12 Kumpulan Puisi Ibu yang Menyentuh Kalbu & Penuh Cinta

Salah satu cara untuk menunjukan rasa kasih sayang dan cinta kepada ibu adalah melalui puisi. Berikut ini kumpulan puisi ibu yang menyentuh kalbu dan penuh cinta.

Terdapat beberapa puisi tentang ibu atau puisi untuk ibu yang bisa kita gunakan untuk menunjukan rasa kasih sayang kepada ibu kita tercinta. Superapp.id dalam kesempatan kali ini akan menyampaikan daftar contoh puisi ibu dan beberapa puisi tema ibu. Walaupun sebenarnya, Sedulur bisa melakukan cara membuat puisi ibu sendiri.

Beberapa kumpulan puisi untuk ibu yang sampaikan dalam artikel kali ini, disunting oleh Superapp.id yang diambil dari beberapa sumber saat mencari puisi ibu. Banyak sekali puisi berjudul ibu yang dihasilkan oleh sastrawan dan penulis di Indonesia. Baik itu puisi untuk mama, puisi aku sayang ibu, puisi ibu singkat, hingga puisi bundaku.

Banyak jenis puisi yang menjadikan ibu sebagai topik utama, hal tersebut dikarenakan ibu merupakan jantung hati bagi setiap anaknya, beberapa puisi seperti puisi indah untuk ibu, puisi anak untuk ibu, puisi cinta untuk ibu, puisi ibu tersayang dan contoh puisi pendek tentang ibu lainnya menunjukan bahwa ibu merupakan sosok penting bagi anak. Yuk, langsung saja kita simak daftar kumpulan puisi ibu di bawah ini.

Baca Juga: 14 Manfaat Pisang Untuk Ibu Hamil. Ibu Super Wajib Catat!

Kumpulan Puisi Ibu yang Indah dan Menyentuh Kalbu

1. Ibuku, Malaikatku

1. Ibuku, Malaikatku
tribunnews.com

Ibu…

Di sini kutulis cerita tentangmu

Nafas yang tak pernah terjerat dusta

Tekad yang tak koyak oleh masa

Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta

Ibu…

Tanpa lelah kau layani kami

Dengan segenap rasa bangga dihati

Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu

Kau terus berjalan diantara duri-duri

Ibu…

Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta

Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia

Selalu kuharapkan kau terus bersamaku

Dengan cinta berikan petuahmu

Ibu..

Kaulah malaikatku

Penyembuh luka dalam kepedihan

Penghapus dahaga akan kasih sayang

Sampai kapanpun itu..

Aku akan tetap mencintaimu..

Karya: Mosdalifah

2. Saat Aku Menutup Mata

2. Saat Aku Menutup Mata
kumparan.com

Saat ku menutup mata bunda

Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air

Saat ku menutup mata bunda

Aku tak ingin hati itu seakan tergores

Saat ku menutup mata bunda

Aku ingin bibir itu tersenyum

Aku tidak ingin engkau terluka

Bunda

Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu

Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggup melepaskanku

Bunda

Aku hanya ingin engkau merelakanku

Dan mengantar kan aku pulang ke rumahku dengan senyumm

Saat ku menutup mata bunda

Aku ingin kau tau bahwaku

Menyayangimu

Bahwa aku

Mencintaimu

Aku bahagia bisa jadi anakmu

Karya: Fahmi Mohd

Baca Juga: 15 Menu Unik Untuk Berbuka Puasa, Enak & Mudah Dibuat

3. Ibu

3. Ibu
hipwee.com

Beredar bintang di garisnya

Bulan bercahaya pada lintasnya

Waktu bergulir dalam takdirnya

Aku…

Terlahir dari manusia hebat

Sepertinya…

Merupakan anugerah terbesar Tuhan untukku

Menjadikanku pelipur lara jiwanya

Kau…

Perempuan hebat di jiwa lemahku

Menyayangi tanpa batas

Mendampingi di semua kisahku

Kau…

Perempuan terbaik dalam kerajaanku

Motivasi terbaik di setiap lika-liku hidupku

Ibu…

Aku mencintaimu

Terima kasih untuk semua waktu dan lelahmu

Ibu…

Aku mencintaimu.

Karya: Yulis Marika

4. Ibuku Dahulu

4. Ibuku Dahulu
tribunnews.com

Ibuku dahulu pernah marah padaku

Diam ia tiada berkata

Pun aku lalu merajuk pilu

Tiada peduli apa yang terjadi

Matanya selalu mengawasi daku

Walau bibirnya sama sekali tiada bergerak

Rautnya masam menahan sedan

Hatinya pun pedih sebab lakuku

Aku berkesal hati

Menurutkan setan, mengkacau-balau

Jurang celaka sudah terpandang di muka

Kusongsing pula, agar cedera

Bangkit ibu dipeganglah aku

Dirangkumnya lalu segera dikucupnya aku

Serta dahiku berapi pancaran mereka

Sungguh sejuk sentosa turun kalbu

Begitupun engkau

Ibu, bapak, pula kekasih

Berpadu dalam dirimu

Mengawas dalam dunia daku

Karya: Amir Hamzah

5. Puisi Ibu

5. Puisi Ibu
okezone.com

Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku dimarah

Katanya membaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku pandai

Ibu…

Pernah aku merajuk

Katanya aku manja

Pernah aku melawan

Katanya aku degil

Pernah aku menangis

Katanya aku lemah

Ibu…

Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasihat

Setiap kali aku kecewa

Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia ubati dengan penawar dan semangat

Dan Bila aku mencapai kejayaan

Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…

Tidak pernah aku lihat air mata duka

Mengalir di pipimu

Begitu kuatnya dirimu

Ibu…

Aku sayang padamu…

Tuhanku…

Aku bermohon padaMu

Sejahterakanlah dia

Selamanya…

Karya: Chairil Anwar

6. Dia…Mamaku

6. Dia…Mamaku
blokbojonegoro.com

Dia…Mamaku

Kala itu purnama sempurna

Benderang cahayanya menyinari samudera

Kala itu seorang wanita menderita

Teriakkannya mengguncangkan nusantara

Demi buah cinta yang terindah

Dia meradang, dia mengerang dengan bangganya

Wahai dunia tau kah engkau

Siapa wanita yang terhebat itu

Dia….mamaku

Karya: Zakiyah Noer Islami

7. Setitik Kebahagiaan

7. Setitik Kebahagiaan
merdeka.com

Ku dilahirkan dengan penuh perjuangan

Dibesarkan dengan kasih sayang

Dididik dengan cinta dan kelembutan

Karena itu…..

Sebelum semua pergi

Sebelum semua sirna

Sebelum semuanya berpulang

Aku ingin,

Memberikan

Setitik kebahagiaan

Kebahagian

Seperti yang pernah

Aku rasakan.

Terima Kasih Ibu

Karya: Vinnesya Akasyafa

8. Setetes Air Mata

8. Setetes Air Mata
liputan6.com

Setetes air mata seorang ibu

gejola hati yang seakan akan ingin menjerit

air mata terus mengair

membasahi kedua pipinya

yang sangat lembut

Dimalam yang sunyi gelap gurita

kedinginan yang merada ditubuhnya

hati yang terluka terhanyut dalam kesedihan

seorang ibu terus

meneteskan air mata

dan ia mulai bertanya

kepada seorang anak

ia mulai mengucapkan

kata kata dengan lisan

mulutnya seakan akan ingin marah

penderitaan yang dirasakan

Ia mulai berbaring

dan meneskan air mata

apa yang ia rasakan

dan mulai merenung dan diam

tanpa kata kata

Karya: Hanim Fatmawati

9. Bunga

9. Bunga
bhayangkari.or.id

Aku pilih mati !

Jika bunga tetap menangis

Karena tiap-tiap tetesannya luka dalam jiwaku

Aku pilih mati !

Buratan benang kusam jalannya terlampau terbatas

Kala itu menghendaki aku bunuh sang waktu

Aku pilih mati !

Sebagai aku kupu-kupu yang tak bersayap

Bagi aku yang tak terbang cerahkan kelopaknya

Aku marah !

Jika keasingan merengut senyum bunga

Sangat teriris…

Aku tak pilih mati !

Sinar doa-doanya selimuti malamku

Begitu banyak harapan mimpi bunga padaku

Aku bakal berdiam diri

Dengarkan sepoi angin berasal dari dirinya

Menyongsong tajam sorot mata tuanya

Aku tak boleh mati !

Mendahului bunga

Itu pintanya

Karya: Ellen Erviandani

10. Tangisan Air Mata Bunda

10. Tangisan Air Mata Bunda
bola.com

Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmu

Derita siang dan malam menimpamu

tak sedetik pun menghentikan caramu

Untuk bisa memberi harapan baru bagiku

Seonggok cacian selalu menghampirimu

secerah hinaan tak perduli bagimu

selalu kau teruskan cara untuk masa depanku

mencari harapan baru kembali bagi anakmu

Bukan setumpuk Emas yang kau menginginkan di dalam kesuksesanku

bukan gulungan duit yang kau minta di dalam kesuksesanku

bukan juga sebatang perunggu di dalam kemenanganku

tapi permohonan hatimu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata terhadapku

Aku menyayangimu saat ini dan pas aku tak kembali bersama denganmu

aku menyayangimu anakku bersama dengan ketulusan hati ku.

Karya: Monika Sebentina

11. Tidak Akan Terganti

11. Tidak Akan Terganti
detik.com

Ketika kupandang lekat terhadap sudut matamu

Tersimpan derita yang begitu mendalam

Aku sadar disana banyak tersimpan air mata untuk kita anakmu

Air mata yang telah kita lakukan

Ibu

Kamu selalu berharap kita anakmu yang kan menjadi nomer satu

Namun sering kali kita melawan dan melalaikan perintahmu

Kami selalu membuatmu bersedih

Mulai saat ini aku bertekad untuk menghapus air matamu…

dan menggantinya bersama dengan canda dan tawa

Terima kasih Ibu

Kau takkan pernah tergantikan di di dalam hati kita anakmu

Karya:  Nurhalimah Lubis

12. Untuk Ibuku Tercinta

12. Untuk Ibuku Tercinta
fimela.com

Ku ingin,

Menghirup hawa yang kau hirup.

Melangkah,

Di tempatmu melangkah.

Berteduh,

Di tempatmu berteduh.

Dan terlelap di atas pangkuanmu.

Ibu…

Ku cuma inginkan selalu bersamamu.

sepanjang waktuku…

Karya: Agus Sarsono

Semoga daftar puisi ibu di atas bisa menjadi media untuk Sedulur agar lebih menyayangi ibu Sedulur sekalian. Ibu merupakan jantung hati untuk setiap anaknya. Sudah seharusnya setiap anak berbakti kepada Sedulur berikan yang terbaik yang ibu butuhkan. Mulai dari perhatian dan segala kebutuhan ibu sehari-hari.

Agar lebih dapat menunjang kebutuhan sehari-hari bagi ibu Sedulur, Sedulur bisa memberikan segala yang ibu butuhkan dengan membelinya di Aplikasi Super. Banyak kebutuhan yang tersedia lengkap di Aplikasi Super. Sedulur bisa klik di sini untuk download Aplikasi Super, dan berikan yang terbaik untuk ibu tercinta.