Erupsi adalah kata yang makin sering kita dengar beberapa tahun belakangan. Ada beberapa gunung yang mengalami erupsi selama sepuluh tahun terakhir di Indonesia. Ini sudah bisa jadi bukti bahwa Indonesia memang dikelilingi banyak gunung berapi aktif selain menjadi wilayah yang rawan gempa.
Apa sih sebenarnya erupsi dan bagaimana ia bisa terjadi? Apa pula dampak dan cara mitigasi bencananya? Bahasan lengkapnya ada di bawah, Sedulur.
BACA JUGA: 12 Gunung Tertinggi di Indonesia Beserta MDPLnya
Gunung berapi
Menurut National Geographic, gunung berapi adalah sebuah konstruksi geologi yang unik. Setiap benua di dunia memilikinya dan aktif. Menurut estimasi mereka, ada sekitar 1.500 gunung berapi yang punya potensi aktif. Meski begitu, tidak semuanya memiliki jenis erupsi yang sama. Ada erupsi eksplosif, tetapi ada pula yang berjenis efusif atau bertekanan kecil.
Bagaimana gunung berapi terbentuk?
Masih merujuk sumber yang sama, ada beberapa teori tentang pembentukan gunung berapi.
- Subduksi akibat aktivitas tektonik. Teori ini menjelaskan bagaimana gunung berapi terbentuk karena tumbukan antar dua lempeng yang menyebabkan salah satu dari mengalami subduksi atau terhujam ke dalam kemudian meleleh karena terpapar panas bumi. Inilah yang menjelaskan mengapa banyak gunung berapi di pertemuan antar lempeng bumi. Selain menyebabkan munculnya gunung berapi, pertemuan tersebut pula yang sering menyebabkan gempa karena lempeng terus bergeser secara berkala.
- Hotspot volcanism adalah teori pembentukan gunung berapi yang terjadi karena aktivitas panas bumi. Aktivitas ini menyebabkan material mantel bumi bergerak ke atas dan menyebabkan erupsi. Ini menjelaskan keberadaan gunung berapi yang tidak berada di pertemuan dua lempeng tektonik. Gunung berapi yang terbentuk karena proses ini tidak akan aktif selamanya. Lempeng tektonik akan bergeser dan membuat titik panas ikut bergeser sehingga lama kelamaan material di dalam gunung akan dingin, menumpuk, dan memadat. Teori ini pula yang menjelaskan munculnya fenomena gunung di bawah laut atau seamounts di kawasan perairan Pasifik. Titik panas yang bergeser tersebut akan membentuk gunung berapi baru di tempat lain.
BACA JUGA: 10+ Gunung Tertinggi di Dunia & Asalnya yang Jarang Orang Tahu
Ring of fire
Ring of fire adalah lokasi di mana 75% gunung berapi gunung berapi di dunia. Ia sebenarnya adalah tempat di mana terdapat pertemuan dua atau lebih lempeng bumi yang akan terus bergeser. Pergerakan tersebut seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bisa mengakibatkan fenomena gempa dan pembentukan gunung berapi hasil subduksi.
Letaknya didominasi di kawasan Pasifik seperti Jepang, Selandia Baru, Indonesia, Filipina, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Amerika Utara, Karibia, Antartik. Negara-negara Amerika Selatan seperti Chile, Ekuador, Peru sering mengalami gempa dengan kekuatan besar mencapai 8 dan 9 skala Richter. Namun, dengan pengalaman di masa lalu, kini mereka sudah menerapkan standar konstruksi bangunan yang mumpuni dan mitigasi bencana yang baik.
Jenis erupsi gunung berapi secara umum
Ketika aktif, gunung berapi akan mengalami erupsi. Erupsi gunung adalah proses dimuntahkannya magma dan gas dari perut gunung menuju permukaan bumi. Isi perut bumi yang sudah keluar dinamakan lava. Ada dua jenis erupsi yang dikenal luas, yaitu eksplosif dan efusif.
- Erupsi eksplosif adalah yang kita kenal dengan istilah letusan yang mengeluarkan magma dengan viskositas (kekentalan) tinggi dan kandungan gas yang juga tinggi. Jadi sudah jelas perbedaan meletus dan erupsi.
- Erupsi efusif adalah proses pengeluaran isi perut gunung yang berupa magma dengan kekentalan rendah dan bercampur dengan batuan. Ini dikenal dengan istilah basaltic magma. Gas juga ikut dikeluarkan, tetapi intensitasnya lebih rendah dibanding erupsi jenis eksplosif atau letusan.
Tipe erupsi gunung yang lebih spesifik
Di ranah yang lebih spesifik ada 6 jenis erupsi, yaitu:
- Icelandic yaitu jenis erupsi efusif yang mengeluarkan lava basaltic yang mengalir dari retakan paralel sehingga menghasilkan muntahan yang luas penampangnya lebar atau besar sehingga bila dingin akan membentuk plato. Erupsi semeru
- Hawaiian erupsi lava basaltik yang keluar dari puncak gunung atau rekahan radial sehingga menciptakan kubah lava yang mengelilingi gunung.
- Strombolian ditandai dengan letusan yang terjadi berkali-kali dengan intensitas sedang karena pengaruh gas. Letusan diikuti pula dengan keluarnya awan panas dan semburan lava.
- Vulcanian adalah letusan sedang yang didominasi gas dan abu. Ini akan menimbulkan munculnya cendawan atau yang dikenal luas sebagai awan panas. Erupsi merapi di tahun 2010 merupakan contoh erupsi jenis ini.
- Pelean merupakan erupsi eksplosif yang membentuk aliran pyroclastic yaitu muntahan isi perut gunung yang berupa campuran antara magma, batuan, gas, dan material gunung lainnya. Aliran lavanya sangat cepat karena kekentalannya rendah sehingga sangat destruktif.
- Plinian adalah jenis erupsi yang paling ekstrim karena gas dan magma bereaksi hebat hingga menyebabkan letusan seperti peluncuran roket. Erupsi Plinian bisa mencapai stratosfer dan berlangsung selama beberapa jam tanpa henti. Erupsi jenis ini pernah terjadi pada gunung Pinatubo di Filipina.
BACA JUGA: 5 Sumber Daya Alam Dataran Tinggi & Pemanfaatannya
Dampak erupsi
Bukan perkara sepele, erupsi adalah sesuatu yang cukup destruktif. Menurut WHO, berikut daftar beberapa dampak letusan gunung yang harus jadi perhatian.
- Kontaminasi dioksin yaitu zat yang diproduksi oleh erupsi gunung, bahan yang dipakai dalam manufaktur pestisida dan kertas. Dioksin yang terlepas ke udara akan mengendap pada tanah dan bisa mencemari tumbuhan dan hewan ternak. Jika berlebih, dioksin bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan masalah fungsi liver. Dalam jangka panjang, ia bisa merusak sistem saraf, endokrin, dan fungsi reproduksi.
- Korban jiwa
- Kerugian material
- Mempengaruhi kesehatan mental penduduk yang harus kehilangan anggota keluarga dan harta bendanya
- Gangguan pernapasan karena abu vulkanik yang materialnya kasar dan bisa mengendap dengan sangat cepat.
Keuntungan erupsi gunung
- Meski sudah jelas berbahaya, manusia tetap suka tinggal di area gunung berapi karena tanahnya yang subur sehingga ideal untuk pertanian dan peternakan. Ini jadi dilema tersendiri, mengingat hingga kini tidak ada yang bisa memprediksi kapan gunung akan meletus. Badan meteorologi hanya bisa mengawasi dan mengingatkan warga ketika terjadi peningkatan aktivitas. Dengan begitu, diharapkan jumlah korban jiwa bisa dikurangi.
- Potensi pengembangan sumber energi dari panas bumi, seperti yang banyak ditemukan di Jawa Barat.
- Kemunculan sumber daya alam berupa logam yang dimuntahkan dari perut bumi seperti tembaga, perak, zinc, dan timah.
Itu beberapa poin penting tentang erupsi. Semoga bisa jadi wawasan baru buat Sedulur. Mengingat kita tinggal di zona ring of fire dan hidup berdekatan dengan gunung berapi.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.