Penyakit Milia: Gejala, Penyebab, dan Cara Menghilangkannya

Merujuk pada jurnal yang ditulis Gallardo Avila dan Mendez, milia adalah penyakit sejenis kista jinak yang terbentuk karena tumpukan keratin dan sel kulit mati di bawah lapisan kulit. Milia bisa tumbuh di seluruh area kulit, terutama bagian wajah.

Milia biasanya menyerang bayi, tetapi juga orang dewasa. Tidak ada efek samping dari milia kecuali rasa tak nyaman dan kurang percaya diri. Bagi pengguna makeup, milia bisa mengurangi tampilannya karena menampakkan tekstur yang mengganggu pada permukaan kulit.

Untuk itu banyak orang mencoba menghilangkannya. Istilah awam dari milia adalah bruntusan atau milk spot. Tentunya, ada faktor penyebab milia yang perlu kita tahu. Untuk itu, silakan gulir ke bawah dan mari melongok seluk beluk milia lebih dalam. 

BACA JUGA: 18 Cara Menghilangkan Bruntusan di Jidat & Wajah yang Benar

1. Tipe dan karakter milia 

tipe dan karakter milia adalah
Pexels

Milia ternyata terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Apa bedanya?

Milia primer 

Merujuk pada Cleveland Clinic, milia primer adalah benjolan kecil yang muncul di dekat mata, dahi, pipi, bahkan organ kelamin. Anak-anak dan orang dewasa memiliki risiko yang sama. Milia primer tidak digolongkan sebagai kelainan pada kulit. Ia muncul dan akan menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu sebulan. Milia primer banyak dipengaruhi oleh faktor genetik karena muncul sejak lahir. 

Milia sekunder 

Berbeda dengan milia sekunder. Milia sekunder di wajah adalah penyakit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari berlebih dan trauma yang didorong oleh penggunaan bahan aktif yang keras pada skincare atau bisa pula karena prosedur kecantikan tertentu seperti laser. Jika milia primer bersifat genetik, milia sekunder muncul karena kecerobohan kita dalam merawat wajah. Tak heran, bila kondisi ini lebih banyak menyerang orang dewasa. 

2. Penyebab munculnya milia di wajah 

Penyebab milia
Pexels

Ada beberapa hal yang menyebabkan kemunculan milia di wajah adalah faktor dari luar dan dalam. Berikut beberapa alasannya.

Penggunaan skincare yang menyumbat pori

Penyebab milia sekunder adalah bahan-bahan skincare yang dikenal keras dan bisa menyumbat pori. Merujuk pada situs Skin Nutritious, bahan-bahan tersebut antara lain mineral oil, coconut butter, beeswax, lanolin, isopropyl isostearate, isostearic acid, isopropyl myristate, minyak zaitun, minyak kelapa, minyak jojoba, dan lain sebagainya. Daftar lengkapnya bisa Sedulur cek sendiri di tautan tersebut. 

Tidak semua orang akan mengalami breakout dan milia setelah menggunakan bahan-bahan tersebut. Semua tergantung pada kondisi dan ketahanan kulit masing-masing individu. Namun, biasanya bahan-bahan komedogenik tersebut memang tidak disarankan untuk orang yang memiliki kulit berminyak dan acne prone

Kurang eksfoliasi 

Kulit manusia pada dasarnya bisa melakukan eksfoliasi secara otomatis dalam kurun waktu tertentu. Gunanya untuk mengganti sel kulit mati dengan yang baru. Namun, kemampuan ini akan berkurang seiring pertambahan usia. Hal ini yang menyebabkan di usia 20-an, orang mulai mengalami masalah kulit, termasuk salah satunya milia. 

Untuk itu, Sedulur disarankan untuk mempercepat atau mendorong eksfoliasi dengan menggunakan produk-produk yang mengandung asam AHA atau BHA. Mereka bisa mempercepat pergantian sel dan membuat wajah tampak bersinar. Namun, harus diimbangi dengan penggunaan pelembab dan tabir surya karena asam bisa membuat kulit kita lebih kering dan sensitif pada matahari. 

Malas membersihkan wajah dengan seksama 

Kebiasaan ini bisa meninggalkan residu yang akhirnya menumpuk dan menyumbat pori. Terutama untuk Sedulur yang rutin menggunakan makeup, membersihkan wajah dengan seksama wajib dilakukan. Bila perlu lakukan double cleansing dengan menggunakan sabun pembersih ditambah micellar water. 

Bisa sih menggunakan cleansing balm terlebih dahulu. Namun, segera bersihkan benar-benar dengan pembersih water-based. Jangan sampai meninggalkan residu, ya. Pasalnya jerawat milia kemunculannya karena pori-pori yang tersumbat. Biasanya cleansing balm merupakan oil-based skincare yang bisa menyumbat pori dan mendorong penyakit ini muncul. 

Kurang istirahat 

Penyebab lain dari milia mata adalah kurang istirahat. Tidur adalah bagian penting dalam metabolisme seseorang. Saat tidur, tubuh kita bekerja membersihkan sel-sel yang tidak dibutuhkan. Termasuk sel kulit mati di wajah. Untuk itu, tidur cukup adalah salah satu kunci penting untuk mendorong proses eksfoliasi alami dan membuat kita merasa segar dan bugar. 

Memiliki kondisi klinis khusus seperti rosacea dan eczema

Orang dengan kelainan kulit seperti rosacea, eczema, dan seborrheic dermatitis memiliki risiko lebih tinggi terkena milia. Ini karena kondisi tersebut menyisakan trauma, ruam, dan luka pada kulit yang bisa memicu milia terbentuk. 

BACA JUGA: 10 Rekomendasi Toner Untuk Wajah Bruntusan yang Ampuh

3. Cara mengatasi jika sudah terlanjur muncul 

cara mengatasi
Pexels

Bila milia sudah terlanjur terbentuk pada kulit wajahmu, Sedulur bisa melakukan cara-cara berikut untuk mengobati milia. 

Eksfoliasi 

Eksfoliasi bisa dilakukan sendiri di rumah dengan toner atau pembersih wajah yang mengandung asam AHA atau BHA. Ikuti prosedur pada kemasan produk, beberapa memang bisa dipakai setiap hari, tetapi ada pula yang hanya disarankan untuk dipakai beberapa kali dalam seminggu. Biasanya toner aman dipakai tiap hari pagi dan malam, tetapi untuk produk pembersih yang menawarkan peeling atau eksfoliasi hanya dipakai seminggu sekali saja. 

Eksfoliasi bisa pula dilakukan dengan menggunakan scrub wajah. Baik produk pabrikan atau buatan rumah dengan bahan-bahan dapur. Pastikan bulir scrub halus agar tidak mengiritasi atau menimbulkan trauma pada kulit, ya. Obat milia di apotik yang satu ini bisa ditemukan dengan di minimarket juga. 

Chemical peels 

Cara lainnya adalah chemical peels. Cara ini hanya bisa Sedulur lakukan dengan pergi ke klinik kulit atau kecantikan. Chemical peels ada beberapa macam tergantung dengan tingkat kedalamannya. Kulit akan dioles dengan cairan asam khusus dan ia akan mengelupas secara bertahap dalam beberapa hari. Obat atau larutan asam yang dipakai cukup keras, jadi harus di bawah pengawasan dokter spesialis. 

Serum retinol 

Serum retinol juga banyak dipakai sebagai obat milia. Ini karena retinol memiliki fungsi menyamarkan tekstur pada wajah, baik itu kerutan atau benjolan. Retinol bisa Sedulur temukan dalam bentuk serum atau krim mata. Silakan cari yang konsentrasinya rendah dulu jika belum pernah mencoba. 

Retinol tidak hipoalergenik dan berisiko memunculkan iritasi pada sebagian individu. Ada baiknya dicoba dulu di satu titik sebelum memolesnya di wajah secara keseluruhan. Retinol dipakai pada malam hari saja sebelum tidur setelah membersihkan wajah dan memakai toner. Setelah retinol, jangan lupa memulas pelembab. 

Tabir surya 

Setelah itu, jangan lupa untuk setia mengenakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan. Milia muncul karena paparan sinar UV berlebih yang melukai kulit. Untuk itu, tabir surya diciptakan guna memberikan proteksi pada kulit wajah. Untuk menghindari penyumbatan pori dan breakout, silakan pilih yang water-based, Sedulur. 

BACA JUGA: 12 Rekomendasi Salep Penghilang Bekas Jerawat yang Ampuh

4. Cara mencegah milia agar tak datang lagi

cara mencegah
Pexels

Berikut kiat agar milia tak lagi datang mengganggumu. 

  • Bersihkan wajah dengan lebih teliti agar tak ada lagi residu yang berisiko memicu munculnya milia dan jerawat pada umumnya. Bila perlu lakukan pembersihan dua kali dengan water-based cleanser untuk menghindari penyumbatan pada pori karena skincare berbahan dasar minyak. 
  • Rajin eksfoliasi dengan toner seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya. Tambah dengan scrub setidaknya seminggu sekali atau bila sangat sibuk, dua minggu sekali. 
  • Selalu pakai tabir surya saat beraktivitas di pagi dan siang hari. Terutama di bagian wajah yang rawan terpapar dan rusak. Selain mencegah milia, tabir surya bisa melindungi kita dari risiko melasma dan hiperpigmentasi, serta masalah kulit lainnya. Sepele, tapi penting. 
  • Tidur dan minum yang cukup. Seberapa sibuknya kita sempatkan untuk tetap istirahat. Begitu pula dengan kebiasaan minum air putih yang terbukti bisa membantu tubuh membuang racun dan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh. Tambah dengan gaya hidup sehat, makan cukup serat dan olahraga. Kebiasaan sehat ini secara tak langsung membuat kulit tampak lebih bening bersinar. Buktikan, deh. 

Itu beberapa hal tentang milia yang sudah Sedulur ketahui. Tentu ini hanya pengantar semata. Silakan dijadikan sebagai referensi untuk solusi masalah wajahmu. Jika belum berhasil, mungkin masalah milia adalah hal yang harus dikonsultasikan dengan sang ahli.