Salah satu topik paling penting yang harus dipersiapkan ketika ingin membangun sebuah rumah adalah desain interior. Pemilihan desain interior yang tepat tak hanya membuat rumah menjadi lebih indah dan rapi, tapi juga membuat penghuninya nyaman saat tinggal. Umumnya, pembuatan rumah harus menggunakan prinsip desain interior yang tepat agar kenyamanan itu bisa terwujud.

Prinsip desain interior sendiri tak bisa dipelajari secara mudah. Diperlukan peranan profesional atau arsitek, agar pembuatan desain interior bisa sejalan dengan apa yang ingin diwujudkan dalam sebuah rumah. Nah, dalam bahasan kali ini, kami akan mengajak Sedulur untuk membicarakan secara mudah tentang prinsip-prinsip dasar sebuah desain interior. Jadi Sedulur bisa mencoba untuk membuat desain rumah sesuai keinginan!

BACA JUGA: 10 Inspirasi Kamar Mandi Warna Pink jadi Cantik Terbaru 2023

Prinsip Desain Interior Nyaman untuk Ruangan

Archi Apartment

Prinsip atau pedoman dasar dalam desain interior memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan prinsip desain interior yang luar biasa. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar ini memungkinkan Sedulur untuk mengubah ruang di rumah Sedulur menjadi tempat yang nyaman dan menarik. Desain interior yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar akan menciptakan kesatuan dan kohesi.

-->

Ada empat prinsip desain interior yang perlu diterapkan, yaitu keseimbangan, harmoni, tekanan, proporsi, dan skala. Berikut penjelasannya.

1. Keseimbangan

Keseimbangan dalam prinsip desain interior menciptakan rasa kesetaraan atau kohesi antara berbagai elemen visual dalam ruangan. Ini dapat mencakup bentuk, warna, tekstur, dan pola. Keseimbangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu simetris/formal, asimetris/informal, dan keseimbangan radial. Contohnya, dua kursi yang ditempatkan di sisi meja secara simetris menciptakan keseimbangan.

2. Harmoni

Harmoni terjadi ketika semua elemen dalam ruangan bekerja bersama untuk menyampaikan pesan yang konsisten. Sedulur dapat mencapai harmoni dengan menggabungkan elemen-elemen dengan warna yang seragam, tanpa memperhatikan bentuk, ukuran, pola, atau tekstur.

3. Tekanan

Ruangan akan terlihat membosankan jika semua elemen memiliki penampilan yang seragam. Untuk menghindari kesan ini, Sedulur perlu memberikan titik fokus atau aksen yang menarik dalam ruangan. Contoh aksen bisa berupa perapian yang unik atau jendela dengan pemandangan indah. Sedulur juga bisa menciptakan aksen sendiri dengan penempatan furnitur dan dekorasi yang tepat.

4. Skala proporsi

Proporsi adalah tentang perbandingan ukuran antara elemen dalam ruangan, sementara skala berkaitan dengan ukuran objek. Proporsi yang seimbang antara elemen-elemen dalam ruangan menciptakan tampilan yang indah. Oleh karena itu, pengaturan elemen-elemen interior dalam ruangan harus dipertimbangkan dengan baik. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar ini, Sedulur dapat menciptakan desain interior yang menarik dan nyaman.

BACA JUGA: 12 Merek Kamera CCTV Terbaik untuk Keamanan Rumahmu di 2023!

Elemen Penting Interior

Architectural Digest

Sebelum memulai perjalanan dalam dunia desain interior, penting untuk mengenal elemen-elemen yang membentuk ruang menjadi kesatuan harmonis yang nyaman, estetis, dan sesuai dengan konsep serta preferensi Sedulur. Dalam hal ini, terdapat tujuh elemen utama yang memainkan peran penting dalam desain interior:

1. Ruang

Dalam konteks desain interior, dimensi ruang menjadi aspek yang dapat dimaksimalkan, termasuk panjang, lebar, dan tingginya. Tiga dimensi ini bisa diisi dengan elemen-elemen atau dibiarkan kosong, tergantung pada tujuan fungsional dan desain yang ingin dicapai.

Ruang sendiri bisa dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu ruang positif dan ruang negatif. Ruang positif adalah area yang diisi dengan berbagai objek dan barang, sementara ruang negatif adalah area kosong antara objek. Menjaga keseimbangan antara kedua jenis ruang ini sangat penting untuk menghindari tampilan yang terlalu padat atau terlalu minimalis.

2. Garis

Garis-garis dalam desain interior, termasuk garis horizontal, vertikal, dan dinamis, memiliki peran penting dalam membentuk ruangan dan mengalihkan perhatian. Penerapan garis-garis ini melibatkan penggunaan furnitur, objek-objek, dan elemen desain struktural dalam ruangan untuk mencapai harmoni, kontinuitas, dan kontras yang diinginkan.

Desainer interior memiliki tugas untuk mencapai keseimbangan yang tepat dalam menggabungkan berbagai jenis garis, yang sesuai dengan keinginan klien dan ekspektasi yang mereka miliki. Sebagai contoh, garis-garis horizontal yang ditemukan pada meja dan permukaan lainnya dapat menciptakan kesan ruangan yang stabil, formal, dan efisien.

Dalam hal ini, desainer menggunakan garis horizontal untuk memberikan ilusi bahwa ruangan terlihat lebih lebar atau panjang, serta untuk mengarahkan perhatian pada elemen-elemen penting dalam ruangan. Penting untuk diingat bahwa penggunaan berlebihan garis horizontal dapat membuat ruangan terasa monoton dan membosankan, oleh karena itu, menjaga keseimbangan elemen-elemen desain menjadi hal yang sangat penting.

Di sisi lain, garis vertikal yang muncul dari fitur-fitur seperti jendela dan pintu masuk dapat memberikan kesan ruangan yang tinggi dan bebas. Ini umumnya diterapkan dalam ruang makan dan kantor. Penggunaan garis vertikal harus dipertimbangkan dengan hati-hati agar dapat memenuhi ekspektasi dan kebutuhan fungsional.

Selain itu, ada juga garis-garis dinamis seperti garis diagonal, zigzag, atau lengkungan yang dapat ditemukan dalam elemen-elemen dalam ruangan, seperti tangga. Garis-garis dinamis ini memiliki kemampuan untuk merangsang perhatian dan menciptakan pergerakan dalam struktur ruangan. Namun, harus diingat bahwa penggunaan berlebihan garis-garis dinamis dapat mengganggu dan mengurangi dominasi garis horizontal dan vertikal yang mungkin diinginkan dalam desain.

Jadi, penggunaan berbagai jenis garis dalam desain interior adalah seni untuk menciptakan tampilan ruangan yang seimbang dan menarik sesuai dengan tujuan desain dan preferensi estetika.

3. Pola

Pola memiliki peran yang serupa dengan tekstur dalam menambah daya tarik sebuah ruangan. Pola-pola diciptakan dengan menggunakan desain yang berulang dan dapat ditemukan pada berbagai elemen seperti wallpaper, furnitur, karpet, dan kain. Pola memiliki berbagai jenis, seperti garis-garis, geometris, organik, motif, dan lain sebagainya.

Ketika Sedulur ingin memasukkan pola dalam desain interior, sangat penting untuk mempertimbangkan ukuran dan gaya ruangan. Sebaiknya, jangan terlalu berlebihan dalam menambahkan pola di ruangan yang berukuran kecil agar tidak memberikan kesan berlebihan. Pola juga dapat digunakan untuk menciptakan garis-garis vertikal dan horizontal yang dapat memberikan ilusi kesan ruangan yang lebih luas.

Pola yang kompleks, yang terdiri dari kombinasi warna dan garis-garis kontras, cocok digunakan pada dinding dan dapat membuat ruangan terlihat lebih hidup. Di sisi lain, pola dengan ukuran besar dapat menjadi sorotan menarik dalam ruangan yang lebih besar. Selain itu, pemilihan pola juga dapat mencerminkan karakter atau gaya ruangan. Misalnya, jika Sedulur menyukai desain tradisional, pola bunga atau organik mungkin lebih sesuai. Namun, untuk ruangan dengan gaya kontemporer, pola geometris dan abstrak lebih cocok.

Penting untuk selalu menjaga keseimbangan dalam penggunaan pola dalam desain interior. Untuk mencapai estetika yang baik, penting untuk menggunakan skema warna yang seragam dan tidak menggunakan lebih dari tiga pola yang berbeda dalam satu ruangan.

4. Pencahayaan

desain tangga minimalis prinsip desain interior
Homedit

Pencahayaan, apakah itu berasal dari sumber alami atau buatan, merupakan elemen yang sangat krusial dalam sebuah ruangan. Tanpa pencahayaan, elemen-elemen lain dalam ruangan tidak akan dapat mengekspresikan potensi mereka sepenuhnya. Pencahayaan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk pencahayaan sesuai fungsinya (task lighting), pencahayaan untuk menyoroti objek tertentu (accent lighting), dan pencahayaan untuk menciptakan suasana tertentu (mood lighting).

Saat mempertimbangkan pencahayaan, sangat penting untuk memikirkan aktivitas yang akan dilakukan di dalam ruangan tersebut. Kualitas dan kuantitas pencahayaan harus dipertimbangkan dengan baik. Sebagai contoh, di kantor, pencahayaan yang terang diperlukan untuk memungkinkan staf melihat dengan jelas dan bekerja dengan efisien.

Sebaliknya, di ruang tengah, pencahayaan dapat diterapkan dengan lembut dan mungkin Sedulur ingin menggunakan peredup cahaya (dimmer) untuk mengatur intensitas pencahayaan sesuai dengan kebutuhan. Selain pencahayaan buatan, penting juga untuk mempertimbangkan pencahayaan alami. Penempatan pintu, jendela, atau bahkan cermin dapat membantu memaksimalkan pencahayaan alami di dalam rumah.

Pencahayaan tidak hanya memiliki fungsi, tetapi juga dapat memengaruhi suasana di dalam ruangan dan menonjolkan warna, garis, dan tekstur. Seorang desainer interior yang berpengalaman juga dapat mengenali bahwa lampu hias memiliki peran penting sebagai fitur visual yang dapat meningkatkan nilai estetika dalam desain secara keseluruhan.

5. Warna

Warna adalah salah satu elemen kunci dalam desain interior dan memiliki dampak signifikan terhadap suasana, penekanan fitur ruangan, dan persepsi ukuran ruangan. Penting bagi seorang desainer interior untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang psikologi warna, karena warna memiliki kemampuan untuk memicu respons fisik dan psikologis dalam tubuh.

Contoh sederhana adalah bahwa warna hijau dan biru cenderung menciptakan suasana yang tenang dan relaksasi, sehingga cocok digunakan dalam kamar tidur. Sebaliknya, warna merah dapat merangsang nafsu makan, sehingga lebih sesuai untuk digunakan dalam dapur. Ketika mempertimbangkan penggunaan warna dalam sebuah ruangan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.

Pertama, pertimbangkan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam ruangan tersebut. Kedua, pikirkan bagaimana pencahayaan alami dan buatan akan mempengaruhi persepsi warna, baik siang maupun malam hari, karena pencahayaan memiliki pengaruh besar terhadap cara melihat warna. Ukuran ruangan juga harus diperhitungkan. Desainer interior sering kali akan memilih warna yang lebih cerah untuk ruangan yang kecil, karena ini dapat menciptakan ilusi bahwa ruangan terlihat lebih luas.

Di sisi lain, warna-warna yang lebih gelap dapat memberikan dimensi yang kuat pada ruangan yang lebih besar. Jadi, penggunaan warna dalam desain interior bukan hanya masalah estetika, tetapi juga mengenai bagaimana warna dapat memengaruhi suasana dan fungsi ruangan secara keseluruhan.

6. Tekstur

Tekstur merujuk pada karakteristik taktil permukaan suatu objek. Ini adalah elemen yang sering diabaikan dalam desain interior, tetapi sebenarnya memiliki potensi untuk menambah dimensi yang unik ke dalam ruangan. Sama seperti penggunaan warna dan pola, desainer interior akan memanfaatkan tekstur untuk memperdalam kesan visual yang diberikan oleh ruangan.

Ada berbagai jenis tekstur yang dapat digunakan, termasuk tekstur glossy (bersinar), kasar, dan lembut. Penambahan tekstur ini dapat memberikan detail dan fokus pada furnitur, aksesori, dan bahan-bahan seperti kain, sehingga membuat ruangan lebih menarik secara estetis. Pada dasarnya, tekstur memberikan ruangan perasaan yang khas. Tekstur dapat hadir dalam dua bentuk, yaitu tekstur visual dan tekstur aktual atau taktil. Tekstur visual adalah yang bisa dilihat oleh mata.

Jadi bisa disimpulkan bahwa seseorang hanya perlu melihatnya untuk memahami tekstur tersebut. Ini sering terlihat dalam pola-pola yang ada dalam ruangan. Di sisi lain, tekstur aktual atau taktil adalah yang bisa dilihat dan diraba, dan memiliki dimensi tiga. Sebagai contoh, tekstur tekstil pada sarung bantal yang lembut dan berwarna-warni.

Jika ada perasaan bahwa sesuatu yang kurang dalam sebuah ruangan, seorang desainer interior berpengalaman akan memahami bahwa elemen yang kurang adalah tekstur. Tekstur memainkan peran penting pada setiap objek dalam ruangan, dan oleh karena itu, penting untuk mencapai keseimbangan dalam penggunaan tekstur dari lantai hingga langit-langit. Penempatan objek dan kontrast antara tekstur objek yang berbeda juga dapat menyoroti desain akhir ruangan.

7. Bentuk

Elemen selanjutnya yang penting dalam desain interior adalah bentuk. Bentuk ini mengacu pada karakteristik fisik tiga dimensi dari semua elemen yang ada dalam ruangan. Bentuk biasanya terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu bentuk geometris dan bentuk alami. Bentuk geometris adalah bentuk-bentuk yang sering kali memiliki garis-garis tegas dan sudut-sudut yang terlihat manusiawi atau buatan.

Sebaliknya, bentuk alami adalah bentuk-bentuk yang lebih organik dan tidak teratur yang diciptakan oleh alam, sehingga lebih cenderung asimetris. Bentuk-bentuk ini dapat mengambil bentuk objek yang terbuka atau tertutup.

Selain jenis bentuk, proporsi dan skala dalam ruangan juga harus diperhatikan saat mempertimbangkan desain interior. Menambahkan elemen-elemen dengan bentuk serupa dalam ruangan dapat menciptakan harmoni dan keseimbangan. Sebaliknya, jika terlalu banyak elemen dengan bentuk yang berbeda, ini dapat menciptakan kebingungan visual.

Penting untuk mempertimbangkan bahwa menerapkan bentuk yang dominan pada elemen-elemen kecil dalam ruangan dapat menciptakan perasaan kenyamanan. Elemen kecil dalam ruangan pun harus diperhatikan, seperti dekorasi atau furnitur, agar bisa sejalan dalam hal bentuk dengan elemen yang lebih besar. Dengan memperhitungkan jenis bentuk yang digunakan, proporsi, dan skala, seorang desainer interior dapat menciptakan harmoni visual dalam ruangan dengan kesan nyaman dan menarik.

BACA JUGA: 12 Kombinasi Cat Rumah Warna Cream untuk Hunianmu!

Tips Menata Interior Rumah

prinsip desain interior
Better Homes

Rumah dapat diibaratkan sebagai kanvas kosong yang menanti untuk diisi dengan keindahan. Baik Sedulur sendiri atau seorang desainer memiliki kemampuan khusus untuk mengubah setiap ruangan menjadi sesuatu yang akan mengagumkan oleh banyak orang. Proses penghiasan rumah Sedulur bisa disamakan dengan kreativitas seorang seniman saat menciptakan sebuah karya yang spesifik, unik, dan penuh dengan unsur seni.

Di bawah ini, akan disajikan beberapa tips dalam menata interior rumah Sedulur sehingga hasilnya akan memukau.

1. Gorden dan karpet

Gorden adalah salah satu elemen desain yang sangat mudah digunakan untuk menghias rumah Sedulur, dan pemasangannya hanya memerlukan keahlian dasar. Aksen yang diciptakan oleh gorden dapat memberikan pernyataan yang kuat dalam sebuah ruangan. Selain gorden, jangan lupakan peran penting karpet dalam dekorasi.

Karpet memiliki fungsi ganda dalam mendekorasi ruangan. Selain bisa menutupi lantai yang mungkin tidak menarik atau kotor, karpet juga dapat menambahkan unsur pola yang menarik ke bagian lantai. Sedulur dapat mencoba berbagai model karpet dengan pilihan warna yang sesuai dengan tema dekorasi ruangan Sedulur.

2. Pencahayaan dekoratif

Merancang pencahayaan untuk sebuah ruangan adalah tugas yang harus dilakukan dengan cermat dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ini penting agar sistem pencahayaan dapat berfungsi secara optimal. Namun, selain dari segi fungsionalitas, pencahayaan juga memiliki dampak dramatis seperti elemen dekoratif lainnya. Pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mood atau suasana hati.

Banyak studi dan penelitian telah membuktikan bahwa pencahayaan dalam sebuah ruangan memiliki efek langsung terhadap suasana hati seseorang. Oleh karena itu, pemilihan dan perencanaan sistem pencahayaan yang tepat untuk sebuah ruangan merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam membangun karakter ruangan dan menciptakan suasana positif yang diinginkan.

Jika Sedulur memutuskan untuk menggunakan berbagai lampu dalam satu ruangan, ada baiknya untuk mencoba variasi dalam ukuran, warna, dan bentuk lampu tersebut. Hal ini dapat membantu Sedulur menciptakan sistem pencahayaan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan ruangan Sedulur.

3. Penyimpanan dekoratif

Setiap rumah memerlukan tempat untuk menyimpan barang-barang, entah itu dalam bentuk ruang penyimpanan khusus atau penyimpanan dalam bentuk lainnya. Dalam sebuah ruangan, bentuk dan model penyimpanan dapat memiliki dampak dekoratif yang kuat dan mampu menciptakan suasana yang ekspresif. Sebagai alternatif, pertimbangkan untuk memiliki rak-rak unik yang juga berfungsi sebagai elemen dekoratif.

Penyimpanan yang dirancang dengan sentuhan dekoratif dapat dianggap sebagai solusi yang sangat praktis untuk menjaga keberesan ruangan tanpa mengorbankan estetika. Misalnya, rak-rak unik seperti floating shelves bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk penyimpanan yang sederhana dan efisien. Floating shelves dapat digunakan untuk menampilkan dan memamerkan karya seni atau foto tanpa perlu mengorbankan banyak ruang, terutama ketika ditempatkan di dinding.

4. Tambahkan karya seni

idak ada cara yang lebih menarik untuk mendekorasi rumah daripada dengan menggunakan karya seni. Seni dinding, seperti lukisan atau patung, selalu memiliki kemampuan untuk menghadirkan suasana yang unik dan artistik dalam setiap ruangan. Sedulur dapat menggantung berbagai jenis karya seni dinding di berbagai ruangan, mulai dari dapur, ruang tamu, kamar tidur, hingga kamar mandi. Namun, penting untuk selalu mempertimbangkan keselarasan antara tema dan gaya desain dengan jenis karya seni yang Sedulur pilih.

Salah satu bentuk karya seni yang serbaguna dan mudah untuk diterapkan adalah kolase foto. Kolase foto adalah cara unik untuk menghadirkan sentuhan emosi, kenangan, atau bahkan ekspresi dalam sebuah ruangan. Menggantung kolase foto menjadi cara sederhana untuk memberikan karakter pribadi pada ruangan tersebut. Kolase foto tidak hanya membuat dinding rumah terasa istimewa dan menarik tetapi juga solusi pintar mendekorasi rumah. Hal ini dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa perlu keahlian khusus dalam seni atau desain interior.

5. Pemilihan furnitur

Furnitur merupakan salah satu elemen atau aspek paling penting dalam desain interior. Menambahkan furniture baru ke dalam rumah menjadi cara paling praktis dan bisa melahirkan penampilan ruang yang baik, dengan fungsi dan juga estetika. Namun, jika menginginkan efek dramatis, pertimbangkan untuk memasukan beberapa perabotan lama dengan tampilan vintage. Dengan seperti itu, Sedulur tidak saja menciptakan ilusi, tetapi juga mempertahankan fungsi dan juga estetika

Demikian tadi penjelasan lengkap tentang prinsip desain interior. Topik ini memang wajib Sedulur ketahui, khususnya ketika ingin membangun sebuah rumah sendiri. Penting untuk diingat, karena sebuah rumah bukan hanya sekedar tempat tinggal, tapi juga menjadi identitas bagi Sedulur. Semoga prinsip-prinsip desain interior yang telah dibahas kali ini bisa menjadi ilmu yang berharga untuk mewujudkan rumah dan ruangan sesuai impian Sedulur.