Tiap makhluk hidup memiliki organ-organ dengan fungsi yang beragam. Salah satunya organ reproduksi yang berfungsi untuk memungkinkan makhluk hidup melahirkan keturunan. Pada wanita, organ atau alat reproduksi wanita bertugas memproduksi sel telur, hormon seksual tertentu, serta menjaga sel telur yang sudah dibuahi.
Alat reproduksi wanita terdiri atas organ internal dan eksternal. Organ internal terletak di dalam tubuh dan tidak terlihat, sementara yang eksternal sering disebut sebagai alat kelamin. Organ eksternal tampak dari luar dan bisa dilihat dengan jelas. Apa saja yang termasuk dalam alat reproduksi wanita dan apa fungsi masing-masing dari mereka? Berikut pembahasan lengkap tentang fungsi, mekanisme kerja, hingga cara menjaga kesehatannya.
BACA JUGA: 16 Manfaat dan Fungsi Air bagi Manusia, Hewan & Tumbuhan
1. Vulva
Vulva adalah istilah untuk menjuluki organ eksternal dalam alat reproduksi wanita. Merujuk pada jurnal yang ditulis Julie Rosner, dkk., vulva terdiri dari beberapa bagian penting yaitu labia mayora, labia minora, klitoris, vulvar vestibule, meatus uretra, dan vagina. Apa saja fungsi dan perbedaan masing-masing bagian tersebut? Di bawah ini sudah dirangkum penjelasan lengkapnya.
2. Labia mayora
Labia sendiri berarti bibir yang diciptakan untuk melindungi vulva atau organ reproduksi eksternal pada perempuan. Dalam vulva ada dua jenis bibir, yaitu bibir besar dan kecil. Sesuai namanya labia mayora adalah bibir besar yang saat pubertas akan mulai ditumbuhi rambut. Bagian tersebut juga menyimpan kelenjar minyak dan keringat. Kelenjar minyak dan keringat ini juga terdapat pada mons pubis, bagian tubuh yang menempel pada tulang pubis. Ia juga ditumbuhi oleh rambut.
3. Labia minora
Sementara bagian labia minora lebih beragam secara bentuk dan ukuran. Ia berada di dalam labia mayora dan melingkupi bukaan pada vagina dan uretra. Kulit labia minora sangat lembut dan mudah teriritasi bahkan bengkak apabila terinfeksi atau terluka.
4. Kelenjar Bartholin
Kelenjar ini terletak di sebelah bukaan vagina dan berfungsi menghasilkan lendir atau mukus. Fungsinya sebagai pelumas atau pelembab organ seksual saat seseorang melakukan hubungan intim.
BACA JUGA: Profil Vaksin AstraZeneca: Seberapa Efektif & Efek Sampingnya
5. Klitoris
Klitoris adalah tempat bertemunya labia minora dan mayora. Bentuknya hampir sama dengan lipatan kulit pada penis laki-laki. Fungsi dan cara kerjanya pun hampir sama, ia bisa melakukan ereksi saat mendapat stimulasi. Melansir liputan The Guardian, klitoris tidak hanya berfungsi dalam memberikan kenikmatan seksual belaka atau orgasme.
Sebuah studi membuktikan bahwa orgasme bisa memberikan efek positif dalam proses reproduksi, yaitu melancarkan peredaran darah di vagina, meningkatkan produksi lubrikan atau pelumas, dan mengubah posisi serviks. Semuanya mendukung pergerakan sperma agar bisa masuk ke rahim dan membuahi sel telur.
6. Vulvar vestibule
Merujuk pada bab buku yang ditulis Nguyen dan Duong tentang anatomi organ reproduksi eksternal perempuan, vulvar vestibule adalah jaringan yang berada di dalam labia minora dan dipisahkan oleh garis demarkasi yang bernama garis Hart. Lokasinya mengitari bukaan vagina dan meatus uretra. Saat mendapat stimulasi seksual, bulba-bulba vestibula akan dipenuhi darah yang nanti akan memberikan tekanan pada klitoris dan mendorong terjadinya ereksi serta orgasme.
7. Meatus uretra
Uretra adalah saluran kencing yang berfungsi mengeluarkan urin dari ginjal keluar tubuh. Uretra ini terletak di vulvar vestibule bersama dengan bukaan vagina. Lokasinya berada di bawah klitoris, tetapi di atas bukaan vagina.
8. Vagina
Vagina adalah organ yang sering disebut saat bicara fungsi reproduksi. Masih dari sumber yang sama dari tulisan Nguyen dan Duong, gambaran alat reproduksi wanita yang ini adalah organ yang elastis dan penuh dengan otot. Ia terkoneksi langsung dengan serviks yang mengarah ke rahim. Letaknya ada di vulvar vestibule dan dikelilingi oleh membran bernama hymen. Vagina memiliki bukaan yang letaknya di bawah bukaan uretra.
Fungsi dari bukaan tersebut adalah sebagai tempat penetrasi penis dan jalur masuknya sperma ke serviks. Dari serviks, sperma akan menuju rahim dan tuba falopi. Vagina juga berfungsi sebagai tempat keluarnya cairan menstruasi.
BACA JUGA: Tanda dan Ciri-ciri Pubertas pada Anak Perempuan & Laki Laki
9. Ovarium
Berdasarkan buku Hormonal Signaling in Biology and Medicine, ovarium adalah kelenjar tempat diproduksinya telur dan hormon yang berkenaan dengan proses reproduksi yaitu estrogen dan progesteron. Ukurannya sebesar 3-5 cm dan berada di sebelah dinding rahim, sangat dekat dengan bukaan tuba falopi. Produksi tersebut diatur oleh hormon gonadotropin yang dihasilkan oleh hipotalamus. Ovarium bekerja berdasarkan fase hidup perempuan, yaitu anak-anak, pubertas, menarche (saat menstruasi pertama didapat, biasanya usia 10-16 tahun), usia reproduktif, dan diakhiri dengan menopause.
Pada masa kanak-kanak, hormon reproduksi tidak diproduksi dan yang dikeluarkan ovarium hanyalah progesteron dan estradiol. Barulah pada usia pubertas pelepasan gonadotropin meningkat diikuti dengan produksi hormon seksual yang disebut gonadal steroids. Hormon gonadal steroids yang dimaksud tersebut antara lain androgen, estrogen, dan progesteron. Ketiga hormon tersebut nantinya akan mengatur siklus menstruasi perempuan saat memasuki usia menarche dan reproduktif.
10. Tuba falopi
Tuba falopi adalah alat reproduksi wanita yang menjadi tempat terjadinya pembuahan. Jika berhasil ia akan menyalurkan oosit (sel telur yang sudah dibuahi oleh spermatozoa) bergerak menuju rahim. Oosit akan menempel pada dinding rahim dan tumbuh di sana. Meski tidak terjadi pembuahan pun, tuba falopi tetap akan menyalurkan sel telur ke rahim, yang membuat terjadinya siklus menstruasi.
11. Uterus atau rahim
Uterus merupakan salah satu organ penting dalam sistem reproduksi. Organ ini berbentuk seperti buah pir yang akan menjadi rumah untuk janin berkembang sebelum siap dilahirkan. Rahim sendiri dibagi menjadi dua bagian. Pertama, serviks atau mulut rahim yang tersambung dengan vagina.
Kedua, corpus yaitu badan rahim yang bisa melebar dan mengembang sesuai dengan ukuran janin. Corpus terdiri atas dinding rahim yang dibagi menjadi tiga lapisan yaitu endometrium, miometrium, dan serosa. Apa bedanya?
- Endometrium adalah adalah lapisan terdalam dari dinding rahim. Struktur dan ketebalannya berubah-ubah tergantung oleh pengaruh hormon.
- Miometrium terdiri dari otot serat yang lembut dan berada di tengah lapisan dinding rahim. Ia merupakan lapisan paling tebal dari dinding rahim tersebut.
- Serosa merupakan lapisan terluar dari dinding rahim.
BACA JUGA: Ovarium adalah Tempat Terjadinya Pembuahan, Simak Fungsinya
12. Mekanisme kerja alat reproduksi wanita
Mekanisme kerja dari alat reproduksi wanita berkaitan erat dengan siklus menstruasi. Menurut Cleveland Clinic, ada tiga fase yang terjadi dalam proses reproduksi perempuan yaitu fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal.
Fase folikuler adalah proses pematangan telur dan durasinya bisa berbeda-beda tiap individu. Proses ini terjadi saat seseorang mulai mengeluarkan darah menstruasi dan berakhir tepat sebelum terjadi peningkatan luteinizing hormone. Pada proses ini follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) akan dilepaskan dari otak dan diedarkan oleh darah menuju ovarium. Kedua hormon tersebut akan memicu produksi hormon estrogen. Saat sudah meningkat, estrogen akan menghentikan produksi FSH. Lewat proses inilah tubuh menentukan jumlah folikel ideal dalam ovarium yang diperlukan untuk pelepasan sel telur.
Fase ovulasi adalah tahap di mana sel telur yang sudah matang dilepaskan menuju tuba falopi dan siap untuk dibuahi oleh sel sperma. Prosesnya tepat terjadi setelah fase folikuler selesai. Prosesnya terjadi saat estrogen naik dan muncul satu folikel yang dominan. Folikel yang dominan akan melepaskan telurnya dari ovarium menuju tuba falopi. Sekitar 1-5 hari sebelum ovulasi terjadi, biasanya perempuan akan mengeluarkan cairan lendir berwarna putih kekuningan yang sering disebut keputihan. Lendir tersebut sebenarnya memiliki fungsi menangkap dan menutrisi sperma selama ia berjalan menuju sel telur saat proses pembuahan.
Fase luteal adalah tahap yang terjadi setelah pelepasan sel telur. Folikel ovarium yang sudah kosong akan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum ini akan melepaskan estrogen dan progesteron yang berfungsi mempersiapkan dinding rahim untuk fase berikutnya. Jika sel telur berhasil dibuahi di tuba falopi, ia akan diteruskan ke rahim dan akan terjadi implantasi atau penempelan oosit pada dinding rahim.
Apabila sel telur tidak dibuahi atau tidak berhasil dibuahi, ia akan tetap disalurkan ke rahim. Namun, karena tidak ada pembuahan dan implantasi sel telur ke dinding rahim, maka dinding rahim yang sudah terlanjur menebal akan diluruhkan dan terjadilah menstruasi.
Itulah pembahasan lengkap tentang fungsi dan gambar alat reproduksi wanita. Semoga bisa membuka wawasan Sedulur tentang organ dan sistem reproduksi.
Agar kesehatan organ reproduksi tetap terjaga, Sedulur wajib mengonsumsi makanan yang berkualitas. Cukupi bahan makanan berkualitas dan bergizi melalui Aplikasi Super. Kualitas produknya terjamin dan harganya sangat terjangkau. Unduh sekarang!