Pernahkah Sedulur mendengar istilah kemasan utama atau primer? Kemasan primer adalah jenis pembungkus atau kemasan yang dibuat secara langsung dengan sebuah produk. Biasanya kemasan ini berbentuk wadah atau pelindung utama produk.
Penggunaan kemasan primer sendiri menjadi salah satu hal yang banyak diperhatikan dalam bisnis. Hal ini tak lepas dari kegunaan kemasan yang bisa meningkatkan nilai jual dan estetika sebuah produk. Penggunaan kemasan sendiri juga bisa mempengaruhi pikiran seseorang sehingga dia mau membeli sebuah produk yang dijual di pasar.
Penggunaan kemasan sendiri sebenarnya cukup banyak jenisnya. Ada kemasan primer, sekunder, tersier dan contohnya seperti berikut ini.
BACA JUGA: Tampilan Kemasan Beras Karya Alam Hijau, Kualitas Terbaik dari Super
Pengertian kemasan
Sebelum memahami tentang kemasan primer, maka Sedulur perlu mengetahui tentang pengertian dasar dari kemasan. Dalam bahasa Inggris, istilah ini sering disebut sebagai packaging. Penggunaan kata packaging sendiri merujuk pada fungsi kemasan yang berguna untuk menjaga sebuah produk agar bisa bertahan lebih lama.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kemasan sendiri didefinisikan sebagai bungkus pelindung untuk barang dagangan yang dihasilkan dari cara mengemas. Proses pengemasan sendiri diawali dari pembentukan desain kemasan, informasi produk, dan struktur desain.
Sementara itu, menurut ahli ekonomi bernama Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam buku Dasar-Dasar Pemasaran (1997), penggunaan kemasan sangat penting dalam dunia bisnis perdagangan. Mereka menganggap kemasan sebagai sebuah hasil dari kegiatan yang melibatkan desain dan perencanaan perusahaan. Kemasan lalu digunakan untuk menjaga produk agar bisa tahan lama, terlindung, dan memiliki tampilan yang baik.
Sehingga dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa kemasan adalah proses menyimpan atau melindungi barang atau produk dagangan dalam wadah khusus yang sudah didesain sedemikian rupa.
Kotler juga menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan kemasan, ada tiga jenis yang bisa dihasilkan yaitu kemasan primer, sekunder dan tersier.
BACA JUGA: 14 Fungsi Kemasan Produk yang Wajib Diketahui Pengusaha
1. Kemasan primer
Kemasan primer merupakan jenis packaging yang pertama. Kemasan primer adalah pembuatan wadah atau cover produk yang bersentuhan langsung dengan produk yang hendak dijual di pasar.
Kemasan ini biasanya memiliki tekstur keras dan permanen. Dengan menggunakan bahan bertekstur permanen, membuat kemasan bisa menahan air dan udara agar tidak keluar masuk ke dalam produk.
Sehingga kemasan primer adalah kemasan utama yang memudahkan seseorang agar bisa menjual produk dagangan langsung kepada konsumen.
Contoh dari pengemasan primer adalah bungkus mi instan, keripik, saos, dan minuman sachet. Selain itu, kemasan primer contohnya ada juga pada kemasan keras seperti botol sampo, botol kecap, sampai botol sirup.
2. Kemasan sekunder
Selanjutnya adalah kemasan sekunder yang melindungi kemasan primer. Jika kemasan primer langsung menyentuh atau mengontak produk, kemasan sekunder berfungsi untuk memberikan perlindungan tambahan dari kemasan primer. Kemasan ini juga sering disebut sebagai secondary packaging.
Sebagai kemasan pelindung tambahan, kemasan sekunder tetap menjadi hal yang penting dalam sebuah produk, khusunya untuk produk seperti makanan. Hal ini karena produk makanan, terutama makanan segar memiliki tingkat kebusukan dan kerusakan yang tinggi. Maka dari itu, kemasan sekunder tetap perlu digunakan. Namun, produsen justru sering berhenti pada kemasan primer saja dan meninggalkan kemasan sekunder.
Contohnya, produk roti pada kemasan primer dapat masuk ke kemasan yang lebih besar lagi. Selain dapat memuat jumlah roti lebih banyak, proteksi pada produk roti pun makin besar dengan adanya kemasan sekunder.
3. Kemasan tersier
Ketiga ada kemasan tersier. Kemasan ini juga sering disebut dengan transport pacakaging. Jadi bisa disimpulkan kalau kemasan tersier adalah kemasan yang digunakan untuk menggabungkan kemasan sekunder untuk memudahkan proses transportasi.
Kemasan tersier juga digunakan untuk mencegah kerusakan pada kemasan sekunder dan kemasan primer sehingga produk tetap terjaga baik.
Contoh penggunaan kemasan tersier adalah palet kayu, palet plastik, cardboard, dan shrink wrap. Proses pembuatan kemasan tersier biasanya terjadi di area gudang tempat dimana produk akan didistribusikan ke wilayah lain.
BACA JUGA: Pengertian Seni Grafis Beserta Jenis, Fungsi & Contohnya
Tujuan dan fungsi
Fungsi kemasan primer sangat penting dalam sebuah produk. Hal ini tak lepas dari kemasan primer yang bisa menjadi identitas utama barang yang dijual ke masyarakat.
Menurut Titik Wijayanti dalam bukunya Marketing Plan dalam BIsnis Edisi ke-2 (2012), ada 5 fungsi kemasan primer yang bisa dijabarkan, yaitu:
- Memperindah produk dengan kemasan yang sesuai dengan karakter dan kategori
- Memberikan keamanan pada produk agar tidak mengalami kerusakan saat dipajang di toko
- Membuat produk menjadi lebih kuat saat masuk dalam proses pendistribusian barang ke berbagai wilayah
- Memberikan informasi kepada konsumen tentang produk yang dijual lewat bentuk pelabelan
- Menjadi ciri khas desain produk sehingga mudah dikenali oleh konsumen
Sementara itu, Kotler dan Keller dalam buku Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi ke-12 (2012), menjelaskan fungsi kemasan primer adalah hal yang sangat krusial. Dimana kemasan primer tak hanya melindungi produk dari kerusakan tapi juga membangun ekuitas merek pada brand perusahaan.
Ekuitas merek dan brand ini tak hanya menjadi kekayaan tak terlihat perusahaan tapi juga membuat kuat citra perusahaan kepada para konsumen. Citra ini juga membuat para pesaing tidak bisa meniru produk yang dijual.
Proses pembuatan kemasan
Untuk bisa meciptakan sebuah kemasan yang baik, maka ada 3 variabel yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Dalam buku berjudul Packaging as a Brand (2005), Johan Nilsson dan Tobias Ostrom membagi 3 dimensi proses pembuatan kemasan yaitu desain grafis, struktur kemasan, dan informasi produk.
Berikut ini penjabaran ketiga proses tersebut.
- Desain grafis adalah proses dimana kemasan dibentuk secara visual. Pembuatan desain grafis kemasan ini memperhatiakn nama merek, warna yang digunakan, tipografi sampai gambar apa saja yang akan dimasukkan.
- Struktur kemasan. Proses selanjutnya adalah pembuatan struktur kemasan. Pada tahapan ini, perusahaan akan menentukan seperti apa bentuk kemasan yang akan digunakan. Selain itu, ada juga ukuran dan juga material bahan yang akan dipakai.
- Informasi produk. Bila tahapan desain dan struktur kemasan sudah didapat, maka perusahaan bisa mulai menentukan informasi lain yang bisa dimasukkan ke dalam kemasan. Informasi ini penting dicantumkan dalam produk agar konsumen bisa mengambil keputusan dengan cepat ketika melihat produk tersebut.
Demikian tadi penjelasan lengkap tentang kemasan primer. Berdasarkan penjelasan di atas, kemasan primer adalah sebuah komponen penting dalam dunia pemasaran suatu produk perdagangan. Hal ini tak lepas dari kegunaan kemasan yang bisa membuat konsumen dengan cepat membeli barang yang dijual.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat, khususnya bagi Sedulur yang sedang berencana membuka sebuah usaha dengan memperhatikan penggunaan kemasan pada sebuah produk.