Ada cukup banyak jenis atap rumah yang bisa digunakan sekarang ini. Sedulur juga bisa menyesuaikan atap rumah sesuai dengan keuangan, konstruksi, hingga karakter yang ingin ditampilkan pada sebuah hunian.
Untuk gambaran saja, rumah tradisional umumnya menggunakan jenis atap rumah yang terbuat dari tanah liat. Jenis atap ini dikenal memiliki daya tahan yang kuat dan lama. Namun, setelah tren rumah minimalis muncul, jenis atap rumah baja mulai dilirik.
Nah, jika Sedulur bingung ingin menggunakan jenis atap rumah yang seperti apa. Kali ini, kami akan memberikan gambaran luas tentang 10 jenis atap rumah terbaik yang bisa dicoba. Seperti apa? Simak berikut ini!
BACA JUGA: 26 Inspirasi Desain Model Teras Rumah Atap Miring ke Belakang
Fungsi Atap Rumah
Fungsi utama dari atap adalah melindungi bangunan dan penghuni yang berada di dalamnya. Namun lebih dari itu, atap mempunyai banyak fungsi, di antaranya ialah:
- Melindungi dari perubahan cuaca
Atap berfungsi melindungi penghuni dari efek perubahan cuaca. Menjaga agar radiasi matahari tidak masuk ke dalam. Hawa panas dari luar juga tertahan di bawah atap, di mana terdapat rongga atau ruang yang berfungsi menjadi tempat sirkulasi udara.
Selain menjaga dari suhu panas, atap juga melindungi penghuni dari hujan dan angin. Atap memastikan ruangan dan orang-orang di dalamnya tidak terpengaruh dengan perubahan cuaca, sehingga penghuni merasa lebih aman dan nyaman.
- Menjaga dari tampias hujan
Atap bangunan dibuat dalam tingkat kemiringan tertentu. Gunanya adalah menjaga dari tampias hujan. Terutama untuk bangunan dan hunian di daerah tropis yang memiliki curah hujan cukup tinggi.
Kemiringan atap harus dirancang dengan tepat, agar air hujan yang jatuh mengenai atap bisa langsung turun dan disalurkan ke tanah. Selain air hujan, daun-daun kering juga tidak akan mudah tersangkut di atap bila kemiringannya disesuaikan
- Meredam suara bising
Atap juga berfungsi sebagai peredam suara-suara yang berasal dari luar bangunan. Suara bising dari kendaraan, mesin, dan dari aktivitas manusia bisa tereduksi oleh dinding dan konstruksi atap.
- Melindungi dari api dan petir
Fungsi atap lainnya yaitu menjaga bangunan dari api dan petir. Bila Ada memilih bahan atap yang tidak mudah terbakar, risiko kebakaran dan menjalarnya api bisa diminimalisir.
Bunga api juga bisa berasal dari petir. Fenomena alam yang bisa terjadi kapanpun dan menyerang objek apapun yang ada di bumi, termasuk bangunan, Maka dari itu sebaiknya bagian atap bangunan dilengkapi juga dengan penangkal petir.
- Mempercantik tampilan bangunan
Atap juga berfungsi untuk menambah keindahan eksterior bangunan. Karena elemen atap ini terlihat cukup dominan, jadi bisa mempengaruhi tampilan suatu bangunan.
Ada banyak variasi bentuk atap yang bisa Sedulur gunakan. Seperti atap pelana, bentuk limas, mansard, kubah, datar, dan perisai. Masing-masing menawarkan kesan estetik yang berbeda, Sedulur hanya perlu menyesuaikan dengan konsep desain bangunan.
BACA JUGA: 12 Rekomendasi Atap Transparan Terbaik Segala Ruangan 2023
Rekomendasi Jenis Atap Rumah
Setelah mengetahui fungsi atap rumah, mari Sedulur simak beberapa jenis atap rumah yang bagus dan cocok digunakan di Indonesia.
1. Tanah liat
Genteng tanah liat merupakan salah satu opsi atap yang banyak digunakan karena sifatnya yang ramah lingkungan. Genteng tanah liat bagus untuk menciptakan desain atap yang modern dan menarik untuk digunakan dalam berbagai model lainnya.
Jenis atap rumah genteng tanah liat juga tersedia dalam berbagai pilihan warna dan bentuk. Sistem interlock yang dipakai tidak hanya membuat pemasangan menjadi lebih mudah tapi juga perawatan yang lebih simpel.
Sayangnya dari segi harga, jenis genteng terbaik umumnya relatif mahal dan pemasangan atap harus penuh ketelitian. Sedulur bisa mencoba mengecek harga di pasar, namun berkisar dari Rp1.500 sampai Rp4 ribu per buah.
2. Kaca
Bahan utama dari atap satu ini adalah kaca. Keuntungan penggunaan genteng kaca yang utama adalah segi pencahayaan. Dimana cahaya matahari mudah masuk, maka genteng ini biasanya digunakan sebagai ventilasi dari bangunan rumah.
Genteng kaca memiliki beberapa kelebihan lain, seperti ruangan akan terhindar dari kelembaban karena cahaya matahari mudah masuk dan mencegah jamur tumbuh pada suatu ruangan. Beberapa kekurangan dari genteng kaca, yaitu mudah sekali pecah, suhu ruangan bisa terasa panas, dan modelnya sangat sedikit.
Harga jenis atap ini juga lumayan mahal. Untuk harga satuannya, genteng kaca yang tebal bisa mencapai Rp6 ribu per buah.
3. Genteng metal
Genteng metal ini bisa dibilang sebagai genteng yang tidak mudah berkarat karena terbuat dari bahan logam anti karat. Logam anti karat itu sendiri terdiri dari campuran alumunium, besi, tembaga, dan seng. Oleh karena itu, bentuk dari atap genteng metal hampir sama dengan seng.
Atap genteng metal memiliki beberapa kelebihan, seperti antu lumut, lebih ringan, tidak muda terbakar, mudah dipasang, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Sementara itu, harga dari genteng metal cukup mahal dan ketika memasangnya harus teliti.
4. Atap keramik
Seperti dengan namanya, maka atap genteng ini terbuat dari keramik yang berasal dari tanah liat. Oleh karena itu, pembuatan genteng ini hampir sama dengan pembuatan genteng tanah liat, hanya saja diberikan tambahan pelapisan pewarna glasur. Biasanya, genteng keramik dipasang pada rumah-rumah mewah.
Kelebihan dari genteng ini, yaitu warna genteng tidak mudah pudar, tahan terhadap api, banyak sekali pilihan warna, dan tidak mudah lumutan. Kekurangan dari genteng keramik, seperti pemasangan cukup rumit, harga yang cukup mahal, dan kemiringan rumah minimal 30 derajat.
5. Beton cor
Seperti namanya, atap beton dibuat dengan bahan baku yang dengan bahan cor beton. Karena bentuknya yang datar atau flat, beton biasa dipakai untuk atap rumah minimalis modern.
Kebanyakan gedung bertingkat juga memilih atap beton cor karena bisa memberikan ruang lebih pada pemilik rumah. Sedulur bisa memanfaatkannya sebagai area bersantai sampai tempat menjemur pakaian.
Kelebihan dari atap beton cor adalah modelnya yang kokoh dan mampu bertahan di berbagai jenis cuaca. Sayangnya, atap jenis ini mudah berlumut. Terutama jika Sedulur membiarkan sisa air hujan tergenang di atas atap. Untuk menghindarinya, pilihlah pondasi yang kokoh serta lakukan perawatan secara rutin.
6. Atap seng
Jenis atap rumah sederhana yang paling banyak digunakan adalah atap seng. Karena harganya yang cukup murah serta bobotnya yang ringan, proses pemasangan atap juga tidak perlu memakan waktu lama.
Meski begitu, atap seng juga memiliki beberapa kekurangan yakni mudah berkarat. Saat hujan turun, suara air yang jatuh ke atap akan menimbulkan suara yang berisik. Seng juga cenderung mudah kotor dan lama kelamaan tidak terlihat menarik lagi. Kalau pemasangan atap kurang kokoh, seng bisa lepas ketika ada angin kencang.
7. Asbes
Jika Sedulur menginginkan jenis atap rumah dengan harga murah seperti seng namun tidak menyerap panas, maka atap jenis asbes bisa jadi pilihan menarik. Atap asbes memiliki bentuk lembaran yang bergelombang sehingga proses pemasangan atap juga cenderung mirip dengan seng.
Sayangnya jenis atap asbes juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, material atap cenderung mudah pecah dan terkelupas. Hingga dampak bagi kesehatan, penggunaan atap asbes dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan gangguan pernapasan.
8. Sirap
Untuk para pemilik rumah yang menginginkan kesan natural pada rumahnya, memilih atap sirap adalah salah satu opsi terbaik. Atap sirap sendiri merupakan jenis atap yang berupa lempengan mirip genteng yang dibuat dari kayu. Atap sirap kebanyakan dimanfaatkan sebagai penutup bagian atas rumah joglo maupun gazebo.
Kelebihan atap sirap adalah desain atap yang terlihat alami dan tidak bisa berkarat. Kemampuannya menyerap panas juga membuat ruangan yang ada di bawahnya tidak gerah. Sayangnya, atap sirap cenderung sulit didapatkan, harganya mahal dan proses perawatan atap juga sulit.
9. Atap spandek zincalume
Bahan atap satu ini sebenarnya masih masuk termasuk jenis spandek. Namun zincalume merupakan bahan yang terbuat dari perpaduan tiga material utama yaitu seng, silikon dan aluminium.
Perpaduan material tersebut membuat atap jenis ini mampu memantulkan panas ke ruang di bawahnya. Bahan spandek cenderung lebih tipis. Bila tidak hati-hati, kanopi spandek bisa penyok saat proses pemasangan.
Bila Sedulur memilih menggunakan kanopi spandek, Sedulur bisa mengakalinya dengan menambahkan lapisan alumunium foil sehingga bagian carport atau teras Sedulur menjadi lebih sejuk.
Atap zincalume ini memiliki lapisan resin yang dapat membuat permukaan halus dan bersih. Bahan ini juga memiliki ketahanan terhadap korosi atau karat. Bagi Sedulur yang tinggal di daerah pantai atau daerah lembab dengan curah hujan tinggi, menggunakan kanopi bahan ini sangat cocok.
10. Atap polycarbonate
Jenis atap yang cukup populer dan menjadi pilihan masyarakat, yaitu atap polycarbonate. Bahan ini terbuat dari plastik yang bening seperti kaca. Atap polycarbonate terbuat dari material polimer yang spesial dan unik yang membuatnya tampak jernih sehingga baik digunakan untuk indeks pembiasan yang tinggi misalnya untuk partisi ruangan.
Atap ini juga dapat diaplikasikan pada atap tembus pandang untuk area komersial seperti pusat perbelanjaan, lapangan olahraga hingga atap kolam renang. Material Polycarbonate banyak dipilih karena awet, ringan, sangat kuat, anti pecah, pemasangannya mudah dan berbagai kelebihan lainnya.
BACA JUGA: 15 Inspirasi Desain Rooftop Minimalis yang Cozy Abis!
Macam Bentuk Atap
Selain memiliki beragam jenis atap, Sedulur juga bisa menyesuaikan penggunaan genteng pada bentuk atap. Hal ini juga akan menentukan konsep rumah yang akan dibangun apakah memiliki gaya minimalis, modern, atau tradisional.
Jadi agar Sedulur tidak bingung, simak beberapa macam bentuk atap yang banyak dijumpai berikut ini.
1. Model perisai
Model atap pertama yang umum digunakan adalah model perisai. Bentuk perisai yang minimalis ini mampu bertahan dari keadaan cuaca yang tidak menentu. Model ini cocok bagi Sedulur yang ingin lebih sederhana.
Model ini mempunyai dua bidang trapesium dan juga dua bidang segitiga yang bertemu pada satu garis. Model seperti ini seringkali dipakai di Indonesia untuk desain rumah minimalis. Model perisai juga cocok dengan kondisi rumah yang berada di iklim tropis. Sehingga cukup aman untuk penggunaan jangka panjang dengan perlindungan yang maksimal.
Kelebihan model ini juga banyak. Antara lain sangat tahan apabila ada angin kencang, mudah sekali menumpahkan air hujan, memungkinkan lebih banyak ventilasi, dan bisa menyediakan banyak ruangan pada loteng.
2. Model sandar
Model atap selanjutnya adalah model skillion atau yang juga dikenal dengan nama atap sandar. Sudah jelas dari namanya, atap ini mempunyai karakter atap tunggal miring yang menempel di dinding yang lebih tinggi.
Apabila dilihat sekilas, atap ini lebih cocok dipakai untuk melindungi gudang atau ruangan tak berpenghuni lainnya. Namun saat ini, justru atap sandar banyak dipilih karena beberapa keunggulannya.
Contohnya saja seperti sangat mudah untuk dibangun, bahan bangunan yang dipakai sedikit, desainnya mempermudah untuk mengalirkan air, dan modelnya sangat estetik.
3. Model pelana
Atap pelana jadi salah satu model atap minimalis modern yang cukup populer belakangan ini. Bentuknya yang unik mampu membuat rumah menjadi lebih elegan. Sesuai dengan namanya, atap ini berbentuk seperti pelana kuda dengan dua sisi miring yang ditopang dengan dinding berbentuk segitiga.
Selain berupa dinding, penopang lainnya ada yang terbuat dari baja ringan, besi, dan juga material kayu. Semuanya disesuaikan dengan tema rumah. Modelnya yang sangat khas ternyata juga memiliki sisi fungsional yang bisa dimanfaatkan.
Atap yang satu ini mampu menangkal suara hujan yang berisik bagi penghuni yang berlindung di dalam rumahnya. Jadi Sedulur tidak perlu risau jika ingin menggunakan bentuk atap yang satu ini karena cukup melindungi dengan baik.
4. Model kubah
Dengan atap model kubah ini, rumah Sedulur dalam sekejap bisa namaak menjadi mewah. Biasanya, atap dengan mode ini dilengkapi dengan kaca mozaik supaya terlihat lebih klasik dan estetik.
Tidak hanya memberikan kesan mewah, atap ini juga mempunyai keunggulan yang cukup banyak. Antara lain desain yang tidak akan ketinggalan zaman, cenderung lebih mudah untuk mengalirkan air, dan menampilkan kesan bangunan kolosal zaman dulu.
5. Model saltbox
Saltbox roof punya bentuk atap yang bakal bikin kamu bernostalgia kembali ke masa lalu di zaman sekolah dulu. Bentuk atapnya yang luas dibuat untuk keperluan bangunan atau ruangan yang berkapasitas besar seperti hall atau aula, hingga gedung penyimpanan.
Alhasil, tampilan bangunan nampak jadi lebih rapi dan clean karena minim sekat yang biasanya ditemukan pada atap berjalin tradisional.
7. Jerkinhead
Selanjutnya ada model Jerkinhead. Model atap ini merupakan perpaduan antara desain pelana dan hip dengan gaya lebih baru. Sedulur juga bisa menemukan banyak sekali hunian dengan atap seperti ini di Eropa.
Biasanya, yang menggunakan atap ini ingin terlihat berbeda karena kebanyakan menggunakan atap model gambrel atau mansard. Tak perlu ragu untuk mencoba mengaplikasikan atap ini pada rumah Sedulur.
Ada banyak keunggulan darinya. Seperti lebih tahan dari terpaan angin, menyediakan lebih banyak ruang di bawah atap, dan desainnya yang cenderung unik.
8. Model gable
Gable merupakan model atap rumah yang dapat ditemui dengan mudah di berbagai tempat, termasuk di Indonesia. Kata ‘gable’ sendiri merujuk pada karakteristik bentuk segitiga atap yang terlihat seperti huruf A.
Model atap rumah ini paling banyak digunakan di daerah tropis agar saat musim hujan tiba, air yang turun dapat langsung mengalir ke bawah dengan lancar.
Demikian tadi deretan jenis atap rumah yang bisa Sedulur coba. Setiap jenis memiliki keunggulannya masing-masing, sehingga Sedulur bisa fleksibel memilih mana yang sesuai kebutuhan.
Namun, dalam memilih atap rumah, selalu pastikan Sedulur menggunakan atap yang memiliki kualitas terbaik. Hal ini demi menjaga keamanan dan keselamatan setiap penghuni rumah yang tinggal. Jadi selamat memilih ya!