Rantai makanan

Dalam pelajaran biologi, Sedulur mungkin pernah mendengar istilah rantai makanan? Berikut ini ulasan terkait itu beserta dengan tingkatannya!

Alam kehidupan memiliki peraturan tidak tertulis terkait keberlangsungan ekosistem. Terutama dalam hal yang berkaitan dengan makanan. Dalam perjalanannya, berbagai penelitian yang dilakukan oleh manusia menghasilkan beberapa kesimpulan terkait keberlangsungan ekosistem di muka bumi ini, yaitu rantai makanan.

Berjalannya ekosistem bisa dikatakan berkaitan erat dengan keberlangsungan rantai makanan. Jika rantai terputus, maka ekosistem akan rusak dan merembet ke berbagai kehidupan. Kali ini, yuk kita telisik lebih dalam terkait rantai makanan dan penjelasannya. Mari langsung saja kita mulai pembahasan dengan membahas pengertiannya terlebih dahulu.

Baca Juga: 8 Makanan Pokok Khas Indonesia yang Tinggi Gizi & Menyehatkan

-->

Apa itu rantai makanan?

Apa Itu Rantai Makanan?
katadata.co.id

Secara sederhana, rantai makanan adalah urutan makhluk hidup dalam mendapatkan makanan. Jadi, setiap makhluk hidup yang tinggal di berbagai tempat, terdapat rantai untuk mendapatkan makanan. Baik itu, rantai makanan di sawah, di laut, sungai dan sebagainya. Rantai-rantai tersebut memperlihatkan sebuah aliran energi.

Lantas, Sedulur mungkin bertanya, apa yang dimaksud aliran energi pada sebuah rantai makanan? Aliran energi tersebut yaitu merujuk pada sebuah pergerakan energi dari bahan makanan, yang berpindah dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Di mulai dari Produsen dan berakhir pada Konsumen Puncak.

Jaringan makanan

Jaringan Makanan
katadata.co.id

Dalam contoh gambar di atas, bisa Sedulur lihat bagaimana rantai atau jejaring makanan terjadi. Contoh di atas merupakan ekosistem yang terdapat di kehidupan sawah. Kita bisa menguraikan jaringan makanan di atas, pertama padi sebagai produsen disantap oleh belalang sebagai Konsumen I. Belalang disantap oleh Katak sebagai Konsumen II dan katak dimangsa oleh ular sebagai Konsumen Puncak.

Sementar jamur, akan berperan sebagai dekompeser ketika ular mati atau hewan-hewan lainnya mati. Kemudian akan dijadikan nutrisi yang akan menambah pertumbuhan padi. Kita bisa melihat dalam sekumpulan rantai makanan di atas, membentuk jaringan rantai makanan pada ekosistem yang tidak terputus.

Selain tidak terputus, jaringan tersebut juga merupakan jaringan yang saling berhubungan disebut dengan istilah rantai makanan itu sendiri. Maka penting hukumnya untuk menjaga keberlangsungan rantai ini tetap seimbang. Karena, jika salah satu bagian rusak, akan merusak pada bagian lainnya. Sebagaimana rantai itu sendiri.

Sementara itu, dalam setiap jaringan rantai, menimbulkan beberapa skema yang dikenal kemudian dengan istilah Piramida Makanan. Alih-alih seperti rantai, skema piramida mengurutkan siapa yang paling puncak dan siapa yang paling bawah. Sedulur langsung simak saja pembahasannya di bawah ini.

Piramida makanan

Piramida Makanan
bahassemua.com

Piramida makanan merupakan contoh rantai makanan yang dikenal juga sebagai model atau skema yang menunjukan aliran energi dari rantai satu ke rantai lainnya. Skema ini menunjukan bagaimana jika setiap hewan pada tingkatan hilang akan merusak skema dan mempengaruhi ekosistem itu sendiri.

Dari ilustrasi urutan dalam gambar skema piramida di atas, kita bisa melihat keseimbangan ekosistem yang terjaga, selama setiap tingkatan terjaga dan terjalin. Kerusakan ekosistem yang dipicu oleh rusaknya rantai atau jaringan makanan, disebabkan oleh tindakan tidak bertanggung jawab manusia, yang membuat salah satu hewan dalam tingkatan jaringan makanan musnah.

Kita ambil contoh ular dan buaya. Ular dan buaya seringkali diburu dan kemudian diambil kulitnya untuk kepentingan industri tas. Jika dalam sebuah ekosistem, keberadaaan ular dan buaya menghilang, maka skema Piramida Makanan akan rusak dan rantai di dalamnya juga akan hancur. Secara perlahan, hal tersebut akan berdampak kepada kehidupan sosial kita sebagai umat manusia.

Secara lebih spesifik, mari telaah urutan dan tingkatan dari skema berantai terkait keberlangsungan hidup hewan dalam mengonsumsi makanan.

Baca Juga: 25 Makanan Khas Sunda yang Melegenda dan Terkenal

Tingkatan rantai makanan

1. Tingkat I

1. Tingkat I
tirto.id

Dalam food chain, sebagaimana yang telah dijelaskan, terdapat beberapa tingkatan. Tingkat I yaitu produsen, merupakan rantai paling bawah yang terdiri dari organisme bersel satu. Dalam ekosistem laut disebut dengan nama fitoplankton. Pada tingkatan ini merupakan oraganisme kecil yang dapat dilihat oleh alat seperti mikroskop.

Biasanya organisme-organisme tersebut menyerap cahaya melalui fotosintetsis dan mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Energi kimia tersebut yang dimanfaatkan untuk mereka bertumbuh. Di Ekosistem laut, fitolplankton merupakan produsen utama untuk setiap hewan laut bertahan hidup. Semantara itu, di ekosistem darat terdapat padi atau tumbuhan lainnya.

2. Tingkat II

2. Tingkat II
yahoo.com

Tingkat II dalam rantai makanan yaitu Herbivor atau hewan yang memakan tanaman. Dikenal juga sebagai Konsumen I atau Konsumen Primer. Ukurannya kecil, namun lebih besar dari fitoplankton di ekosistem laut. Namun ada juga yang berukuran kecil yang dapat dilihat oleh mata telanjang, seperti ikan tang biru atau ikan nila. Penyu hijau juga masuk dalam jenis ini.

Dalam ekosistem darat jenis ini adalah belalang sawah, atau hewan-hewan serangga yang menjadi santapan dari hewan pada tingkat selanjutnya. Dalam contoh ekosistem sawah, yang berperan sebagai produsen adalah padi, sementara hewan pada Tingkat II adalah belalang. Hewan ini juga seringkali menjadi hama perkebunan.

3. Tingkat III

3. Tingkat III
suara.com

Tingkatan dalam rantai makanan selanjutnya adalah Tingkat III, yaitu Karnivor, dikenal juga sebagai Konsumen II atau Konsumen Sekudner. Hewan dalam tingkatan ini memakan hewan-hewan pada Tingkat II. Dalam hukum alam, hewan yang lebih besar akan memakan hewan yang lebih kecil. Atau, hewan yang lebih buas akan memakan hewan jinak yang tidak berbahaya.

Dalam ekosistem darat, hewan contoh Tingkat III ini yaitu katak atau tikus. Santapannya adalah belalang atau serangga-serangga. Sama dengan hewan pada Tingkat II, dalam beberapa aspek hewan ini bisa menjadi hama. Seperti kita ambil contoh tikus. Seringkali menjadi hama yang merusak beberapa hasil perkebunan dan pertanian. Hal ini juga dapat dipicu oleh tidak tersedianya makanan yang semestinya, karena telah dilakukan pembasmian.

4. Tingkat IV

4. Tingkat IV
cnbcindonesia.com

Tingkatan terakhir dalam rantai makanan yaitu Predator atau Konsumen Puncak. Hewan-hewan ini memakan Konsumen II. Di ekosistem laut, hewan pada tingkatan ini seperti ikan hiu, ikan tuna dan lumba-lumpa. Di kehidupan darat, terdapat singa, harimau, buaya dan banyak lagi. Pada dasarnya, hewan pada tingkatan ini merupakan penguasa dalam setiap ekosistem, yang menjadikan hewan Tingkat III dan Tingkat IV sebagai mangsanya.

Sekian penjelasan terkait rantai konsumsi di alam, semoga bisa memperluas wawasan Sedulur tentang ilmu pengetahuan dan kehidupan. Kenapa rantai-rantai makanan dalam ekosistem sangat penting? Karena hal tersebut yang menjadi faktor penting bagaimana mahluk hidup bisa bertahan hidup.

Kita sebagai manusia juga bagian dari ekosistem yang membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Terutama makanan yang bergizi dan terjamin kualitasnya, juga akan meningkatkan kualitas hidup. Sedulur bisa menyediakan berbagai makanan berkualitas dan bergizi untuk meningkatkan kualitas hidup dengan membelinya di Aplikasi Super.

Tersedia dengan lengkap kebutuhan makanan Sedulur di Aplikasi Super. Sedulur bisa klik di sini untuk download Aplikasi Super, dan mulai gunakan Aplikasi Super untuk memenuhi kebutuhan makanan Sedulur setiap harinya. Selamat mencoba!