dongeng anak Islami lucu

Melalui dongeng anak Islami lucu diharapkan anak-anak dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang ajaran agama Islam. Oleh karena itu, bagi para ibu yang ingin membantu anak-anaknya untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang sehat dan mendidik, tidak perlu lagi bersusah payah mencari buku atau situs dongeng anak yang sesuai.

Yuk, bacakan dongeng anak islami lucu di bawah ini dan ambil manfaatnya untuk tumbuh kembang si kecil. 

BACA JUGA: Dongeng Fabel Anak Singkat: Cerita Kancil dan Kura-Kura

Dongeng anak islami lucu: Kisah harta pusaka terpendam

dongeng anak islami lucu
iStock

Dulu kala, ada seorang petani tua yang rajin yang memiliki banyak anak yang malas bahkan tidak mau beribadah. Ini sangat membuat sang petani sedih karena dia sudah semakin tua dan tidak mungkin selamanya mendampingi anak-anaknya.

Petani tua itu lalu berpikir bagaimana caranya untuk mengubah sifat anak-anaknya. Ia memberi tahu mereka bahwa di ladang mereka terdapat harta terpendam yang jika ditemukan, akan menjamin kehidupan mereka. Dengan harapan bahwa anak-anaknya akan bekerja keras untuk menemukannya.

Mereka pun bekerja keras untuk menemukan harta tersebut. Meskipun telah menggali semua tanah di ladang itu, mereka tetap tidak menemukan harta terpendamnya dan merasa kecewa hampir putus asa.

Namun, anak-anak petani itu tidak menyerah begitu saja, salah satu dari mereka memiliki ide untuk menanam tanaman gandum di ladang itu. Mereka mulai menanam gandum dengan sungguh-sungguh dan merawat tanaman tersebut dengan lebih baik.

Beberapa waktu kemudian, mereka dapat memanen hasil dari tanaman gandum tersebut dan hasilnya begitu melimpah. Mereka mulai menanam ladangnya dengan gandum lagi dan bekerja lebih keras lagi untuk merawat tanaman tersebut dengan lebih baik.

Pada panen selanjutnya, hasil yang mereka terima menjadi lebih banyak daripada sebelumnya. Akhirnya, anak-anak petani itu pun menyadari bahwa harta terpendam yang dimaksud oleh sang ayah bukanlah benda, tetapi sesuatu yang harus diusahakan dan diraih dengan kerja keras.

Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa keberhasilan tidaklah datang dengan mudah dan harus diperoleh dengan usaha yang keras dan ketekunan. Meskipun terkadang kesuksesan tidak datang sesuai dengan apa yang kita harapkan, namun kita harus terus bekerja keras dan jangan pernah menyerah pada kegagalan.

Cerita tukang semir baik yang mendapatkan derajat haji

dongeng anak islami lucu
iStock

Dahulu kala, ada seorang laki-laki yang hidup dengan pas-pasan sebagai tukang semir sepatu. Meskipun hidupnya sederhana, ia adalah seorang yang sangat rajin dalam menjalankan ibadahnya. Walaupun hidupnya sulit, niatnya untuk pergi haji tidak pernah surut.

Dia mulai menabung sedikit demi sedikit dari penghasilannya, meskipun butuh waktu yang lama. Namun, dia selalu bersabar dan tidak pernah mengeluh.

Pada suatu hari, ketika uangnya sudah cukup untuk pergi haji, seorang tetangganya yang juga hidup miskin meminta bantuan untuk berobat karena sakit parah. Tanpa ragu-ragu, dia memberikan uang tabungannya untuk membantu tetangganya.

Sementara itu, di kampung seberang, seorang saudagar kaya berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Ketika di Padang Arafah, dia bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan bertanya, “Siapa yang ibadah hajinya akan diterima oleh Allah SWT?” Nabi menjawab bahwa seorang tukang semir sepatu miskin lah yang akan menjadi haji mabrur.

Setelah kembali dari tanah suci, sang saudagar mencari si tukang semir sepatu yang dimaksud. Saat mengetahui bahwa yang dimaksud adalah seorang tukang semir sepatu yang miskin, sang saudagar sangat terkejut. Dia kemudian bertanya apakah si tukang sepatu telah pergi haji.

Dengan rendah hati, si tukang semir sepatu menjawab bahwa dia belum pernah pergi haji. Namun, mungkin Nabi Muhammad SAW menyebut namanya sebagai haji mabrur karena melihat niatnya yang tulus, kerja kerasnya yang rajin, dan keikhlasannya dalam membantu sesama.

Kisah si tukang semir sepatu ini mengajarkan kita bahwa kebaikan dan keikhlasan akan selalu dihargai, bahkan oleh orang besar sekalipun. Meskipun hidupnya sederhana, dia selalu sabar dan berusaha keras untuk mencapai impian dan membantu orang lain. Niat dan tindakan yang tulus akan selalu diakui dan dihargai, bahkan di hadapan Allah SWT.

Dongeng anak islami lucu: kebaikan yang dihadiahi mutiara indah

dongeng anak islami lucu
iStock

Alkisah, terdapat empat anak yang hidup bersama ayah yang sedang sakit. Hanya sang anak bungsu, Faiz, yang dengan tulus dan ikhlas merawat ayahnya, sementara tiga anak lainnya tidak mau peduli.

Namun saat sang ayah meninggal, ketiga saudara Faiz mengambil semua harta warisan ayah mereka dan pergi meninggalkan Faiz seorang diri. Beberapa tahun kemudian, Faiz bermimpi bertemu dengan ayahnya yang menyuruhnya untuk pergi ke suatu tempat untuk mengambil seratus dinar.

Awalnya Faiz mengabaikan mimpi tersebut, namun ia terus memimpikannya selama tiga hari berturut-turut, sehingga akhirnya ia pergi mencari uang tersebut. Ketika Faiz menemukan uang yang dimaksud, ia hanya mengambil satu dinar saja karena merasa tidak membutuhkan uang sebanyak itu.

Namun, setelah membeli dua ekor ikan di pasar, istri Faiz menemukan dua mutiara yang paling indah di dunia di perut ikan tersebut.

Dari kisah ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa perbuatan baik akan selalu berbuah baik dan setiap cobaan dalam hidup harus dijalani dengan kesabaran.

Kisah ini juga dapat mengajarkan anak tentang pentingnya bersikap ikhlas dan sabar dalam menghadapi kehidupan, serta tentang kebaikan hati dan penghargaan terhadap rezeki yang diberikan Tuhan.

Sebagai orang tua, Sedulur dapat membantu mengajarkan anak tentang nilai-nilai positif tersebut agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri serta orang lain.

Dongen anak islami lucu: Persahabatan tikus dan singa

iStock

Dulu di dalam hutan, ada seekor singa yang sedang tidur. Tiba-tiba, muncul seekor tikus yang berjalan menuju ke arah singa. Ia melompat-lompat di atas perut singa hingga si raja hutan terbangun.

“Siapa yang berani mengganggu tidurku, Raja Hutan ini? Aku akan membunuh orang yang membangunkanku!” singa mengaum dengan marah dan menemukan tikus di dekatnya. Ia menggenggam tikus dengan kuku tajam.

Tikus ketakutan berkata, “Maafkan aku, singa. Aku hanya bosan dan ingin bermain. Tolong lepaskan aku dan aku akan menjadi temanmu selamanya. Mungkin nanti aku bisa membantu menyelamatkan nyawamu.”

Singa tertawa sambil berkata, “Kamu hewan kecil, bagaimana mungkin kamu bisa menyelamatkan nyawaku? Tapi karena kamu membuatku tertawa, aku akan membiarkanmu pergi.” Singa membuka cakar dan melepaskan tikus.

“Terima kasih, Yang Mulia Raja Hutan,” kata tikus sebelum berlari menjauh.

Beberapa hari kemudian, singa terperangkap di jaring pemburu. Ia berusaha keluar tetapi justru semakin terbelit oleh jaring itu. Ia mengaum dengan keras hingga tikus kecil mendengarnya.

“Oh tidak, teman saya, singa, sedang dalam masalah!” ucap tikus. Ia berlari mencari singa dan berhasil menemukannya terperangkap di jaring pemburu. “Tenang saja, aku akan segera menyelamatkanmu,” ujarnya.

Tikus menggigit jaring pemburu dengan gigi kecilnya yang tajam hingga akhirnya singa bisa keluar dengan selamat.

“Aku tidak pernah berpikir bahwa hewan sekecil kamu bisa menyelamatkan aku, tikus. Terima kasih telah menyelamatkan nyawaku hari ini,” kata singa dengan terharu.

“Tidak apa-apa, Yang Mulia. Sekarang adalah giliranku untuk menyelamatkanmu,” jawab tikus dengan gembira.

Pesan moral dari cerita ini adalah Mom dapat menanamkan pada si kecil bahwa persahabatan tidak harus memandang pada fisiknya, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain itu, Sedulur juga bisa mengajarkan si kecil tentang pentingnya menepati janji dan bersikap jujur.

Dongeng tentang bulan puasa

iStock

Ustad Ahmad sedang berjalan pagi setelah shalat Subuh ketika ia melihat Mamat dan Bedu sedang berbicara di ujung desa. Setelah mendekat, Ustad Ahmad terkejut ketika dua anak itu sedang menggunjingkan Arsyad di bulan Ramadan.

Ustad Ahmad menggeleng-gelengkan kepala sambil mengucapkan “Astagfirullah!” karena Mamat dan Bedu bergunjing pada pagi hari selama bulan Ramadan. Ustad Ahmad menegaskan bahwa menggunjing adalah seperti memakan bangkai saudara sendiri dan bertanya pada mereka apakah mereka ingin memakan bangkai saudara mereka sendiri. 

Mamat dan Bedu langsung menundukkan kepala dan mengakui kesalahannya. Ustad Ahmad juga mengingatkan bahwa pahala puasa dapat berkurang atau bahkan hangus karena bergunjing, dan menegaskan bahwa mereka hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga.

“Dalam puasa, kebaikan yang dilakukan akan mendapatkan pahala yang besar. Namun, jika kita sibuk membicarakan keburukan orang lain atau bergunjing, maka pahala puasa kita akan berkurang bahkan hangus. Padahal, kita sudah menahan lapar dan haus dari subuh hingga magrib. Tidak hanya itu, kita hanya akan merasakan lapar dan haus saja tanpa mendapatkan pahala yang seharusnya. Tidakkah itu disayangkan?”, ucap Ustad.

Mamat dan Bedu mengangguk setuju dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan mereka. Setelah Ustad Ahmad pergi, Bedu bertanya tentang masalah Arsyad tetapi Mamat menyarankan untuk tidak membicarakannya selama bulan puasa dan menunda pembicaraan sampai setelah berbuka puasa.

Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa kita harus menjaga ucapan dan perbuatan kita, terutama saat berpuasa. Membicarakan keburukan orang lain dapat merusak hubungan sosial dan mengurangi pahala puasa kita.

Sebagai muslim, kita harus senantiasa meningkatkan ketaqwaan dan menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik, terutama pada bulan Ramadan yang merupakan bulan suci yang penuh berkah.

Dongeng tentang seorang peramal dan raja

iStock

v

Dahulu kala, di sebuah kerajaan, terdapat seorang raja yang memiliki seorang peramal istana yang bertugas melayani sang raja. Suatu malam, sang raja terbangun dari mimpi buruk yang membuatnya merasa gelisah. Ia merasa perlu untuk memanggil peramal kerajaan untuk memberikan penjelasan mengenai mimpinya tersebut.

Sang peramal pun datang dengan terburu-buru ketika dipanggil oleh sang raja. “Hei, peramal. Aku bermimpi semua gigiku tanggal dan merasa sakit saat bangun. Pertanda apakah ini?” tanya sang Raja dengan suara gemetar.

Mendengar pertanyaan tersebut, peramal menjadi kaget dan langsung menjawab, “Mohon maaf baginda, menurut kepercayaan saya, gigi yang tanggal merupakan tanda kesialan. Tanggalnya gigi merupakan tanda bahwa anggota keluarga akan meninggal. Jika baginda melihat gigi yang tanggal semua maka seluruh anggota kerajaan akan meninggal dan Anda akan mengalami kesialan.”

Sang raja merasa marah dan tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh sang peramal, ia memutuskan untuk menghukum peramal dengan cambuk. Raja merasa sangat kecewa dengan peramal pertama yang memberikan jawaban yang tidak memuaskan.

Merasa tidak puas dengan jawaban peramal pertama, sang Raja memutuskan untuk memanggil peramal lain untuk memberikan penjelasan mengenai mimpinya. Saat peramal kedua tiba, Raja pun menceritakan mimpinya tentang melihat seluruh giginya yang tanggal. Peramal kedua itu kemudian tersenyum mendengar perkataan Raja.

“Menurut ilmu saya, mimpi tersebut berarti pertanda baik, baginda. Anda akan hidup lebih lama dari seluruh anggota keluarga kerajaan,” ujar si peramal dengan suara lembut.

Raja pun merasa senang dan puas dengan perkataan si peramal kedua. Ia kemudian memberikan hadiah berupa emas sebanyak 5 buah sebagai tanda penghargaan. “Kau memang peramal yang pintar dan dapat dipercaya,” puji sang raja dengan senyuman.

Dari cerita ini, kita dapat mengambil pesan moral bahwa kita harus selalu memikirkan dengan matang sebelum mengatakan sesuatu. Seperti yang terjadi pada peramal pertama, ia terlalu cepat memberikan jawaban tanpa memikirkan dampaknya.

Namun, peramal kedua memberikan jawaban yang bijaksana dan dipikirkan matang-matang sebelum mengatakannya. Sebagai anak yang baik, kita harus belajar untuk memikirkan dan merenungkan kata-kata yang akan kita ucapkan agar tidak menyakiti hati orang lain atau membuat keadaan menjadi buruk.

BACA JUGA: Dongeng Fabel Anak: Kisah Antara Semut dan Belalang

Kisah doa semut dan Nabi Sulaiman

iStock

Pada masa Nabi Sulaiman AS, terjadi kelaparan besar di Palestina. Nabi Sulaiman dan para pengikutnya pergi ke tempat terbuka di gurun untuk berdoa agar hujan turun. Tiba-tiba, seekor semut datang dan ikut berdoa mengangkat tangannya ke atas.

Semut berkata bahwa mereka adalah makhluk yang sangat kecil di antara semuanya dan tidak bisa hidup tanpa kasih karunia Allah SWT. Semut memohon agar Allah SWT memberikan rezeki dan jangan menghukum mereka karena dosa manusia.

Semut juga meminta agar turun hujan sehingga pohon bisa tumbuh, pertanian menjadi hijau, dan biji-bijian tersedia, sehingga mereka memiliki makanan untuk dimakan.

Nabi Sulaiman yang mengerti bahasa binatang, termasuk semut, memberi tahu orang-orang di sekitarnya. Dia meminta agar semua kembali pulang karena menurutnya doa semut sudah cukup. Tak berselang lama, turun hujan lebat dan semua lahan menjadi hijau!

Semut merupakan makhluk yang cerdas dan senang membantu sesamanya. Kesehariannya, semut mengumpulkan dan menyimpan makanan di dalam lubang. Selama bulan-bulan basah dan dingin, mereka tidak bisa keluar mencari makan. Lubang di bawah tanah dibuat dengan sangat hati-hati dan ditutup dengan pelindung agar air hujan tidak masuk.

Suatu hari, ketika Nabi Sulaiman bersama dengan manusia, jin, dan burung bepergian, mereka mencapai lembah semut. Kepala semut memperingatkan semua semut agar masuk ke lubang mereka agar tidak diinjak-injak dan dihancurkan tanpa disadari oleh manusia dan jin yang mendekat

Nabi Sulaiman tersenyum mendengar peringatan kepala semut dan meminta para sahabatnya untuk menunggu sampai semut masuk ke dalam lubang mereka. Kepala semut pun berterima kasih kepada Nabi Sulaiman karena semut-semut lainnya dapat masuk ke dalam rumah mereka dengan aman.

Nabi Sulaiman juga merasa terharu karena beberapa waktu sebelumnya semut turut berdoa agar turun hujan sehingga mereka bisa memiliki makanan. Hal ini menunjukkan bahwa semut memiliki kecerdasan dan juga perasaan, dan semut bisa saling membantu dan bergotong-royong dalam situasi sulit.

Itu dia tadi beragam dongeng anak islami lucu untuk Sedulur bacakan buat Si Kecil. Semoga bermanfaat dan cerita dari dongeng di atas bisa memberikan pelajaran penting bagi Si Kecil tentang nilai-nilai kehidupan ini.