Scandinavian Desain Rumah Minimalis yang Sedang Populer

Gaya Scandinavian bisa menjadi pilihan agar rumah atau hunian terasa jauh lebih nyaman dari sebelumnya. Seperti yang kita tahu, rumah menjadi tempat utama dalam menjalani kehidupan. Ke mana pun Sedulur pergi, tentu saja tempat terbaik untuk pulang adalah rumah.

Oleh sebab itu, gaya dan penataan rumah benar-benar perlu diperhatikan agar Sedulur bisa merasa benar-benar nyaman pada saat di rumah. Nah, bagi Sedulur yang merasa bosan dengan tampilan rumah yang sekarang, bisa mencoba konsep rumah Scandinavian.

Bagi beberapa orang yang memang suka mengubah-ubah konsep hunian, mungkin sudah tidak asing lagi dengan konsep yang satu ini. Namun bagi Sedulur yang belum mengetahuinya, berikut ini penjelasan mengenai konsep desain Scandinavian.

BACA JUGA: 14 Desain Kolam Ikan Mini di Teras Rumah Modern & Kekinian

Apa itu rumah Scandinavian?

scandanavian
Pinhome

Rumah Scandinavian adalah desain rumah yang terinspirasi dari gaya bangunan di negara-negara Eropa Utara seperti Norwegia, Denmark, dan juga Swedia. Ya, model bangunannya memang terlihat sederhana dan didominasi oleh warna-warna yang bersifat netral seperti putih, hitam, abu-abu, serta coklat.

Jika dilihat secara sekilas, rumah Scandinavian ini sebenarnya hampir mirip seperti konsep-konsep rumah minimalis yang lain. Hal membedakannya, mungkin hanyalah jumlah furniture yang diletakkan di dalam rumah saja.

Untuk konsep rumah minimalis, sepertinya tidak begitu mementingkan kuota furniture. Sedangkan untuk rumah bergaya ala Eropa Utara ini, justru membatasi jumlah barang-barang yang bisa diletakkan di dalamnya.

Ya, itulah yang membuat fasad rumah Scandinavian terlihat lebih unik dan ‘baru’, jika dibandingkan dengan model rumah minimalis yang lain.

Sejarah Rumah Scandinavian

scandanavian
Dekoruma

Sejarah desain rumah Scandinavian minimalis ini berawal pada sekitar tahun 1950-an. Awalnya, pada zaman itu ada banyak rumah di Eropa bagian Utara yang dibangun hanya dengan menggunakan material kayu serta tali pengikat. Selain itu, furnitur rumah yang digunakan pun jumlahnya juga terbatas.

Hal ini memang sudah menjadi budaya Eropa yang indentik dan kental dengan fungsionalitas, terkait dengan desain dari sebuah bangunan. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman gaya rumah ini pun mulai dibangun dengan menggunakan material yang lebih kuat dan juga modern seperti kaca serta baja.

Karakteristik utama dari Scandinavian design adalah penggunaan warna-warna netral yang lebih dominan, ruang lapang berkat furniture yang terbatas, dan juga sistem pencahayaan yang mengandalkan cahaya natural alias langsung dari matahari.

Konsep yang satu ini diusung untuk mempromosikan kehidupan sederhana, serta menunjukkan sudut pandang para interior desainer asal Norwegia yang menjadikan alam bebas sebagai inspirasinya.

Prinsip desain rumah Scandinavian

scandanavian
Dekoruma

Konsep utama yang diusung dalam desain Scandinavian adalah untuk meningkatkan estetika desain dan juga mempermudah pengguna dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Supaya tujuan tersebut dapat tercapai, para desainer interior Norwegia memutuskan untuk mengurangi jumlah furnitur.

Hanya furnitur yang benar-benar diperlukan saja, yang ada di dalam rumah tersebut. Hal ini berarti, Sedulur tidak akan menemukan berbagai furnitur yang tidak digunakan setiap hari, misalnya seperti meja khusus untuk pinball.

Jadi, Sedulur hanya akan menemukan furniture primer seperti meja, kursi-kursi, dan beberapa hiasan dinding saja sebagai pelengkap interior rumahnya. Dalam prinsip pembangunannya, elemen alam akan dibuat menyatu dengan desain eksterior dan interior.

Itulah mengapa kebanyakan rumah dengan gaya Scandinavian selalu dikelilingi oleh taman dan lingkungan yang asri. Konsep ini juga membuat perpaduan antara bentuk natural dan abstrak, sehingga Sedulur akan menemukan material dengan permukaan yang keras menyatu dengan yang halus.

Nah, material utama yang digunakan dalam pembangunan model rumah ini adalah bebatuan, kulit, kayu, serta tali rami.

Kelebihan gaya Scandinavian

scandanavian
Dekoruma

Mungkin saat ini Sedulur bisa menemukan banyak rumah Scandinavian di Indonesia. Ya, gaya rumah ini memang sangat populer di berbagai negara. Hal itu bisa terjadi berkat beberapa kelebihan yang ditawarkan olehnya, seperti berikut ini.

  • Karakter desain yang cenderung bersih dan juga mengandung unsur kesederhanaan.
  • Lebih ramah anak berkat jumlah furnitur yang minim.
  • Jumlah furnitur yang minim juga mampu memberikan kesan luas.
  • Penggunaan berbagai jenis material yang bersifat lebih ramah lingkungan.
  • Bisa mendapatkan pencahayaan alami karena adanya banyak bukaan.

BACA JUGA: 25 Model Tangga Minimalis yang Elegan untuk Hunian Keluarga

Cara mendesain rumah Scandinavian

Grid

Karena jumlah furnitur yang minim, membuat banyak orang salah kaprah dan menganggapnya desain sebagai rumah minimalis. Padahal tadi sudah dijelaskan jika keduanya berbeda. Agar Sedulur tidak salah, maka berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendesain rumah bergaya Scandinavian.

1. Lahan sebagai pekarangan

Handal Selaras Group

Ciri yang utama dari rumah bergaya Scandinavian, adalah elemen alam yang terlihat dengan sangat jelas. Nah, salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah bentuk rumah yang terbuka serta dikelilingi oleh taman.

Tidak usah khawatir, ukuran tamannya tidak usah terlalu besar, kok. Sedulur hanya perlu menyediakan beberapa meter persegi lahan di samping atau belakang rumah. Akan tetapi, pastikan pemandangan dari taman tersebut dapat terlihat jelas dari dalam ruangan.

2. Warna yang bersifat netral

Dekoruma

Tidak seperti gaya rumah minimalis lain yang membebaskan para desainer untuk memilih warna, untuk gaya Eropa Utara ini pilihlah warna yang netral sebagai warna dominan pada eksterior dan interior rumah. Warna netral yang dimaksud dalam hal ini adalah putih, abu-abu, hitam, dan coklat.

Agar terlihat lebih tradisional dan alami, Sedulur juga dapat mengganti warna cat dinding dengan mengaplikasikan dinding dari kayu.

3. Lantai yang dilapisi

CASA Indonesia

Gaya rumah Scandinavian ini biasanya mempunyai lantai yang telah dilapisi dengan karpet. Lapisan karpet tersebut bertujuan untuk menciptakan suasana hangat dalam ruangan. Tempatkan karpet hanya pada tempat yang sering digunakan untuk berkumpul seperti ruang TV, kamar tidur, dan juga ruang tamu.

Jika Sedulur ingin meniru desain Scandinavian yang lebih tradisional, maka bisa juga mengganti lantai keramik kamu dengan lantai bermaterial kayu.

4. Batasi jumlah furnitur

Dekoruma

Kunci penting untuk membangun konsep rumah Eropa Utara ini, sebenarnya terdapat pada bagian interior rumah Scandinavian itu sendiri. Berbeda dengan kebanyakan konsep rumah lain, gaya ini tidak bergantung pada furnitur yang digunakan sebagai hiasan.

Oleh sebab itu, pilihlah furnitur yang benar-benar dibutuhkan saja. Karena tidak ada banyak furnitur, bukan berarti ruangan di rumah Sedulur jadi kosong, ya. Sedulur masih bisa menghias dinding dengan lukisan-lukisan atau ornamen kontemporer, asalkan tidak terlalu mencolok.

BACA JUGA: 10 Model Tiang Teras Kotak Terbaik untuk Segala Jenis Hunian

Nah, itulah beberapa hal mengenai gaya rumah Scandinavian yang perlu untuk Sedulur tahu. Setelah membaca informasi di atas, jangan sampai keliru dan menyamakannya dengan gaya minimalis yang lain, ya.

Apabila ingin menerapkan konsep ini pada hunian Sedulur, pastikan beberapa poin di atas sudah dipenuhi. Jika gaya Scandinavian sudah terwujud, dijamin rumah Sedulur akan terasa jauh lebih nyaman lagi.

Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.

Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.