Mungkin sebagian dari Sedulur sudah menonton film Don’t Look Up, sebuah film bertema fiksi ilmiah yang diproduksi sutradara Adam Mckay. Sinopsis Don’t Look Up ini banyak mengisahkan tentang dua astonom yang harus melakukan kegiatan tur media raksasa sebagai peringatan umat manusia akan datangnya komet, sebuah benda ruang angkasa yang akan menghantam bumi.
Penggarapan film Don’t Look Up pemainnya banyak dibintangi oleh tokoh-tokoh terkenal seperti Leonardo DiCaprio dan Jennifer Lawrence. Di mana keduanya punya peran sebagai astonom. Ada pula aktor lain seperti Rob Morgan, Jonah Hill, Mark Rylance, Tyler Perry, Timothy Chalamet, Ron Perlman, Scott Mescudi, Himesh Patel, Melanie Lynskey, Michael Chiklis, Tomer Sisley, Paul Guilfoyle, Robert Joy, Cate Blanchett, Gary Tanguay, dan Meryl Streep.
Bahkan, ada penyanyi terkenal Ariana Grande yang turut serta sebagai bagian kru di film ini. Penasaran dengan sinopsisnya dan alasan mengapa film ini digarap? Simak pembahasan lengkapnya beserta Don’t Look Up review berikut ini.
BACA JUGA: 18 Film Disney Terbaru & Terfavorit di Tahun 2022, Wajib Tonton!
Latar belakang film Don’t Look Up diproduksi
Sebuah film tak mungkin rasanya dibuat tanpa alasan dan maksud tertentu. Umumnya, film dibuat karena sang sutradara merasa peka terhadap kondisi sekitar. Hal ini berlaku khususnya pada film ilmiah ini. Dikutip dari laman Tirto, film Don’t Look Up sebenarnya dibuat sebagai sindiran atas sikap kurang peduli pemerintah dan media akan krisis iklim.
Alasan tersebutlah membuat film Don’t Look Up diproduksi dan didistribusikan ke seluruh negara di dunia. Di sisi lain, alasan film ini dibuat juga karena keadaan sosial, kapitalis, dan beberapa aspek persoalan di masyarakat. Jika Sedulur melihat trailernya, film garapan Adam McKay dapat menciptakan pertanyaan ke penonton, apakah dunia akan benar-benar berakhir enam bulan lagi?
Film ini diproduksi oleh perusahan film bernama Hyperobject Industries dan Bluegrass Film. Baru pada November 2019, film ini diumumkan dan dijual oleh Paramount Picture ke pihak Netflix. Ada lika-liku dalam pembuatan film ini, di mana saat syuting awal harusnya dilaksanakan pada April 2020. Tepatnya lokasi syuting berada di negara bagian Amerika Serikat, Massachusett. Namun, tidak terlaksana sebagaimana mestinya sehingga ditunda sampai November karena adanya pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Film Don’t Look Up dirilis secara teatrikal terbatas pada tanggal 10 Desember 2021, hingga akhirnya tayang di Netflix pada tanggal 24 Desember 2021 lalu. Film ini sempat tercatat sebagai film yang banyak ditonton di Netflix. Mencatat rekor penayangan 152.290.000 jam streaming antara 27 Desember hingga 2 Januari, dikutip dari Variety pada Jumat (7/1/2021).
Sinopsis Don’t Look Up
Membahas film Don’t Look Up, Sedulur perlu tahu bagaimana sinopsis atau jalan ceritanya. Awalnya, ada profesor astronomi bernama Randall Minday (Leonardo DiCaprio) bersama muridnya bernama Kate Dibiasky (Jennifer Lawrence). Mereka menemukan komet dan diduga bisa merusak bumi karena ukurannya besar. Bahkan, komet ini dapat menghancurkan seluruh dunia jika tak bisa dicegah.
Dibantu oleh kepala astonom yaitu Teddy Oglethorpe, ketiganya berusaha menyampaikan kabar ini ke presiden dan berusaha mencari solusinya. Namun, mereka malah tidak dipedulikan. Kemudian, profesor Randall dan muridnya berbicara di berita nasional di TV. Namun, lagi-lagi ucapan mereka seakan tak dipercaya dan dianggap serius. Hal ini membuat Kate emosi dan kehilangan kendali. Tenyata kemarahan dia di TV menyebar luas dan menjadi bahan olok-olok warganet.
Hingga akhirnya, saat sang presiden, yakni Janie Orlean (Meryl Streep) terkena skandal, ia beralih mendukung penuh rencana Randall dan Kate mengenai komet. Hal ini dilakukan sang presiden agar dapat menutupi berita jeleknya.
BACA JUGA: 10 Film Terbaik Keanu Reeves yang Enggak Bisa Kamu Lewatkan
Kritik sosial dalam film ini sangat kuat
Diketahui Don’t Look Up kisah nyata berkisah antara Randall dan Kate mencoba untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya komet. Keduanya diketahui khawatir karena komet besar akan menabrak bumi dan menghancurkan dunia. Alhasil, Randall mencoba meyakinkan banyak orang tentang bagaimana Kate menemukan komet itu dan dampaknya. Akan tetapi, hal ini malah dianggap sebagai lelucon. Kate mendapat cacian dari orang-orang serta dianggap sebagai wanita gila.
Sebelumnya, Randall dan Kate sudah bertemu Presiden Janie Orlean agar dapat mencari jalan keluarnya. Namun, lagi-lagi mereka mendapat respon sama seperti yang diberikan oleh orang-orang. Padahal, media besar harusnya menggiring opini publik ke arah benar, malah dianggap heboh dengan gosip dari dunia hiburan. Dalam film ini, sains dianggap tidak terlalu berlaku dan malah dianggap sebagai teori khayalan.
Hadirnya komet yang akan menghantam bumi seharusnya bisa menyadarkan manusia dan media. Dalam film ini berkisah mengenai bagaimana situasi sosial ketika menanggapi isu terkait alam semesta. Sebaliknya, orang orang malah suka mengenai skandal ataupun gosip akan sebuah tokoh atau tren yang terlihat konyol.
Melalui beberapa selingan pada cuplikan ini, maka film Don’t Look Up memberikan sebuah sinyal akan adanya peristiwa pemusnahan umat manusia secara massal. Sebenarnya, krisis iklim bisa menjadi faktor yang mungkin menyebabkan komet ini bisa muncul.
Meski kisahnya berkaitan dengan sains, film ini tetap dibalut dengan kesan komedi. Sehingga, penonton pun tidak akan merasa bosan saat melihatnya. Namun meski dibalut komedi, sindiran satir di dalamnya dapat membuat penonton dan media sadar bahwa kerusakan sosial bisa terjadi sewaktu-waktu.
Tak hanya kritik sosial, sisi kekuasaan juga sangat kental, terutama kekuasaan seorang presiden. Presiden dalam posisi ini digambarkan cukup nyeleneh hingga kacau mengenai sistem kerja, pegawai, bahkan mengenai latar belakangnya yang memengaruhi kualitas dirinya sebagai pemimpin negara.
Don’t Look Up Indonesia
Di Indonesia, film ini sangat banyak ditonton masyarakat dan sukses pecahkan rekor sebagai film paling lama ditonton dalam waktu seminggu pada layanan film streaming Netflix. Dikutip dari laman CNN Indonesia, film ini berhasil disaksikan selama 152,2 juta kali secara global terhitung mulai rentang waktu 27 Desember sampai dengan 2 Januari.
Bahkan saat dirilis ke layanan film streaming, Don’t Look Up pada tanggal 24 Desember 2021 sukses menjadi film nomor tiga disaksikan selama 28 hari pada pertama kali ditayangkan. Tercatat film ini ada di bawah film Bird Box (2018) dan Red Notice (2021). Karena film ini cukup kental akan sindiran sosial, maka sangat bagus untuk disaksikan. Don’t Look Up ending-nya sangat sarat akan pesan tentang lingkungan dan sosial.
Sebagai film sarat akan sindiran sosial, film ini sukses menyabet beberapa gelar bergengsi dalam ajang lomba internasional. Film ini mampu masuk nominasi paling bergengsi pada festival Academy Award ke-94 atau ajang Oscar 2022. Film ini masuk sebagai gambar terbaik, tepatnya Best Picture, Best Original Screenplay, Best Original Score, dan Best Film Editing. Torehan prestasi yang disabet film Don’t Look Up membuat film ini masuk dalam jajaran film karya ilmiah terbaik.
Demikian ulasan mengenai Don’t Look Up review, sebuah film berkaitan tentang sindiran sosial atas kepedulian lingkungan, keadaan masyarakat hingga sistem negaranya. Semoga penjelasan di atas dapat memberikan wawasan dan pengetahuan akan keadaan sosial sesungguhnya.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!