Ruam kulit adalah kemunculan bercak merah pada kulit di berbagai bagian tubuh. Penyebabnya bisa bermacam-macam, alergi jadi salah satu yang paling sering dan umum. Namun, beberapa kondisi klinis tertentu seperti infeksi virus hingga kelainan imun juga bisa jadi faktor pendorong kemunculan ruam.
Ruam pun terdiri dari berbagai jenis, ada yang membentuk benjolan dan gatal. Ada pula yang tidak berdimensi, tetapi ukurannya lebar serta lain sebagainya. Untuk tahu apa saja jenis ruam yang mungkin sedang atau pernah Sedulur alami. Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
BACA JUGA: Penyakit Milia: Gejala, Penyebab, dan Cara Menghilangkannya
1. Contact dermatitis
Alergi ini biasanya muncul saat kulit berkontak dengan bahan tertentu seperti latex atau logam. Bahan atau komposisi dalam kosmetik atau parfum juga bisa mengiritasi kulit dan menyebabkan muncul ruam merah. Ruam merah karena alergi ini biasanya diikuti rasa gatal dan benjolannya berdimensi. Ia akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari hingga minggu. Namun, mungkin akan mengganggu. Sedulur bisa mengompres ruam dengan air dingin atau menggunakan salep khusus.
2. Pityriasis rosea
Ruam merah pada kulit ini bisa menyerang anak-anak hingga orang dewasa usia 30an. Biasanya ia diawali dengan rasa tak enak badan seperti demam, sakit kepala, dan nyeri sendi. Lalu, ruam akan muncul di beberapa bagian tubuh dan menyebar mulai dari perut, dada, leher, belakang leher. Kadang bisa sampai ke wajah, kulit kepala, dan dekat alat kelamin. Kondisi ini bisa bertahan beberapa minggu hingga bulanan dan menyebabkan rasa gatal. Untuk mengobatinya, seseorang akan diberikan krim atau salep khusus untuk meredakan rasa gatal.
3. Pityriasis versicolor
Mirip dengan poin sebelumnya. Namun, pityriasis versicolor disebabkan oleh infeksi jamur Malassezia dan harus diobati dengan obat antifungal. Ia dikenal pula dengan nama panu. Umumnya berwarna putih alias lebih terang dari kulit, tetapi bisa pula berwarna kemerahan, kecoklatan, atau bahkan merah muda.
Kondisi ini tidak disebabkan oleh kurang menjaga kebersihan, tetapi lebih pada keringat berlebih dan penggunaan pakaian yang terlalu ketat. Bisa pula dipicu oleh menurunnya sistem imun. Orang yang tinggal di wilayah yang hangat dan lembab seperti Indonesia punya risiko lebih besar untuk terkena ruam jenis ini. Pengobatannya mudah, bisa menggunakan krim antijamur yang dijual bebas di pasaran.
BACA JUGA: Apa Itu Penyakit Ain, Pengertian, Penyebab & Cara Mengatasinya
4. Diaper rash
Diaper rash adalah ruam kulit pada bayi terutama di bagian pantat yang disebabkan oleh penggunaan popok sekali pakai yang terlalu lama. Popok harus diganti secara berkala untuk menghindari ruam tersebut. Penggunaan diaper cream juga disarankan terutama jika kulit anak tergolong sensitif. Selain itu, sebelum mengenakan popok, selalu pastikan kulit dalam keadaan kering benar.
5. Rubella
Rubella atau campak adalah munculnya bintik-bintik merah di sekujur tubuh. Diikuti dengan rasa sakit di jari, pergelangan tangan, serta lutut. Pengidapnya juga akan mengalami demam, pilek, batuk, dan sakit tenggorokan. Rubella bisa menular dengan cepat lewat droplet dan harus segera ditangani. Paling tidak dengan istirahat, minum banyak air putih, dan obat parasetamol. Biasanya bayi disarankan untuk suntik vaksin rubella di usia tertentu guna menghindari infeksi di masa datang.
6. Rosacea
Bintik merah pada kulit yang tidak gatal bisa jadi tanda rosacea. Penyakit ini menyerang perempuan dan laki-laki, utamanya yang berkulit terang. Kemunculannya lebih sering di area wajah dan bisa datang serta hilang dengan sendirinya. Meski tak gatal, rosacea dapat menimbulkan sensasi terbakar saat berkontak dengan air atau produk perawatan kulit. Rosacea kebanyakan terjadi karena faktor genetik, bisa kambuh karena beberapa pemicu seperti alkohol, kafein, hingga olahraga berlebih.
7. Kurap
Apa itu ruam kulit yang gatal dan muncul di anggota tubuh yang sering dipakai beraktivitas seperti tangan dan kaki? Jawabannya bisa jadi kurap atau ringworm. Namanya diambil dari bentuk ruamnya yang berupa lingkaran merah yang membentuk cincin. Rasanya gatal dan bisa bersisik. Penyebabnya bisa karena tertular orang lain, terinfeksi jamur dari permukaan benda atau tanah, bagian tubuh yang terinfeksi biasanya sering lembab dan berkeringat. Bisa juga tertular dari hewan peliharaan seperti kucing. Penyembuhannya cukup dengan krim yang bisa dibeli di apotek. Cari yang mengandung clotrimazole.
8. Cacar air
Cacar air disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster yang menyebabkan pertumbuhan ruam merah pada kulit. Ruam tersebut berisi air yang bisa pecah dan menularkan penyakit pada orang lain. Terutama orang yang belum pernah terkena cacar air sebelumnya. Cacar air bisa menyerang anak-anak maupun dewasa, tetapi bisa dicegah dengan vaksin. Selain muncul ruam, cacar air diikuti pula dengan demam, berkurangnya nafsu makan, lelah, dan pusing. Ia akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari beristirahat.
BACA JUGA: Penyakit Herpes: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya
9. Cacar api
Beda dengan cacar air, cacar api adalah jenis ruam pada kulit dewasa yang biasa menyerang orang dewasa di atas usia 40 tahun. Cacar api atau shingles disebabkan oleh virus herpes zoster yang merupakan virus varicella zoster yang teraktivasi. Cacar api biasanya muncul di bagian dada hingga punggung pada salah satu sisi tubuh. Cacar ini terasa gatal dan menimbulkan nyeri otot. Pengobatannya biasanya dengan obat herpes yang diresepkan dokter.
Jika menemukannya, Sedulur wajib segera konsultasi ke dokter untuk menghindari penyebaran dan komplikasi. Utamanya jika pengidapnya sudah berusia 60 tahun ke atas. Cacar api bisa menular bila orang menyentuh ruam tersebut, terutama jika orang tersebut belum pernah terkena cacar air atau belum divaksin.
10. Cellulitis
Cellulitis adalah infeksi bakteri yang menyebabkan munculnya ruam merah yang sakit dan membengkak. Umumnya muncul di area kaki dan betis. Orang yang berisiko adalah pengidap obesitas atau yang memiliki luka terbuka yang mudah dimasuki bakteri. Ditambah imun yang melemah serta kondisi kulit yang sensitif bisa menambah faktor risiko. Cellulitis juga bisa memicu komplikasi sehingga harus segera ditangani dengan menutup luka, membasuhnya dengan air bersih, serta mengoles salep dari dokter.
11. Eczema
Eczema ditandai dengan kulit yang terinflamasi, gatal, dan bersisik, dan terasa kasar. Eczema bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih dikarenakan bawaan lahir atau genetik. Ia bisa kambuh kapan saja, jadi pengidapnya disarankan untuk selalu membawa salep khusus. Serta wajib mengingat apa saja hal yang bisa memicu gejala tersebut datang, bisa karena makanan, udara yang kering dan dingin, dan lain sebagainya.
12. Scabies atau kudis
Scabies adalah gangguan pada kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau. Ia bisa menular lewat sentuhan, termasuk dari manusia ke manusia lainnya. Ini bisa dicegah dengan menjaga kebersihan barang pribadi kita, serta tidak sembarangan bersentuhan dengan orang lain. Ruam merah akibat scabies biasanya berbentuk titik-titik merah kecil yang sangat gatal, utamanya di malam hari.
Obat ruam kulit ini adalah krim khusus yang diaplikasikan untuk membunuh kutu dan telur-telurnya yang menempel pada kulit manusia.
BACA JUGA: 9 Penyakit Kulit yang Sering Menyerang & Cara Mengobatinnya
13. Herpes simplex
Ruam kulit lainnya bisa pula disebabkan infeksi virus herpes simplex. Namun, ia biasanya muncul di area tertentu, yaitu area mulut dan alat kelamin. Ruam karena virus ini terasa seperti terbakar dan akan membentuk benjolan-benjolan kecil berisi cairan. Jika pecah, cairan tersebut bisa menularkan virus pada orang lain. Untuk itu, disarankan pengidapnya untuk berhati-hati saat berkontak dengan orang yang sehat. Ruam karena herpes simplex bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi akan kambuh kapan saja sebab virus HPV tidak bisa hilang dari tubuh manusia.
14. Demam scarlet
Demam scarlet juga menyebabkan munculnya ruam merah pada kulit. Bedanya ruam tersebut tidak gatal dan tidak berdimensi. Ditambah lidah yang memerah dan bintilnya terlihat jelas mirip buah stroberi. Gejala lainnya adalah sakit tenggorokan, susah menelan, mual, muntah, hingga pembengkakan nodus limfa di bagian leher. Pengobatannya menggunakan obat antibiotik dan penurun demam.
15. Kawasaki disease
Penyakit ini banyak menyerang anak-anakdi bawah 5 tahun dan ditandai dengan kemunculan ruam kulit di tubuh, termasuk area genital. Gejala lainnya adalah demam mencapai 39 derajat, pembesaran nodus limfa pada leher, bibir yang kering, hingga pembengkakan telapak tangan diikuti kulit yang mengelupas. Situasi ini harus mendapat penanganan medis.
BACA JUGA: Ragam Manfaat Jinten Hitam (Habbatussauda) Melawan Penyakit
16. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
SLE merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan gangguan pada kulit, ginjal, sendi, hingga otak karena sistem imun menyerang sel sehat. Kondisi tersebut bisa menyebabkan munculnya ruam merah di kulit yang bentuknya mirip kupu-kupu di berbagai bagian tubuh.
17. Impetigo
Impetigo ditandai dengan kemunculan bintik merah pada wajah anak-anak, utamanya di bagian sekitar mulut, hidung, tangan, dan kaki. Setelah seminggu, luka akan kering dan membentuk sisik berwarna kekuningan. Ruam tersebut terasa sakit dan bisa menular dengan cepat. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus dan Staphylococcus aureus. Pemicunya kurang menjaga kebersihan.
18. COVID-19
Ruam kulit COVID banyak menyerang pasien dewasa. Ruamnya biasanya berwarna merah atau keunguan pada orang yang berkulit gelap. Ada pula yang mengalami pembengkakan di sekitar ruam. Beberapa juga mengeluhkan gatal. Ruam pada COVID cukup beragam, ada yang berdimensi seperti jerawat, ada pula yang mirip dengan ringworm dan lain sebagainya. Namun, tentunya kemunculan ruam ditandai dengan gejala-gejala utama lain seperti tenggorokan yang tidak nyaman, sesak napas, batuk, kehilangan penciuman dan indera perasa dan lain sebagainya.
20. HIV/AIDS
Penderita HIV sangat mudah terinfeksi berbagai penyakit, termasuk penyakit yang menyerang kulit. Ruam kulit HIV biasanya datang saat seseorang sudah di tahap akut. Kemunculannya bisa di wajah, tangan, dan kaki. Ruam tersebut bisa pula disebabkan oleh infeksi virus lain seperti herpes dan molluscum contagiosum atau penyakit menular seksual lain seperti sifilis.
Apa itu ruam pada kulit beserta berbagai kondisi klinis yang memungkinkan sudah dijelaskan. Tetap tenang bila ruam merah muncul, sebab Sedulur kini bisa menilai sendiri mana yang perlu dapat perhatian dan mana yang bisa disembuhkan sendiri.