10+ Jenis Ular Sawah Berbahaya yang Harus Kamu Waspadai

Ular sawah selama ini dianggap sebagai hama yang mengganggu keberlangsungan vegetasi di sawah atau perkebunan. Padahal, nyatanya ada banyak peran yang diemban ular saat berada di kawasan ini. Mereka bisa mencegah hewan hama lain yang merusak tanaman.

Agar lebih paham, mari cek sejumlah fakta, mitos, serta jenis ular sawah yang mungkin bakal sering Sedulur temui di area persawahan. Mari perkaya wawasan bersama-sama, yuk!

BACA JUGA: Fakta Ular Cabe Merah, Si Pembunuh Kecil yang Berbahaya

1. Ular tanah

ular sawah
Instagram @evan_febryan24

Ular tanah banyak ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Mereka tergolong ular berbisa yang menurut sejumlah jurnal di Science Direct racunnya banyak dikembangkan sebagai obat anti penggumpalan darah. Obat antikoagulan ini biasa dipakai terapi pengobatan stroke. Menurut buku Living Snakes of the World, ular ini banyak tinggal di kawasan persawahan yang terbengkalai dan lembab di Pulau Jawa.

2. Ular sanca kembang

Instagram @josua_galih

Ini adalah jenis ular sawah yang juga endemik di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Menurut Thai National Parks, sanca kembang adalah ular terpanjang di dunia dan masuk salah satu yang terberat. Meski ukuran dan bobotnya mengintimidasi, ular ini secara umum tidak berbahaya bagi manusia. Mereka memangsa burung dan mamalia, termasuk babi hutan dan kera. Namun, mereka bisa menjadikan ayam ternak dan kucing sebagai makanan. Sanca kembang di Indonesia lebih sering ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. 

3. Ular weling

ular sawah
Instagram @joelputro

Menurut beberapa media nasional, ular sawah kecil weling atau bungarus candidus adalah jenis ular paling berbisa dan antivenomnya belum ditemukan. Padahal, ia sangat umum ditemukan di kawasan persawahan. Menurut jurnal DS Yudha dari Universitas Jenderal Soedirman di tahun 2003, sering ditemui di kawasan lereng Gunung Merapi. Mereka memangsa mamalia dan sebenarnya hidup jauh dari permukiman warga.

4. Sanca bodo 

Instagram @joelputro

Menurut Centre of Agriculture and Bioscience International, sanca bodo atau phyton bivittatus juga dikenal sebagai ular piton birma. Ia adalah sejenis ular besar yang menyebar di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga tersebar di Amerika Serikat karena sejumlah orang yang memeliharanya tidak sengaja membiarkan mereka kabur.

Di Indonesia, ia ditemukan di Jawa, Bali, Sumbawa, dan Sumatra. Mereka hidup di padang rumput dan hutan hujan serta hidup dengan memangsa vertebrata, unggas, dan mamalia. Termasuk aligator, rusa, kambing, dan babi liar.

BACA JUGA: 7 Manfaat Cabe Puyang untuk Kesehatan & Cara Membuatnya

5. Ular sendok Jawa

ular sawah
Instagram @galih_packel

Dikenal pula dengan nama ular kobra Jawa, naja sputatrix adalah ular berwarna kecokelatan dengan abdomen yang lebih terang warnanya. Ia memiliki bentuk kepala khas seperti sendok saat akan menyerang atau merasa terancam. Apakah ular sawah ini berbahaya? Jawabannya iya, karena ia berbisa. Menurut AAG Pest Control, ular ini akan menyuntikkan racun ke pembuluh darah yang bisa merusak saraf dan sel sekaligus. Ia memangsa hama tikus dan bisa ditemukan di sawah maupun hutan, bahkan beberapa waktu lalu masuk ke permukiman warga.

6. Ular sawah hitam 

ular sawah
Instagram @thenatureboy_turnerwilkes

Ular sawah hitam ini memiliki penampakan yang sangat mengintimidasi dengan warna hitam legamnya. Ukuran badannya panjang dan tebal. Namun, ia sebenarnya cukup ramah pada manusia. Ular ini bisa memanjat pohon untuk berburu tikus yang merupakan sumber makanan utamanya. Anakan ular sawah hitam banyak dijadikan hewan peliharaan.

7. Ular kepala tembaga

ular sawah
Instagram @northeastparc

Dikenal pula dengan sebutan ular sapi, spesies ini ditandai dengan warna tubuhnya yang menyerupai tembaga. Menurut Thai National Parks, ular ini cukup defensif dan sangat percaya diri saat merasa terancam. Di Indonesia, ular ini banyak ditemukan di Kalimantan, Jawa, dan Sumatra. Tinggal dekat dengan manusia, ia tergolong aman karena tidak berbisa. Namun, gigitannya bisa menyebabkan infeksi karena bakteri dan tetap harus ditangani profesional.

8. Ular bandotan tutul 

ular sawah
Instagram @talibzuo
Gambar ular sawah bandotan tutul mungkin tidak asing buatmu. Warna cokelat dan coraknya sangat familiar. Ia bernama ilmiah fowlea flavipunctatus dan sangat mudah ditemukan di area persawahan. Ia adalah spesies semiakuatik yang bisa berenang dengan baik di rawa-rawa, sungai, danau, dan kolam. Menurut Thai National Parks, spesies ini suka berada di sawah dan memakan ikan serta katak sebagai sumber nutrisi utamanya. 

 

9. Ular derik

Instagram @wildtexasphotos

Ular derik bukan jenis ular sawah kecil. Ia berukuran besar dan memiliki corak kulit yang khas. Jenis ular ini sebenarnya lebih banyak ditemukan di benua Amerika. Mereka bukan tipe penyerang manusia, kecuali bila ia terancam sehingga relatif aman meski tinggal di perkebunan. Namun, ia memiliki bisa yang merusak sistem saraf korbannya. Ular derik suka dengan kawasan yang kering dan aktif di malam hari. Ia berperan dalam mengontrol populasi binatang pengerat, tetapi banyak dibunuh dengan dalih melindungi manusia dan hewan ternak. 

10. Kingsnakes 

ular sawah
Instagram @cloudcolubrids

Apakah ular sawah berbisa? Jawabannya tidak semuanya. Salah satu yang tidak memiliki racun pada gigitannya adalah kingsnakes. Mereka masuk dalam kategori ular kecil yang tenang dan jinak, bukan tipe agresif. Namun, bukan berarti mereka tidak bisa menggigit. Ia bisa tinggal di hutan, persawahan atau padang rumput, kawasan berbatu, bahkan gurun. Makanannya adalah tikus, burung dan telurnya, serta kadal atau reptil yang lebih kecil. Menurut Smithsonian National Zoological Park, kingsnakes juga bisa memakan sesama ular.

11. Ular garter Asia

Instagram @kaylas.critters

Ular sawah belang garter Asia adalah hewan yang unik. Seperti yang kita tahu, ular adalah hewan yang suka menyendiri. Namun, ular garter justru lebih suka hidup berkelompok. Ia tidak berbisa sehingga jauh lebih aman bagi manusia bila bertemu dengan spesies ini. Mereka adalah predator untuk serangga, cacing, dan amfibi. Ini membuat mereka adalah pembantu untuk petani yang kerepotan membasmi hama pemakan vegetasi mereka.

BACA JUGA: Kukang Jawa, Spesies Primata Lucu yang Berbisa Mematikan

Apakah ular sawah berbahaya?

Secara garis besar mereka sebenarnya memiliki peran mengontrol populasi hewan pengganggu petani seperti tikus dan babi hutan. Jadi, mereka bukan musuh terbesar yang harus dibasmi tuntas. Justru keberadaannya bisa membantu petani dalam merawat vegetasi yang akan dipanen.

Namun, tampilan mereka mungkin mengintimidasi apalagi bila tergolong spesies yang memiliki bisa, maka akan dianggap berbahaya. Mereka juga bisa mengancam peternak yang memelihara unggas dan mamalia kecil seperti kelinci. Namun, sebaiknya Sedulur tidak mengintimidasi balik dengan menangkap mereka bila memang gangguannya tidak seberapa.

Hal yang bisa dilakukan saat bertemu ular sawah

Jangan berusaha menangkap atau melawan mereka. Ular adalah hewan yang gesit dan bisa saja beracun, apalagi bila Sedulur tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman cukup, lebih baik segera menjauh dengan perlahan. Jangan mengintimidasi mereka atau Sedulur bisa membahayakan nyawa sendiri. Bila memang gangguannya sudah parah sampai merugikan peternakan, silakan hubungi pest control terdekat yang bisa menangkap ular dengan cara profesional dan aman.

Mulai sekarang buang jauh-jauh keyakinan bahwa ular menyerang manusia karena mereka agresif dan buas. Ular tidak menyerang atau melihat manusia sebagai mangsa. Mereka hanya akan menyerang karena merasa terancam. Terancam ini bisa diakibatkan kita membuat gerakan tiba-tiba yang mengejutkan mereka atau berusaha menangkap mereka. Sebagai pemilik sawah, ada baiknya Sedulur mengedukasi diri dengan pengetahuan lebih tentang ular sawah agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan nyawa dan merugikan secara material.

Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.

Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.