Self love adalah terma yang santer berseliweran di media selama beberapa tahun terakhir. Istilah tersebut merujuk pada kesadaran untuk berbuat baik pada diri sendiri, termasuk menerima kekurangan dan ketidaksempurnaan kita sebagai manusia.
Sama dengan cara Sedulur mencintai orang tua, saudara kandung, pasangan, atau buah hati yang kita lakukan tanpa syarat dengan menerima segala kekurangan dan kelebihan mereka, self love artinya melakukan hal serupa pada diri sendiri. Bagaimana caranya dan apa pentingnya? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
BACA JUGA: Self Healing: Penyembuh Luka Batin & Cara Menerapkannya
Cara mencintai diri sendiri
Apa itu self love sudah dijelaskan di perkenalan. Intinya adalah kemampuan kita untuk berdamai dengan segala kelemahan kita. Diimbangi dengan keterampilan untuk mensyukuri dan memanfaatkan kelebihan kita dengan bijak. Ini butuh latihan dan waktu, tidak bisa langsung dilakukan secara instan. Apalagi jika upbringing atau kebiasaan kita jauh dari kata memikirkan diri sendiri.
Hal ini lumrah terjadi di Indonesia yang sarat akan budaya mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Memang benar dan diperlukan, tetapi kadang kita jadi kesulitan menentukan batasan kapan harus mengurus diri sendiri sejenak dan tidak menuruti tuntutan sosial terus menerus. Untuk memulainya, silakan coba beberapa langkah konkret berikut.
1. Mulai dengan mengurangi obsesi pada kesempurnaan
Perfeksionisme adalah musuh utama self-love. Ia membuat kita terbelenggu pada standar tinggi yang kadang mustahil untuk dicapai. Misalnya kamu gemar membuat resolusi atau merencanakan sebuah skenario masa depan yang detail. Seperti harus punya pendapatan sekian di tahun ketiga bekerja, menikah dan punya anak di usia tertentu, memiliki rumah di tahun ini, pensiun di usia sekian, dan lain sebagainya. Atau kamu sosok yang terbiasa harus menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna tanpa cela.
Padahal seringkali usaha kita ternyata tidak menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Ada kendala di tengah jalan, dan faktor-faktor lain yang membuat harapan atau rencana kita pupus. Hal-hal macam ini harus perlahan kita terima dengan lapang dada dan hadapi dengan kemampuan memecahkan masalah.
Setiap orang punya kecenderungan perfeksionis. Namun, ia bisa dikontrol dengan terus berlatih dan mawas diri. Semakin banyak kegagalan yang terjadi di hidup seseorang, biasanya perfeksionisme akan memudar dengan sendirinya.
2. Kurangi kebiasaan merundung diri sendiri
Kita adalah kritikus dan perundung terjahat atas diri sendiri. Sedulur pasti pernah merasa bodoh, lambat, dan tidak menarik. Sikap rendah diri tersebut biasanya diiringi dengan kecenderungan kita mengatakan hal negatif pada diri sendiri di dalam hati atau bahkan di depan cermin.
Padahal kalau diperhatikan lebih seksama, kita sendiri yang memperhatikan bentuk badan kita di foto. Sementara orang lain mungkin memikirkan dirinya sendiri atau tidak ambil pusing dengan penampilanmu. Memiliki standar tinggi pada penampilan atau prestasi boleh-boleh saja, kok. Asalkan tahu kemampuan dan batasanmu sendiri. Imbangi kebiasaanmu mengkritisi diri sendiri dengan self-compassion, yaitu keterampilan untuk memaafkan, berterimakasih, dan memuji diri sendiri.
3. Kebahagiaan bukan sesuatu yang perlu diraih, tapi dirasakan sendiri
Banyak kutipan yang berbau pursuit of happiness atau dorongan untuk mengejar kebahagiaan. Bila ditilik lebih seksama, sebenarnya tak ada orang yang lebih bahagia dari orang lain. Berapapun harta yang dimiliki, bahagia atau tidak diri sendiri yang menentukan rasanya.
Self love quotes yang benar bukanlah mengejar kebahagiaan, tetapi merasa bahagia di manapun kamu berada dengan apapun yang kamu punya. Menginginkan lebih itu sah dan manusiawi, tetapi bukan berarti kamu melupakan atau menihilkan apa yang sudah dimiliki sekarang.
BACA JUGA: Kenali Apa Itu Body Shaming: Definisi & Dampak bagi Kesehatan
4. Lakukan hal-hal yang disuka
Motivasi self love adalah memanjakan diri sendiri. Tidak harus dengan barang, mulai dengan mengembangkan hobi dan mencari apa yang kamu suka. Misalnya memasak, tidur, menggambar, menonton film, atau ngobrol ngalor-ngidul dengan teman dekat. Apapun itu, selalu alokasikan waktu untuk melakukan hal yang membuatmu senang dan rileks.
5. Berani dan tak sungkan bilang “tidak”
Seiring dengan itu, how to self love juga tentang keberanian untuk bilang tidak pada ajakan, tawaran, atau permintaan orang lain. Kamu punya hak untuk menolak, Sedulur. Ini penting dalam urusan profesional maupun personal.
Jika merasa kalau beban pekerjaan dari atasan terlalu banyak dan mustahil dilakukan, kamu bisa menolak dan memberikan alasan logis serta solusi alternatifnya. Urusan personal lebih mudah lagi. Setiap orang punya hak membuat batasan, termasuk kamu. Jika ada orang yang melewati batasan tersebut misalnya dengan memaksa atau membuatmu tak nyaman, Sedulur punya hak penuh untuk bilang tidak dan meninggalkan mereka, bahkan memutus kontak.
Pentingnya self love
Self-love dalam psikologi juga penting karena berkaitan erat dengan kesehatan mental. Banyak gangguan psikis macam depresi dan gangguan kecemasan yang disebabkan oleh pasien yang abai pada program mencintai diri sendiri. Berikut beberapa pentingnya mencintai diri sendiri.
1. Meningkatkan self-esteem dan rasa penghargaan pada diri sendiri
Ada beberapa hal yang membuat self-esteem seseorang turun, antara lain:
- Kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain
- Tidak percaya diri dan meragukan kemampuan diri sendiri
- Berada di lingkungan yang toksik, yaitu orang-orang yang tidak menghargai usaha dan pilihanmu
- Sering merasa bersalah, bisa karena sering diperlakukan tidak adil atau dimanipulasi orang yang lebih berkuasa darimu
Bila sudah lama memiliki self-esteem yang rendah memang mencintai diri sendiri akan susah dilakukan. Namun, bukan berarti mustahil. Mulai dengan menjauh dari orang-orang toksik di sekitarmu dan temukan dirimu sendiri.
Kadang menyendiri bisa membuatmu merasa lebih baik, lho. Sedulur jadi tahu kalau ternyata selama ini kamu bisa mengandalkan diri sendiri dan lama kelamaan rasa penghargaan atas diri sendiri akan pulih kembali. Menjauhi orang toksik juga memberikan ruang bagi Sedulur untuk melakukan hal yang disukai dan bebas dari tekanan untuk jadi sempurna. Semuanya adalah langkah mudah mencintai diri sendiri.
Jangan sepelekan self esteem yang rendah karena sangat berbahaya jika dibiarkan. Seseorang rentan menjadi korban manipulasi orang lain yang tidak bertanggung jawab. Atau sebaliknya, ada pula orang dengan self esteem rendah yang justru menjadi pelaku kejahatan karena tidak bisa melampiaskan kekecewaan dan perasaannya dengan tepat.
BACA JUGA: Apa Itu Toxic, Kenali Pengertian & Ciri Orang yang Harus Dijauhi
2. Mempertemukan kita dengan orang-orang yang sefrekuensi
Mempraktikan self-love juga akan mempertemukan kita dengan orang-orang yang sefrekuensi. Bila sedang mencari teman atau pasangan, mencintai diri sendiri akan memperlancar upaya tersebut. Sedulur akan lebih mudah menarik orang yang juga sudah secure atau berdamai dengan diri sendiri sehingga hubungan yang kalian jalin pun akan lebih sehat.
3. Menjaga kesehatan mental dan fisik sekaligus
Dengan mencintai diri sendiri, seseorang akan melakukan berbagai upaya untuk menjaga diri sendiri dari segala penyakit dan gangguan. Kamu akan menjadi sosok yang tahu kapan harus istirahat, kapan harus mengabaikan ocehan orang lain, dan lain sebagainya.
Ini akan menjauhkanmu dari kecemasan hingga depresi. Sedulur pun akan menjaga kesehatan jasmani dengan istirahat cukup, makan makanan yang layak dan bergizi, dan lain sebagainya.
Bedakan self-love dengan narsisme dan egois
Love yourself artinya mencintai diri sendiri, tetapi seringkali disamaratakan dengan sikap narsis dan egois. Berikut perbedaan pentingnya:
Narsisme biasanya terbentuk karena self esteem rendah. Ini mengakibatkan seseorang jadi haus persetujuan dan pujian eksternal alias dari orang lain. Sementara, self love mengajarkan kita untuk merasa nyaman dengan diri sendiri dan tidak melihat keluar setiap saat.
Egois adalah bentuk sikap mementingkan diri sendiri. Seakan hanya dirinya yang penting dan harus diperhatikan, sementara hal lain di luar dirinya diabaikan. Ini bertolak belakang dengan self-love yang mengajarkan kita untuk memahami batasan diri sendiri, menerima kekurangan diri sendiri, hingga mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan. Ketika kita melakukan hal-hal tersebut, secara otomatis kita juga terlatih untuk berempati pada orang lain.
BACA JUGA: Apa Itu Star Syndrome? Ini 20 Ciri & Cara Mengatasinya
Contoh self love yang paling mudah
- Kalau bisa membuat jadwal kerja dan daftar tugas tiap harinya, kamu juga bisa membuat jadwal istirahat
- Fokus pada hal yang bisa kamu kontrol ketimbang hal yang di luar kemampuan kita untuk mengaturnya. Misal kamu tidak bisa mengontrol ujaran atau pendapat orang lain tentangmu, tetapi kamu bisa kok merasa puas dengan apa yang kamu punya saat ini. Sedulur tidak harus selalu mendengar pendapat atau kritik orang lain. Mari berlatih untuk menyaring mana yang layak didengar dan mana yang tidak
- Tidak membandingkan diri dengan orang lain. Susah apalagi dengan adanya media sosial, tapi bisa dilatih perlahan-lahan agar kita kebal. Bila memungkinkan, Sedulur bisa coba digital detox
- Dengarkan kata hati lebih sering karena itu adalah cerminan dari dirimu yang sebenarnya
- Memanjakan diri sendiri tidak melulu tentang materi atau barang. Bisa dengan apresiasi pada usaha dan pengorbanan yang sudah kita lakukan atau katakan kalimat-kalimat afirmasi positif pada diri sendiri yang bisa membuat kita tenang dan relaks
Self-love pun dalam Islam dan agama apapun tidak dilarang. Justru dianjurkan karena penting untuk kemaslahatan kita sebagai manusia. Tidak ada agama yang mengajarkan kita untuk menyiksa diri sendiri, bukan? Tentunya lakukan semuanya bukan untuk siapa-siapa, selain Sedulur sendiri. Yuk, berlatih mencintai diri sendiri lebih baik tahun ini.