Ciri-Ciri Mata Silinder Beserta Penyebab & Cara Mengobatinya

Mata silinder merupakan kondisi yang dialami banyak orang, seperti halnya mata minus. Silinder atau juga disebut sebagai astigmatisme adalah kondisi di mana terjadi gangguan pada refraksi mata. Hal ini menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

Lantas, mengapa gangguan tersebut bisa terjadi? Serta apa saja yang dapat dilakukan untuk mengobati serta mencegah mata silinder? Untuk mengetahui jawabannya, berikut ini Super telah merangkum informasi selengkapnya.

BACA JUGA: 10 Manfaat Daun Insulin untuk Kesehatan Tubuh, Yuk Kenali!

1. Mengenal mata silinder

silinder
Liputan 6

Mata silinder yang dalam dunia medis disebut sebagai astigmatisme merupakan suatu kondisi yang menyebabkan gangguan pada penglihatan. Kondisi ini terutama mengganggu proses refraksi, yaitu proses masuknya cahaya dari bagian depan mata untuk dibiaskan tepat pada retina.

Dikutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), dokter spesialis mata dr. Sagung Gede Indrawati, Sp.M (K) menjelaskan, kondisi ini terjadi ketika kornea memiliki lengkungan permukaan yang berbeda satu sama lain. Akibatnya penglihatan menjadi kabur di mana garis yang seharus lurus menjadi terlihat bengkok atau patah-patah.

2. Jenis astigmatisme 

silinder
Antara

Dilansir Alodokter, astigmatisme terbagi menjadi dua jenis, yaitu astigmatisme korneal dan gejala mata astigmatisme lentikular. Pembagian jenis astigmatisme ini didasarkan pada letak kelainannya. Berikut penjelasannya.

  • Astigmatisme korneal, adalah astigmatisme yang disebabkan oleh kelainan pada kelengkungan kornea.
  • Astigmatisme lentikular, adalah astigmatisme yang disebabkan oleh kelainan yang terletak pada kelengkungan lensa mata.

BACA JUGA: 6 Ciri-ciri Mata Minus, Penyebab dan Cara Mengatasinya

3. Ciri-ciri atau gejala

Okezone Edukasi

Telah diketahui bersama bahwa astigmatisme atau mata silinder adalah kondisi di mana terjadi gangguan pada proses refraksi pada silinder mata  tertinggi yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Gangguan penglihatan ini sendiri bisa dikenali dengan sejumlah ciri atau gejala. Berikut adalah beberapa gejala mata silinder yang perlu Sedulur ketahui.

  • Pandangan atau penglihatan menjadi kabur terutama ketika melihat objek yang jauh.
  • Terjadi distorsi ketika melihat objek sehingga objek yang berupa garis lurus menjadi terlihat miring atau bengkok.
  • Mata menjadi lebih mudah lelah dan sulit untuk fokus saat melihat objek.
  • Sering menyipitkan mata untuk memfokuskan pandangan.
  • Mudah mengalami sakit kepala karena mata dipaksa bekerja terlalu keras untuk melihat.
  • Mengalami gangguan penglihatan di malam hari.

4. Penyebab mata silinder

silinder
Times Indonesia

Setelah mengetahui mata silinder itu apa serta ciri-ciri dan gejalanya, Sedulur tentu ingin tahu apa penyebab seseorang mengalami kondisi tersebut. Dikutip dari HelloSehat.com, astigmatisme disebabkan oleh adanya kelainan pada bentuk lengkungan kornea atau lensa mata.

Permukaan lengkung pada kornea dan lensa berfungsi dalam pembiasan cahaya ke retina. Apabila terjadi kelainan pada lengkungan tersebut, mata tidak dapat melihat objek secara fokus. Akibatnya, penglihatan menjadi kabur dan distorsi.

Lantas, apa penyebab adanya kelainan pada kornea dan lensa mata?

Masih mengutip dari HelloSehat.com, dikatakan bahwa menurut American Academy of Ophthalmology, kelainan tersebut dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Selain itu, kondisi tersebut juga dapat disebabkan cedera pada mata, efek samping operasi mata, serta penyakit mata seperti katarak dan keratokonus di mana kornea semakin menipis sehingga jaringan bening di depan kornea menjadi menonjol keluar.

BACA JUGA: 12 Rekomendasi Obat Tetes Mata Anak yang Aman dan Ampuh

5. Faktor yang meningkatkan risiko astigmatisme

Kumparan

Di samping penyebab yang telah diuraikan di atas, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya astigmatisme sebagaimana dirangkum dari Alodokter dan HelloSehat.com berikut ini.

  • Adanya riwayat astigmatisme atau gangguan penglihatan lain dalam keluarga.
  • Memiliki gangguan mata seperti rabun jauh atau rabun dekat yang parah.
  • Memiliki riwayat cedera mata atau operasi mata.
  • Mengalami penipisan lapisan kornea atau pembentukan jaringan parut pada kornea.

6. Tingkatan mata silinder

Suara

Telah dipaparkan bahwa mata silinder atau astigmatisme dibagi menjadi dua jenis berdasarkan letak kelainannya, yaitu astigmatisme korneal dan gejala mata astigmatisme lentikular. Di sisi lain, astigmatisme juga terbagi menjadi empat kategori berdasarkan tingkat keparahannya sebagai berikut.

  • Astigmatisme ringan: kurang dari 1.00 diopters
  • Astigmatisme sedang: antara 1.00 dan 2.00 diopters
  • Astigmatisme berat: antara 2.00 dan 3.00 diopters
  • Astigmatisme sangat berat: lebih dari 3.00 diopters

Sekadar informasi, diopter atau dioptri adalah satuan ukuran kekuatan bias lensa atau mata. Satuan ini menunjukkan kekuatan lensa dengan jarak fokus satu meter dan digunakan sebagai satuan pengukuran kelengkungan lensa untuk kacamata.

BACA JUGA: 10 Penyebab Mata Merah pada Anak dan Cara Mengatasinya

7. Diagnosis untuk astigmatisme

Halodoc

Untuk mengatasi astigmatisme, umumnya Sedulur akan disarankan untuk menggunakan kacamata dengan lensa silinder. Namun sebelum itu, dokter akan melakukan diagnosis dengan serangkaian pemeriksaan pada mata, yaitu meliputi sebagai berikut.

  • Tes ketajaman visual atau penglihatan, yaitu prosedur pemeriksaan di mana pasien diminta untuk membaca serangkaian huruf pada papan.
  • Tes refraksi atau pembiasan cahaya, adalah prosedur pemeriksaan dengan menggunakan alat bernama retinoskop atau refraktor optikal.
  • Tes keratometri, yaitu pemeriksaan untuk mengukur kelengkungan kornea mata.
  • Topografi kornea yang secara umum hampir serupa dengan tes keratometri, namun prosedur ini umumnya dilakukan apabila akan dilakukan operasi.

8. Cara mengatasi mata astigmatisme

Freepik

Berdasarkan pemeriksaan yang sudah dilakukan, dokter akan mendiagnosis kelainan yang terjadi pada mata yang dalam hal ini berkaitan dengan masalah astigmatisme. Selanjutnya hasil diagnosis tersebut digunakan sebagai dasar untuk menentukan metode pengobatan atau penanganan yang sesuai. Beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menangani masalah mata silinder adalah sebagai berikut.

  • Menggunakan kacamata dengan lensa silinder.
  • Menggunakan lensa kontak.
  • Operasi Laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK) untuk membentuk ulang kornea dengan menggunakan laser.
  • Operasi Laser-assisted subepithelial keratectomy (LASEK), yaitu prosedur untuk membentuk ulang kornea dengan mengendurkan lapisan luar kornea dan kemudian dikencangkan kembali.
  • Photorefractive keratectomy (PRK), adalah prosedur pembentukan ulang kornea namun dengan mengangkat epitelium atau lapisan luar kornea.
  • Small-incision lenticule extraction (SMILE), yaitu prosedur yang umum dilakukan untuk pasien astigmatisme yang disertai dengan rabun jauh ringan.

BACA JUGA: 8 Cara Menghilangkan Mata Sembab Setelah Menangis

9. Cara mencegah mata silinder

Freepik

Selain mengetahui diagnosis dan cara pengobatan astigmatisme, ada baiknya Sedulur juga mengetahui cara mencegahnya. Dihimpun dari berbagai sumber, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan dan dijadikan kebiasaan untuk mencegah terjadinya masalah mata astigmatisme. Cara-cara berikut ini juga bisa menjadi terapi untuk mencegah kondisi astigmatisme memburuk.

  • Pemeriksaan mata secara rutin, dengan jadwal yang disarankan yaitu 2 tahun sekali untuk Sedulur berusia di bawah 65 tahun dan 1 tahun sekali untuk Sedulur berusia di atas 65 tahun.
  • Menghindari kebiasaan mengucek mata.
  • Mengatasi atau mengobati infeksi mata sedini mungkin.

10. Perbedaan silinder dan minus

Freepik

Sedulur mungkin penasaran apa perbedaan gangguan mata silinder dengan mata minus. Karena seperti yang diketahui, kedua masalah tersebut dialami banyak orang dan umumnya sama-sama menyebabkan penglihatan terganggu atau menjadi kabur. Berikut adalah beberapa perbedaan mata silinder dan mata minus.

  • Mata silinder disebabkan kelainan kelengkungan pada beberapa bagian kornea, sedangkan mata minus disebabkan cacat mata pada kelengkungan kornea yang berlebihan.
  • Mata silinder dapat menyebabkan penglihatan ganda, sementara mata minus dapat menyebabkan strabismus.
  • Gejala mata silinder dapat terjadi saat melihat objek dekat maupun jauh, sedangkan gejala mata minus umumnya terjadi saat melihat objek yang jauh.

Demikian tadi pembahasan tentang mata silinder atau astigmatisme, mulai dari pengertian, ciri-ciri, penyebab, hingga cara mengobati dan mencegah astigmatisme menjadi memburuk. Selain itu sudah dipaparkan juga perbedaan antara mata silinder dan mata minus.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.