Lemparan lembing merupakan cabang olahraga atletik yang dimainkan dengan cara melempar tombak berujung sejauh mungkin. Dari sejarahnya, cabang olahraga ini termasuk salah satu yang tertua di dunia. Olahraga ini memusatkan kekuatan pada otot lengan untuk melemparkan tombaknya.
Meskipun cabang olahraga ini tidak sepopuler sepak bola atau badminton, namun pembahasannya sangat menarik untuk dikupas dan dipraktekkan. Sebelum memutuskan untuk melakukan olahraga satu io, yuk kita simak teknik dasar dan cara memainkan lemparan lembing berikut.
BACA JUGA: 18 Olahraga Kardio yang Banyak Manfaat dan Mudah Dilakukan
Pengertian olahraga lemparan lembing
Pengertian dari cabang olahraga ini bisa diartikan sebagai olah tubuh yang dilakukan dengan cara melempar lembing atau tombak sejauh mungkin. Cabang olahraga atletik ini juga biasa disebut dengan javelin throw dan terbuat dari logam.
Definisinya sendiri diambil dari kata lempar yang bisa diartikan membuang sejauh mungkin. Sementara itu, lembing adalah nama alat atau tongkat yang digunakan ketika melakukan olah tubuh ini. Namun, cara melakukannya tidak sembarangan dilempar.
Supaya bisa melesat jauh, terdapat beberapa teknik dasar yang harus dilakukan dan dibutuhkan untuk bisa menyeimbangkannya. Supaya lemparannya bisa mendarat dengan sempurna, perhatikan tiga aspek yang bisa dipelajari, yaitu kekuatan, teknik, serta kecepatan.
Alat lempar lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata, badan, serta tali lembing. Badannya terbuat dari metal, lalu matanya berbentuk lancip dengan ujung yang panjang. Berat sebuah lembing untuk pria dan wanita tidaklah sama. Untuk putra, beratnya sebesar 800 gram. Sedangkan, untuk putri memiliki berat sebesar 600 gram.
Sementara itu, panjangnya untuk putra setinggi 2.60 m hingga 2.70 m. sedangkan putri, panjangnya adalah 2.20 m hingga 2.30 m. Dalam perlombaan atau kompetisi regional atau dunia, peserta wajib menggunakan alat yang sudah disediakan oleh panitia. Akan tetapi, dalam perlombaan yang lebih kecil, peserta bisa membawa lembingnya sendiri asalkan sudah diperiksa dan diberikan tanda oleh panitia.
Sejarah lempar lembing
Sejarah olahraga lemparan lembing ternyata sudah menjadi salah satu permainan yang telah ada sedari dulu. Bahkan, olahraga ini ada sejak zaman purba. Dimana, mereka menjadikannya sebagai alat untuk berburu mangsa. Pada jaman dahulu, lembing dimanfaatkan sebagai salah satu senjata perang yang banyak digunakan.
Senjata ini sudah digunakan semenjak masa peradaban Yunani, tepatnya saat zaman Mycenaean dan kekaisaran Romawi. Senjata ini digunakan untuk berperang secara umum karena memang beratnya lebih ringan serta mudah untuk dilemparkan jika dibanding dengan menggunakan tombak.
Seiring waktu berjalan, maka pendidikan modern yang masuk ke desa sampai pelosok menjadi semakin tinggi. Kemudian, kebiasaan untuk berburu sudah mulai ditinggalkan. Selain kebiasaan, budayanya pun juga mulai ditinggalkan. Namun, budaya dan kebiasaan tersebut masih akrab di telinga masyarakat karena memiliki segala macam modifikasi dalam teknik permainannya.
Singkat cerita, alat untuk berburu ini kemudian dijadikan sebagai cabang olahraga. Dimana, sekarang ini olahraga ini sudah bisa dilombakan. Cabang olahraganya mulai dipertandingkan pada sebuah olimpiade pada tahun 1908. Hingga saat ini, cabang olahraga ini masih banyak diminati.
Aturan lempar lembing
Dalam pertandingannya, terdapat aturan atau materi lempar lembing yang harus diikuti oleh setiap pemainnya. Salah satu aturannya adalah harus menggunakan satu tangan saja. Berikut adalah beberapa aturan yang lainnya:
- Biasanya, pemain akan diberikan kesempatan untuk melakukan lemparan sebanyak empat sampai enam kali per kompetisi.
- Ketika mendarat, lembing harus jatuh dalam posisi ujung yang tajam terlebih dahulu pada lapangan pertandingan.
- Ketika sedang melempar, posisinya harus lebih diatas dari lengan atas serta posisi kaki tidak boleh melewati garis batas ancang-ancang dalam lemparan.
- Para pemain yang bisa menghasilkan lemparan terjauh bisa keluar sebagai pemenang.
- Apabila terdapat hasil yang sama atau seri, maka akan ada tambahan satu kali kesempatan dan pemain yang melempar paling jauh lah yang berhak menjadi pemenang.
- Supaya lemparan dianggap sah, para pemain yang bertanding tidak boleh berbalik membelakangi lapangan sebelum lembing jatuh pada area pertandingan. Selain itu, jarak mendaratnya harus siap untuk dihitung.
BACA JUGA: Tenis Meja: Pengertian, Sejarah, Peraturan & Teknik Dasar
Teknik memegang lembing
Lemparan lembing merupakan sebuah cabang olahraga atletik yang mengutamakan gerakan pada otot dan lengan. Maka dari itu, harus dilakukan teknik dan latihan yang tepat supaya bisa memaksimalkan lemparan serta mengurangi cedera yang terdapat pada lengan. Sebelum melakukan latihannya, diharuskan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu supaya seluruh badan termasuk lengan dan otot tidak kaku dan renggang ketika digerakkan.
Dalam tekniknya, cabang olahraga ini dibagi menjadi empat yaitu teknik memegang lembing, teknik membawa lembing, teknik berlari, dan teknik melempar lembing. Sebelum melempar, ada baiknya untuk mempelajari cara memegangnya terlebih dahulu dengan baik dan benar. Dengan mempelajarinya, maka bisa menjadi kunci utama untuk membuat lemparan bagus.
Pastinya, pada bagian lembing terdapat lilitan tali yang bertujuan untuk tempat yang dianjurkan ketika memegangnya. Pada titik itulah yang menjadi tempat paling efektif untuk memegangnya. Terdapat tiga gaya dalam memegangnya, yaitu gaya Finlandia, Amerika, serta penjepit. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Gaya Amerika
Cara memegang lembing dengan gaya amerika bisa dilakukan dengan menyentuh bagian tali di antara jari telunjuk dan ibu jari. Kemudian, telapak tangan serta jari lainnya digunakan atau diposisikan menggenggam tongkat seperti biasa.
Gaya pegang ini juga mudah untuk dilakukan jika dibandingkan dengan yang lainnya. Umumnya, orang-orang yang memegangnya dengan gaya lain seperti Finlandia adalah atlet elit saja. Secara umum, gaya pegang Finlandia dan Amerika masih banyak digunakan hingga saat ini karena mempunyai dorongan yang sama kuat. Perbedaannya hanya terletak pada teknik memegangnya saja.
2. Gaya penjepit
Gaya penjepit ini cara memegangnya adalah pada bagian lilitan tali dengan jari tengah dan jari telunjuk yang berada di antara lembing dengan posisi menjepit. Gaya ini digunakan untuk mencegah terjadinya luka di siku akibat salah melempar. Namun, karena lilitan talinya yang tipis tersebut, maka juga bisa memicu masalah ketika sedang melemparnya.
BACA JUGA: Macam – Macam Teknik Dasar Permainan Bola Kasti Adalah
3. Gaya Finlandia
Gaya Finlandia digunakan dengan cara memegang lembing pada bagian lilitan tali dengan ibu jari dan jari tengah yang bertemu, kemudian diikuti dengan sisa jari lainnya yang menggenggam, tapi jari telunjuk tetap lurus mengikuti lembingnya. Gaya memegang yang satu ini hampir mirip dengan gaya Amerika. Akan tetapi, telunjuk yang lurus harus diulur agak ke belakang guna mengontrol ketika ingin melemparkan lembing.
Teknik membawa lembing
Setelah bisa menentukan dan mengetahui gaya apa saja yang terdapat pada olahraga lemparan lembing, maka langkah selanjutnya adalah memahami teknik membawanya dengan baik dan benar. Berikut ini adalah langkah-langkahnya.
- Pertama, lembing dipegang dan diposisikan berada di atas bahu. Dalam hal ini, posisi dari siku harus tepat mengarah ke depan. Kemudian, arahkan ke depan dengan sudut kemiringan 40 derajat menuju arah lemparan.
- Ketika sedang melakukan langkah pertama, usahakan supaya pinggul diposisikan tegak lurus dengan area target. Sebelum melempar, biasanya seorang pemula akan melakukan lari sebanyak 10 langkah. Sedangkan, atlet biasanya bisa sampai 13 sampai 18 langkah.
- Selama melakukan lari, pastikan posisi memegang lembing harus sesuai dengan posisi atau teknik awal.
- Jika sudah mencapai langkah yang akhir, kaki diputar berlawanan dengan tangan yang digunakan untuk memegang lembing. Kemudian, arahkan pinggul menuju target tempat lempar lembing.
- Berikutnya, lakukan gerakan kaki menyilang sambil menarik lembing pada bagian belakang. Dalam hal ini, tubuh harus diposisikan condong ke belakang supaya bisa bersiap untuk melemparnya sesuai di area target.
Teknik lari lempar lembing
Jika Sedulur telah paham bagaimana cara memegang dan membawanya, berikutnya adalah mengetahui bagaimana teknik untuk berlari jika ingin melemparkannya pada area lapangan lempar lembing. Berikut adalah langkah lengkapnya:
- Ketika mengawali lari, pastikan untuk berlari sambil membawa lembing dengan posisi berada di atas kepala, telapak tangan menghadap atas, dan lengan ditekuk ke depan. Seperti pada awal posisi memegangnya, yang harus diingat adalah posisi dari lembing harus sejajar di atas garis paralel dengan tanah.
- Bagian akhir dari awal terdiri dari langkah silang yang biasa dinamakan cross steps. Tak hanya itu saja, terdapat pula beberapa cara lainnya seperti langkah silang (cross steps), langkah silang belakang (rear cross steps), dan jingkat (hot steps).
- Pada langkah silang atau cross step, ketika kaki kiri diturunkan, bahu diputar ke arah kanan dengan perlahan. Kemudian, lengan kanan bergerak ke arah belakang. Pada saat yang bersamaan inilah titik gravitasi akan turun ketika melakukan awalan dari lari.
- Perputaran bahu dan lengan yang diluruskan ini akan terus bergerak menuju arah belakang tanpa terputus sampai melewati atas kaki kiri. Hal inilah yang akan menghasilkan tubuh yang condong menuju belakang.
- Pandangan mata harus lurus ke depan dan fokus. Kemudian, ketika tungkai kanan mendarat dengan posisi ditekuk, kemudian diakhiri dengan langkah silang. Lalu dilanjutkan dengan mengangkat tumit kanan ketika lutut bergerak maju, lalu kedua tungkai dibuka dengan melangkahkan kaki kiri sejauh mungkin ke depan serta diinjak ke arah kiri sedikit.
- Pada kondisi ini, tetaplah jaga lembing pada genggaman yang berada pada posisi setinggi bahu. Usahakan untuk selalu menjaga pergelangan tangan dengan posisi menghadap ke atas supaya ekor lembing tidak menyentuh tanah.
- Untuk pergerakan terakhir, ketika kaki kiri telah diturunkan dalam akhir lemparan, kemudian pinggul berputar ke depan dan ditandai dengan putaran ke dalam lutut dan kaki kanan. Setelah itu, bahu kiri segera dibuka dan siku kanan diputar menuju arah atas. Gerakan ini diiringi dengan lembing yang diluruskan ke atas lengan dan bahu menuju arah target.
- Kemudian, tekan kaki kiri seperti melompat serta kaki kanan ke dalam. Lalu, luruskan sambil lutut kanan yang ikut lurus, sehingga akan membentuk posisi membujur dari badan dan siap untuk melempar.
BACA JUGA: Cara Melakukan Passing Bawah Baik & Benar Dalam Bola Voli
Teknik melempar lembing
Telah diketahui bahwa alat lempar lembing terbuat dari bambu, kayu, bahkan alumunium. Selanjutnya adalah memahami bagaimana teknik melempar lembing yang bisa digunakan tanpa awalan lari. Beberapa langkahnya adalah sebagai berikut:
- Tangan harus diluruskan dan badan dicondongkan ke bagian belakang. Jangan lupa untuk tetap mempertahankan pandangan pada area target.
- Untuk tumpuan, gunakan kaki bagian depan lalu dorong menggunakan kaki yang lainnya. Titik gravitasi diubah dan berat badan ke depan sambil posisi bersiap untuk melemparkan.
- Di saat yang bersamaan, Sedulur bisa melemparkan lembing pada arah atas depan. Lembing yang dipegang lalu dilepaskan ketika posisi tangah berada pada depan kaki tumpuan.
- Terakhir, lempar lembing sekuat tenaga dan jaga keseimbangan tubuh saat melemparnya.
Lemparan lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang telah dipertandingkan atau dilombakan sejak zaman Yunani kuno. Untuk bisa menjadi juara dan menguasai cabang olahraga ini, tidak hanya mempelajari cara melemparnya saja. Sedulur juga perlu memahami semua teknik dasarnya seperti memegang dan membawa lembing dengan tepat. Semoga bermanfaat, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!