Panic Attack: Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Panic attack adalah suatu masalah psikologis yang tidak bisa diremehkan lagi. Hal ini disebabkan karena serangan tersebut bukan sekadar panik yang terjadi pada umumnya. Ketika seseorang sudah terserang penyakit ini, tidak menutup kemungkinan akan adanya akibat fatal yang terjadi.

Detak jantung akan berdegup lebih kencang, perut akan terasa mual, bahkan bisa juga menyebabkan kehilangan kesadaran diri atau pingsan. Serangan panik bisa menjadi satu bagian dari gangguan lainnya seperti depresi, insecure, dan fobia sosial.

Untuk menghindarinya, kita perlu mempelajari berbagai hal yang diperlukan seperti kenali terlebih dahulu apakah diri sendiri terkena hal tersebut atau tidak. Dengan mengenali panic attack itu apa, maka kita akan bisa mengatasi dan mengelolanya dengan baik. Simak lebih lanjut untuk mengenalnya lebih dalam, ya.

BACA JUGA: Apa Itu Toxic, Kenali Pengertian & Ciri Orang yang Harus Dijauhi

1. Apa itu panic attack?

apa itu panic attack
pexels

Suatu serangan ketakutan dan kepanikan yang cukup kuat dan memicu terjadinya berbagai gejala fisik adalah definisi dari serangan panik. Serangan panik bisa dirasa sangat menakutkan karena seseorang akan merasa mengalami serangan stroke, jantung, dan biasanya akan kehilangan kontrol atas dirinya sendiri. Hal yang sering dikaitkan dengan panic attack adalah seperti sedang menghadapi kematian. 

Adanya berbagai keluhan fisik yang dahsyat tersebut membuat penderita berulang kali meminta untuk dirujuk dan dibawa ke unit gawat darurat. Sehingga, akan dilakukan berbagai pemeriksaan laboratorium dan berbagai pemeriksaan dokter yang lebih rumit seperti CT-Scan, MRI, bahkan endoskopi. Umumnya, hasil yang akan diterima adalah semuanya berjalan dengan normal.

Penanganan tersebut sebaiknya diubah di dokter spesialis kejiwaan atau psikolog. Penderita akan melakukan pemeriksaan ulang karena mereka cenderung tidak puas dengan hasil yang ditunjukkan. Sehingga, sulit bagi penderita untuk menerima penjelasan dokter bahwa sesungguhnya kondisi mereka itu normal.

Seumur hidup, manusia setidaknya pernah mengalami serangan tersebut selama satu atau dua kali. Jika lebih dari itu dan berulang kali, maka penderita akan terbayang dan hidup pada sugesti ketakutan yang terus menerus ada dalam pikiran.

Serangan dan gangguan panik tersebut akan membuat si penderita senantiasa diliputi oleh rasa takut akan serangan berikutnya yang mungkin akan muncul lagi. Kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari akan berpengaruh karena adanya serangan panik tersebut.

2. Apa penyebab panic attack?

apa penyebab panic attack
pixabay

Sistem saraf akan diperintah oleh otak untuk menimbulkan respon untuk menghindar atau melawan saat seseorang sedang mengalami serangan panik. Detak jantung akan terpicu lebih cepat karena tubuh menghasilkan zat kimia berupa adrenalin. Zat tersebut juga akan berpengaruh pada aliran darah menuju otot dan frekuensi pernafasan.

Sebenarnya, kondisi seperti itu akan muncul karena tubuh mempersiapkan diri dengan menghindar atau melawan sesuatu ketika seseorang merasa dirinya tertekan. Adapun beberapa penyebab dan faktor yang bisa meningkatkan risiko panic attack artinya adalah serangan panik yang dimiliki seseorang:

  • Memiliki keluarga dengan riwayat serangan panik (faktor genetik)
  • Stress yang berlebihan
  • Berada di lingkungan yang suasananya ramai serta sesak
  • Terlalu banyak mengonsumsi alkohol, kafein, bahkan NAPZA
  • Memiliki trauma atau pengalaman di masa lalu yang membuat diri merasa tertekan
  • Karena menonton film horor atau mengalami turbulensi di atas pesawat, yang membuat penderita merasa tidak nyaman

BACA JUGA: 12 Ciri-Ciri Orang Rendah Hati dan Keutamaannya, Sudah Tau?

3. Ciri ciri panic attack

ciri ciri panic attack
pixabay

Serangan panik dapat terjadi dimanapun dan kapanpun secara tiba-tiba dan tidak memiliki gejala awal. Contohnya adalah ketika berada di keramaian, mengendarai mobil, bersenang-senang, bahkan pada saat tidur. Seorang yang mengidap serangan panik juga memiliki frekuensi yang berbeda, ada yang jarang dan juga sering.

Selain itu, gejala yang dialami juga beragam. Biasanya adalah hanya beberapa menit saja dan memiliki tahapan mulai dari tinggi, sedang, lalu menghilang dan hanya menyisakan perasan lelah saja. Adapun ciri dan tanda dari panic attack adalah gemetar, berkeringat berlebihan, tenggorokan tercekik, merasa seakan tiba ajalnya, merasa akan datangnya sebuah malapetaka, kesemutan, nyeri dada, mual, wajah terasa panas, bahkan sakit kepala hingga seperti pingsan.

Dengan adanya berbagai ciri tersebut, maka penderita biasanya akan menghindari datang ke tempat yang memungkinkan mereka mengalami serangan panik. Maka dari itu, penderita perlu ditemani oleh seseorang yang dipercaya, agar bisa melakukan pertolongan jika serangan terjadi.

4. Faktor risiko timbulnya serangan panik

faktor penyebab dan risiko
pixabay

Beberapa faktor risiko yang bisa membuat panic attack dialami oleh seseorang adalah sebagai berikut:

  • Adanya kenangan buruk pada masa lampau
  • Mengalami kejadian traumatis seperti kecelakaan serius atau pelecehan seksual
  • Terlalu banyak mengonsumsi kafein atau kebiasaan merokok
  • Stress berat karena berbagai masalah hidup, misalnya adalah anggota keluarga yang meninggal dunia atau mengalami penyakit serius
  • Adanya perubahan dalam hidup seperti memiliki momongan atau perceraian

BACA JUGA: Apa Itu Self Love? Pentingnya Menghargai Diri Sendiri Jika Bukan Siapa-siapa

5. Komplikasi dari serangan panik yang berbahaya

serangan panik
pixabay

Serangan panik bisa dengan mudah mempengaruhi aktivitas sehari-hari jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat. Tidak menutup kemungkinan seseorang mengalami hal yang sama di kemudian hari meskipun panic attack sudah bisa teratasi di waktu tertentu. Ada beberapa komplikasi dari serangan panik yang berbahaya jika tidak segera ditangani, yaitu:

  • Mengonsumsi obat terlarang dan alkohol yang membahayakan nyawa
  • Mengalami fobia tertentu, seperti takut berkendara atau takut bertemu dengan seseorang.
  • Memilih untuk menyendiri daripada bersosialisasi
  • Mengalami depresi, gangguan cemas, dan berbagai kondisi yang berkaitan dengan mental lainnya.
  • Mengalami masalah keuangan
  • Yang paling parah adalah melakukan percobaan bunuh diri

6. Diagnosis serangan panik

Diagnosis
pixabay

Ada beberapa diagnosa yang akan disampaikan oleh dokter mengenai apa panic attack dan berbagai informasi yang berkaitan. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh sebelum mendiagnosa apakah seseorang bisa dikatakan mengidap serangan panik atau tidak. Beberapa hal tersebut di antaranya adalah pemeriksaan fisik secara menyeluruh, evaluasi psikologis berupa pertanyaan mengenai gejala atau kondisi apa yang membuat seseorang stress, serta melakukan tes darah yang berfungsi untuk memeriksa kelenjar tiroid.

BACA JUGA: Fenomena Quarter Life Crisis, Begini Cara Menghadapinya

7. Penanganan panic attack

Penanganan
pexels

Penanganan yang dilakukan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater untuk seseorang yang sudah didiagnosa memiliki serangan panik adalah dengan melakukan terapi. Terapi umumnya akan dilakukan bersamaan dengan pemberian obat tertentu. Terapi yang dilakukan sebagai cara mengatasi panic attack adalah terapi kognitif-perilaku untuk mengubah cara berpikir dan kebiasaan untuk menjalani kehidupan dengan seimbang. Sedangkan obat yang biasa diberikan adalah golongan serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), yang termasuk dalam kelas “antidepresi”.

Serangan panik atau panic attack memang bisa diatasi menggunakan obat dari dokter spesialis atau terapi. Namun, ada juga beberapa cara untuk mengendalikan gejalanya seperti melatih tubuh untuk bisa mengelola stress dengan cara relaksasi, menjaga waktu tidur, serta mengikuti jadwal dan pengobatan dengan baik. Semoga bermanfaat!