Jika Sedulur pernah melihat perangkat atau peralatan rumah tangga yang terbuat dari tanah liat, maka berarti Sedulur sudah sangat sering melihat benda yang bernama gerabah. Bisanya dibuat menjadi kendi, belanga atau kuali untuk memasak sayuran seperti sop atau soto.
Berasal dari masa lalu dan merupakan salah satu teknik yang diwariskan dari leluhur dan nenek moyang kita, selain sebagai benda yang mengandung nilai seni, benda ini juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Banyak orang yang memiliki ketertarikan pada seni, budaya dan sejarah yang memiliki alat satu ini.
Namun, apa jelasnya alat yang bernama gerabah ini? Pertama-tama mari kita simak pengertian dan selayang pandang tentang perjalanan sejarahnya.
Baca Juga: Benda yang Bisa Kamu Jadikan Alat Olahraga di Warung
Pengertian dan Selayang Pandang Sejarah
Merupakan perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dilakukan dengan diawali proses pembentukan dan dibakar agar bentuk bisa bertahan lama dan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Secara harfiah, berdasarkan penjelasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertianya adalah alat dapur yang digunakan untuk memasak dan lain sebagainya, yang dibuat dari tanah liat dengan cara dibakar.
Sementara itu, gerabah juga dapat diartikan sebagai hasil kesenian yang diciptakan dengan teknologi masa lalu. Alat ini telah ada dan digunakan dari zaman prasejarah, dan digunakan sebagai perkakas sehari-hari. Dalam dunia teknologi, alat ini juga dikenal dengan istilah tembikar. Dalam dunia arkeologi alat-alat ini sering ditemukan sebagai bukti penemuan sejarah.
Oleh karena itu biasanya alat ini sangat mengandung nilai seni, budaya dan sejarah yang tinggi. Bisa digunakan juga sebagai alat yang antik. Bagi Sedulur yang ingin berbeda dan eksentrik, Sedulur bisa menggunakan alat-alat ini untuk penggunaan kebutuhan dapur dan kebutuhan sehari-hari.
Mengutip buku Sejarah Nasional Indonesia II Zaman Kuno oleh Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia, tembikar di Indonesia sudah ada sejak zaman Neolitikum yang ditemukan di beberapa tempat di Indonesia. Sisa-sisa alat ini berasal dari sejak masa bercocok tanam telah ditemukan di Banyuwangi (Jawa Timur), Kelapa Dua Bogor (Jawa Barat), Kalumpang dan Minanga Sipakko (Sulawesi), dan di sekitar danau Bandung (Jawa Barat).
Teknik pembuatan tembikar dari masa tersebut masih sangat sederhana, yaitu dengan teknik tangan dan pembakaran tradisional. Pembakaran tradisional adalah pembakaran secara terbuka, dalam lubang dangkal beralas tanah liat dengan api rerumputan menyala. Teknik pembuatan tembikar seperti itu masih digunakan sampai sekarang oleh sebagian perajin keramik di Indonesia.
Untuk mendapatkan tembikar yang menarik, maka salah satu yang dilakukan oleh pembuat tembikar adalah dengan memberikan motif hias pada tembikar. Pada tembikar yang digunakan untuk rumah tangga biasanya bermotif sederhana atau polos, sedangkan untuk kepentingan lain tentunya memerlukan motif yang lebih menarik.
Hal yang membedakan penggunaan wadah untuk berbagai kebutuhan dibedakan dengan motif dan hiasan luarnya. Karena kerajinan gerabah berasal dari tanah liat, ketahanannya sangat lama. Semakin lama dibakar semakin tahan, semakin lama digunakan akan semakin kuat. Oleh karena itu, dalam setiap pertemuan arkeologis, gerabah salah satu peninggalan yang banyak ditemukan.
Fungsi Dan Kegunaannya
Fungsi kerajinan gerabah bukan hanya sebagai hiasan atau proses kerajinan yang tekniknya diwariskan secara turun temurun. Selain sekedar sebagai sebuah wadah makanan atau tempat untuk menyimpan bunga, gerabah memiliki fungsi diantaranya:
- Dapat digunakan sebagai alat untuk ritual keagamaan. Terutama bagi yang berbentuk cawan atau kendi, biasanya digunakan sebagai sarana untuk upacara keagamaan.
- Berfungsi sebagai alat rumah tangga. Untuk menyimpan makanan, untuk memasak, dan untuk digunakan sebagai kebutuhan rumah tangga lainnya.
- Fungsi terakhir ini berlaku di masa lampau, tepatnya pada masa Jawa Kuno. Gerabah merupakan alat yang berfungsi sebagai penanda status. Terutama gerabah yang terbuat dari keramik. Keramik merupakan barang asing yang sangat mewah, hanya kaum bangsawan yang bisa memilikinya, contohnya raja dan keluarga-keluarganya. Pada bukti peninggalan sejarah, fungsi ini dapat dilihat dari masa Kerajaan Singasari dan Majapahit.
Alat dan Bahan Pembuatan
Sebelum masuk pada proses dan cara membuatnya, mengetahui alat dan bahan untuk membuatnya sangat penting. Terutama bagi Sedulur yang berniat menjadikan gerabah sebagai inspirasi bisnis. Berikut ini beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya:
- Tanah liat dan Pasir Halus
- Penyaring
- Air Secukupnya
- Kayu Bakar, kulit kelapa kering, jerami dan daun bambu kering (Untuk proses pembakaran)
- Cat, kuas dan pernak pernik untuk menghias
Baca Juga: 25 Daftar Peralatan Rumah Tangga Ini Wajib Kamu Punya!
Langkah dan Cara Membuatnya
1. Persiapan Tanah Liat
Langkah dan proses pembuatan gerabah dari tanah liat dimulai dengan menyiapkan tanah liat sebagai bahan utama. Siapkan tanah liat dan rendam selama 2-3 hari, proses ini bertujuan untuk menghilangkan kerikil-kerikil kecil yang terdapat pada tanah liat. Sambil menunggu perendaman selesai, kita bisa menyiapkan bahan pendukung lainnya, yaitu pasir.
Sedulur bisa menyaring pasir agar menghasilkan pasir yang benar-benar halus. Lalu campurkan pasir dengan tanah liat agar menghasilkan bahan dasar yang baik dan juga bertujuan untuk memudahkan proses pembentukan itu sendiri. Tahapan ini penting, karena gerabah yang baik dapat dihasilkan dengan bahan dasar yang baik juga.
2. Proses Pembentukan
Tahapan proses pembentukan ini merupakan tahapan dasar untuk mengolah bahan dasar menjadi memiliki bentuk yang sesuai dengan kebutuhan. Proses pembentukan juga dilakukan dengan menggunakan tangan. Namun sebelum penggunaan tangah, Sedulur bisa menggunakan sepotong bambu atau kayu dan sebilah sabit.
Penggunaan sabit, bambu atau kayu bertujuan untuk menghilangkan pori-pori dari bahan dasar agar menghasilkan permukaan yang halus saat dibentuk. Baru kemudian pembentukan menggunakan tangan sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu, keringkan hasil pembentukan selama 5-7 hari hingga benar-benar kering dan tidak mengandung air lagi. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan proses pembakaran.
3. Proses Pembakaran
Setelah selesai dibentuk, langkah selanjutnya adalah proses pembakaran. Perlu Sedulur perhatikan, ketika akan melakukan proses pembakaran, kondisi gerabah diharapkan sudah benar-benar kering dan tidak mengandung air sama sekali. Hal ini guna memudahkan proses pembakaran.
Sediakan kayu bakar dan serabut kulit kelapa kering, jerami dan daun bambu kering, tambahkan juga batu bata agar menghasilkan api yang optimal untuk pembakaran. Waktu pembakaran biasanya berlangsung selama 3-4 jam. Hal ini baik untuk menjaga bentuk agar bertahan lama
4. Tahap Penyelesaian
Tahap ini berperan sangat penting untuk mengubah bentuk yang kasar dan polos menjadi menarik dan mengandung nilai seni yang tinggi. Para pengrajin pada tahap ini akan melakukan hal-hal kreatif dan inovatif untuk menghasilkan gerabah yang sangat bernilai di pasaran.
Pada tahapan ini juga yang membuat hasil jauh berbeda dengan guci atau vas bunga biasa. Gerabah vas bunga guci dan piring sama-sama kerajinan yang mengandung nilai seni, namun kedua produk tersebut memiliki bentuk yang berbeda dan fungsi yang juga berbeda-beda.
6 Teknik untuk Membuat Gerabah
Berikut ini merupakan beberapa teknik untuk membuatnya yang bisa Sedulur lakukan:
- Teknik Lempeng
- Teknik Pinching
- Teknik Coiling
- Teknik Putar
- Teknik Cetak Tekan
- Teknik Cor
Semoga penjelasan terkait gerabah di atas bisa memberikan pemahaman lebih bagi Sedulur yang barangkali ingin memulai bisnis dengan menjual gerabah. Jangan lupa untuk mempersiapkan segala sesuatu yang telah dijelaskan di atas. Agar bisnis bisa Sedulur mulai dengan lancar.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.