Suka koleksi pakaian, tetapi mulai kehabisan tempat penyimpanan di rumah? Mungkin ini saatnya menjual baju-baju preloved Sedulur. Daripada hanya menumpuk di rumah dan bau kamper, lebih baik baju-baju yang jarang kamu pakai itu berpindah tangan ke orang-orang yang lebih membutuhkannya.
Menjual barang-barang preloved berbeda dengan memperjualbelikan produk baru. Ada hal-hal yang perlu kamu perhatikan dalam penyimpanan, metode promosi, hingga pengemasan. Tenang, Sedulur sudah ada di jalan yang benar. Berikut tips dan trik menjual baju preloved yang harus kamu ingat.
BACA JUGA: Bisnis Coffee Shop, Berikut Tips dan Cara Sukses Memulainya!
1. Dahulukan baju yang dari merek ternama dulu
Arti preloved sendiri adalah baju yang sudah terlanjur kamu beli dan kamu simpan. Tak peduli sudah terpakai atau belum, ia bukan lagi barang baru. Biasanya ia teronggok di lemari karena ukurannya yang tak pas di pemilik atau alasan lainnya seperti kurang suka dengan potongannya dan lain sebagainya. Namun, kamu bisa meningkatkan nilai jualnya dengan tetap mempertahankan label merek pakaian tersebut. Apalagi jika label tersebut berasal dari merek-merek ternama, maka nilai jualnya bisa terdongkrak.
Meski labelnya sudah hilang atau terlepas, jangan minder untuk menjualnya sebagai barang preloved, Sedulur. Bila kamu yakin barangmu asli dan label jahitannya masih utuh serta pakaian dalam kondisi prima, kamu tetap bisa menawarkannya ke calon pembeli.
2. Pisahkan pakaian-pakaian yang sifatnya timeless
Beberapa pakaian memiliki sifat timeless artinya tidak tergantung pada musim atau tren tertentu. Ini bisa jadi poin plus untukmu karena banyak yang akan tergiur dengan harga murahnya. Sementara, pihak retail mengeluarkan produk serupa dengan harga yang tentunya lebih mahal sesuai harga barang baru.
Silakan pisahkan barang-barang seperti ini dan kamu bisa buat seksi khusus di toko daringmu. Bedakan antara pakaian timeless dan netral dengan pakaian yang punya penggemar atau niche sendiri. Ini akan membantu para calon pembeli untuk memilih dengan lebih cepat dan akurat.
3. Rilis barang sesuai tren atau musim
Menjual barang preloved juga perlu strategi, terutama jika kamu mengandalkan marketplace. Unggah barang daganganmu sesuai dengan tren yang berkembang. Misalnya sekarang sedang tren baju-baju longgar atau ada item tertentu yang sedang dicari saat ini, tak ada salahnya kamu memilih koleksimu yang sesuai dengan tren tersebut. Sebagai penjual baju preloved artinya kamu juga harus menginvestasikan waktu untuk mengikuti tren yang sedang berkembang.
4. Unggah foto terbaik
Penjualan daring sangat bergantung pada foto produk. Jadi pastikan kamu mengambil foto pakaian dengan baik dan menarik. Cari referensi sebanyak-banyaknya untuk dapat foto produk terbaik. Akan lebih baik jika fotomu fokus pada barang yang kamu tawarkan, tidak perlu tambahan ornamen yang tak penting. Setia juga pada backdrop yang elegan dan sederhana untuk menghindari distraksi. Buang jauh-jauh kalau sesuatu yang mencolok itu lebih menarik perhatian. Bisa jadi itu membuat calon pembeli mundur duluan.
Lakukan pengambilan foto di luar ruangan dengan pencahayaan alami untuk mendapatkan hasil maksimal. Untuk pengeditan, jangan melakukannya berlebihan juga. Kamu boleh meningkatkan pencahayaan dan kontras, tetapi jangan sampai mengubah warna asli pakaian preloved tersebut.
5. Berikan detail yang lengkap dan jujur tentang barang daganganmu
Sediakan detail selengkapnya di kolom deskripsi barang preloved Sedulur. Tak hanya merek, sertakan tahun pembelian, jika perlu alasan dijualnya juga. Tak lupa ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Bila perlu bahan kainnya juga. Jika ada noda sedikit, kamu tetap perlu mencantumkannya. Berikan info sebanyak dan sejujur mungkin pada calon pembeli. Tujuannya supaya mereka tidak menyesal atau kecewa dengan barang yang ternyata gak sesuai ekspektasi.
Kamu juga bisa menekankan kesediaanmu menjawab pertanyaan pembeli di kolom deskripsi tersebut. Jadi, sebelum mereka memutuskan checkout barang di tokomu, calon pembeli bisa menanyakan hal-hal yang mungkin terlewat.
6. Pastikan pakaian preloved dalam keadaan prima sebelum dikirim
Meski preloved bukan berarti kamu berhak menjual barang dalam keadaan asal-asalan. Justru karena statusnya yang preloved, Sedulur sebagai penjual wajib memberikan fasilitas terbaik untuk pembeli. Salah satunya dengan mencuci dan menyeterika baju yang hendak dikirim tersebut. Tambahkan pengharum dan kalau perlu ucapan terimakasih di kemasan paket yang akan diterima si pembeli.
7. Jual barang preloved di platform yang terpercaya
Platform juga sangat penting, nih. Kamu disarankan untuk menggunakan platform marketplace yang sudah terpercaya. Dengan begitu keamanan transaksi lebih terjamin bagi kedua pihak. Tak hanya Sedulur sebagai penjual, tetapi juga calon pembeli. Lewat platform tersebut, Sedulur juga bisa mengecek ketersediaan barang serupa, riset harga, memberikan subsidi ongkos kirim dengan potongan yang tak terlalu besar, dan lain sebagainya.
Berjualan barang preloved di media sosial sebenarnya boleh saja, tetapi akan ada risiko yang harus Sedulur antisipasi. Misalnya ongkos kirim yang mahal dan memberatkan pihak pembeli, harus membuat label pengiriman sendiri, dan lain sebagainya.
Meski terdengar sepele, berdagang baju preloved adalah satu aktivitas yang cukup menguras waktu dan tenaga. Kamu harus memilah pakaian berdasarkan mana yang layak dijual, didonasikan, atau sudah tidak bisa dipakai lagi. Kalau kamu punya banyak pakaian, satu akhir pekan mungkin tak cukup. Belum lagi sesi pemotretan produk dan unggah ke laman toko daring.
Kalau didaftar memang bikin pusing, tapi jangan patah semangat. Saat Sedulur sibuk membangun toko daring untuk barang-barang preloved, Aplikasi Super siap membantumu mendapatkan sembako dengan harga murah tanpa Sedulur harus keluar rumah.
Tertarik untuk menambah penghasilan dengan jam kerja yang fleksibel? Gabung menjadi Super Agen yuk, Sedulur! Cari tahu caranya di sini!