oligarki adalah

Oligarki adalah sistem pemerintahan yang dianut oleh beberapa negara di dunia ini. Contoh oligarki adalah pemerintahan Uni Soviet, China, Iran, hingga Aparteid Afrika Selatan. Sistem pemerintahan yang satu ini, dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa. Entah itu golongan maupun kelompok tertentu.

Namun, ternyata sistem pemerintahan oligarki sendiri juga mempunyai perkembangannya sendiri di Indonesia. Loh, bukannya Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi ya? Lalu manakah yang benar? Oligarki atau demokrasi?

Nah, bagi Sedulur yang penasaran, maka Sedulur sedang membaca artikel yang tepat. Berikut ini ada penjelasan mengenai oligarki dan beberapa informasi yang terkait dengan sistem pemerintahan tersebut.

BACA JUGA: Inovasi: Pengertian, Ciri ciri, Manfaat & Contohnya

-->

Apa itu oligarki?

Pexels

Oligarki adalah istilah untuk sistem pemerintahan, dimana struktur kekuasaannya dikuasai oleh sekelompok kecil orang luar, maupun beberapa individu yang terpilih untuk mengendalikan keputusan dari pemerintah atau para pemimpin.

Jadi bisa dibilang jika lawan oligarki adalah demokrasi, dimana keputusan ada di tangan rakyat. Ya, sebenarnya oligarki sendiri tidak pernah digunakan sebagai istilah resmi untuk bentuk dari sistem pemerintahan. Istilah tersebut hanya digunakan sebagai kritik saja.

Selain itu, oligarki juga sering digunakan sebagai cara untuk menunjukkan pengaruh dari orang kaya yang berkuasa dalam dunia politik dan pemerintahan. Nah, pemerintahan tersebut justru digunakan untuk menguntungkan diri mereka sendiri.

Dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari kelompok atau golongan tertentu.

Suatu negara yang dianggap menggunakan pemerintahan oligarki, juga dapat disebut sebagai oligarki (seperti dalam pandangan orang di luar bangsa yang menganggap jika bangsa tersebut selalu menindas rakyatnya demi kepentingan politik).

Selain itu, oligarki juga bisa merujuk pada kelas orang yang mempunyai kekuasaan di dalam sistem pemerintahan. Misalnya saja, sebuah negara dijalankan oleh oligarki yang terdiri dari beberapa perusahaan atau industrialis yang kuat dalam negara tersebut.

Aristokrasi dan oligarki sama-sama menjadi bentuk pemerintahan dimana masyarakat di perintah oleh sekelompok kecil orang. Tetapi, ada beberapa perbedaan utama, dan yang paling signifikan yakni aristokrasi “diperintah oleh yang terbaik”, sedangkan oligarki “diperintah oleh segelintir orang”.

Oligarki menurut Winters

oligarki adalah
Pexels

Menurut Jeffrey A Winters, Profesor Northwestern University, oligarki terbagi jadi dua dimensi. Dimensi pertama yakni oligarki yang mempunyai kekuasaan besar secara sistematik, meskipun statusnya di dalam sebuah komunitas itu adalah minoritas.

Kemudian untuk dimensi yang kedua, adalah oligarki yang memiliki dasar kekuasaan serta kekayaan material yang sangat sulit untuk dipecah dan diseimbangkan.

Oleh karena itu, bisa disimpulkan jika kekuasaan yang oligarki tersebut harus memiliki dasar kekuasaan yang susah untuk dipecah dan juga jangkauan yang sifatnya harus sistemik.

Ciri utama oligarki

oligarki adalah
Pexels

Nah, untuk memperjelas penjelasan tentang oligarki, Winters pun menggolongkan oligarki menjadi empat ciri utama, antara lain:

  • Tingkat keterlibatan secara langsung dari oligarki di dalam pemaksaan hak atas harta serta kekayaan.
  • Keterlibatan dari oligarki di dalam kekuasaan atau pemerintahan.
  • Keterlibatan dalam memaksa apakah akan kolektif atau terpecah.
  • Adanya sifat yang liar atau jinak.

BACA JUGA: Demokrasi: Pengertian, Hakikat, Sejarah, Jenis, dan Manfaatnya

Tipe ideal oligarki

Pexels

Berdasarkan dari beberapa ciri di atas, Winters juga membuat empat tipe yang ideal untuk oligarki, yakni seperti berikut:

1. Oligarki panglima

Oligarki datang dengan membawa kekuasaan yang memaksa, atau dengan sebuah kekerasan secara langsung. Nah, oligarki panglima ini mempunyai tentara dan juga senjata untuk merebut sumber daya secara langsung kekuasaan dari oligarki yang lain.

Sehingga bisa dibilang jika pengumpulan kekayaan dilakukan dengan menaklukan satu panglima dengan panglima lain, Akibatnya, muncul berbagai macam ancaman, dan yang paling dominan terjadi adalah klaim harta dan juga pendapatan.

Oligarki panglima sendiri dulunya pernah terjadi dalam masa pra sejarah, Eropa zaman pertengahan, hingga keluarga yang berseteru di Pegunungan Appalachia.

2. Oligarki penguasa kolektif

Oligarki memiliki kekuasaan dan juga berkuasa dengan cara yang kolektif melalui lembaga yang mempunyai norma atau aturan. Di dalam oligarki yang satu ini, para penguasa akan saling bekerja sama untuk mempertahankan kekayaannya yang dimilikinya, dengan cara memerintah suatu komunitas.

Oligarki penguasa kolektif dapat ditemukan dalam komisi mafia, pemerintahan Yunani-Roma, serta praktek politik pasca Soeharto di Indonesia.

3. Oligarki sultanistik

Oligarki yang terjadi pada saat monopoli sarana pemaksaan, terdapat pada satu tangan oligarki. Hal ini terjadi karena adanya suatu hubungan antara oligarki yang mempunyai kekuasaan dengan oligarki (patron-klien).

Nah, oligarki sultanistik memberikan wewenang serta kekerasan kepada penguasa utama saja. Sedangkan untuk para oligarki yang lain, hanya menggantungkan pertahanan kekayaan dan juga harta mereka pada oligarki utama atau tunggal. Tahukan Sedulur, jika hal ini pernah terjadi di Indonesia saat pemerintahan Soeharto.

4. Oligarki sipil

Untuk oligarki yang satu ini, sepenuhnya tidak bersenjata dan juga tidak berkuasa secara langsung. oligarki hanya menyerahkan kekuasaannya pada suatu lembaga non pribadi serta kelembagaan yang memiliki hukum yang lebih kuat.

Sehingga, oligarki hanya akan fokus untuk mempertahankan pendapatan dengan cara mengelak dari jangkauan negara di dalam meredistribusikan kekayaannya. Oligarki sipil tidak selalu bersifat demokratis dan melibatkan diri dalam pemilu.

Hal semacam ini terjadi di Amerika Serikat dan India, di mana oligarki di kedua negara tersebut bersifat demokratis secara prosedural. Namun berbeda di negara Singapura dan juga Malaysia, dimana oligarki disana sifatnya otoriter.

Ciri-ciri sistem pemerintahan oligarki

Pexels

1. Kekuasaan dan uang tak dapat dipisahkan

Ciri-ciri yang pertama ini, berfokus pada kekayaan dan kekuasaan yang mempengaruhi masalah politik, motivasi, dan juga kapasitas dari suatu negara. Bagi mereka, uang lah yang  memiliki dan memberikan kekuasaan. Tentu saja, kekuasaan dan uang itu tidak akan pernah bisa dipisahkan.

2. Kekuasaan dikendalikan oleh kelompok kecil masyarakat

Dalam hal ini, pemerintahan hanya dikuasai oleh kelompok kecil masyarakat yang mempunyai uang. Hal ini karena mereka akan sangat mudah masuk ke dalam pemerintahan hanya dengan memiliki kekayaan, kedudukan, serta uang.

Fenomena seperti itu pernah terjadi pada saat revolusi industri di Inggris. Pada saat itu, orang-orang kaya akan sangat mudah masuk ke dalam pemerintahan karena harta alias uang yang mereka miliki.

3. Kesenjangan dan ketidaksetaraan dari sisi materi

Di dalam sistem pemerintahan ini, orang kaya akan terlihat lebih menonjol daripada kelompok lain yang tidak memiliki materi. Biasanya, hal ini akan menimbulkan konflik sosial di masyarakat secara berkepanjangan. Inilah yang menyebabkan kemiskinan meningkat, dan pemimpinnya akan semakin kaya.

4. Kekuasaan digunakan untuk mempertahankan kekayaan

Pemimpin atau penguasa yang ada di dalam sistem pemerintahan ini hanya memikirkan untuk mempertahankan kekayaan mereka saja. Hal ini dikarenakan sistem ini menganut paham, “siapa yang punya uang, maka dialah yang akan berkuasa”.

Dengan ini, maka mempertahankan kekayaan adalah suatu yang harus dilakukan dan wajib hukumnya agar tetap bisa berkuasa. Jadi, tujuan dari oligarki hanya mementingkan kekayaan dan juga kekuasaan. Inilah yang membuat penguasa yang banyak uang dapat terus berkuasa demi meningkatkan kekayaannya.

Oligarki di Indonesia

oligarki adalah
Pexels

Seperti yang sudah diketahui, Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi. Akan tetapi, sistem demokrasi yang dianut Indonesia sendiri, memiliki tujuan untuk memeratakan kekuasaan dan juga ekonomi.

Jeffrey Winters, seorang analisis politik, mengatakan jika demokrasi di Indonesia ternyata juga dikuasai oleh sekelompok oligarki. Hal ini berakibat pada sistem demokrasi yang semakin jauh dari cita-cita serta tujuan untuk membuat rakyat Indonesia menjadi makmur.

Winters juga menjelaskan jika ketimpangan kekayaan di Indonesia, jauh lebih merata antara kelompok miskin dengan kelompok kaya pada saat tahun 1945 jika dibandingkan dengan saat ini. Hal ini terjadi karena kelompok elit dan oligarki Indonesia telah menguasai dan mengontrol sistem demokrasi.

Winters pun menambahkan bila sistem demokrasi yang berkembang, akan semakin membuat oligarki menjadi merajalela. Hal ini bukanlah kesalahan dari sistem demokrasi, melainkan kurangnya penegakan hukum di dalam sebuah pemerintahan.

BACA JUGA: Wawasan Nusantara: Pengertian, Tujuan, Isi, Fungsi & Asas

Oligarki adalah faktor utama yang mempengaruhi ekonomi politik Indonesia. Contoh oligarki di indonesia banyak ditemui pada masa Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto. Kemudian terus berlanjut sampai runtuhnya pemerintahan Soeharto, yang semula oligarki sultanistik jadi oligarki penguasa kolektif.

Namun, oligarki di Indonesia tidak hilang begitu saja. Justru oligarki terus bertransformasi dan menyesuaikan konteks politik di Indonesia yang didorong Neoliberalisme. Setelah terjadinya krisis ekonomi 1998, oligarki dapat bertahan dan menjadi tokoh utama dalam dunia bisnis di Indonesia.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!