devops engineer

Berkarir di dunia IT saat ini memang menjadi idaman banyak orang. Selain karena banyak cabang pekerjaan yang dapat dipilih, gaji yang ditawarkan juga menjadi alasan yang kuat. Sebagai contoh adalah pekerjaan sebagai development dan operations engineer atau lebih dikenal dengan devops engineer. Dalam sebulan, diperkirakan devops engineer gajinya bisa mencapai Rp 15.000.000 hingga Rp 35.000.000.

Devops engineer adalah seseorang yang bertugas untuk mencari cara membangun sistem infrastruktur yang terotomatisasi, terintegrasi dan fleksibel untuk memudahkan para developer saat meluncurkan coding secara cepat dan efisien. Nah, apakah Sedulur berencana menjadi seorang tenaga ahli devops di masa mendatang? Jika iya, simak dengan baik artikel ini karena akan membahas tuntas mengenai pengertian hingga prospek karir seorang devops engineer. 

BACA JUGA: General Affair: Pengertian, Tugas, Peran & Fungsinya

Pengertian 

devops engineer
iStock

Pertama-tama Sedulur harus mengetahui apa itu devops terlebih dahulu. Devops merupakan gabungan dari konsep, praktek, dan tools yang merupakan blending dari istilah development dan operations. Istilah ini pertama kali ditemukan oleh Patrick Debois pada tahun 2009. Devops juga dapat diartikan sebagai sekumpulan praktek, pendekatan serta tools untuk mengelola pengembangan software sekaligus proyek yang berbasis teknologi dan informatika.

Devops engineer adalah seorang tenaga profesional yang bekerja sebagai perantara antara developer, tim operation, pengguna sistem dan manajemen. Devops engineer melakukan serangkaian praktik yang mengotomatisasi proses antara pengembangan aplikasi dan tim pengembang untuk dapat melakukan proses pembuatan, pengujian, dan peluncuran software secara lebih cepat. Mereka juga akan membagikan serta membentuk kode-kode untuk dirilis, dicoba, dan juga diperbaiki jika ada kesalahan.

Devops dapat digunakan untuk memperbaharui produk kecil secara cepat atau yang dalam industri IT disebut dengan minor atau patch update. Hal ini sangat penting bagi perusahaan karena dapat melakukan inovasi lebih cepat bagi produknya. Selain itu, para ahli devops juga dapat melakukan rollback dengan mudah jika ditemukan bug yang tidak terdeteksi oleh automated testing maupun tim QA. Dengan begitu, perusahaan dapat memonitor produknya dan akan mendapatkan data pengguna.

Lebih jelasnya, devops engineer adalah seseorang yang sangat memahami Software Development Life Cycle (SDLC). Lalu, apakah yang dimaksud SDLC tersebut?

Pemahaman tentang System Development Life Cycle

devops engineer
iStock

SDLC atau System Development Life Cycle merupakan fase dalam sebuah pengembangan sistem. SDLC memiliki beberapa fase, yakni perencanaan, analisis, desain, implementasi, testing serta deployment dan pengelolaan.

Perencanaan merupakan fase ketika developer membuat outline proyek dan apa saja yang diperlukan. Sedangkan analisis merupakan fase dimana para developer melakukan proses penelitian dan menganalisa. Selanjutnya adalah desain yang merupakan proses desain arsitektur proyek.

Implementasi merupakan fase ketika developer membangun sistem. Sementara testing merupakan kode yang berada di dalam sistem. Sedangkan deployment dan pengelolaan merupakan fase developer merilis sistemnya dan melakukan pengelolaan agar tetap berjalan mulus.

BACA JUGA: Community Manager: Pengertian, Skill & Tanggung Jawabnya

Tanggung jawab dan tugas yang dilakukan

devops engineer
iStock

Devops engineer job description atau tugas seorang tenaga ahli devops adalah membuat sistem yang user-friendly dan terintegrasi. Mereka bertugas sebagai perantara kolaborasi antara tim developer, operation dan manajemen. Sementara itu, devops engineer tanggung jawabnya adalah sebagai berikut..

1. Mengelola keamanan sistem

Merupakan tanggung jawab untuk mendesain infrastruktur keamanan atau yang lebih dikenal dengan cyber-secure system.

2. Automasi task yang berulang

Para tenaga ahli devops bertugas untuk mengurangi task yang repetitif dan kurang efektif untuk mempermudah pekerjaan para developer. Dengan begitu, para developer akan bekerja lebih cepat dan efisien dengan kesalahan yang minim.

3. Meningkatkan Infrastruktur IT

Para tenaga ahli devops juga akan fokus pada pendekatan CI/CD yang berguna dalam membuat perubahan kecil di infrastruktur IT.

4. Manajemen proyek

Tanggung jawab ini dapat berupa mengadakan rapat, membuat jadwal, membuat deadline, mengecek pekerjaan tiap anggota tim serta melakukan asesmen, membimbing dan memberi masukan mengenai proyek yang dijalankan.

5. Benchmarking performa dan testing

Tanggung jawab selanjutnya adalah melakukan pemantauan operasi infrastruktur TI sehari-hari dengan benchmarking. Benchmark testing merupakan langkah yang sangat membantu dalam mengidentifikasi inefisiensi dalam sistem dan mengurangi masalah sebelum terjadi.

Meskipun tes benchmark yang dilakukan selalu berbeda tergantung pada organisasi dan proyek yang dijalankan, tetapi para ahli devops harus selalu mengikuti tujuh prinsip benchmarking, yaitu relevansi, keterwakilan, keseimbangan, pengulangan, cost-effectiveness, skalabilitas, keterbukaan.

6. Memonitor dan report error

Tanggung jawab lainnya adalah memantau perangkat lunak dan sistem untuk memperbaiki kesalahan sistem dengan cepat.

7. Mengoptimasi release cycles

Tanggung jawab yang lain adalah mempersingkat siklus rilis sistem dengan meminimalkan jumlah waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk proyek atau pembaruan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti memprioritaskan komponen penting dari setiap rilis, mengurangi pengurasan waktu, serta memperkenalkan perangkat lunak dan teknologi baru.

Hard skills yang harus dimiliki

devops engineer
iStock

Untuk menjadi seorang tenaga ahli devops, Sedulur tentu saja membutuhkan beberapa hard skills berikut ini.

  • Memahami cara menggunakan tools automasi seperti Jenkins dan Bamboo Atlassian.
  • Paham dengan cara menggunakan VCS (Version Control System) seperti Git.
  • Menguasai tools container seperti Kubernetes dan Docker.
  • Mengerti dengan tools pengelolaan proyek seperti Trello, Monday, Jira atau Confluence.
  • Memahami apa itu cloud computing.
  • Dapat menggunakan dan mengembangkan WordPress.
  • Mampu menggunakan tools repositori seperti GitHub, GitLab atau BitBucket.
  • Dapat memahami cara penggunaan tools manajemen konfigurasi seperti Puppet dan Chef.
  • Paham dengan cara menggunakan software monitoring seperti Nagios dan Raygun.
  • Memiliki skill coding dan memahami bahasa pemrograman atau script.

BACA JUGA: Gaji Pramugari 6 Maskapai di Indonesia Beserta Syaratnya

Soft skills yang harus dimiliki

devops engineer
iStock

Selain hard skills, Sedulur juga harus memiliki soft skills seperti penjelasan di bawah ini. 

  • Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
  • Dapat bekerja dan berkolaborasi dengan tim lain.
  • Bisa berbicara dengan pelanggan secara lancar.
  • Terbiasa menyelesaikan masalah dengan baik dan memiliki skill problem-solving.
  • Selalu berpikir kreatif dan memiliki pemikiran yang terbuka.

Tools yang digunakan

devops engineer
iStock

Untuk menjadi devops engineer dengan kualifikasi di atas, maka Sedulur harus memahami dan familiar dengan beberapa tools berikut ini. 

  • Jenkins
  • Puppet
  • Docker
  • Nagios
  • Chef
  • AWS
  • Trello
  • Monday
  • Jira
  • Git dan GitHub
  • Selenium
  • Kubernetes

Prospek karir 

devops engineer
iStock

Meskipun secara tanggung jawab dan tugas terlihat cukup banyak, namun Sedulur tidak harus menunggu karir di level manajemen tingkat atas untuk dapat bekerja sebagai tenaga ahli devops. Hal ini karena profesi devops masih terbilang baru sehingga tersedia banyak kesempatan untuk berkarir di bidang ini, mulai dari junior devops engineer hingga senior devops engineer.

Beberapa peran yang dapat dipilih ketika memutuskan berkarir di bidang ini, yaitu:  

  • DevOps Architect
  • Security Engineer
  • Integration Specialist
  • Release Manager
  • Automation Engineer
  • Software Tester

BACA JUGA: Data Scientist: Pengertian, Tugas, Gaji & Skills yang Dibutuhkan

Cara menjadi devops engineer

Jika Sedulur benar-benar tertarik untuk menjadi tenaga ahli devops, maka berikut adalah caranya. Sedulur dapat menempuh kuliah dengan jurusan Informatika untuk bisa menguasai hard skills dan soft skills yang dibutuhkan. Selain itu, Sedulur juga dapat mengikuti devops engineer course ataupun devops engineer sertifikasi yang tersedia secara online maupun offline.

Nah, itulah informasi mengenai pengertian pekerjaan devops engineer beserta tanggung jawab dan prospek karirnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Sedulur yang berminat meniti karir di industri IT Indonesia. Selamat belajar!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.