Apa itu bunga krisan? Tanaman ini bisa menjadi salah satu rekomendasi yang wajib dipertimbangkan bagi para penggemar tanaman hias. Pesona keindahan yang dihadirkan oleh bunga yang satu ini memang tidak perlu diragukan lagi. Terlebih lagi, perawatan bunga tersebut tidak susah.
Selain itu, harga bunga krisan ini juga tergolong murah. Sangat cocok untuk Sedulur yang masih seorang pemula. Meskipun begitu, Sedulur harus tetap merawat tanaman hias dengan baik dan benar agar waktu, biaya, dan tenaga yang dikeluarkan tidak terbuang sia-sia.
Langsung saja simak berbagai serba-serbinya. Mulai dari definisi, bentuk, hingga cara merawat bunga krisan yang perlu untuk Sedulur ketahui.
BACA JUGA: Mengenal Tanaman Indigofera: Jenis, Manfaat & Budidayanya
1. Menyiapkan tempat yang teduh
Perlu untuk Sedulur ketahui jika habitat asli dari bunga krisan putih dan yang lainnya adalah dataran tinggi. Maka dari itu, tanaman hias ini tidak dapat tumbuh dengan baik ketika ditanam di daerah dataran rendah yang suhunya panas.
Di sini, kamu harus menyesuaikan karakteristik dari bunga ini dengan kondisi lingkungannya berada. Tempatkan tanaman tersebut di spot yang lebih teduh. Namun jangan lupa, setiap tanaman butuh sinar matahari. Untuk itu, pastikan ada sedikit sinar matahari yang masuk.
2. Memperhatikan jarak antar tanaman
Apabila Sedulur menanam bunga krisan ini secara langsung di tanah tanpa menggunakan pot, maka jarak antar tanaman perlu diperhatikan. Jarak penanaman yang benar akan membuat tanaman bisa tumbuh dengan baik dan menjadi indah.
Hal ini karena setiap tanaman akan mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Memperhatikan jarak pada saat menanam bunga ini juga akan membuat setiap akar tanaman bisa menyerap air dalam unsur hara tanah secara cukup.
3. Memilih media taman yang tahan air
Selain memperhatikan jarak antar tanaman, media tanamnya juga perlu diperhatikan. Krisan merupakan tanaman hibrida yang asalnya dari negara Jepang yang telah beradaptasi dengan iklim di Indonesia. Hal itu yang membuat para penjual bunga ini hanya menggunakan sekam tembikar sebagai media tanamnya.
Agar tetap subur, maka Sedulur bisa memindahkan bunga tersebut ke dalam media tanam berukuran besar yang bisa lebih menahan air. Media tanam semacam ini, dibutuhkan agar tanaman bisa hidup lebih lama. Kelembapan lingkungannya akan terjaga sehingga bisa tumbuh lebih baik.
BACA JUGA: 15+ Tanaman Hias Daun yang Hits & Cocok Untuk Pemula
4. Menyiram tanaman di pagi hari
Hal penting yang harus Sedulur lakukan pada saat merawat bungan krisan ini adalah rutin menyiraminya setiap hari agar tetap subur. Sedulur bisa menyirami bunga tersebut satu kali saja dalam sehari yakni setiap pagi hari.
Namun cara menyirami bunga ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Sedulur harus memberi intensitas air yang secukupnya saja. Walaupun ini adalah tanaman yang lembap, jangan sampai air yang disiramkan terlalu banyak. Jika hal itu terjadi, lambat laun tanaman akan menjadi busuk dan rusak.
5. Memberi penyinaran yang cukup
Bisa dibilang ini adalah cara merawat bunga krisan yang sudah layu. Walaupun tanaman tersebut asalnya dari daerah yang teduh dan dingin, namun bukan berarti tidak membutuhkan sinar matahari. Masih banyak yang ternyata belum sadar akan hal tersebut.
Sinar matahari dibutuhkan oleh krisan agar bunganya bisa mekar secara sempurna. Jadi agar bisa tumbuh lebih baik, pastikan asupan sinar yang dibutuhkan telah terpenuhi. Namun tetap saja, jangan sampai bungan ini menerima panas dari sinar secara berlebihan.
6. Memperhatikan suhu dan kelembapannya
Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat merawat tanaman hias satu ini yakni suhu dan kelembapan suhu dan tanah di sekitarnya. Karena karakteristiknya yang lebih cocok tumbuh di daerah yang sejuk dan juga cenderung dingin, Sedulur bisa memberikan perlindungan ekstra pada bagian akar serta mahkotanya.
Selain itu, Sedulur juga bisa menggunakan kultivar yang mampu menjaga suhu dan kelembaban di lingkungan sekitar tanaman. Bagi Sedulur yang menanam krisan di dalam ruangan, penggunaan kultivar ini adalah hal yang wajib.
BACA JUGA: 14 Jenis Tanaman Hias Paling Hits, Bikin Nyaman Hunianmu!
7. Menggunakan pupuk organik
Jika sebelumnya Sedulur hanya menggunakan pupuk anorganik, cobalah yang organik. Penggunaan pupuk organik juga bisa menjadi cara merawat bunga krisan yang mulai layu. Pemberian pupuk tersebut juga harus dilakukan secara tepat dan juga rutin.
Dalam praktiknya, Sedulur dapat memberi pupuk dengan interval waktu mulai dari sekali dalam satu bulan. Jika tanaman sudah mulai layu, Sedulur bisa memberikan pupuk tiap 2 minggu. Namun yang paling pasti pupuk yang digunakan adalah pupuk organik agar tercemar oleh bahan-bahan kimia.
8. Membersihkan hama dan gulma
Walaupun ini adalah tanaman hias, potensi terserang oleh hama dan gulma tetap ada. Oleh sebab itu, Sedulur perlu memperhatikan bunga tersebut agar bebas dari kedua masalah tanaman tersebut dan bisa tumbuh dengan subur.
Cara untuk membebaskan tanaman krisan dari hama dan gulma adalah dengan memberikan nutrisi secara rutin, memindahkan pot tanaman berkala, menjaga kualitas dari media tanam, memangkas rumput liar yang tumbuh. Selain itu yang tak kalah penting adalah menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
9. Melakukan repotting
Mungkin banyak orang yang menyepelekan repotting pada saat merawat tanaman hias. Namun hal ini sangat dibutuhkan bunga krisan kuning, putih, merah, dan lain sebagainya untuk tumbuh lebih cepat. Jadi alangkah baiknya jika Sedulur melakukan repotting secara rutin.
Repotting atau mengganti pot tanaman, dilakukan agar tanaman atau bunga bisa terus tumbuh serta bertambah besar. Terlebih lagi karakteristik dari tanaman hias yang satu ini mampu menumbuhkan bunga dengan cepat.
Itulah beberapa cara merawat bunga krisan yang perlu Sedulur ketahui. Jika diperhatikan, hampir semua poin di atas dilakukan untuk menyesuaikan lingkungan tanaman hias tersebut dengan kondisi lingkungan asalnya.
Sebenarnya proses perawatan bunga krisan ini tidak terlalu susah. Namun tetap saja, Sedulur perlu melakukannya dengan benar agar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga-bunga yang indah.