bawah ini.
- Untuk rasa yang lebih kaya, gunakan kikil atau tulang sapi yang memiliki banyak lemak.
- Jika suka pedas, tambahkan lebih banyak sambal saat menyajikan.
- Pastikan untuk merebus kikil hingga benar-benar empuk agar teksturnya tidak keras.
Kaldu kokot bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga pengalaman kuliner yang istimewa. Bagi para penikmat kuliner, mencicipi hidangan ini menjadi suatu perjalanan rasa yang membawa ke dalam kekayaan budaya dan tradisi Madura.