Apakah Sedulur sadar jika sering menggunakan kata sapaan dalam percakapan sehari-hari? Penggunaan kata sapaan ini sangat erat dengan norma adat istiadat dan norma kesopanan yang berlaku pada masyarakat. Penggunaan kata juga tergantung pada siapa dan situasi dan kondisi dalam percakapan. Misalnya, ketika seorang yang lebih muda bertanya kepada orang yang lebih tua.
Penggunaan kata sapaan ini kadang bisa begitu bervariatif dan beradaptasi dengan berbagai macam kondisi. Bahkan, ada momen dimana orang yang lebih muda mendapatkan sapaan penuh hormat ketika dirinya memiliki posisi, derajat, atau pangkat tertentu di dalam masyarakat.
Lantas, apakah Sedulur sudah tahu apa itu kata sapaan? Bila belum yuk simak pengertian kata sapaan adalah dan contohnya di bawah ini ya!
BACA JUGA : Internet adalah: Pengertian, Sejarah, Perkembangan & Manfaat
Pengertian kata sapaan
Dalam buku yang berjudul The Pronouns of Power an Solidarity (1960), karya Roger Brown dan Albert Gilman kata sapaan adalah kata ganti yang digunakan untuk menyapa orang kedua. Sedangkan menurut Abdul Chaer dalam buku Tata Bahasa Baku Indonesia (1998), kata sapaan adalah kata-kata yang dapat digunakan untuk menyapa, menegur atau menyebut orang kedua, atau siapa saja yang tidak ingin diajak bicara.
Selain pengertian dari dua sosok di atas, ada dua pengertian lain tentang kata sapaan yang sesuai dengan kultur serta budaya di Indonesia seperti berikut ini.
-
Menurut KBBI
Menurut KBBI sendiri, kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa seseorang. Akan tetapi, bukan berrati kata ini dipakai hanya untuk menyapa dan menegur orang saja juga dapat digunakan saat mengobrol dengan orang lain.
-
Menurut Badan Bahasa Kemdikbud RI
Menurut Badan Bahasa yang berada di bawah naungan Kemendikbud RI, kata sapaan memiliki pengertian sebagai kata yang digunakan untuk menegur sapa seseorang yang menjadi lawan bicara (orang kedua) atau untuk menggantikan nama seseorang lainnya dalam sebuah pembicaraan (orang ketiga).
Dari penjelasan mengenai definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata ini diartikan sebagai kata yang digunakan untuk menegur sapa orang lain saat sedang berbicara atau orang kedua untuk menggantikan nama orang ketiga, baik tunggal maupun jamak.
Ciri-ciri kata sapaan
Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata panggilan juga dapat berfungsi sebagai kata ganti nama pelaku dalam dialog. Oleh sebab itu, maka ciri yang paling utama adalah tidak memiliki perbendaharaan kosa kata tersendiri. Penggunaan sapaan sendiri sangat terkait pada adat istiadat setempat, adat kesantunan dan situasi kondisi saat perakapan berlangsung.
BACA JUGA : Bacaan Niat Ganti Puasa Beserta Tata Cara dan Hukumnya
Jenis sapaan
Menurut pendapat Harimurti Kridalaksana dama buku yang berujdul Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesa : Sintaksis (1985), terdapat sembilan jenis kata sapaan. Kata-kata tersebut bisa mengenai subjek tunggal sampai jamak. Berikut ini contohnya.
1. Kata ganti persona
Kata ganti persona adalah jenis sapaan yang menggantikan nomina peran dalam suatu bagi lagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
- Kata ganti persona tunggal contohnya: saya, aku, daku
- Kata ganti persona kedua contohnya : kamu, engkau
- Kata ganti persona jamak : ia, dia
2. Nama diri
Nama diri merupakan jenis sapaan yang biasa digunakan untuk menggantikan nama seseorang atau sesuatu. Contoh kata sapaan nama diri yaitu Adi, Andyka, Cahyo, Farkhan dan nama diri yang lainnya.
3. Istilah kekerabatan
Istilah kekerabatan tidak selalu merujuk kepada keluarga dekat atau yang lainnya. Contohnya adalah kakek, nenek, mas, adik , mbak dan yang lainnya.
4. Gelar dan pangkat
Jenis kata ganti selanjutnya adalah didasarkan pada gelar dan pangkat yang dimiliki seseorang. Misalnya kapten, komando, pelatih dan gelar atau pangkat yang lainnya.
5. Kata pelaku
Kata pelaku adalah jenis kata panggilan yang mempunyai bentuk pe + kata kerja. Contohnya adalah penonton, pejalan, pembaca dan yang lainnya.
6. Bentuk nominal
Kata panggilan jenis ini mempunyai bentuk N (nominal) + ku. Contoh kata berbentuk nominal antara lain kekasihku, Tuhanku, sayangku dan lain sebagainya.
7. Kata deiksis
Kata panggilan jenis ini merupakan lata petunjuk. Menutrut pendapat Bambang Kaswati Purwo dalam buku Deikis dalam Bahasa Indonesia (1984) adalah kata yang referennya bisa berpindah-pindah juga berganti-ganti, sesuai dengan siapa yang menjadi pembicara juga waktu dan tempat kata tersebut diucapkan. Contoh kata sapaan jenis deiksis situ dan sini.
8. Nomina lain
Selanjutnya jenis kata panggilan adalah nomina lain. Contohnya seperti tuan, dan nyonya.
9. Ciri nol
Ciri nol atau zero sapaan yang tidak lagi disetai dengan bentuk kata sapaannya. Contoh kalimat yang terdapat kata sapaan ciri nol adalah “sudah mau pergi?”. Kalimat tersebut digunakan untuk bertanya pada seseorang, namun tidak ada bentuk kata sapa dalam kalimatnya.
BACA JUGA : Daftar Orang Terkaya di Dunia, Seberapa Besar Hartanya?
Cara Penulisan
Dalam proses pembuatan dan penulisan sapaan sangat mudah dan sederhana. Kata panggilan atau sapaan ditulis dengan huruf kapital pada awal kata. Huruf kapital tersebut digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti saudara, bapak, ibu dan yang lainnya. Contohnya: “Ini harganya berapa Pak / Bu, Kak?”.
Lalu ada juga penggunaan huruf kapital dalam kata ganti ‘Anda’ yang dipakai untuk menunjukkan rasa hormat kepada seseorang. Contohnya: “Sekarang Anda tinggal dimana?”. Selanjutnya ada contoh kalimat sapaan hormat yang bisa dijumpai dalam berbagai macam situasi seperti berikut ini.
- Selamat pagi Tuan.
- Selamat datang Komandan.
Dalam komunikasi sehari-hari dengan teman biasa, kita juga biasa melakukan panggilan yang disebut dengan sapaan biasa. Berikut ini contohnya.
- Halo, Nia
- Selamat pagi Ifa.
Sementara itu, ada beberapa juga contoh sapaan kasar yang terjadi ketika sebuah situasi bersifat negatif dan bertujuan untuk mengejek, menyinggung, atau menyentil seseorang.
- Halo, Pemalas!
- Selamat siang Kurus!
BACA JUGA : 10 Manfaat Skipping untuk Kesehatan dan Cara Melakukannya
Contoh soal
Kata sapaan sering dalam tes bahasa Indonesia mulai dari jenjang SMP hingga SMA. Berikut contoh soal kata sapaan yang dapat Sedulur pelajari.
- Ayah bertanya, “Jam berapa Kakak akan berangkat latihan band?”
Soal : Ada berapa jumlah kata sapaan dalam kalimat di atas?
Jawaban: satu
Dalam kalimat tersebut hanya terdapat satu kata panggilan yaitu “Kakak”. Untuk itu kata Kakak harus ditulis dengan huruf kapital pada awal kata.
- Nenek berkata “ Sampaikan kepada adik, hari ini ibu akan pergi ke pasar.”
Soal : Ada berapa kata panggilan dalam kalimat tersebut?
Jawaban : Tidak ada
Dalam kalimat di atas tidak ditemukan kata panggilan. Kata nenek pada kalimat tersebut digunakan sebagai penyapaan orang pertama (diri sendiri pembicara) sehingga tidak termasuk sebagai kata panggilan atau sapaan.
Sedangkan kata adik pada kalimat itu bukan sebagai penyapaan karena mengacu pada orang ketiga (yang sedang dibicarakan). Menurut aturan Ejaan Yang telah Disesuaikan atau EYD, penulisan kata sapaan seperti tersebut tidak boleh diawali dengan huruf kapital di awal kata.
Kalimat sapaan tak hanya digunakan dalam percapakan biasa, akan tetapi juga biasa digunakan saat pembukaan pidato. Kata sapaan pidato yang sering digunakan biasanya adalah “Yang Terhormat Bapak/ Ibu hadirin”.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!