Pernahkah Sedulur mendengar six sigma adalah? Dalam dunia manajemen, six sigma merupakan salah satu konsep atau metode yang paling sering diterapkan. Six sigma bisa membantu perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan produk yang minim kecacatan secara efisien.
Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai six sigma adalah dalam pembahasan berikut ini!
BACA JUGA: 12 Rahasia Kucing yang Jarang Diketahui Orang, Jangan Salah!
Pengertian six sigma adalah
Secara garis besar, six sigma adalah sebuah konsep atau metode manajemen yang paling lazim diterapkan di seluruh dunia. Konsep manajemen tersebut mampu mencakup berbagai proses sekaligus, mulai dari perbaikan, peningkatan suatu proses, hingga kontrol kualitas secara berkesinambungan.
Perusahaan yang menerapkan six sigma dapat dilihat dari hasil kualitas produknya. Secara berkala, perusahaan tersebut mampu menghasilkan produk yang semakin baik. Dapat dikatakan bahwa six sigma menjadi salah satu metode manajemen yang bermanfaat dan penting dalam pengembangan bisnis secara dasar.
Jika melihat dari namanya, six sigma berangkat dari satuan standar deviasi (sigma). Metode tersebut diketahui pertama kali digunakan pada kurva lonceng di ilmu statistika, dimana satu sigma akan melambangkan satu standar deviasi yang berasal dari mean atau nilai rata-ratanya. Jadi, six sigma melambangkan tiga sigma di atas dan tiga sigma di bawah untuk menekan potensi terjadinya suatu kegagalan dalam proses manajemen. Semakin tinggi nilai sigma, maka semakin kecil potensi kecacatan yang dimiliki.
Sebuah sumber informasi kredibel juga menjelaskan pernyataan yang senada. Six sigma adalah suatu alat atau cara yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengembangkan kapasitas pada proses pengembangan bisnisnya. Tujuannya adalah demi meningkatkan kinerja dan meminimalisir adanya potensi kesalahan.
Tidak heran, six sigma digadang-gadang sebagai konsep manajemen yang mampu mewujudkan kualitas produksi pada perusahaan menjadi lebih baik, meningkatkan laba perusahaan, dan bahkan mampu meningkatkan semangat kerja karyawannya.
BACA JUGA: Permutasi dan Kombinasi: Definisi, Rumus dan Contoh Soalnya
Jabatan dalam six sigma
Six sigma tidak bisa dibiarkan begitu saja beroperasi tanpa orang-orang yang mengontrol metode tersebut. Secara singkat, orang yang memegang kuasa atau jabatan di dalam six sigma ada enam; champion atau sponsor, master black belt, black belt, green belt, team members, serta jabatan-jabatan penting lainnya.
BACA JUGA: 10 Contoh Cerpen Pendidikan, Penuh Motivasi dan Pesan Moral
1. Champion atau sponsor
Dalam konsep six sigma, champion atau sponsor berperan sebagai manajemen puncak dalam roadmap bisnis yang dilakukan. Peran tersebut sangat penting lantaran ia memiliki tanggung jawab dan koordinasi dari setiap proses yang dijalani. Champion atau sponsor mengemban tugas untuk memilih proyek, menjalankan pengawasan, dan juga mengurangi berbagai hambatan yang menghadang.
2. Master black belt
Pada posisi kedua dalam jabatan six sigma, master black belt berperan sebagai mentor dalam susunan organisasi tersebut. Tujuan dari adanya master black belt adalah untuk membawa organisasi menjadi lebih sukses dan meraih kompetensi six sigma seperti yang sudah ditetapkan.
Karena peran signifikannya sebagai mentor, maka orang yang ditugasi sebagai master black belt haruslah mereka yang memiliki tingkat kemahiran teknis dan organisasi yang tinggi. Master black belt dibutuhkan untuk melatih jabatan-jabatan di bawahnya, mengetahui seluruh sistem organisasi, sekaligus memahami berbagai ilmu matematika dan ilmu statistik.
3. Black belt
Di bawah master black belt, jabatan selanjutnya dari six sigma adalah black belt. Black belt berperan sebagai pemimpin tim, dimana ia perlu menerapkan setiap seluk-beluk konsep six sigma. Selain menerapkan metodenya, seorang black belt juga perlu memperkenalkan setiap proses dari six sigma kepada setiap anggota tim dan organisasi yang lebih luas.
4. Green belt
Green Belt akan bertindak dalam menghasilkan proyek departemen kecil secara terfokus dengan menggunakan berbagai strategi untuk meraih keberhasilan dan kesuksesannya.
5. Team members
Team members atau anggota tim adalah mereka yang turut berpartisipasi aktif di dalam suatu proyek. Anggota tim menjadi tulang punggung utama yang mendukung keberhasilan proyek berdasarkan tanggung jawab yang sudah diemban. Lebih daripada itu, para anggota tim juga perlu menerapkan berbagai metode dan sumber daya six sigma pada proses pengerjaan sehari-hari.
6. Yellow, white, dan six sigma belt lainnya
Selain lima jabatan di atas, ada juga jabatan-jabatan lain yang perlu diperhatikan dalam six sigma ini. Mereka adalah yang menerima sejumlah bentuk pelatihan, namun tidak diharapkan untuk memimpin tim atau menyelesaikan suatu proyek. Mereka hanya menerima pelatihan dan memungkinkan mereka bekerja sebagai pendukung six sigma saja.
Metode six sigma adalah
Berikut ini adalah ulasan singkat mengenai metode dalam konsep six sigma.
BACA JUGA: Ini Prediksi Karir & Kesehatan Shio Kambing di 2023, Lengkap!
1. DMAIC (Define – Measure – Analyze – Improve – Control)
DMAIC adalah suatu metode dalam six sigma yang bersifat data-driven. Tujuan dari DMAIC ini sendiri adalah untuk mengembangkan produk atau jasa yang sudah ada demi peningkatan kepuasan konsumen atau pelanggan. DMAIC lebih sering dimanfaatkan oleh perusahaan manufaktur produk, perusahaan jasa pengiriman, atau perusahaan logistik.
2. DMADV (Define – Measure – Analyze – Design – Verify)
Selain DMAIC, ada juga DMADV yang berguna untuk menciptakan atau membuat ulang suatu proses manufaktur produk baru. DMADV menjadi metode terakhir ketika Sedulur kehabisan cara untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Prinsip six sigma adalah
Di bawah ini adalah lima prinsip utama dari six sigma.
BACA JUGA: Pengertian Konsinyasi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
1. Berfokus pada konsumen
Dalam six sigma, fokus perusahaan pada konsumen menjadi salah satu aspek utama yang harus diperhatikan. Perusahaan harus paham apa-apa saja yang diinginkan konsumen dan bagaimana cara memuaskan mereka.
2. Mengukur value stream serta mengidentifikasi masalah
Selain berfokus pada konsumen, prinsip selanjut dari six sigma adalah mengukur value stream serta mengidentifikasi masalah yang ada. Data harus dikumpulkan untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diselesaikan. Untuk implementasi six sigma yang efektif, penting untuk menentukan tujuan yang jelas agar pengumpulan data dapat dilakukan dengan tepat.
3. Mengeliminasi proses yang tidak perlu
Ketika masalah sudah ditemukan, maka prinsip atau proses selanjutnya adalah melakukan perubahan operasional untuk mengurangi aktivitas yang tidak memberikan manfaat maksimal bagi produk akhir. Prinsip ketiga ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses dengan membuatnya lebih lancar.
4. Membutuhkan partisipasi dari semua pihak
Agar semua strategi yang dirumuskan berhasil, pastikan setiap orang terlibat di dalam skema manajemen ini. Selain membuat proses menjadi lebih efektif, keterlibatan setiap orang nantinya akan mampu membuat penerapan solusi dari masalah menjadi lebih maksimal. Maka dari itu, semua orang yang terlibat harus benar-benar memahami konsep dan aplikasinya dalam bisnis untuk mengurangi risiko kegagalan dan melancarkan proses.
5. Memiliki ekosistem yang fleksibel dan responsif
Terakhir, perusahaan yang menerapkan six sigma haruslah memiliki ekosistem yang fleksibel dan responsif. Segala bentuk inefisiensi atau pemborosan harus disingkirkan.
Teknik six sigma adalah
Six sigma sebagai sebuah konsep dalam dunia manajemen tentunya memiliki beberapa teknik dalam pengerjaannya. Apa saja teknik-teknik dari six sigma?
1. Brainstorming
Teknik pertama dari six sigma adalah brainstorming. Pada teknik ini, Sedulur diharuskan untuk menciptakan berbagai ide dan langkah-langkah kreatif dalam mencari solusi masalah.
2. Root Cause Analysis (RCA)
Root Cause Analysis (RCA) adalah sebuah teknik dalam six sigma untuk menganalisa masalah. Masalah tersebut dilihat dari unsur 5W (What, Who, When, Why, Where). Dengan begitu, Sedulur akan mendapatkan akar masalah yang menjadi tantangan dalam six sigma.
3. Suara konsumen
Tahapan ini harus dilakukan dengan mendengarkan kritik dan saran dari konsumen, baik itu secara internal maupun eksternal. Dengan begitu, Sedulur bisa mengetahui hal apa saja yang harus dikembangkan ataupun diperbaiki berdasarkan saran serta kritik dari konsumen.
4. Sistem 5R (Ringkas – Rapi – Resik – Rawat – Rajin)
Sistem 5R sejatinya merupakan sebuah teknik yang diadaptasi dari Jepang, Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka teknik tersebut dapat diartikan sebagai Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Di bawah ini adalah penjelasan dari sistem tersebut.
- Ringkas – Perusahaan harus mampu mengatur segala sesuatunya dengan aturan dan prinsip yang telah disepakati bersama.
- Rapi – Perusahaan harus mampu melakukan pengelolaan inventaris barang dengan baik, tepat, efisien, dan efektif.
- Resik – Perusahaan harus mampu membuat lingkungan kerja yang mendukung.
- Rawat – Perusahaan harus mampu memelihara inventaris dengan baik.
- Rajin – Perusahaan harus mampu menyiapkan ide dan penerapan sumber daya manusia dengan benar dan tepat guna.
5. Kaizen
Kaizen sebagai salah satu teknik six sigma juga berasal dari Jepang. Secara singkat, kaizen dapat diartikan sebagai perubahan untuk kebaikan atau semuanya bisa diperbaiki. Kaizen lazim diterapkan pada six sigma untuk melakukan perbaikan terus-menerus dengan tujuan meminimalkan pemborosan, meningkatkan kepuasan pelanggan, menambah prosedur bisnis, dan memaksimalkan efisiensi operasional perusahaan.
6. Benchmarking
Benchmarking adalah proses yang melibatkan pengukuran kinerja suatu bisnis terhadap pesaing di pasar produksi serupa. Teknik benchmarking dapat memberi suatu pengusaha sebuah pemahaman yang lebih baik dan membuka potensi bisnis tertentu atas produk dengan persaingan ketat.
7. Poka-yoke
Poka-yoke adalah salah satu teknik di dalam six sigma yang lagi-lagi berasal dari Negeri Sakura. Poka-yoke dapat dipahami sebagai teknik pemeriksaan kesalahan. Tujuan utama dari poka-yoke sendiri sudah jelas, yaitu untuk menghindari kesalahan yang tidak disengaja agar hasil produksi bebas cacat.
8. Value Stream Mapping (VSM)
Value Stream Mapping adalah teknik pemetaan aliran nilai yang dapat memungkinkan pengusaha membuat visualisasi mendetail dari semua langkah dalam proses kerja atau operasional produksi.
Demikian informasi singkat mengenai six sigma adalah. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, six sigma merupakan sebuah konsep atau metode manajemen untuk melakukan perbaikan, peningkatan suatu proses, hingga kontrol kualitas secara berkesinambungan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.