Sedulur yang menggeluti bidang marketing atau pemasaran tentu tidak asing dengan creative design. Secara sederhana, jenis pekerjaan satu ini berkaitan dengan pembuatan konten visual untuk keperluan pemasaran. Baik itu pemasaran produk maupun branding perusahaan secara umum.
Masih berhubungan dengan pembuatan karya visual, ada pula jenis pekerjaan lain yang juga cukup populer, yaitu graphic design. Lantas, apa perbedaan di antara keduanya?
Untuk mengetahui jawabannya, berikut sudah dirangkum berbagai informasi tentang creative design. Mulai dari definisi, tugas, keterampilan yang dibutuhkan, hingga perbedaannya dengan graphic design. Yuk, langsung disimak artikel selengkapnya di bawah ini.
BACA JUGA: Desainer Grafis: Pengertian, Jenis, Tugas dan Prospek Karir
Mengenal creative design
Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam, ada baiknya Sedulur memahami definisi creative design terlebih dahulu.
Dikutip dari laman Leverage Edu, creative design adalah bidang pekerjaan berupa pembuatan karya grafis menggunakan komputer dan animasi digital dengan tujuan untuk merancang sebuah produk. Dalam perancangan produk atau karya visual tersebut, dibutuhkan kreativitas sehingga dihasilkan sesuatu yang eksklusif dan berbeda dari produk maupun merek lain.
Sementara, menurut laman Indeed, creative design merupakan bidang pekerjaan yang berhubungan dengan penggunaan komputer dan animasi digital untuk memvisualisasikan produk. Tidak sekadar menciptakan desain produk, creative designer atau orang yang bekerja di bidang tersebut juga dituntut untuk membuat desain yang unik dan tampak menonjol sehingga calon pembeli bisa dengan mudah mengenalinya.
Berdasarkan dua pengertian di atas, bisa dipahami bahwa creative design adalah bidang pekerjaan yang berkaitan erat dengan perancangan sebuah desain dalam rangka memasarkan produk maupun membangun branding perusahaan. Oleh karenanya, seorang creative designer atau orang yang bekerja di bidang tersebut dituntut untuk dapat menerapkan keterampilan kreatif mereka sehingga dihasilkan desain visual yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
BACA JUGA: Product Designer: Definisi, Kualifikasi dan Skills yang Dibutuhkan
Tanggung jawab creative designer secara umum
Telah disinggung sebelumnya bahwa seorang creative designer bertanggung jawab untuk merancang desain untuk keperluan marketing. Dengan kata lain, mereka bertugas memberikan solusi untuk masalah pemasaran produk atau perusahaan dalam bentuk konsep visual. Konsep tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk ide, saran, perintah kerja, ataupun creative brief yang nantinya akan menjadi landasan untuk pembuatan karya visual.
Sementara agar Sedulur lebih memahami tanggung jawab creative designer, berikut sudah dirangkum deskripsi pekerjaan atau job description dari peran tersebut dalam sebuah divisi marketing.
- Merancang konsep visual untuk keperluan marketing yang diwujudkan dalam bentuk creative brief atau panduan kerja.
- Menerapkan ide atau mencari ide berdasarkan permintaan klien, creative director, atau manajer marketing dan periklanan.
- Membuat banner untuk halaman web.
- Membuat grafis untuk iklan atau tayangan di televisi.
- Membuat grafis untuk membantu ilustrator dalam melengkapi ilustrasi pada artikel ataupun layout iklan.
- Membuat visualisasi desain grafis untuk bisnis yang membutuhkan elemen seperti logo, kemasan produk, maupun material marketing lainnya.
BACA JUGA: Jenis Pekerjaan Berdasarkan Bidang dan Keterampilannya
Tugas creative designer
Telah diketahui bersama bahwa creative design adalah jenis pekerjaan yang masih berada di bawah lingkup marketing. Oleh karenanya, pekerjaan seorang creative designer juga tidak jauh dari kepentingan pemasaran, baik itu untuk mempromosikan produk maupun menciptakan branding perusahaan. Untuk lebih jelasnya, berikut uraian mengenai tugas-tugas yang dikerjakan oleh seorang creative designer, sebagaimana dirangkum dari laman Indeed.
1. Merancang konsep desain
Seorang creative designer bertanggung jawab untuk merancang desain konsep atau ide untuk proyek yang akan dikerjakan oleh tim. Konsep desain di sini merujuk pada layout yang dapat berupa sketsa awal atau ilustrasi digital.
Untuk menyusun layout tersebut, mereka bisa bekerja sama dengan manajer, desainer, maupun engineer yang turut terlibat dalam proyek. Rancangan ide tersebut kemudian dievaluasi dan difinalisasi sehingga bisa menjadi dasar dalam produksi desain yang sebenarnya.
2. Mengembangkan prototipe
Setelah rancangan desain tersebut disetujui, tahap berikutnya adalah memulai produksi. Adapun proses produksi diawali dengan pembuatan prototype atau prototipe. Sekadar diketahui, prototipe adalah versi primitif atau versi awal dari suatu rancangan sebelum dibentuk menjadi produk akhir. Dengan kata lain, prototipe juga bisa disebut sebagai draf.
Prototipe ini dikembangkan dari rancangan desain yang sudah disetujui sebelumnya. Dalam tahap ini, berbagai pihak terkait juga bisa memberikan masukan sehingga nantinya akan diperoleh produk atau desain final yang terbaik. Sebab, produk final yang dibuat nantinya juga merupakan pengembangan dari prototipe tersebut.
3. Berkoordinasi dengan vendor atau departemen lain
Pekerjaan atau tugas lain yang juga dilakukan dalam creative design adalah berkoodirnasi dengan vendor atau departemen lain. Setelah prototipe difinalisasi, mereka perlu melakukan koordinasi dengan departemen lain untuk mewujudkan produk akhir sesuai rancangan yang sudah dibuat. Misalnya, jika proyek yang sedang dikerjakan adalah berupa brosur, creative designer perlu untuk berkoordinasi dengan vendor atau departemen yang bertanggung jawab terhadap urusan percetakan.
BACA JUGA: QA Engineer: Pengertian, Kualifikasi, dan Skill yang Dibutuhkan
Keterampilan yang dibutuhkan
Untuk bisa menjalankan berbagai tugas dan tanggung jawab seperti yang sudah diuraikan di atas, seorang creative designer perlu memiliki dan menguasai sejumlah keterampilan. Berikut beberapa keterampilan yang bisa Sedulur kembangkan apabila ingin berkarier di bidang creative design.
1. Kreatifitas
Skill atau keterampilan pertama yang penting untuk diasah apabila ingin berkarier di bidang creative design adalah kreatifitas. Hal ini berkaitan erat dengan tugas dan tanggung jawab seorang creative designer, seperti merancang ide atau konsep desain. Pekerjaan ini tentu memerlukan kreatifitas sehingga Sedulur bisa memberikan ide-ide segar untuk setiap proyek yang dikerjakan.
Selain itu, creativity skills ini juga perlu didukung dengan kepekaan terhadap tren. Dengan begitu, dapat dihasilkan rancangan konsep yang sesuai dengan minat masyarakat terkini sebagai target pasar.
2. Menguasai creative tools dan software
Selain memiliki kreatifitas yang memadai, seorang creative designer juga perlu menguasai software creative berikut tools di dalamnya. Meski tidak secara langsung bertanggung jawab untuk produksi desain akhir, pemahaman atas tools atau software terkait akan menjadi nilai lebih. Sebab, dengan begitu Sedulur sebagai creative designer bisa memberikan arahan atau brief yang lebih jelas terkait rancangan konsep desain yang akan dibuat.
3. Memiliki perhatian pada detail
Bekerja di bidang creative design juga perlu memiliki ketelitian yang tinggi terhadap detail. Hal ini dikarenakan pembuatan rancangan konsep tidak terbatas pada desain secara keseluruhan. Melainkan juga berkaitan dengan berbagai detail di dalamnya, seperti peletakan elemen, penulisan tagline, dan lain sebagainya. Perhatian terhadap detail ini juga berguna agar hasil desain yang dibuat nantinya sesuai dengan permintaan klien.
4. Problem-solving skills
Problem-solving skills atau kemampuan untuk menyelesaikan masalah sebenarnya merupakan jenis soft skill yang perlu dikuasai dalam bidang pekerjaan apapun. Namun secara khusus untuk creative design, soft skill satu ini diperlukan sehingga Sedulur bisa mengidentifikasi masalah sekaligus mencari solusi untuk mengatasinya.
Kemampuan menyelesaikan masalah di sini juga tidak terbatas pada mengatasi masalah berupa kendala, namun juga mencari alternatif untuk merancang ide sehingga sesuai dengan keinginan klien. Dengan begitu akan dihasilkan rancangan konsep yang sesuai sekaligus cara untuk merealisasikannya menjadi desain yang nyata.
5. Communication skills
Kemampuan untuk berkomunikasi juga dibutuhkan oleh seorang creative designer mengingat mereka akan banyak berhubungan dengan pihak lain dalam menjalankan pekerjaannya. Secara lebih rinci, communication skills di sini diperlukan agar mereka bisa mengungkapkan dan mengkomunikasikan rancangan ide dengan klien selaku pihak yang meminta desain tersebut serta vendor atau pihak lain yang nantinya bertanggung jawab untuk mengerjakan rancangan menjadi produk final.
BACA JUGA: Perbedaan Corporate Communication dan Corporate Relation
Perbedaan creative design dan graphic design
Sebelumnya sempat disinggung bahwa pekerjaan creative design kerap dianggap mirip bahkan sama dengan graphic design. Kendati demikian, sebenarnya kedua bidang tersebut memiliki tanggung jawab maupun cakupan kerja yang berbeda. Agar tidak bingung, berikut empat perbedaan creative design dan graphic design yang perlu Sedulur ketahui.
1. Definisi
Perbedaan creative design dan graphic design yang pertama dapat dilihat dari definisinya. Seperti yang sudah dijelaskan, creative design adalah bidang pekerjaan berupa pembuatan rancangan karya visual, baik dalam bentuk digital maupun cetak, untuk kebutuhan marketing. Sehingga pekerjaan di bidang ini tidak terbatas pada membuat karya atau desain, namun juga menciptakan branding untuk tujuan pemasaran.
Sementara, graphic design adalah bentuk seni berupa menciptakan elemen rupa, seperti ilustrasi, foto, tulisan, maupun garis di suatu media. Bidang pekerjaan ini meliputi proses produksi desain sebagai cara untuk mengkomunikasikan sebuah pesan. Oleh karenanya, graphic designer juga kerap disebut sebagai komunikator visual.
2. Proses kreatif
Secara lebih mendalam, Sedulur bisa melihat perbedaan creative design dengan graphic design dari proses kreatif yang dikerjakan. Untuk diketahui, proses kreatif adalah proses yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah karya.
Bagi seorang creative designer, proses kreatif yang dijalankan adalah membuat rancangan konsep untuk kemudian diwujudkan dalam bentuk ide, saran, perintah kerja, ataupun creative brief. Sehingga mereka tidak secara langsung membuat karya atau produk akhir, melainkan hanya sampai pada rancangan konsep. Nantinya, rancangan ini akan dikembangkan menjadi produk akhir oleh pihak lain, misalnya graphic designer atau illustrator.
Sementara itu, seorang graphic designer mengerjakan proses kreatif berupa membuat karya visual berdasarkan brief atau rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Mereka masih bisa memodifikasi karya yang dibuat namun tidak bertanggung jawab untuk merancang ide. Hal ini membuat proses kreatif seorang graphic designer cenderung lebih singkat.
3. Tugas dan tanggung jawab
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, creative designer dan graphic designer juga memiliki perbedaan dalam hal tugas atau tanggung jawab. Secara umum, seorang creative designer bertanggung jawab untuk merancang konsep desain atau karya sesuai dengan standar klien maupun perusahaan.
Rancangan konsep yang dibuat oleh creative designer itu kemudian dikembangkan menjadi karya visual oleh graphic designer. Oleh karenanya, graphic design juga disebut sebagai bagian dari bidang creative design karena pekerjaan yang dilakukan masih saling berhubungan.
4. Target yang dicapai
Melihat dari uraian perbedaan pada poin-poin sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa creative designer dan graphic designer memiliki target atau tujuan yang berbeda. Seorang creative designer cenderung melakukan pekerjaan dengan target untuk merancang konsep sesuai permintaan klien dan kemudian diwujudkan dalam creative brief. Sementara, graphic designer memiliki target untuk menghasilkan karya visual sesuai dengan rancangan ataupun brief yang sudah dibuat oleh creative designer.
Itu dia uraian mengenai bidang pekerjaan creative design, mulai dari definisi, uraian tugas, hingga keterampilan yang dibutuhkan untuk berkarier di bidang tersebut. Selain itu juga sudah dipaparkan penjelasan mengenai perbedaan creative design dengan graphic design untuk menambah wawasan Sedulur. Nah, apakah Sedulur juga tertarik untuk meniti karier sebagai creative designer?