Diet dengan membatasi jenis makanan tertentu misalnya saja seperti diet rendah kalori, itu cukup sulit dan banyak orang yang gagal. Hal ini karena kita harus menghindari makanan-makanan favorit yang disukai. Namun tidak perlu sedih, Sedulur mungkin bisa mencoba diet puasa alias intermitten fasting.
Bagi masyarakat Indonesia terutama yang beragama Islam, tentu saja sudah tahu tentang puasa kan? Ibadah yang mengharuskan umat Muslim untuk menahan nafsu “termasuk nafsu makan” dari sebelum fajar hingga fajar tenggelam.
Nah, ternyata ibadah puasa tersebut juga memberikan efek positif bagi yang menjalankannya lho, salah satunya menurunkan berat badan. Karena hal itu, terciptalah metode diet yang bernama intermittent fasting. Untuk lebih lengkapnya, simak informasi yang ada di bawah ini.
BACA JUGA: Panduan Diet Debm yang Efektif Untuk Pemula, Biar Cepat Turun
Apa itu diet intermitten fasting?
Intermittent fasting atau diet puasa, merupakan sebuah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa (tidak makan) selama beberapa jam. Namun dalam waktu diet tersebut, Sedulur masih diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman, kok.
Jika dibandingkan dengan istilah “diet” yang umumnya merujuk pada pembatasan atau pengurangan asupan makanan, metode intermittent fasting ini cenderung lebih mengatur kebiasaan dan pola makan Sedulur sehari-hari.
Jenis diet yang satu ini, tidak mengatur jenis makanan apa saja yang perlu dikurangi atau dikonsumsi. Melainkan waktu bagi Sedulur untuk mengonsumsi makanan, dan waktu untuk berhenti makan seperti halnya ketika berpuasa.
Bisa dibilang jika metode ini kerap menganjurkan untuk berpuasa selama 16 jam, dengan waktu puasa yang bisa Sedulur tentukan sendiri. Namun ada juga yang menerapkan waktu puasa lebih lama, seperti metode intermittent fasting 20 jam.
Intermitten fasting manfaat
Pada dasarnya, berpuasa sendiri mampu memberikan efek yang baik dalam kesehatan. Terlebih lagi, cara berpuasa sudah lama dikenal untuk tetap bertahan hidup.
Nah, mungkin saja pola makan Sedulur sehari-hari yang tidak beraturan, seperti melewatkan waktu makan atau sering makan di luar waktu makan itulah yang membuat berat badan terus naik. Dengan menjalani diet puasa ini, Sedulur bisa memperbaiki atau membentuk pola makan baru yang pastinya lebih sehat.
Metode yang satu ini berperan untuk melatih ketahanan tubuh agar tetap bisa menjalankan fungsinya, meskipun tidak mengonsumsi makanan dalam periode tertentu.
Intermittent fasting juga dikenal dapat membantu tubuh untuk mengendalikan tekanan darah serta kolesterol. Hal ini bisa terjadi karena tubuh akan melakukan pembakaran lemak secara lebih efektif ketika berpuasa. Selain itu, puasa juga akan membuat hormon insulin lebih sensitif pada makanan.
Aturan diet intermitten fasting
Intermittent fasting sendiri mempunyai peraturan dalam mengurangi konsumsi makanan yang cukup bervariasi. Biasanya, metode diet satu ini hanya menentukan kapan saja waktu untuk berpuasa dalam satu minggu.
Sedulur hanya perlu berpuasa makan saja, dan masih boleh mengonsumsi minuman. Dalam periode tersebut, Sedulur juga diharuskan untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat sedikit atau bahkan tidak makan apapun.
Cara diet intermitten fasting
Nah, ada beberapa cara atau metode jitu agar intermittent fasting ini berhasil, di antaranya adalah sebagai berikut.
- The 16/8 method
Metode intermittent fasting 16/8 ini, akan membagi 16 jam waktu berpuasa serta 8 jam waktu mengonsumsi makanan. Misalnya saja, Sedulur boleh makan dari jam 12 siang hingga jam 8 malam, kemudian dilanjutkan dengan berpuasa sampai 16 jam ke depan alias jam 12 siang.
- Eat-Stop-Eat
Metode ini mengharuskan Sedulur untuk tidak mengonsumsi makanan selama 24 jam penuh dalam beberapa hari tiap minggunya. Misalnya saja, Sedulur bisa berpuasa penuh 24 jam dua atau tiga hari sekali. Selama periode puasa, Sedulur tidak boleh makan apapun seharian penuh.
Ya, mungkin tidak makan selama 24 jam itu terdengar cukup sulit. Oleh sebab itu, Sedulur perlu memulai metode ini secara bertahap alias tidak langsung 24 jam. Mulai dulu dari 12 jam, kemudian 16 jam, lalu 20 jam, hingga 24 jam.
- The 5:2 Diet
Bisa dibilang jika ini adalah metode intermittent fasting untuk pemula yang paling cocok. Diet ini dilakukan dengan cara mengurangi jumlah konsumsi makanan sampai 25% dari jumlah normal, atau kurang lebih 500 hingga 600 kalori per hari.
Sedulur bisa menerapkan metode ini dalam dua hari per minggu tapi tidak berurutan. Jadi Sedulur masih bisa mengonsumsi makanan secara normal pada lima hari dalam satu minggu tersebut.
BACA JUGA: Panduan Cara Diet OCD yang Aman dan Efektif untuk Tubuh
Tips membiasakan diri intermittent fasting
Selain beberapa metode yang telah dijelaskan sebelumnya, diet ini sebenarnya bisa Sedulur lakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan. Namun yang paling penting, adaptasi itu sangat dibutuhkan untuk bisa menjalankannya secara konsisten.
Nah, berikut beberapa tips agar Sedulur bisa cepat beradaptasi dengan diet puasa.
- Memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
- Buat jadwal diet intermittent fasting dengan periode berhenti makan di malam hari.
- Mengubah pola pikir jika berpuasa itu akan memunculkan kelaparan atau kekurangan makanan.
- Berhenti mengonsumsi makanan ketika sibuk dengan rutinitas.
- Iringi diet puasa dengan rutin beraktivitas fisik yang teratur.
Kesalahan intermittent fasting
Ya, tidak sedikit orang yang mencoba diet puasa ini, namun mereka mengaku selalu gagal. Tentu saja bukan karena tanpa alasan, namun karena mereka melakukan kesalahan-kesalahan seperti di bawah ini yang membuat diet tersebut gagal.
- Memilih metode diet puasa yang tidak sesuai dengan kemampuan.
- Memilih jenis makanan yang salah saat periode makan.
- Terburu-buru untuk mencapai target.
- Terlalu banyak makan saat periode makan.
- Terlalu sedikit makan saat periode makan.
Efek samping intermittent fasting
Metode intermittent fasting ini bisa membuat Sedulur merasa kelaparan dan menimbulkan stres, karena belum terbiasa dengan pola makan baru. Rasa lapar ini juga bisa menurunkan performa Sedulur saat menjalani aktivitas.
Efek samping lain yang mungkin akan muncul, yakni seperti sakit kepala dan jam tidur yang berubah. Namun kabar baiknya, efek samping ini hanya sementara sampai tubuh bisa beradaptasi dan Sedulur menemukan metode yang paling tepat.
Hal yang perlu diperhatikan
Walaupun cenderung aman, diet puasa ini tidak diperuntukkan bagi orang-orang dengan kondisi medis tertentu, lho. Maka dari itu, hindari atau konsultasikan dengan dokter dulu apabila Sedulur mengalami beberapa kondisi seperti di bawah ini.
- Mempunyai indeks massa tubuh di bawah normal.
- Mempunyai riwayat gangguan makan.
- Mempunyai riwayat penyakit diabetes.
- Mempunyai masalah kadar gula darah.
- Mempunyai tekanan darah rendah.
- Mempunyai masa pengobatan.
- Perempuan dengan perdarahan berlebih ketika menstruasi.
- Perempuan yang sedang hamil atau menyusui.
- Perempuan yang sedang mencoba hamil.
BACA JUGA: Apa Itu Diet Keto? Ketahui Manfaat dan Resikonya
Mungkin hanya itu penjelasan tentang intermitten fasting atau diet puasa yang bisa kita bahas saat ini. Ya, bisa dibilang jika ini adalah metode diet yang paling mudah, jika dibandingkan dengan metode diet yang lain.
Untuk masalah diet intermitten fasting turun berapa kg, itu tergantung diri Sedulur sendiri. Jika Sedulur melakukannya dengan benar, tentu saja berat badan bisa turun sesuai seperti yang diinginkan. Jadi pastikan metode yang Sedulur gunakan itu benar, sebelum menjadikannya sebagai rutinitas, ya.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.