Mendidik anak merupakan kewajiban setiap orangtua. Orangtua berkewajiban untuk mengajarkan berbagai macam hal kepada anak agar menjadi seseorang yang berguna dan bermanfaat bagi banyak orang serta dapat berbakti kepada orangtua. Bagi setiap umat muslim, mendidik anak tentu merujuk pada pedoman hidup seperti Al-Quran dan hadist Rasulullah. Berdasarkan beberapa rujukan yang ada, terdapat 4 tahap mendidik anak cara Rasulullah yang bisa jadi rujukanmu dalam mendidik anak.
Tak hanya bisa mendapatkan berkah, anak yang dibesarkan dengan cara Islam sesuai ajaran Nabi juga bisa memiliki akhlak yang baik. Seperti apa 4 tahap mendidik anak cara Rasulullah yang dimaksud? Mari langsung kita simak penjelasannya di bawah ini!
BACA JUGA: 12 Cara Tepat Mendidik Anak yang Keras Kepala Agar Patuh
Tahap Mendidik Anak Sesuai Cara Rasulullah
Di dalam Islam, tahapan dan cara mendidik anak mempunyai caranya sendiri dan diatur sedemikan lengkap. Hal itu juga telah dianjurkan oleh Rasulullah, yang disampaikan di dalam setiap tahapan. Tahapan itu juga dianjurkan karena bertujuan agar anak berkembang dengan baik di masa depannya.
Para ulama dan ahli hadist pun sepakat jika Rasulullah memiliki 4 tahap mendidik anak yang dibagi sesuai dengan umur si buah hati. Berdasarkan hasil penelitian, pembagian umur tersebut ternyata sesuai dengan perkembangan otak anak sehingga bisa mengikuti langkah-langkah yang diajarkan sesuai Al Quran. Berikut ini beberapa penjelasan lengkap tentang tahap mendidik anak cara Rasullullah.
1. Anak usia sekitar 0-6 tahun
Ketika anak berusia sekitar 0-6 tahun, Rasulullah memerintahkan agar kita sebagai orang tua harus memberikan kasih sayang, memanjakan dan menyayangi anak tanpa kita membedakan anak satu dengan yang lainnya. Ini merupakan tahapan pertama dari 4 tahapan mendidik anak cara Rasulullah.
Jika anak salah, sebagai orang tua tidak boleh memarahi berlebihan. Janganlah kita berlebihan memarahinya atau memberi hukuman yang di luar kemampuan anak. Hal itu salah dalam mendidik anak. Sebaiknya tanyakan alasannya, dengarkan dan terakhir kita jelaskan bahwa hal itu salah. Dengan kita mendidik dan bersikap baik terhadap anak, anak akan melihat dan berfikir bahwa orang tuanya patut untuk dijadikan panutan hidupnya.
2. Anak usia sekitar 7-14 tahun
Semakin bertambahnya usia anak, apalagi ketika anak berusia 7-14 tahun, cara mendidik anak harus bertransformasi karena memiliki caranya sendiri. Seperti yang diajarkan Rasulullah, bahwa anak yang berusia 7-14 tahun harus diajarkan kedisiplinan dan tanggung jawab. Ketika anak diajarkan kedisiplinan, ajarkan kedisiplinan baik itu untuk dunia ataupun akhirat. Seperti contohnya, dimulai dengan mengajarkan pada anak untuk selalu melaksanakan sholat 5 waktu dan tepat waktu. Dimulai dengan hal yang menjadi kewajiban dasar.
Selain disiplin, bertanggung jawab juga harus diajarkan pada anak. Ajarkan apa yang telah diperbuatnya harus dipertanggung jawabkan. Seperti hadits Abu Daud:
“Perintahlah anak-anak kamu untuk mendirikan shalat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh tahun dan asingkanlah tempat tidur di antara mereka (lelaki dan perempuan).”
3. Anak usia sekitar 15-21 tahun
Saat anak mulai berusia 15-21 tahun, alangkah baiknya jika hubungan kita sebagai orang tua dengan anak itu terjalin seperti teman. Sebagaimana teman yang bisa diajak berdiskusi, tempat curhat dan menyelesaikan masalah, serta membicarakan hal lain yang bermanfaat.
Dengan kita sebagai orang tua yang menanyakan keseharian anak, mengajak ngombrol, anak akan lebih terbuka kepada kita. Dan hubungan antara kita dan anak terjalin dengan baik dan hangat. Hal ini juga membangung kepercayaan anak untuk berkomunikasi secara dewasa kepada orang tua yang berpengaruh kepada kehidupannya di luar lingkungan keluarga.
4. Anak usia di atas 21 tahun
Usia 21, berarti usia anak sudah memasuki usia yang terbilang sudah dewasa. Usia anak yang sudah paham dengan baik mana yang buruk yang harus dihindari serta mana yang benar-benar baik yang harus didalami dan diserap manfaatnya. Dengan memberikan kepercayaan dan kebebasan pada anak, kita sebagai orang tua dapat membantu anak dalam menentukan masa depan yang dia inginkan. Sebagai orang tua hanya harus dukung terus dan memberikan semangat, supaya jiwa semangat anak semakin membara.
Di usia dewasa ini, bukan berarti sebagai orang tua harus melepaskan tanggung jawab kepada anak. Sampai kapan pun, tentu orang tua akan terus merasa bertanggung jawab kepada anaknya meskipun anaknya telah mampu bertanggung jawab sendiri.
BACA JUGA: Berikut Tips Mendidik Anak Laki-Laki yang Harus Orang Tua Tahu
Masa Kecil Anak Tidak Dapat Diulang
Masa kecil anak tidak dapat diulang, bukan sebuah permainan yang bisa dicoba-coba. Memberikan pendidikan yang baik dengan masa kecil yang dipenuhi oleh kenangan indah dapat membantu anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik pula.
Sedulur bisa mencoba untuk memberikan aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan sebagaimana yang telah dijelaskan di atas dalam pembahasan 4 tahap mendidik anak cara Rasulullah. Kenangan di masa kecil merupakan pondasi bagi anak, akan selalu terkenang hingga kapanpun. Karena manusia hanya memandang dunia satu kali, ketika masa anak-anak. Sisanya hanyalah kenangan yang terus diulang.
Demikian tadi penjelasan tentang 4 tahap mendidik anak cara Rasulullah yang bisa jadi rujukan bagi Sedulur sebagai orangtua agar dapat mendidik anak dengan sangat baik. Semoga penjelasan di atas dapat membantu Sedulur, terutama bagi orangtua baru yang gelisah dalam mendidik anak.