Cupang adalah jenis ikan hias air tawar yang mempunyai keindahan tersendiri ketika memeliharanya. Sehingga, banyak orang yang menjadikannya ladang bisnis karena memiliki banyak peminat. Jika ingin membudidayakannya, maka Sedulur wajib tahu cara mengembangbiakkan telur ikan cupang sampai dewasa.

Jangan sampai hasil tersebut gagal untuk ditetaskan karena tidak tahu cara merawatnya dengan baik dan benar. Maka dari itu, mari kita bahas bagaimana cara merawat telur ikan cupang dengan baik sampai menghasilkan individu yang berkualitas.

BACA JUGA: 10 Jenis Ikan Channa, Ikan Gabus Corak Cantik Berharga Jutaan

Bagaimana cara ikan cupang berkembang biak?

telur ikan cupang
dreamy2017

Sebelum mengetahui bentuk dan ciri-ciri telur ikan cupang, alangkah baiknya untuk memahami dulu bagaimana cara perkembangbiakannya. Dibutuhkan lahan yang tidak terlalu luas jika ingin beternak jenis ini. Sehingga, peluang usahanya bisa dilakukan di rumah saja, tanpa perlu menyewa lahan. 

Habitat asli dari ikan hias ini adalah di perairan air tawar yang tenang. Dilansir dari Japanese Fighting Fish, ciri-ciri jenis hias ini jika siap kawin adalah berdasarkan tingkah lakunya yang akan membuat sarang gelembung pada permukaan air tawar. Umumnya, hal ini dilakukan oleh ikan berjenis kelamin jantan. Ia akan membuat sarang dengan gelembung kecil pada permukaan air, dedaunan kering, ataupun bawah tanaman air. 

Gelembung yang menjadi sarang ini berfungsi untuk meletakkan telur sampai anakannya menetas. Kemudian, sang jantan akan menunggu kehadiran betina untuk selanjutnya melakukan perkawinan. Apabila sudah melakukan proses pembuahan, ovulum akan dilepas dan kemudian akan dijaga oleh sang jantan sampai anakannya menetas. 

Jika ingin mengawinkan untuk dibudidayakan, maka metode yang dilakukan kurang lebih sama seperti teknik perkawinan ikan hias ini pada alam liar. Ada beberapa kondisi yang memerlukan penyesuaian, seperti temperatur air, kondisi arus air, serta memisahkan jantan dan betina setelah proses berlangsung.

Bentuk telur ikan cupang

telur ikan cupang
tekniktaniikan

Para peternak ikan hias harus mengetahui perbedaan gelembung dan telur ikan cupang dengan baik. Sehingga, hasil yang didapatkan bisa maksimal dan lebih efektif. Jangan sampai memasukkan sesama jenis ke dalam satu akuarium, supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan seperti perkelahian. 

Karakter teritorial yang dimiliki ikan hias ini dinilai cukup bagus. Jika hewan lain masuk di daerah kekuasaannya, maka bisa dihajar habis oleh si pemilik daerah kekuasaan. Entah itu pejantan dewasa maupun muda, ia akan tetap menghajarnya hingga habis. 

Berikut adalah beberapa ciri dan bentuk telur ikan cupang yang harus dipahami oleh peternak, sehingga bisa mengetahui perbedaannya dengan gelembung biasa.

Bentuk membulat

Berdasarkan gambar telur ikan cupang, bisa terlihat bahwa ovulum memiliki bentuk yang membulat. Akan tetapi, sebagian peternak mengaku pernah mendapati bentuk ovulum yang tidak bulat, yaitu lonjong.

Berwarna putih

Jika peternak pemula sulit melihat perbedaan antara gelembung biasa dengan ovulum, maka bisa menunggu sampai gelembung berubah warna menjadi putih. Yups, warna telur ikan cupang adalah putih atau bisa juga kekuningan. Bubble nest yang dibuat oleh pejantan akan memiliki warna bening. Jika sudah terdapat bintik putih di bagian dalamnya, maka sudah terdapat ovulum. 

Bintik-bintik kecil

Ciri-ciri telur ikan cupang berikutnya adalah berukuran lumayan kecil. Biasanya, bentuk akan mudah terlihat jika pejantan telah meletakkan semua ovulum hasil pembuahan bersama betina di sarang gelembung atau bubble nest buatan jantan. Apabila dilihat secara sekilas, bentuk dari ovulum tersebut berukuran sangat kecil. 

Merawat ikan cupang dari telur sampai menetas

telur ikan cupang
pintarpet

Ikan cupang merupakan ikan air tawar yang bisa ditemui dengan mudah. Jenis ini merupakan favorit sebagian besar orang. Selain dijadikan sebagai hiasan, jenis ini juga sering dijadikan sebagai aduan. 

Warna yang ditawarkan dari jenis ini cukup beragam, mulai dari terang hingga gelap. Daya tarik dan pembeda dari yang lainnya adalah ekor dan siripnya yang indah. Namun, tahukah Sedulur bahwa ekor dan sirip yang indah itu ditemukan di ikan dengan jenis kelamin jantan?

Yups, jenis jantan memiliki ekor dan sirip yang indah untuk menarik perhatian betina. Bagi Sedulur yang ingin membudidayakannya, maka wajib tahu bagaimana cara untuk merawatnya sampai menetas. Berikut adalah beberapa cara dan tips untuk merawatnya. 

BACA JUGA: 13 Pilihan Makanan Ikan Cupang Agar Cepat Besar & Sehat

1. Media

telur ikan cupang
cnn

Gelembung yang dibuat oleh jantan ketika sudah melakukan pembuahan dengan betina tidak akan menetas jika telur ikan cupang tenggelam, tidak diambil, atau tidak dierami. Maka dari itu, dibutuhkan media untuk membudidayakannya agar bisa berhasil. Berikut adalah langkah pembuatan medianya:

  • Pertama, siapkan tiga buah akuarium berukuran kecil dan gelas plastik. Pastikan akuarium sudah dibersihkan dulu supaya tidak ada bakteri dan virus nantinya yang akan menghambat penetasan.
  • Kemudian, letakkan akuarium pada lokasi yang jauh dari cahaya matahari atau tidak terkena sinar secara langsung. Akan tetapi, usahakan untuk akuarium tetap mendapatkan cahaya yang cukup serta dekat dengan sumber air.
  • Terakhir, isi akuarium yang sudah diletakkan tadi dengan menggunakan air yang bersih.

2. Indukan ikan

tribun

Jawaban dari pertanyaan telur ikan cupang menetas berapa hari bisa diketahui setelah peternak memilih indukan ikan yang terdiri dari jantan dan betina yang sudah siap bereproduksi. Betina akan siap untuk bereproduksi pada usia minimal empat bulan. Sedangkan, jantan akan siap untuk melakukan pembuahan dengan rentang usia empat sampai dengan delapan bulan. 

Pilih jantan yang memiliki warna mencolok, agresif, dan bentuk tubuh yang memanjang. Untuk betina, pilih warna yang agak kusam atau pudar, bergerak lebih lambat, serta bentuk tubuh yang agak bulat. 

3. Proses pemijahan dan pemindahan larva ikan

aquapedia

Jika sudah menemukan indukan, maka selanjutnya adalah proses pemijahan dan dilanjutkan dengan proses pemindahan larva. Proses pemijahan itu tidaklah mudah, karena harus melewati berbagai tahapan tertentu. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hanya boleh ada sepasang indukan yang terdiri dari satu jantan dan satu betina dalam satu akuarium.

Dalam sekali proses pemijahan, betina yang merupakan indukan bisa mengeluarkan ovulum sebanyak 100 hingga 500 butir. Lalu, berapa lama telur ikan cupang menetas? Waktu normal penetasannya adalah sekitar tiga hari saja. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai proses pemijahan, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  • Pastikan air yang digunakan adalah air bersih.
  • Tempatkan berbagai macam tanaman air yang nantinya akan digunakan induk untuk menempelkan ovulum.
  • Indukan jantan yang siap bereproduksi dimasukkan terlebih dahulu ke dalam akuarium, supaya bisa membuat gelembung yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat telur yang sudah dibuahi sebelumnya. Durasi proses ini adalah satu hari saja. 
  • Apabila jantan sudah membuat gelembung atau bubble nest, masukkan betina untuk kemudian bertelur. 
  • Biarkan kedua indukan tersebut melakukan proses perkawinan dengan tenang. Upayakan jangan sering menjenguk atau melihatnya. Pembuahan yang normal memiliki durasi sekitar tiga jam.
  • Apabila sudah bertelur, segera angkat betina supaya tidak memakan ovulumnya. Selain itu, memisahkan betina supaya jantan tidak membunuh betina karena ia memiliki insting melindungi ovulum dari para predator. Nantinya, jantan lah yang akan menjaga ovulum dari kecil sampai menetas. 
  • Ovulum akan menetas pada hari ketiga setelah pembuahan.

BACA JUGA: 6 Jenis Ikan Cupang Blue Rim Populer, Ciri & Cara Merawatnya

Penyebab kegagalan penetasan telur ikan cupang

bisnisukm

Setelah mengetahui ciri-ciri telur ikan cupang yang bagus, ada baiknya untuk memahami pula penyebab kegagalan yang bisa saja terjadi ketika menetaskan ovulum. Berikut adalah beberapa penyebabnya:

  • Induk jantan tidak bisa merawat ovulum dengan baik.
  • Ketika sedang merawat, induk jantan memakan ovulum tersebut.
  • Induk jantan tidak bisa merawat gelembung tempat ovulum berada, sehingga akan mengakibatkan kerusakan pada ovulum. 
  • Jika ovulum tenggelam, indukan jantan tidak memungutnya. Sehingga, ovulum tidak akan mendapatkan suhu dan temperatur yang dibutuhkan untuk kemudian menetas. 
  • Munculnya jamur akibat dari indukan jantan tidak merawat dengan baik dan benar. 

Demikian bentuk, ciri-ciri, serta cara merawat telur ikan cupang mulai dari pembuahan hingga menetas. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan bisa membantu Sedulur untuk membudidayakan ikan hias ini dengan baik dan benar.