Ayam kalkun adalah salah satu jenis unggas dengan tubuh yang besar dibanding jenis unggas lainnya. Kalkun juga pertama kali ditemukan di Amerika Serikat dan merupakan salah satu hewan yang diternak dan dibudidaya, juga sebagai binatang peliharaan bagi masyarakat Amerika Serikat.
Meski banyak telah mengetahui ayam kalkun, namun belum banyak yang mengetahui jenisnya. Selain itu, karena kalkun bukan merupakan ayam yang biasa ditemukan di Indonesia, maka banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui jenisnya, harganya dan cara membudidayakannya. Kita mulai pembahasannya dengan membahas jenis-jenis kalkun terlebih dahulu.
BACA JUGA: Ayam Shamo Aduan: Kenali Jenis, Ciri-ciri & Kelebihannya
1. Kalkun Black Spanish
Jenis pertama kalkun banyak dipelihara adalah jenis kalkun black spanish. Banyak yang mencoba memelihara kalkun ini, selain karena harganya yang lumayan mahal saat dijual, kalkun ini juga memiliki bulu dengan warna yang indah. Dibandingkan jenis kalkun lainnya, harga ayam kalkun ini paling mahal, hal tersebut yang membuat banyak orang yang memeliharanya.
2. Kalkun Bronze
Jika bertanya jenis kalkun apa yang paling terkenal di Indonesia? Jawabannya adalah kalkun bronze. Kalkun jenis ini sangat mudah dibedakan, Sedulur bisa membedakannya dari warna bulunya. Bulu kalkun ini memiliki perpaduan warna putih, dan warna hitam kecokelatan. Harga kalkun ini tidak terlalu mahal dibandingkan jenis black spanish, namun juga umum dibudidaya.
3. Kalkun Golden Palm
Selain mengincar telur kalkun, beberapa warga juga menyukai daging ayam kalkun. Terutama di Amerika Serikat, daging kalkun sering dijadikan hidangan perayaan Thank’s Giving. Kalkun yang umum digunakan untuk dikonsumsi selanjutnya adalah kalkun golden palm.
Ciri khas kalkun jenis ini adalah terdapat warna hitam, cokelat, dan putih di beberapa bagian bulunya. Keunikan dari kalkun ini terletak pada kepalanya yang memiliki warna piru dan merah, sementara itu bagian kakinya memiliki warna abu-abu. Sehingga membuat kalkun ini secara visual tampak begitu berwarna.
4. Kalkun Narragansett
Selanjutnya adalah kalkun jenis narragansett, kalkun jenis ini juga sangat umum ditemukan di Indonesia. Keunikan dari kalkun ini yaitu memiliki corak bulu yang indah, seakan seperti corak batik. Di bagian ekornya terdapat perpaduan corak warna abu dan kuning, yang memberikan kesan terang.
5. Kalkun Putih
Kalkun putih atau yang umum dikenal dengan nama white holland, merupakan kalkun yang juga umum dibudidaya. Kalkun jenis ini memiliki bulu yang semua warnanya hampir putih. Selain dibudidaya untuk dijual, kalkun jenis ini juga seringkali dipelihara sebagai ayam hias. Karena keindahan dari warnanya, meskipun hanya satu warna saja.
BACA JUGA: Ternak Bebek Peking Berkualitas, Peluang Usaha Dapetin Uang
Harga Ayam Kalkun
Lantas berapa kira-kira harga ayam kalkun putih atau kalkun jenis lainnya. Kalkun memiliki harga yang beragam tergantung usia dan jenisnya. Di Indonesia sendiri harga kalkun cukup terjangkau. Namun jika dibandingkan dengan jenis unggas lainnya, kalkun cenderung memiliki harga yang lebih mahal. Berikut ini adalah daftar harga kalkun yang dilansir Super dari berbagai sumber terpercaya:
- Ayam Kalkun Anakan: Rp50.000 – Rp150.000 per ekor
- Ayam Kalkun Golden Palm Anakan: 000 per ekor
- Ayam Kalkun Blue Slate Anakan: Rp193.100 per ekor
- Ayam Kalkun Bourbon Red Anakan: Rp235.000 per ekor
- Ayam Kalkun Hitam Molet Anakan: Rp277.500 per ekor
- Ayam Kalkun Putih Jantan Dewasa: Rp500.000 per ekor
- Ayam Kalkun Bronze Dewasa: Rp500.000 per ekor
- Ayam Kalkun Golden Palm Betina Dewasa: Rp650.000 per ekor
- Ayam Kalkun Royal Palm Betina Dewasa: Rp650.000 per ekor
- Ayam Kalkun Self-Buff Betina Dewasa: Rp850.000 per ekor
- Ayam Kalkun Putih Betina Dewasa: Rp900.000 per ekor
- Ayam Kalkun Self-Buff Jantan Dewasa: Rp1.000.000 per ekor
- Ayam Kalkun Dewasa: Rp1.200.000 per ekor
- Ayam Kalkun Bourbon Red Betina Dewasa: Rp1.500.000 per ekor
- Ayam Kalkun Black Spanish Jantan Dewasa: Rp1.900.000 per ekor
- Ayam Kalkun Black Spanish Betina Dewasa: Rp2.500.000 per ekor
Melihat harga kalkun yang menarik di atas, apakah Sedulur tergerak untuk membudidaya kalkun dan mencoba untuk menernaknya? Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Sedulur perhatikan terkait cara ternak kalkun. Seperti apa saja tipsnya? Yuk langsung saja simak di bawah ini:
BACA JUGA: Ternak Burung Merpati Terlengkap Sampai Analisa Biayanya
1. Memilih Bibit
Langkah pertama untuk berternak kalkun adalah dengan memilih bibit yang benar. Sebaiknya Sedulur bisa memilih untuk membeli bibit kalkun yang unggul. Dan Sedulur juga harus memastikan tidak memilih bibit kalkun yang lemah, cacat dan memiliki nafsu makan yang buruk. Terdapat beberapa cara untuk mengetahui kalkun dengan bibit yang baik.
Sedulur bisa melihat kelemahan ayam kalkun dari sejak masih bibit dengan melihat warna dari kalkun tersebut. Warna kalkun dari jenis apapun menunjukan kualitas dari kalkun tersebut. Semakin kalkun memiliki warna yang gelap makan akan semakin berkualitas bibit kalkun tersebut. Hal ini wajib untuk Sedulur pertimbangkan.
2. Pakan Kalkun
Tips selanjutnya dalam budidaya kalkun adalah memperhatikan pakan ayam kalkun. Pada dasarnya, kalkun bisa diberi makan apapun, mulai dari dedak atau sayuran segar. Hal yang wajib Sedulur perhatikan terkait pakan kalkun adalah waktu memberikan makannya dan juga takarannya.
Sedulur bisa memberikan makan secara teratur kepada kalkun sebanyak dua kali sehari, pastikan takarannya juga sesuai. Jangan lupa juga Sedulur sediakan tempat atau wadah air untuk kalkun minum. Usahakan dekat dengan tempat makanannya. Agar kalkun tidak kesulitan meraih minumnya.
Perihal memberi pakan terhadap kalkun akan mempengaruhi kualitas daging dan telor ayam kalkun itu sendiri. Jika Sedulur ingin kualitas kalkun terjamin, Sedulur bisa memeri kalkun vaksin dalam beberapa bulan sekali, agar kalkun tidak mudah terkena penyakit.
3. Kandang Kalkun
Kandang juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena Sedulur bisa memperhatikan perawatan kalkun melalui kandangnya. Dengan Sedulur membersihkan kandang kalkun secara rutin, Sedulur sudah memperhatikan kalkun itu sendiri. Selain itu, biasanya ukuran kandang kalkun juga dapat dibedakan berdasarkan usianya.
Sedulur bisa membangun kandangn yang tinggi dan aman agar kalkun dapat berlindung dari segala cuaca. Namun, jika Sedulur memelihara anakan kalkun, Sedulur hanya perlu menyiapkan kardu yang hangat dilengkapi dengan lampu dengan watt kecil. Nah, ketika kalkun mulai masuk pada musim kain, Sedulur harus menyiapkan kain atau jerami untuk induk kalkun mengerami telur kalkun.
4. Perhatikan Telur Kalkun
Ketika sudah memasuki musim kawin, Sedulur perlu memperhatikan telur kalkun. Biasanya telur kalkun memiliki ukuran yang lebih besar dari telur unggas lainnya. Dengan bintik-bintik hitam pada setiap telurnya. Biasanya induk kalkun akan menghasilkan 10 hingga 14 telur. Penanganan telur yang akan dijual dan akan dipelihara berbeda. Jika Sedulur ingin menjual telurnya, diperlukan penanganan khusus.
Namun jika Sedulur ingin merawatnya hingga menetas, Sedulur hanya perlu menyiapkan kain atau jerami agar induk kalkun bisa mengerami sampai menetas. Sedulur juga bisa sediakan lampu watt untuk membuat telur tetap hangat. Terdapat beberapa hal jika Sedulur berniat memelihara anakan kalkun:
- Setelah menetas dari telur Sedulur perhatikan bulunya. Setiap kalkun biasanya memiliki dua jenis bulu, bulu utama dan bulu halsu. Biasanya untuk kalkun jantan akan memiliki bulu halus yang tumbuh cepat, dan ukuran bulu jantan akan lebih panjang.
- Cek tubuh kalkun ketika berusia 8 minggu. Lalu juga perhatikan biasanya kalkun jantan akan memiliki ukuran yang lebih besar dengan kokok dibagian kaki. Di bagian kepala kalkun jantan juga akan memiliki bulu yang lebih sedikit. Biasanya, kalkun betina memiliki tubuh yang lebih tinggi dan bentuk tubuh yang kurus.
- Cek kloaka kalkun, cara ini merupakan cara yang sulit. Sedulur harus memasukkan jari ke bagian kloaka anakan dan akan mengetahui mana kalkun betina dan jantan. Namun melakukan hal ini harus dengan hati-hati, karena sangat besar potensi untuk melukai anakan kalkun.
- Cek kloaka di atas baru bisa Sedulur lakukan ketika anakan kalkun masuk usia 4 bulan. Karena usia 4 bulan merupakan usia kalkun melakukan kawin. Ketika melakukan perkawinan, Sedulur dapat membedakan jantan dan betina dengan cara melihat posisinya. Kalkun yang berada di bagian atas merupakan jantan, dan betina di bagian bawah.
Setelah beberapa cara di atas Sedulur lakukan, Sedulur hanya perlu bersiap untuk melakukan penjualan kalkun. Tertutama ketika kalkun siap dijual, baik daging dan telurnya. Namun Sedulur perlu melakukan cara penjualan yang tepat, mengingat kalkun sangat jarang dikonsumsi di Indonesia.
Sekian penjelasan terkait ayam kalkun di atas. Semoga penjelasan di atas menambah wawasan di dunia perternakan, dan juga dapat memberi inspirasi bagi Sedulur yang ingin melebarkan usaha ternak dengan mencoba budidaya kalkun. Karena, belum banyak pemain yang bergerak memainkan kalkun sebagai hewan ternak. Hal ini sangat mungkin menjadi peluang yang menjanjikan.