cara membuat portofolio

Dalam melamar pekerjaan, melampirkan CV (curriculum vitae) saja tidaklah cukup. Sedulur perlu memberikan informasi lebih mengenai pengalaman, pencapaian, kemampuan, hingga hasil karya yang dimiliki. Semua informasi tersebut bisa Sedulur cantumkan melalui portofolio. Pada dasarnya, cara membuat portofolio lamaran kerja adalah hal yang mudah. Namun, Sedulur harus mampu menyusunnya agar terkesan menarik dan sistematis.

Lalu, bagaimana cara membuat portofolio yang profesional agar menarik perhatian perekrut? Bagaimana cara menyusunnya? Pastikan Sedulur tidak melewatkan cara-cara di bawah ini.

BACA JUGA: Contoh Portofolio Fotografi yang Menarik dan Tips Membuatnya!

Cara membuat portofolio kerja

Sebelum membuat portofolio kerja sendiri, ada baiknya Sedulur menyimak beberapa tips cara membuatnya berikut ini. Dengan begitu, Sedulur tidak kesulitan dalam penyusunannya.

1. Pahami pengertian portofolio terlebih dahulu

cara membuat portofolio
Enjiner

Sebelum membuat portofolio, ada baiknya Sedulur mengetahui penjelasannya terlebih dahulu. Apa itu portofolio? Dikutip dari berbagai sumber, portofolio adalah dokumen yang berisi riwayat pengalaman organisasi atau kerja, pencapaian, hingga kumpulan hasil karya yang pernah dibuat. Dokumen ini harus tersusun secara rapi dan menarik.

Portofolio berfungsi menjadi acuan yang digunakan untuk melihat pencapaian seseorang. Fungsi lainnya yaitu sebagai sumber pedoman untuk melihat berbagai hasil karya seseorang. Sederhananya, dokumen ini diperlukan sebagai bukti performa yang pernah dilakukan.

Salah satu manfaat dari memiliki portofolio yaitu meningkatkan level kredibilitas. Hasil karya yang tercantum dalam portofolio menjadi bukti dari semua yang diucapkan pada klien, rekan kerja, atau calon atasan. Keahlian dan profesi yang ada dalam portofolio akan terangkum dan memudahkan mereka menemukan posisi yang tepat untuk keahlianmu. Manfaat lain dari portofolio yaitu menceritakan kepiawaian dalam bekerja, meningkatkan kesempatan memperoleh lebih banyak klien, serta menjadi pembeda dengan kandidat lain.

Tentunya, portofolio perlu disesuaikan dengan pekerjaan yang ingin Sedulur lamar. Contohnya, ketika sebuah perusahaan membutuhkan fotografer dan Sedulur ingin melamar posisi tersebut, maka bisa menyertakan portofolio tentang fotografi. Carilah cara membuat portofolio fotografi sebagai referensi.

Saat ini, portofolio bisa dibuat dan dimuat secara online. Salah satu cara membuat portofolio online untuk lamaran kerja yaitu melalui Canva. Setelah portofolio dibuat, Sedulur bisa membagikan link sehingga bisa diakses oleh siapa pun.

2. Pahami fungsinya

PexelPath

Di poin sebelumnya, sudah disinggung sedikit mengenai fungsi portofolio. Salah satunya adalah untuk menunjukkan pengalaman, pencapaian, dan hasil karya seseorang. Secara umum, beberapa fungsi portofolio adalah sebagai berikut.

  • Dokumentasi dari pekerjaan yang telah dilakukan.
  • Acuan dari prestasi atau pekerjaan yang telah dilakukan seseorang.
  • Informasi pengalaman kerja dengan hasil karya dan prestasi terbaik yang pernah dicapai.
  • Refleksi atau penggambaran diri yang ditujukan kepada pembacanya.
  • Mendemonstrasikan kemampuan yang dimiliki.
  • Alat penilaian yang autentik dengan berbasis kinerja.

3. Susun hasil kerja secara terstruktur

cara membuat portofolio
Unsell.Design

Setelah memahami pengertian dan fungsi portofolio, kini Sedulur bisa mulai membuatnya sendiri. Pertama-tama, kumpulkan hasil kerja atau karya yang dibuat selama ini. Ada baiknya, hasil kerja yang dikumpulkan relevan dengan bidang karir yang ingin Sedulur geluti.

Selanjutnya, susun hasil kerja secara terstruktur dan buat daftar isi. Bagian daftar isi ini akan memudahkan pembaca atau rekruter untuk melihat dokumentasi hasil kerja milik Sedulur. Isi sesuai data yang dimiliki.

Dalam daftar isi, kelompokkan informasi ke dalam beberapa kategori. Misalnya, data atau pernyataan pribadi, pengalaman organisasi, pengalaman kerja, hasil karya yang pernah dibuat, sertifikat, dan referensi.

Dari pembuatan daftar isi ini, Sedulur tentu tahu bahwa portofolio harus disusun sesuai kategori yang ada. Untuk data atau pernyataan pribadi bisa diletakkan di bagian awal lembar portofolio. Isinya kurang lebih sama seperti CV, namun dibuat lebih ringkas. Sedulur dapat menjelaskan riwayat pendidikan terakhir, kelebihan, serta hal-hal yang diminati.

Di lembar berikutnya, bisa cantumkan pengalaman kerja. Bagi yang belum berpengalaman, bisa diisi dengan pengalaman organisasi yang pernah dilakukan, saat kuliah misalnya. Lalu, lampirkan bukti-bukti pendukung berupa contoh hasil karya. Isi portofolio ini akan dibahas lebih rinci di poin-poin selanjutnya.

BACA JUGA: 18 Contoh CV Bahasa Inggris Menarik & Panduan Menyusunnya

4. Melampirkan data diri

Popular Photography

Meski portofolio lebih fokus menampilkan prestasi dan hasil karya, tetapi kurang lengkap bila Sedulur tidak memasukkan data diri. Cantumkan informasi data pribadi secara singkat. Bisa berupa nama, domisili, latar belakang pendidikan, keahlian, dan kontak yang bisa dihubungi. Kontak tersebut contohnya email dan nomor telepon aktif.

5. Tampilkan pencapaian yang diperoleh selama ini

Pexels

Portofolio tidak hanya ditujukan untuk menunjukkan hasil pekerjaan yang dikerjakan Sedulur selama ini sebagai bukti pengalaman di bidang tertentu. Melainkan juga bisa menjadi media untuk menampilkan pencapaian apa saja yang sudah diperoleh. Untuk itu, uraikan secara lengkap detail tentang keterampilan dan pengalaman Sedulur. Berikan penjelasan singkat pada setiap keterampilan dan pengalaman. Untuk pengalaman kerja dan organisasi, bisa mulai penjelasan dari latar belakang, kapan, di mana, dan tujuannya.

6. Menyertakan contoh hasil karya

cara membuat portofolio
Journo Portfolio

Contoh hasil karya adalah hal terpenting dalam portofolio. Bukti-bukti inilah yang membuat portofolio makin meyakinkan. Karena tujuan utama portofolio adalah membuktikan pencapaian, maka cantumkan contoh karya yang paling menarik. Lampiran hasil karya bisa berupa foto, lembaran sertifikat, tulisan, maupun cuplikan video.

Tidak hanya itu, Sedulur pun dapat melampirkan sertifikat piagam penghargaan yang pernah diraih. Bila karya diunggah pada media sosial, lengkapi dengan link. Jadi, ketika ada perekrut atau klien yang melihat portofolio, mereka bisa langsung menuju link tersebut.

BACA JUGA: Contoh dan Tips Menulis Body Email Lamaran Kerja yang Baik

7. Melampirkan testimoni dari klien

Pexels

Testimoni atau ulasan dari klien maupun perusahaan tentang pekerjaan yang Sedulur lakukan bisa menjadi nilai tambah. Hal ini pun akan menambah rasa percaya diri Sedulur dan seseorang yang membaca portofolio tersebut. Oleh karenanya, testimoni atau referensi dari pihak lain bisa menjadi dokumen pendukung yang dapat berpengaruh terhadap portofolio yang Sedulur buat. Untuk itu, jangan lupa sertakan nama lengkap pemberi testimoni, jabatan, dan institusinya untuk menunjukkan kredibilitas pihak yang memberikan penilaian.

Bagaimana cara mendapatkan referensi? Jika Sedulur sudah memiliki pengalaman kerja, maka bisa meminta ke atasan tempat bekerja sebelumnya. Bisa pula dari rekan kerja atau HRD. Untuk freelancer, mintalah referensi dari klien yang pernah bekerja sama dengan Sedulur. Bagi lulusan baru, referensi bisa diberikan oleh dosen atau ketua organisasi yang pernah diikuti.

8. Buat agar menarik secara visual

Canva

Desain yang menarik akan meningkatkan peluang portofolio dilihat oleh perekrut. Cara membuat portofolio di Word memang bisa diterapkan, namun desainnya pasti terbatas. Sebaiknya, buatlah draf portofolio di Word, kemudian desain menggunakan aplikasi lain seperti CorelDRAW atau Adobe Portfolio.

Selain itu, Sedulur juga bisa membuat portofolio secara online. Salah satunya menggunakan Canva. Cara membuat portofolio di Canva jauh lebih simpel dan mudah diakses. Ada banyak template desain portofolio yang bisa digunakan. Tinggal sesuaikan dengan kebutuhan dan posisi yang dilamar agar hasil portofolio menarik secara visual. Enggak Cuma Canva, ada juga Behance, Dribble, CakeResume, dan situs-situs online lainnya yang bisa Sedulur pilih untuk mendesain portofolio.

Pada dasarnya, ada banyak template portofolio yang bisa Sedulur temukan di internet. Sedulur bisa memilih yang sesuai dengan informasi dan data pribadi yang perlu disampaikan. Berikanlah informasi yang terbaik. Hindari memberikan informasi yang bertujuan menaikkan diri, namun tidak benar adanya alias data palsu. Data palsu tersebut justru akan menjadi untuk diri sendiri.

BACA JUGA: Panduan Foto Lamaran Kerja Profesional dan Tips Membuatnya

Contoh portofolio

cara membuat portofolio
Freepik

Bila Sedulur masih bingung apa saja yang harus dimasukkan dalam portofolio, maka beberapa contoh isi portofolio sesuai bidangnya di bawah ini bisa menjadi referensi. Contoh portofolio tersebut bisa digunakan untuk melamar pekerjaan, magang, atau pengajuan beasiswa. Berikut contohnya.

  • Bidang kreator konten. Jika Sedulur mengincar posisi di bidang kreator konten, maka cantumkan karya yang sudah terpublikasi di web atau media sosial. Bagi fresh graduate, bisa cantumkan karya-karya yang berkaitan dari tugas atau pengalaman organisasi. Contohnya, pengalaman membuat konten akun Instagram acara organisasi.
  • Bidang pemasaran. Cantumkan pengalaman kerja di bidang pemasaran yang memuaskan. Selain hasil strategi pemasaran, Sedulur bisa juga melampirkan testimoni dari klien atau rekan kerja.
  • Bidang menulis. Penulis umumnya menyimpan portofolio hasil tulisannya di blog pribadi. Jadi, klien maupun pihak perusahaan bisa melihat keahlian atau karya tulisan di blog tersebut. Di bidang menulis ini, portofolio bisa dibuat dengan desain minimalis. Pastikan mencantumkan link dari hasil tulisan yang terpublikasi di web.
  • Bidang desain atau editing video. Bagi Sedulur yang berkarier di bidang kreatif desain, inilah saatnya Sedulur berkreasi menciptakan portofolio semenarik mungkin. Sedulur bisa langsung desain portofolio dengan tema yang merepresentasikan diri. Cantumkan contoh karya desain atau video terbaik di portofolio. Tambahkan informasi detail seperti aplikasi yang dipakai pada proses mendesain atau mengedit. Atau, Sedulur dapat membuat contoh portofolio dalam bentuk video maupun animasi.

Dari contoh di atas, kini Sedulur sudah tahu gambaran isi portofolio sesuai bidangnya. Di samping itu, Sedulur pun perlu tahu contoh portofolio yang menarik dan tidak. Contoh portofolio kurang menarik yaitu desainnya terlalu banyak ornamen dan warna mencolok, informasi kurang detail, serta tidak ada hasil karya yang menonjol.

Sementara contoh portofolio yang menarik dan profesional berisi profil pribadi yang dibuat ringkas, informasi pengalaman kerja dan organisasi sangat rinci, serta desain minimalis tidak banyak ornamen.

Itu dia beberapa tips yang bisa digunakan untuk membuat portofolio yang menarik dan profesional agar mudah diterima kerja. Sama halnya curriculum vitae, portofolio juga harus selalu diperbarui, ya. Tujuannya agar contoh karya yang Sedulur tampilkan dapat merepresentasikan perkembangan diri dari waktu ke waktu.

Sudah siap menerapkan cara membuat portofolio di atas? Semoga cara-cara ini membantu Sedulur menyusun portofolio yang profesional dan mampu menarik perhatian perekrut. Perlu diketahui, perusahaan biasanya meminta portofolio dalam format PDF. Namun, ada beberapa pula yang hanya meminta link portofolio di situs atau blog. Sebelum melamar pekerjaan, sebaiknya Sedulur memahami ketentuan ini, ya.